" HEY BOCAH KAMU SIAPA? KENAPA ADA DI SINI?" Teriak seorang pemuda Yg masih muda, Memakai seragam Polisi. Menatap tajam pada si bocah yang sedang makan buah buahan Di lantai dapur.
" HHUUUAAAAA HIKS, HIKS, KAK CIA TOLONGIN ALIF, ADA POLISI!" Teriak Alif takut melihat orang itu. Langsung berdiri ketakutan.
" Eh ko Kamu malah nangis si Bocah?" Tanya Irfan ke bingungan, Mendekat ke alif yg ketakutan. Alif malah mundur menjauhinya
" JANGAN MENDEKAT PAK POLISI, ALIF NGGA SALAH APA APA BENERAN" MENUNJUKAN KEDUA JARINYA TANDA V.
'Ternyata Bocah ini takut dengan polisi, mending gue kerjain aja hehehe' Batin Irfan tersenyum sinis.
" Jangan kesini Huhuhu.... Kak Cia, tolongin Alif " Tangisnya
" hey bocah kamu udh masuk ke rumah pak polisi, sekarang Kamu harus di penjara!" Ucapan tegas dari Irfan.
" Huhuhu... Gak mau, kak cia tolongin Alif dong " tangis Alif
" Angkat Tanganmu atau.....
" Huhuhu.....Huaaaa "
Irfan semakin mendekat ke Alif. Alif memundurkan takut dengan Irfan. Irfan menggendong Alif, Alif meronta di gendongan Irfan Sembari menangis se kencang mungkin.
" KAK IRFAN ADA APA INI?" Tanya Aku Melihat Alif yg menangis di gendongan Kak Irfan. menuruni tangga tergesa gesa akibat suara tamgisan Alif.
" KAK CIA.... " Teriak Alif meminta turun dan langsung berlari memeluk tubuh ku.
" ko kamu nangis sh lif? " tanyaku menatap wajah Alif yg menangis, ku hapus air matanya.
Alif merentangkan tangan nya meminta di gendong, aku langsung menggendongnya.
" kenapa hmm?" ia malah diam menangis di pelukanku.
" Kak Irfan?!" Sapa ku pda kak Irfan yg sedari tadi berdiri
" Kakak Ngga ngapa ngapain kok dek, Dia anya Aja yg takut sama pak polisi, yaudah deh kakak Kerjain haha, siapa dia dek kok bisa disini?, Jangan sampai kamu nyulik dia, awas kamu dek " ancam kakak Irfan .
" Apaan sh kak Irfan langsung Nuduhin aku yang enggak enggak. "
" Duduk Dulu Kak," suruhku pada kak Irfan akhirnya kita duduk
" kok rumah ini sepi sih dek, mana lagi mami" tanya kak Irfan celingukan mencari orang orang di rumah terutama mami
" Ngga tau kak, aku aja baru aja turun"
" Kenapa diem aja lif?" tanyaku pada Alif yg diem mendengarkan kami berdua berbicara.
" Alif takut kak sama polisi " suara kecil Alif memeluk ku
"hahaha kok bisa " bukan suaraku tapi suara kak irfan, Alif malah diem Tak menjawab
" yaudah Nggapapa kalau ngga mau jawab. "
ucapku mengusap kepala Alif yg duduk di pangkuanku
" Cia dia siapa?" pertanyaan ulang dari Kak Irfan
" dia Alif kak, lif kenalin di depanmu itu kakak nya cia namannya Kak Irfan, Sapa dong " ucapku pada alif, Alif mendongakkan wajahnya padaku meminta persetujuan, aku mengangguk.
" Hai Pak polisi" suara kecil Alif menyapa kak Irfan .
" Bukan pak polisi panggil saja Kak Irfan. " Jawab kak Irfan lembut.
" Nggak mau, pokoknya Alif mau panggil Kaka Irfan pak polisi Titik Ngga mau koma " Alif malah Ngambek melipatkan tanganya.
" Dasar Anak Nakal!" Mencubit hidung Alif, setelah ia mendekat ke sini, Alif malah kesakitan.
"Pak polisi sakit dong " alif mengusap hidung nya yg kesakitan.
" Kak cia Tolongin alif, pak polisi nya galak " adu Alif pada ku
" kakak!"
"apa sih dek, Anak nya siapa sh Alif dek?" tanya kakak yg sdg duduk di sebelah ku.
" jadi gini kak, kemarin cia nemuin Alif di jalan duduk sendiri menangis cari mbak ayu, dia kehilangan mbak ayu nya yg sdg mengajak nya jalan jalan kak, kasihan kan pasti mba ayu nya nyariin Alif, dan keluarganya juga pasti khawatir sama keadaan Alif kak, terutama Abi nya " Kelasku pada kak Irfan yg tampak mendengarkan ku bicara.
" Nanti kakak akan cari keluarganya, kasian kamu lif " Ucap kakak merasa kasihan dengan keadaan Alif.
" tolongin Alif ya pak polisi, cariin Abi nya Alif "
Suara kecil Alif meminta tolong
" boleh asalkan Alif jadi anaknya kak irfan " Mengerjain Alif
" huaaaaa .....Gak mau, takut, Kak CIA tolongin dong masa Alif mau di jadiin anak nya polisi " tangis Alif malah semakin mengeratkan pelukan nya
"Kak udh dong lah, jangan Bkin Alif mewek " peringatku pada kak irfan
" Yaelah dek, baru aja segitu, loh udah belain si Bocil ini, Lagian anak ini seru loh kalo di kerjain terus " Ucap kak Irfan, aku mencubit tubuh kak Irfan "dasar bikin anak orang mewek"
" oh ya, tadi Alif ngapain di dapur ?" tanyaku penasaran yg dengar Alif nangis liat kak Irfan.
" tadi Alif cuma makan buah buah kak cia, tadi juga Alif nyariiin bibi terus bibi nya gak ada" jawab Alif dengan polosnya
" dia makan buah di lantai dapur dek, kek anak kucing aja" ejek kak Irfan
" kak Irfan udah lah bercandanya"
" kita fokus nyari Abi nya Alif dulu,kasian kan dia nyariin Alif "
" iya ternyata anak nya ada di sini, habis makan banyak buah di lantai kaya anak kucing makan pindang " ejek kak Irfan dan kali ini buat Alif nangis
"Huaaaa kak cia liat, Alif di samain sama anak kucing "tangis Alif membuat telingaku penganh karena suara tangisnya yang cempreng.
"emang iya "
" huuaaaa"
" Kak udah lah berisik"
" Dasar anak kucing!" kak Irfan malah semakin gemas sama si anak nakal
" huaaaaaa "
"kakakkkk?"
" anak kucing " ucap kak Irfan Berdiri melangkah ke dapur.
" huaaaa pak polisi jahat" Aku memijit pelipisku rasanya pusing sekali
mendengarkan tangisan Alif di pagi hari mana belum lapar belum makan lagi huh.
" kamu udah makan dek " Tanya kakak berhenti melanjutakan langkahnya ke dapur, emang ya kak Irfan emang perhatian sama adeknya
" hehe belum kak" jawabku cengengesan.
" kesehatan di jaga dong dek, tunggu dek tadi Kaka udah beli nasi goreng di jalan , kakak kau ambil dulu ya " ucap kakak emang perhatian banget belum makan taunya dia udah beli makanan.
Kak Irfan pergi ke ke dapur mengambil nasi goreng yang sudah di beli nya tadi sebelum pulang. menghidangnya di meja makan
" dek sini, makan " suruh kakak, membuat ku dan Alif berjalan di situ. duduk di hadapan kakak.
" kak Irfan udah makan ?" tanyaku semberi membuka piring utk Alif
"Kakak udah makan sebelum kesini , Kaka tau kalau cia pasti lapar belum makan makanya kakak beliin nasi goreng untuk adik ku tersyang ".
" bisa aja si kakak ".
"lif di makan dong " suruku pada Alif yang diam menatap makanan.
" Alif biasanya kalau makan di suapain sama Abi" jawabnya membuat ku kasihan pasti Alif merindukan Abi nya.
" Nanti kak Irfan sama kak cia nyari abinya Alif, yang penting Alif makan dulu ya di Supian kak cia mau kan ?" ucapku merasa kasihan pada Alif
" mau kak " jawbanya tersenyum, ku suapi nasi goreng ke mulut Alif dengan telaten. Alif kelihatan senang menerimanya.
Sedangkan ka irfan juga merasa kasihan sama alif
" kakak juga nanti nyari Abi dan keluarganya Alif, sabar ya lif " ucap kakak merasa kasihan
" iya pak polisi " jawab Alif sambil mengunyah makanan.
Selepas Makan Alif keluar Rumah Cia dan melihat di depan rumah nya ada anak kecil seusianya 2 anak kecil anak laki laki. Alif mendekatinya dan menyapanya.
terlihat 2 bocah itu sedang menatap mangga tetangga Cia.
"hai aku Alif" ucap Alif mengulurkan tangan nya pada 2 bocah laki laki yang menatap buah mangga. fokus 2 bocah itu teralihkan, menengok seseorang yang sedang menyapanya.
"Hai juga Namaku Wira " Jawab bocah kecil itu dan menerima ukuran tangan dari Alif .
"namaku Arga" balas bocah kecil itu.
"boleh aku bermain dengan kalian?" tanya Alif di setuju oleh mereka berdua.
"Oh iya sedang apa kalian di sini melihat Buah mangga?" tanya Alif penuh selidik.
"kami ingin mengambilnya" Jawab Arga.
Alif bingung lalu menatap buah mangga milik tetangga Rumah Cia.
"kata Abi aku mengambil mangga yang belum milik kita namanya mencuri" ucap alif menjelaskan apa yang dikatakan abinya.
"kami tidak mencuri , kami hanya mengambilnya" ucap dengan kesal Wira.
Alif semakin bingung bukankah itu sama saja. sejak kecil Alif sudah di ajarkan apa yang boleh dan tidak boleh oleh Azzam. bagaimana tidak Alif Juga anak Dari seorang ustad.
Ingin Alif menjelaskan tapi segerombol anak lelaki datang seusia Alif. anak itu berjumlah 2 orang melihat Arga dan Wira dengan tatapan tak suka.
"Kalian pasti Mau mencuri mangga Hahahah" ucap salah satu dari mereka berkata dengan sinis.
"tidak, pergi yuk kalau tidak kita akan dapat masalah" ucap Arga menari tangan Alif dan Wira.
"hey sepertinya anak kecil itu anak baru, saya ucapkan Jangan bermain dengan mereka berdua, mereka berdua si pembawa masalah" ucap anak kecil itu yang berada di tengah.
Alif menempis tangan nya yang ingin diajak pergi.
salah satu dari mereka mengambil botol Aqua dan mendekati pada teman Alif dan meyirammya. teman Alif hanya diam.
"kenapa kalian menyiram Wira dan Arga?" teriak alif dengan marah. Alif tidak terima teman barunya di perlakukan seperti itu Alif mengambil botol yang ada di tangan mereka yang masih itu dan menyiram mereka bertiga.
Arga dan Wira terkejut Alif menyiram mereka namun ada rasa senang dan sedih takut ada Maslaah besar.
"ini karena kalian juga telah Menyiram teman baru ku" ucap Alif dengan tertawa. Alif melakukan itu karena Alif malas dengan orang yang di bully namun diam. bukan Alif namanya kalau di anak pemberani.
Mereka semua Marah dengan Alif dan berniat ingin memukul Alif.
"Hey Anak kecil jangan main Fisik", Teriak Cia setelah melihat salah satu dari mereka ingin memukul wajah Alif.
Mereka bertiga berlari setelah melihat CIA datang.
"huhh dasar Cemen" Teriak alif melihat mereka bertiga takut dengan orang dewasa.
Cia tertawa melihat reaksi Alif.
" jelaskan pada ku, kenapa teman mu basah kuyup dan mereka ingin memukulmu lif?" Tanyaku pada Alif, aku menunduk mensajarkan tubuh ku pada Alif sepertinya alif ingin cerita.
"kalian pulanglah ke rumah kalian" ucapku memerintahkan mereka berdua untuk pulang karna sudah kedinginan. mereka berdua pergi.
Alif menceritakan semua pada kak Cia dari awal ketemu Arga dan Wira sampai selesai.
"Dasar anak nakal" Ucap ku menyentil hidung kecil Alif. Alif meringis kesakitan.
"bukan anak nakal kak Cia tapi pemberani" sergah Alif tak terima si katakan anak nakal sambil mengelus hidung nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Tri Hartati
.
2022-08-17
1
VANESHA ANDRIANI
anak 4 taunan kayak anak 7 taun thorr... tapi suka sih
2021-09-28
3
Scorpion Bang
up lagi donkkk
2021-04-07
4