Nyai Tangan Racun Hati Suci diam saja saat Bidadari Tak Bersayap bertanya tentang siapa wanita cantik yang disebut Dewi tersebut.
Dia tidak menjawab. Bukan karena tidak mau atau karena kesal kepada kekasih Pendekar Tanpa Nama. Dia tidak menjawab karena hatinya merasa sakit.
Dulu, wanita yang dipanggil Dewi tersebut memang muridnya, dia satu-satunya murid Nyai Tangan Racun Hati Suci. Wanita tua itu memberinya nama Dewi Anggrek Biru.
Dewi Anggrek Biru sejak kecil sudah di rawat oleh Nyai Tangan Racun Hati Suci. Awal mulanya saat di perjalanan dia menemukan seorang anak gadis yang sedang menangisi jasad ibunya di pinggir hutan.
Konon katanya ibu dari gadis kecil itu tewas dibunuh oleh sekelompok orang. Begitu pula dengan ayahnya.
Semenjak saat itu, gadis kecil yang kemudian dia beri nama Dewi Anggrek Biru tersebut, di rawat dan dibesarkan seperti anaknya sendiri oleh Nyai Tangan Racun Hati Suci yang bernama asli Sriwedari Purnamasari.
Dia dibesarkan dengan penuh kasih sayang seperti seorang ibu kandung kepada anaknya sendiri. Bahkan saking sayangnya, wanita tua itu menurunkan hampir seluruh kesaktian yang dia miliki kepada gadis kecil tersebut.
Termasuk beberapa kitab sakti yang dia simpan.
Awalnya hubungan mereka berjalan lancar seperti semestinya. Layaknya seorang ibu dan anak. Susah senang selalu mereka lewati bersama.
Sayang, suatu ketika Dewi Anggrek Ungu berani mencuri seluruh kitab pusaka milik Sriwedari atau Nyai Tangan Racun. Entah apa alasannya sehingga gadis itu berani melakukan perbuatan tersebut.
Bahkan lebih daripada itu, keduanya sempat bertarung hingga pada akhirnya Nyai Tangan Racun Hati Suci berhasil dikalahkan olehnya. Alasannya karena Dewi Anggrek telah mengetahui kelemahan wanita tua tersebut. Selain itu, dia juga sudah menguasai seluruh ilmu yang telah diwariskan.
Semenjak kejadian tersebut, Nyai Tangan Racun Hati Suci menutup diri dari dunia luar untuk mematangkan ilmunya dan menciptakan ilmu baru untuk mengalahkan bekas muridnya.
Sedangkan Dewi Anggrek Biru sendiri memilih untuk membuat sebuah wadah organisasi aliran sesat untuk mewujudkan impiannya agar menjadi penguasa dunia persilatan.
Hanya saja selama ini, dia lebih memilih untuk menutup diri. Karena hanya dengan jari telunjuk saja, dia bahkan bisa memerintah seorang pendekar pria kelas atas untuk melakukan apa yang dia inginkan.
Tentu saja ada imbalannya.
Benar, kehangatan.
Kalau bukan karena kehangatan, memangnya mereka mau disuruh segala macam? Tentu saja tidak.
Kehangatan. Belaian lembut dan permainan indah seorang wanita teramat cantik seperti Dewi Anggrek Biru, pria mana yang akan menolaknya?
Jangankan di suruh bertarung. Andai kata di suruh untuk berjalan di atas bara api sekalipun, para pria yang memang membutuhkan kehangatan, sudah pasti akan melakukannya.
Melihat wajahnya saja sudah merupakan keberuntungan. Melihat bentuk tubuhnya saja sudah merupakan rezeki yang teramat besar. Apalagi sampai bisa merasakan kehangatan tubuhnya?
Mungkin bagi mereka, itu adalah rezeki terbesar yang diberikan oleh Tuhan.
Karena itu, Organisasi Tengkorak Maut cepat melebarkan sayapnya hanya dalam waktu singkat. Segala macam cara untuk mengacaukan dunia persilatan Tanah Jawa sudah dilakukan.
Hasilnya seperti sekarang ini. Organisasi Tengkorak Maut berhasil menjadi organisasi yang paling ditakuti di Tanah Jawa. Hanya selangkah lagi, mereka atau khususnya Dewi Anggrek Biru akan mencapai puncak kejayaan menjadi seorang penguasa rimba hijau.
Sayang, saat hampir ke puncak, dia justru malah mendapatkan masalah besar. Terlebih lagi semenjak kemunculan Pendekar Tanpa Nama.
"Nyai, kalau aku tidak salah, dia adalah muridmu, bukan begitu?" tanya Pendekar Tanpa Nama.
Nyai Tangan Racun Hati Suci hanya mengangguk pelan. Sepertinya dia sedang merasakan sakit hati yang teramat dalam.
Siapapun dia, pasti akan merasakan hal sama yang jika pernah berada di posisi Nyai Tangan Racun seperti sekarang ini.
Dikhianati oleh teman atau sahabat saja, rasanya sangat pedih. Apalagi dikhianati oleh seorang murid yang bahkan sudah dianggap anak sendiri? Mungkin puluhan atau bahkan ratusan kali lipat pedihnya.
"Baiklah. Tidak usah berlama-lama lagi. Kita segera tuntaskan semuanya," teriak Raja Tombak Emas dari Utara.
Selesai berkata demikian, dia langsung menerjang maju ke depan.
Dia memilih lawan orang yang telah membuatnya naik darah beberapa saat lalu.
Siapa lagi kalau bukan si kakek tua yang selalu memegang tongkat tengkorak?
Dua kakek tua telah berhadapan. Tanpa banyak bicara, mereka langsung melancarkan serangannya masing-masing.
Kelebatan tongkat dan tombak mulai terlihat di udara. Benturan pertama terdengar sedikir berat. Keduanya terdorong mundur.
"Heh kakek bau tanah kuburan, lumayan juga ilmumu," ejek si kakek tongkat tengkorak kepada Raja Tombak Emas.
"Bangsat kau keriput. Kalau aku tidak hebat, mana mungkin bisa jadi datuk dunia persilatan?"
"Degg …"
Si kakek yang menjadi lawannya sedikit terkejut. Dia baru tahu bahwa dirinya telah salah memilih lawan. Walaupun ilmunya hampir setara dengan seorang datuk, tapi dia tidak yakin akan meraih kemenangan.
Begitu selesai berkata, Raja Tombak Emas segera menyerang kembali. Tombak pusaka miliknya diayunkan dari sisi kiri ke kanan.
Sinar emas terlihat membelah udara. Lawan melompat lalu mengibaskan tongkatnya.
Benturan terjadi lagi. Tapi kali ini keduanya tidak berhenti. Mereka langsung melancarkan jurus-jurus lainnya.
Setelah tadi Raja Tombak Emas mengawali pertarungan, berbarengan dengan hal tersebut, para tokoh lain juga turut memulai.
Nyai Tangan Racun Hati Suci tentu memilih bekas muridnya sebagai lawan.
Pendekar Tanpa Nama mendapatkan lawan pendekar yang bersenjatakan dua pedang. Bidadari Tak Bersayap bersama Kakek Alis Tebal melawan seorang wanita tua tinggi kurus dan pria berusia sekitar empat puluh tahun. Tuan Santeno si Tangan Tanpa Belas Kasihan melawan seorang pendekar tangan kosong juga.
Pendekar Belati Kembar mendapatkan lawan seorang kakek tua yang memegang seruling hitam.
Pertempuran puncak sudah dimulai. Entah siapa yang akan memenangkan pertarungan ini. Apakah di pihak Nyai Tangan Racun akan jatuh korban? Atau sebaliknya?
Tidak ada yang tahu pasti terkait hal tersebut.
Sementara itu, para anggota yang tersisa juga turut bertempur melawan anggota kelas bawah Organisasi Tengkorak Maut lainnya.
Pertempuran pecah kembali. nyawa sudah tidak berarti lagi. Bentakan nyaring segera terdengar memenuhi cakrawala dan menggema terbawa angin malam.
Benturan senjata membuat telinga setiap orang mendengung.
Pertempuran baru saja dimulai, tapi korban mulai berjatuhan satu persatu. Tentu saja korban itu dari pihak lawan.
Karena anggota Nyai Tangan Racun adalah anggota dari Organisasi Pelindung Negeri. Walaupun hanya berstatus anggota, tapi kekuatannya sudah tidak diragukan lagi.
Pendekar Tanpa Nama telah meluncur ke depan. Kedua jari tangannya terbuka berniat untuk mencakar lawan di bagian alis dan dada.
Kalau sampai serangan pertama tersebut berhasil, bisa dipastikan lawannya akan terluka berat karena serangan itu dibarengi tenaga dalam tinggi.
Sayangnya, si lawan bukan pendekar abal-abal. Selain mahir dalam ilmu pedang kembar, ternyata dia juga cukup ahli dalam memainkan jurus tangan kosong.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 371 Episodes
Comments
rajes salam lubis
lanjutkan
2022-07-10
1
Doni Baturaja
terlalu plan plin,
2021-11-23
1
Manu Mere
up up up keren💋😄💋💋😄👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻💥💥💥💥
2021-07-06
1