Kesal

Setelah mobil sampai di depan rumah . aku langsung Membuka pintu dengan keras. Hingga kak Irfan diam memperhatikan ku.

"Akhirnya sampai juga di rumah " gerutuku pada diri sendiri. membuka pintu rumah, Mungkin Mommy udah Pulang.

"Sayang " panggil mommy pada ku. Aku memutar bola mata dengan malas.

"Kok buru-buru sih nak?.Kenapa pulang malam?, Dimana kakakmu nak?" Cercah mommy padaku.

"Mom, Udah Dulu yah , Cia cape" Rengekku dengan Muka seimut mungkin.

"Yaudah sayang, kayaknya kamu cape banget istirahat dulu " balas mommy menyentuh wajahku dengan tangan kanan.

"Thank mom, emmuachhh..." Mencium pipi kanan mommy. Setelah itu membalikkan badan dan menaiki tangga menuju kamar, bersiap siap istirahat.

'Kamar... Am Coming....' Batinku berteriak.

Merebahkan tubuh di kasur yang sangat empuk sambil memejamkan tubuh.

Ting

Pesan masuk

"Siapa sih yang Sms gue, nggak tau apa orangnya lagi ngantuk , baru aja merem udah ada yang ganggu " kupaksakan tanganku membuka pesan ternyata dari Fatimah, Ku baca meski mataku memintaku menutup .

📩Fatimah:

Lo udah ngerjain Tugas dari pak Rudi belum?

Ting

📩Fatimah:

kalo belum, hari ini pak Rudi ngasih tugas dan besok Tugas harus Di kumpulkan.

What

"Lagian ini sudah malam, Ngapain Juga Pak Rudi ngrim tugas " gerutuku tak habis pikir tingkah pak Rudi.

"Mentang mentang di jodohin Sama Lisa Rudi jadi seenaknya" ucapku

"Bodohlah, Tinggal Nyontek sama Lisa terus selesai " ucapku setelah berfikir sambil tersenyum kecil

"Lanjut tidur, tarik selimut terus mimpi" ucapku dengan kemenangan.

"Irfan, ada apa dengan adikmu, kok kaya kecapean?" Tanya Mommy ke Irfan yang baru masuk ke rumah sudah di beri pertanyaan sang mommy.

"Biasa Mom," jawab Singkat Irfan sambil melepaskan sepatu.

"Kenapa kalian pulang malem ?" Pertanyaan mommy menghentikan Irfan melepaskan kaos kaki.

"Nganter Anak kecil ke rumahnya mom Seharian" Jawab Irfan mengingat Kejadian tadi.

" Ooh gitu, yaudah Kalau gitu kamu juga istirahat Nak, kamu juga pasti cape " Ujar Mommy dengan lembut.

"Iya mom". Jawab Irfan

"Irfan ke kamar dulu ya min" pamit Irfan langsung di angguki mommy.

Mommy menatap punggung anaknya pergi sampai sudah tak terlihat lagi .

"Sekarang anak anak ku sudah dewasa, sudah sibuk dengan kehidupan masing masing, sudah tidak memperhatikan ibunya yang semakin hari semakin tua" eluh nyonya sari pada dirinya sendiri.

...****************...

Setelah Cia pulang, Azzam Mwmasuki kamar anaknya. Ia sudah mendengar semuanya keadaan Alif dari Umi. Azzam merasa menjadi Abi yang tidak berguna bagi Alif. Azzam membenarkan Selimut Alif.

"Maafin Abi ya lif, Abi gak becus ngurus kamu sampai kamu bisa hilang. Ini salah Abi yang sibuk Kerja ngga merhatiin kamu, Maafin Abi lif" Tangis pecah seorang Ayah pada anaknya, Alif masih tidur nyenyak. Setlah tangisnya reda Azzam mencium kening Alif. Berdiri berniat pergi ke kamarya.

"Kak cia, Nanti main lagi ya sama Alif" Ngengo Alif dalam mimpinya.

Hati Azzam sedikit tersusuk, mengapa anak nya ngga mau lepas dari Perempuan ini, yang jelas buka ibu kandungnya.

Azzam langsung ke luar kamar, tak ingin mendengar anaknya mengingat Perempuan lain.

...****************...

"Dek Nanti kamu ke kantor kakak sebentar ya " ucap kak Irfan padaku. Kita sedang makan pagi pagi.

"Ngapain?" Tanya balik aku. Sambil menyantap makanan pagi buatan mommy sari.

" Jangan jangan Kakak mau jodohin aku sama temen kakak yang sama sama polisi ya?, Dig Ogah Banget Punya Suami Polisi, Pacar Polisi aja cia takut, ih gak bisa bayangin tiap hari di hukum " Tebak ku pada kakak yang sebelumnya juga sempat memperkenalkan temen polisinya padaku.

"Bukan, Jangan Suzoon dulu dek, Nanti kalau kakak bilang cia kekantor kakak, cia harus nurut atau.....

"Atau cia gak akan di beri uang sama kak Irfan " sambungku dengan kesal

"Anak pintar " kak irfan mengelus rambut ku di sampingku.

" Tau lah kelakuan busuk kakak,kakak suka ngancem" balasku dengan muka judes.

"Irfan, Cia, Kalau makan jangan sambil bicara!" Peringat mommy pada kami.

"Kak Irfan nya dulu mom yang ngajak ngobrol" ucapku menuduh kak Irfan .

"Mau kakak masukin jengkol ke mulut mu? " Ancam kakak padaku membuatku takut

" Mom itu ...

"Udah Irfan, Jangan bercanda in my terus " bela mommy padaku

"Bleeee, ngga di belain mommy " Ledeku pd kak irfan, ia hanya menggelengkan kepalanya.

" Cia naik mobil sendiri kak, Cia pamit dulu kuliah pamitku pada mommy dengan mencium pipi kanan dan kiri mommy.

"Yang bener? Gak mau di anter kakak?" Tanya kak Irfan

"Gak usah, cia berangkat ya, Dikit lagi telat"

"Lah Lo dek tiap hari Lo selalu telat " ejek kak Irfan, aku cengengan.

" Udah ya Assalamualaikum" salam ku, mereka berdua mematung. Aku terus berjalan ke luar

"Tumben Lo salam dek?sejak kapan dek, " Ucap kakak setelah melamun

"Hehe sejak hari ini " jawabku cengengesan .

Sampai juga Di Kuliahan, suasana sepi, jangan jangan.. yang lain udah pada masuk. aku terburu buru masuk sambil berlari. Akhirnya sampai juga di depan ruangan. Aku istirahat dulu mengatur nafas yang ngos this an akibat berlari.

Masuk sambil hari hati, semoga ngga ada dosen masuk doaku. Berjalan dengan pelan.

"Cia!" Teriak Pak dosen, ku buka mataku perlahan lahan. Huh, Pak Rudi, Gawat.

"Iya pak " jawabku menunduk .

"Kenapa bisa sampai telat? " Pertanyaan dari pak Rudi

"Emmm.. Ketiduran pak " jawabku terbata bata.

" Apakah tugas dari bapak sudah di kerjakan ?" Aelah pak, Boro Boro

" Be..lu..m Pak" jawabku ketakutan pasti pak Rudi bakalan ngehukum aku .

"Sekarang bapak hukum kamu, Berdiri di depan kelas sampai jam pelajaran bapak habis !" Marah pak Rudi padaku. Yakan tebakan ku benar.

Aku langsung menurutinya.

Pagi pagi sudah di hukum. Sialan.

Suara berisik di kantin.

"Kok kamu bisa telat sih ci dan Lo ngga ngerjain tugas dari pak rudi, pdhl kn gue udah ngasih tau loh kemaren" cercah pertanyaan Fatimah padaku.

"Gue ngantuk nggak ngerjain tugas" jawabku cuek sambil meminum minuman kelelahan

"Buset Lo malah cuek bebek " teriak Fatimah membuat lisa. Dan aku malu punya temen kek gitu

"Diem Lo Fatimah, mereka pada liatin kita kan " ucap Lisa menatap para siswa yang menatap kami

"Apa Lo , udah jangan liatin kita atau Gue colok Lo " ancam lisa, dan mereka pergi.

"Hebat Lis, mereka semua pergi" ucap Fatimah,aku menggelengkan kepala, melihat tingkahnya.

Drrrttt Drrrttt Drrrttt

Suara bunyi telfon ku tapi tidak ada namanya

"Dari siapa?" Tanya Lisa padaku, Fatimah ikut menyimak.

"Gak ada namanya, gak penting "jawabku cuek , membiarkan telfon Terus berbunyi lalu mati sendiri.

"Mungkin penting Ci" ujar Lisa

"Biarin" balasku sambil meminum es

Drrrtttt Drrrttt Drrrrtt

" Tuh kan bunyi lagi, Angkat Gih " suruh Lisa dan aku pun menurutinya , lagian Mengganggu.

"Halo Hiks kak Cia, kenapa gak diangkat hiks telfon dari Alif " suara Alif menangis

"Kak cia lagi kuliah, Alif kok Alif nangis?" Tanya balik aku

"Kak cia high, Kak Cia kesini ya high Alif kangen banget sama kak cia high " jawab Alif sembari menangis.

Aku berfikir sebentar apakah aku harus menurutinya.

Terpopuler

Comments

VANESHA ANDRIANI

VANESHA ANDRIANI

banyak typo thorr

2021-09-28

0

🦋PutriBiru🦋

🦋PutriBiru🦋

kasian alif

2021-04-28

0

Dara Darojatun

Dara Darojatun

crazy up thor

2021-04-27

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!