Terima kasih atas kejutannya " ucapku menatap ke semua orang, Lisa dan Rudi, Fatimah ,kakak. Mommy.
"Apa aku di lupakan kak cia" tiba tiba suara Anak kecil yang tak asing datang entah dari mana, masuk ke dalam rumah. Semua pandangan ke arahnya.
Semua keluarga, sahabat dan yang lainya bingung siapa mereka.
"Alif!" Teriakku kaget. Alif datang ke rumahku dengan ayahnya mas Azzam Yang berada di belakangnya.
"Mas Azzam " ucapku dengan nada yang sangat pelan.
Alif berlari dengan cepat ke arahku memeluku sangat erat.
" Apa hari ini ulang tahun kak cia?" Tanyanya dengan polos mendongak ke atas menatapku.
"Maafin alif yang gak tahu kalau kak cia Hari ini ulang tahun, Alif gak bawa kado " ucapnya dengan nada sedih.
Aku berjongkok mensajajarkan tubuh pada Alif.
"Ngga papa lif, kak cia hanya butuh doa dari kalian ngga lebih " ujar ku dengan lembut, ikhlas dan penyabar. Mengelus kepala Alif, Alif memeluk ku.
Wanita ini sangat menyayangi anak ku dengan tulus batin mas Azzam senang
EKHEMM
Suara deheman dari belakang
" Kenalin dong ci, masa anak seganteng ini gak di kenalin " canda lisa.
Aku dengan cepat berdiri di samping Alif.
"Kenalin dia Alif, yang pernah aku ceritain, Dan Dia " tunjuk e di samping kiri
"Dia mas azzam, Ayahnya Alif"
"Perkenalkan saya Azzam" ucapnya dengan senyum manisnya.
" Oh kamu kenalin aku Irfan, kakak nya Cia" Ucap kak Irfan mendekat ke arah mas Azzam agar terlihat akrab.
Terlihat dua cowo tampan itu berbincang.
" Kak Alif mau kue nya" ucap Alif menunjukan nunjuk an kue.
" Siap pangeran kecil, yuk kesana "
" Ci,tante gue sama Rudi ke taman depan sebentar ya " pamitnya padaku dan mommy jangan lupakan Fatimah seperti obat nyamuk.
" Jadi manggil nya Rudi nih bukan pak" godaku menaik turunkan alis.
"Apaan sih Lo ci" ucapnya malu malu
"Bapak apain kok Lisa bisa nurut sama bapak ?" Tanyaku
" Saya puasaain biar nurut "jawab tegas pak Rudi
"Pufffttthh " tawa ku pecah dengan fatinah pecah
"Arogant nya gak ilang ilang " canda Fatimah
"Jangan lama lama pacaran nya langsung nikah aja Lis " nasihat mommy.
" Tenang mom, tinggal nunggu nanti juga undangannya ke sebar.
"Yaudah kita ke taman ngobrol sebentar kok" pamitnya pergi setelah muka nya merah merona
"Mom" panggil ku ke mommy yang sedari tadi diam membisu. Ia pun kanget.
"Duduk sama mommy sebentar" sahut mommy kemudian kita duduk di salah satu sofa besar
"Anak kesayangan nya mommy udah besar, sekarang nggak pernah cerita masalah sama mommy " keluh mommy dengan nada sedih
"Mom"
"Bukan begitu maksud cia, maafin cia gak merhatiin mommy sibuk mentingin kehidupan cia sendiri, walaupun begitu cia sayang banget sama mommy " memeluk mommy
"Maafin cia mom"
" Lebih baik kita ngobrol sama temen teman kamu nak, "
"Tapi mommy udah maafin cia kan?" Mommy mengangguk sambil tersenyum .
*Makasih mom" emuach, mencium pipi mommy
"Mommy udah beri kado buat kamu, nanti kamu di buka yah nak " ucap mommy menunjukan sebuah kado yang sangat banyak dari orang lain di tempatkan di samping kue, Aku sampai terharu melihat ini semua.
"Makasih mom kejutanya "
" Ini semua yang nyiapin temen kamu cia "
"Rudi, apa ngga ada cara lain apa agar kita gak nikah ?" Tanya Lisa berdiri mondar mandir di kursi panjang depan rumah cia.
Rudi hanya duduk memperhatikan Lisa yang sedari tadi cuma bolak balik memikirkan cara agar tidak nikah.
"Udah deh Lis, Jangan Mondar mandir Pusing tau!" Pekik Rudi agak marah memegang kepalanya.
" Mau gak mau kita gak bisa nentang orang tau"
"Pasti adalah cara yang lain"
"Kamu pura pura punyak pacar atau apa yang bisa bikin gagal perjodohan "
"Saya gak punya pacar Lisa "
" Lagian Mana ada Cewek Tomboy kaya kamu ada yang mau" ejek Rudi melipatkan kedua tangannya .
"Ck"
" Udahlah mending kita masuk , sudah malam lebih baik pulang " ucap Rudi berdiri, membenarkan jas nya dan berlaku meninggalkan Lisa .
Lisa terlihat kesal
"Ganteng amat kamu lif" puji Fatimah meyuapkan kue ke mulut Alif.
" Kan abinya Alif ganteng mungkin udah keturunan kak" jawab Alif sambil mengunyah makanan
"Anak kecil aja bisa jawab, udah kalau makan jangan ngmong " tegur Fatimah
"Bukanya kakak yang ngajak ngobrol"
" Susah amat ngomong sama bocah " ucap Fatimah.
"Irfan, saya dan anak saya pamit pulang, sudah malam " pamit Azzam pada kak Irfan yang sedari tadi mereka para pria sibuk mengobrol.
" Oke, kapan kapan kesini sama Anak kamu, anak kamu nakal tapi cengeng " canda Irfan.
Azzam berusaha tersenyum
Azzam menghampiri Alif yang sedang ngobrol bersama cia dan yang lainya .
"Permisi , Alif pulang yuk udah malam " ucap Azzam tersenyum pada Alif.
Semua mata menoleh ke arah kami
" Tapi Alif pengen sama kak cia "
"Kan bisa besok main kesini sama kakak, katanya Alif juga mau ngadoin kak cia, kalau Alif gak pulang gak ngasih kakak kado, nanti kakak sedih nih"
"Jangan sedih kak, iya Alif pulang bakal buat kado spesial buat kakak"
"Gitu dong" mengelus kepala Alif.
Alif berlari memeluk abinya di sambut hangat sama nya.
"Saya pamit pulamg ganteng, mas Arfan dan yang lainya "
" Hati hati nak" ucap mommy sari tersenyum
"Kalau gitu permisi, assalamualikum" pamitnya dengan sopan berlaku pergi.
"Waalaikumsalam " jawabku setelah melihat mereka berdua pergi
"Wuih kamu bisa salam ci, " ucap Lisa , aku tersenyum
" Oh ya kami juga pulang yah " sahut Lisa befsama Rudi di samping nya
"Lah kalau kamu sama pak Rudi, nanti saya sama siapa dong " tanya Fatimah dengan bungung.
"Kamu ikut saya aja fa, gak papa santai aja, diijinin kok " jawab Lisa
" Yang ada aku jadi obat nyamuk "
Hahahahha
Kita semua lucu dengan ucapan Fatimah,
" Kamu harus cari cowok biar nggak jomblo " ejek ku
Rudi dan Lisa pergi, Fatimah berlalu menyusul mereka berdua.
Sudah pada pergi mereka semua
"Mom, dek, aku ke kamar dulu yah " setelah itu kak irfan lamgsung naik ke atas.
" kamu juga nak, mending istirahat dulu, soal kado biar para oelayan yang bawa ke kamf kamu "
"Oke mom, Good Night" mencijum pipi mommy dan langsung naik ke tangga.
Seusai mandi dan badan terlihat segar di ganti dengan pakaian baju tidur.
Terlihat di meja meja belajarku sudah bertumpuk kado dengan susunan yang rapi.
" Sudahlah lebih baik tidur" membaringkan tubuh dan menyelimuti selimut ke tubuh.
Matahari sudah muncul menyinari bumi.
Burung burung berkicau di pagi hari, ayam berkokok menanadakan sudah waktunya pagi.
Alif sudah memakai seragam TK nya waktunya untuk berangkat.
Umi Rana Dan Abi Awwab sedang Keluar ada urusan. Ayu Saraswati Adiknya Azzam sudah berangkat ngajar di Pesantren. Dan tinggalkan dua insan di rumah.
" Lif kamu udah selesai kan , yuk berangkat" ajak Azzam memasuki kamar anaknya yang sedang mempersiapkan buku buku.
" Nanti bi dikit lagi" memasukan buku buku yang anggap penting ke tas. Azzam tersenyum mendekati anaknya ia mencium pipi gemas Alif.
"Udah bi ayo" ucap Alif setelah menggendong tasnya. menatap arah abinya. Azzam menggandeng tangan anaknya. Mereka keluar.
Pakaian Azzam pakaian formal, hanya untuk ngajar di pesantren milik ayahnya Awwab. Setelah berasa Awwab sudah tidak mampu untuk bekerja barulah ia akan menyerahkan semua pesantren pada anaknya Azzam.
Alif dan Azzam berdengan tangan menuju sebuah motor Revo yang sudah ada di depan rumah.
Seorang wanita memanggil Azzam dengan setengah berlari.
" Ustadz Azzam" Teriaknya memanggil Azzam hingga ia berhadapan .
"Kenapa kau berlari ustazah Maryam?" Tanya Azzam untung mereka belum menjalankan motor.
"Hush...hush Ada orang Penting yang ingin bertemu anda sekarang" Ujar Maryam sambil ngos ngosh akan akibat setengah berlari.
Ustadzah Maryam salah satu guru yang mengajar di pesantren, Pakaian nya Gamis panjang warna Biru, Kerudung biru , Tubuh kurus Langsing , Wajah yang cantik membuat para Adam tepesona, Apalagi hidungnya yang mancung.
"Tapi saya harus mengantar anak saya dulu" Ucap Azzam
"Maaf sebelumnya ustadz, Mereka Akan pergi Karna mereka akan keluar kota, mereka tidak ingin menunggu anda lama, kalau tidak mereka akan langsung pergi" ucap Aisyah menunduk.
"Ck, yasudah kau antar anak ku ke sekolah TK, lagian lumayan Deket kok dari sini, kau tau kan sekolah nya mana? " Maryam mengangguk tersenyum manis dan menoleh Alif yang sedang menatap nya dengan tajam.
"Ayah pergi dulu nak" ucap Azzam mencubit wajah Alif tapi langsung di tepisnya.
"Baikhlah kalau begitu saya pamit assalamualikum" pamit Azzam dan berlalu dengan motornya.
"Yuk Alif kita jalan" Ucap Aisyah menggandeng tangan Alif yang sedari tadi hanya diam.
"Lif kamu mau es criem gak?" Tanya Aisyah sambil berjalan kaki menggandeng tangan Alif.
"Gak, Masih pagi" jawabnya tanpa menoleh, Maryam diam.
Sudah sampai di sekolah TK nya Alif.
" Sekolah yang benar ya lif" ucap Maryam mengacak acak rambut Alif. Alif menepisnya
"Jangan berantakin rambut Alif" Ucap Alif tegas Alif memandang tak suka.
"Tapi nanti kamu akan jadi anak ku suatu saat " ujar Maryam yang sedari tadi cuma di cuekin anak kecil.
"Jangan khayal kak, Abi cuma punya Alif" ucap Alif berlaku pergi, berlari ke kelasnya.
"Anak kecil tapi sifatnya kaya orang dewasa " geram Maryam menhan amarah.
"cepat atau lambat ustadz Azam kan jadi milikku" ucap Maryam tersenyum sinis.
Ustadzah Maryam sangat cantik dan alim tapi sayang tidak dengan hatinya, Apapun yang Maryam inginkan harus terjadi Kalau tidak Dia akan berusaha meski dengan cara yang salah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Lizz Wiwik
Maryam atau Aisyah
2022-01-22
0
Call Me Salma
terima kasih sudah berkomentar, Maafkan salma para readers, terkadang banyak typo bertebaran Salma berusaha memperbaiki nya🙂🙂🙂
2021-12-06
0
Nanang Rohmad Mahmud
habis Maryam kok bs ganti jd aishah
2021-12-06
0