Mencari Rumah alif

Kita bertiga. Aku, Kak Irfan dan Alif Memasuki Mobil kak Irfan. berusaha mencari Rumah alif yg sudah di katakan Alif, Katanya Rumahnya Sederhana gak Sebesar Rumahku.

Mobil lama lama berjalan meninggalkan Rumahku. Baru juga naik mobil kenakalan Alif mulai lagi.

" Kak cia, Alif Pengen makan jagung itu" Ucap Alif menunjukan jari telunjuknya ke arah jendela, Tukang bakar jagung di jalanan . Rupanya ini pasar kecil.

"Tapi lif, baru juga kita jalan masa sih langsung turun. Nanti Ngga bisa ktemu rumah Alif loh. Tadi juga Alif barusan habis makan, masa udah lapar" tanyaku pd Alif.

"Huuuaaa pokoknya Alif pengen makan jagung"Rengek Alif melepaskan tanganku.

" Aelah dek, namanya juga anak kecil turutin lah dari pada nangis terus" Ucap kak Irfan dengan entengnya

"Iya deh dari pada denger Alif nangis terus, berhenti dulu ka" Mobil pun berhenti membuat aku dan Alif turun.

Kami membeli jagung.

"Bu beli jagung 3" Ucapku pd sang penjual jagung bakar sembari membayar.

" Kak, beli Mobil mobil an" Rengek Alif lagi, menunjukan toko mainan di seberang jalan.

"Di rumah kak cia Juga ada mainan punya kak Irfan loh lif" bujuk ku pd Alif

" Huaaaaa pokoknya Alif harus beli mobil mobilan, robot sama mainan ikan" Teriak Alif melepaskan tanganku. Guling Gulingan di jalan,benar benar menjengkelkan . Aku menghela nafas kasar

" Alif bajunya nanti kotor " Ucapku mendirikan Alif ia malah menepis.

"Gak mau sebelum beli mainan " teriaknya . Beberapa orang melihat kami membuatku malu seperti merawat anak tiri.

" Di beliin aja mba anaknya, dari pada nangis, Kasian" ucap ibu ibu separuh baya. ku jadi malu sendiri aku tersenyum tipis padanya

"Oke ,oke nanti kita beli" Kataku pada Alif. Membuat si bocah kegirangan .

" Hore....Hore... Akhirnya Alif bakal beli mainan juga" . Teriak si bocah kegirangan tangan dan badannya aktif bergoyang ke senangan.

Aku memegang keningku rasanya nyut-nyutan.

Setelah membeli jagung bakar aku dan Alif menuju toko mainan, disana ku turuti semua kemauan nya.

"Kak beli robot!"

"Kak yang ini mobil mobil an "

"Kak beli pistol kecil mainan"

" Kak!!" Teriak Alif padaku, aku kaget mengelus dadaku.

"Kenapa kakak Diam aja sih " cemberutnya

"Kan katanya Alif pengen beli mainan yaudah kakak turutin walaupun yang di beli sangat banyak. Emang salah ya?" Tanyaku bingung pd si bocah.

" Salah kak"

"Salahnya dimana ?"tanyaku

" Ngga tau " jawabnya judes meninggalkan kan ku sendirian.

" Hei, lif. Kamu ninggalin kakak sendirian ?!" Teriakku tapi banyangan si bocah Sdh Tdk ada. tega sekali dia.

...****************...

"Kok kalian beli jagung lama?" Tanya kak Irfan padaku. Sambil menjalankan mobil

"Terus apa itu di tanganmu?" Tanya kakak, melihatku menenteng plastik besar berisi mainan si Alif.

" Ini kak, mainan nya si Alif tadi beli di toko mainan " Alif sibuk memakan jagung bakar.

"Pasti si Alif mewek nih minta beli mainan " tebak kak irfan. tebakan kak Irfan memang bener, aku mengangguk kepala.

"hahaha anak nya si apa sh ya dek. Nyusahin!" kak Irfan malah tertawa terbahak bahak. Si bocah malah anteng memakan jagung bakar, aku mengelus kepalanya, entahlah anak nya siapapun itu. yang pasti aku nyaman di dekatnya.

Drrrrrttt... Drrrrrttt... Dddrrrrtttt

suara handphoneku terus berbunyi, aku membuka tas ku, mengambil handphoneku, ternyata dari mami

"Dari siapa dek?" tanya kak Irfan di sampingku

"mami"jawabku

"angkat lah"

"haloo mam"

"kamu di mana Cia, kok di rumah ngga ada?" tanya mami di berang telepon.

" Lagi Pergi sebentar mam Sama kakak" jawabku

"Yaudah hati hati Nak, Maaf ya tadi pagi mami pergi dan ngga masak buat kamu dan Irfan" ucap Mami merasa bersalah

"ngga papa mam, lagian kita udah makan kok, emangnya tadi para pembantu pad kemana kok ngga ada " tanya ku.

" ohh sekarang para pembantu mami liburkan 1 Minggu, kasian nak mereka juga butuh istirahat " jawab sang mommy

"Kak Cia Minum " suara si bocah padaku meminta minuman .

Aku menepuk jidatku semoga mommy ngga denger .

"siapa itu Nak,apa jangan jangan Anak kecil yang tadi malam." tebak mommy

"emmm.. anu mah..itu... " ucapku gelagepan bingung mau jawab apa.

"Apa?"

"Nanti Cia Cerita, udah dulu ya momm dahhh, emmmuach " ucapku mematikan sambungan telephone Dadi mommy .

"hahahaha, kasian banget Lo dek" ka irfan malah tertawa,aku memberikan minuman pada alif

"lama banget kak ngobrolnya, Ngga tau Alif Haus" Rengek si bocah , Salah kamu juga lif, Ngomong di saat ngbrol sama mommy.

Lanjut mencari Rumah Alif.

"Lif katanya rumah kamu Deket masjid di daerah sini?" tanyaku pada Alif

"iya kak, Abi selalu solat di masjid itu, terus rumahnya lurus, belok kiri, lurus terus ,terus..." Ucap Alif bingung melanjutkan rumahnya

"terus apa lif" tanyaku ke Alif, ia terlihat berpikir keras. mengingat jalan rumahnya

"terus kesasar Hahahhah" ka Irfan malah mengajak bercanda

"udah kak jangan bercanda terus "

"nanti kita tanya rumah sebelah dek" aku mengangguk setuju.

"lif nama ayahmu siapa?"tanyaku ke Alif

Alif malah berpikir kembali, jangan sampai Alif ngga tau nama bapaknya.

"hemm... ,Alif lupa kak nama Abi" Aku menepuk kepalaku. nama bapak sendiri lupa.

"Alif Alif, Kak Irfan jadi pengen makan kamu yang gemes banget" ejek kak Irfan merasa gemas pada tingkah si Alif. Alif malah tertawa kecil.

"yaudah lah nanti cari aja mbak ayu nya" Ucapku merasa nama mba ayu adalah solusinya.

kita bertiga turun, mencari Rumah Alif di sekitar rumah tetangga yang di katakan Alif, Ada seorang ibu ibu yang beli sayur di siang hari, ini kesempatan ku utk bertanya rumah Alif.

aku menggandeng tangan Alif menuju ibu ibu .

"Permisi bu, Ibu kenal ngga yang nama a...." ucapan ku terpotong.

"Kak Cia Beli Takoyaki" teriak Alif menunjukan si penjual takoyaki, sambil menari narik bajuku.

Takoyaki ...Takoyaki.. Takoyaki (Suara bunyi penjual makanan ringan takoyaki)

Aku memegang kepalaku, pusing sekali rasanya pengen jadi ironmen saja. ibu ibu malah tersenyum tipis melihat kami berdua

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***