"Gimana?" tanya Lisa penasaran yang sudah berada di dalam mobil, Di Samping Rudi.
"Pasti Cia sekarang otaknya mau pecah" ucap Lisa tersenyum kemenangan.
Karena sudah merencanakan banyak tugas dari Rudi atas perintah nya.
"Soal Tugas Dari kamu, Nanti aku mau minta bantuan dari kamu " ucap Lisa.
"Udah, Sesuai rencanamu" jawab rudi cuek, Membuka rokok nya dan menyalakannya.
"Kenapa kau malah merokok" bentak Lisa, Merebut rokok Rudi dan melemparnya ke arah jendela.
" kenapa kau mengurusi hidupku ?" Bentak balik rudi menatap tajam Lisa. Mata mereka bertemu seolah membenci satu sama lain
"Ck, aku gak suka cowo perokok " ucap Lisa melipatkan kedua tanganya, mengalihkan pandangan nya kedepan.
"Saya tidak peduli"
" Walaupun begitu, orang tua kita sudah menjodohkan kita" jawab Lisa.
" Saya tidak peduli,"
" Ck, Kenapa orang tua ku menjodohkan ku denganmu" gerutu Lisa tapi masih di dengar oleh Rudi.
"APA, KAMU BILANG?" Pekik Rudi.
Gawat, Apa rudi, mendengar kan yang sudah tadi aku bilang ? Batin Lisa gemetar
"JAWAB" bentak Rudi
"Tidak, tadi aku hanya berpikir kado apa yang akan aku beri nanti malam untuk Cia" jawabku
Rudi menghembuskan nafasnya dengan panjang, mungkin ia percaya yang sudah aku katakan.
Fiuh akhirnya Rudi percaya juga
Perlahan Mobil berjalan.
Panas matahati di siang hari membuat keringat di kepala ku bercucuran. Lisa mengelap keringat nya dengan tangan nya.
Rudi mengambil sesuatu di kantong celananya.
"Pakailah" suruhnya, menyodorkan tisu yang sekali pakai. Dengan segera Lisa mengambilnya kemudian menggunakan.
"Terimah kasih" ucapku tersenyum setelah membasuh keringat.
Ternyata Rudi perhatian juga, batinku tersenyum
"Hm" jawabnya fokus menyetir.
Sial, ku tarik kembali petkataanku mengenai rudi yang perhatian, batinku yang cuma tertahan.
Mobil yang terus berjalan tapi bukan jalan rumahku
"Kita mau kemana" tanya Lisa
"Makan siang, emangnya perut kamu ngga lapar?" jawabnya, Lisa tersenyum kecut, hehe dia lupa karna terlalu memikirkan acara nanti malam.
...****************...
Memakai pakaian yang pas untuk keluar Menuruni anak tangga tergesa gesa sambil membawa tas slempang ya. Jangan lupakan kunci mobil yang selalu aku bawa.
"Mom...." Teriaku mencari cari mommy .
Seorang pembantu datang terburu buru berdiri di hadapanku.
"Dimana mommy bi?" Tanyaku pada kepala pelayan yang setia bekerja untuk keluargaku.
"Nyonya sedang pergi sebentar nona" jawabnya dengan kepala menunduk.
"Nanti bibi bilangin ya sama mommy, kalau aku pergi keluar sebentar " perintahku.
"Baik non," jawabnya dengan sopan.
"Yaudah kalau begitu saya pergi duku bi, permisi " pamitku sambil berjalan ke arah pintu.
Aku menaiki mobil ku. Membawanya ke sebuah kafe ala remaja di kota Jakarta.
Kafe Batavia
Segera ku masuk ke kafe dan menduduki ke sebuah kursi yang kosong, Kursi yang jauh dari keramaian dan obrolan.
Segera ku memesan menunya .
Dan kubuka labtopku, Hp Dan buku buka yang lainya.
"Hari ini penuh tugas dan aku harus selesaikan sebelum rasa malas melanda hati " ucapku pada diri sendiri
...****************...
Setelah makan siang kami sudah masuk ke rumah cia, setelah mendapatkan kabar dari mommy sari bahwa cia sudah keluar ke rumah.
Sebelumnya kami sudah bekerja sama untuk persiapan nanti malam bersama mommy sari. Dan di bantu juga dengan pak dingin siapa lagi kalau bukan jodoh Lisa wkwk.
"Tante.." Teriak Lisa setelah memasuki rumah mommy sari, segera Lisa mememeluk ibunya cia.
"Apa kabar Tante " tanyaku setelah melepas pelukannya .
"Baik , kamu?"
"Baik juga" mata Tante Sari melihat ke arah rudi, mungkin terasa asing
"Tan, kenalin Rudi, temen Lisa " ucap Lisa memperkenalkan.
"Bukan Tante , tapi calon suami Lisa" jelasnya tanpa dosa, aku membulatkan mataku tak di sangka.
"Ouh calon suami Lisa" canda Tante Sari.
Muka Lisa sudah merah karena malu.
Rudi malah tersenyum, awas aja kau.
"Yaudah Tan, kami mau mempersiapkan rumah ini menjadi waw untuk nanti malam."
"Silahkan saja"
Kami pun membereskannya dan di bantu para pelayan .
...****************...
Tak terasa waktu sudah pukul sore.
"Akhirnya pekerjaaan selesai juga " ucapku mengolahragakan tangan.
Membereskan semuanya. Makanan sudah di bayar.
Aku menjalankan mobilku bersiap untuk pulang .
Tik tik tik
Suara hujan turun.
Glek glek glek
Mobilku berhenti.
"Sial, mobilku mati" memukul setir.
Aku membuka mobil dan memeriksa mesin ternyata mesin nya ada yang rusak, tapi aku tak bisa memperbaikinya .
"Aduh, gimana nih " ucapku bingung. Sekrang pakaianku basah, yang bisanya ada baju sekarang aku lupa tidak membawa baju di bagasi
"Aku telpon Fatimah aja "
Ku telphon Fatimah. Tak lama ia mengangkatnya, syukurlah
"Halo Fatimah, tolong kamu bisa kesini, aku ada di x mobilku rusak " ucapku
"Oke " jawabku
Telpon di matikan
Tak lama Fatimah ke sini dengan membawa motor beat nya.
"Akhirnya kamu datang juga " ucapku senang .
"Maaf aku cuma bisa boncengin kamu pakai motor " ucap Fatimah kecut
"Tak apa tak masalah, santai aja " ucapku
" Yuk jalan" ucapku membonceng Fatimah .
"Kemana?" Otak load nya muncul .
"Ke rumahku lah fa " jawabku
"Tapi kamu sekarang basah, kalau ke rumah kamu jauh nanti kamu sakit" ucapnya
"Betul juga sih tapi..
"Yaudah ke rumahku aja " ucapnya dengan cepat aku mengangguk .
Motor pun berjalan .
Sudah sampai ke rumah sederhana milik Fatimah.
"Mamah kamu mana fa?" Tanyaku setelah memasuki kamar Fatimah.
"Tidur "
"Kamu ganti gih, pakai pakaian ini " ucapnya membawa sebuah pakaian seperti acara pesta.
"Yang bener aja loh fa, Masa aku pakai pakaian pesta sih" ucapku
" Temani aku ke acara temen aku,tolongin yah"
"Tapi...
"Kamu nggak kau ci?" Ucapnya cemberut
"Okedeh tapi cara apa?"
"Kamu ikut aja" setelah itu Fatimah juga mengganti pakaian menjadi pakaian pesta aku juga menngganti nya sama seperti Fatimah tapi kalau aku melihatnya nya sangat mewah dan anggun.
Aku memakai make up punya Lisa agar gak jelek jelek amat.
"Kok kamu punya alat make up sih "
"Diem lah yuk, ini udah malam saatnya pergi " ucapnya tanpa sabar
"Sabar fa" ucapku.
Kami pun pergi keluar rumah Fatimah
Mobil sudah berada di luar rumah fatiamah.
"Mobil siapa fa?" Tanyaku penasaran
"Ini mobil jemputan dari temen aku cari " jawabnya setelah itu kami memasuki mobil.
Tak lama mobil berhenti di depan rumahku
"Katanya mau ke acara teman kamu fa , kok malah ke rumah ku sih?"
"Udahlah ternyata kamu cerewet juga ya ci , masuk dulu aku ada ketinggalan sesuatu di rumah kamu "
"Yaudah lah aku duluan " aku membuka pintu rumahku, kok gelap sih
"KEJUTAN " teriak seseorang yang sangat ramai
Lampu rumah mulai menyala , lampu yang kerlap kerlip.
" SELAMAT ULANG TAHUN...SELAMAT ULANG TAHUN CIA... SEMOGA PANJANG UMUR " PROK PROK PROK
Kue yang di meja berukuran sangat besar.
"Sayang sini tiup lilin nya dulu " perintah mommy, aku yang sedari tadi terpaku perlahan menghampiri
Ku tiup lilin itu yang berangka 24, ternyaa aku sudah tua.
Semua bertepuk tangan
Ku potong kue nya dan di berikan kue pertama ke mommy dengan cara ku suapi.
" Terima kasih sayang " ucap mommy memeluk ku
"Semoga kau selalu bahagia anakku, dan semoga kamu segera mempunyai suami " doa sang ibu
"Mom aku belum siap " Rengekku
"Adik kakak ternyata udah dewasa " ucap kak Irfan memeluku, aku tersenyum dan membalas pelukan dari kak irfan .
"Doa kakak yang terbaik buat mu dek " ucap kak Irfan setelah melepaskan pelukannya .
Semua kado sudah berada di tempatnya.
"Terima kasih atas kejutannya " ucapku menatap ke semua orang, Lisa dan Rudi, Fatimah ,kakak. Mommy.
"Apa aku di lupakan kak cia" tiba tiba suara Anak kecil yang tak asing datang entah dari mana, masuk ke dalam rumah. Semua pandangan ke arahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Ijah Sopiah
Lanjut thoorr
2021-05-15
0
Dara Darojatun
crazy up thor
2021-05-11
3
Dara Darojatun
lanjutkan thor
2021-05-11
3