Mencari Rumah alif 2

Akhirnya kami berdua membeli takoyaki dahulu atas permintaan Alif.

Kak Irfan sedang membelikan kami minuman.

"Bang beli takoyaki " ucapku pd sang penjual sembari memberikan uang. kami menunggu sampai Makanan nya matang. pesanan kami pun Sdh ada di tangan Alif, emang ya si Bocil ini hobinya makan.

" Alif" Sapa seseorang di belakang kami. kami membalikan badan. Wanita paruh baya, berhijab.

"Nenek....." Teriak Alif merentangkan tangan nya sambil berlari pada wanita paruh baya. Dengan senang hati wanita itu menunduk memeluknya sembari mencium nya. Aku bingung Siapa perempuan Itu?.

"Dari mana aja anak nakal, iih, kami nyariin kamu loh lif, terus keadaan kamu gimana apa ada yang sakit atau gimana lif?" Tanya wanita itu dengan khawatir sambil mencubit hidung Alif membuat si empunya kesakitan.

" Nenek sakit" Alif elus hidung nya yang agak merah.

"Makanya jangan ninggalin nenek " peringat nenek pd Alif

" Alif ngga ninggalin nenek, Alif malah kesasar, untung ada kak cia yang nolongin" jawab Alif dengan jujurnya. Wanita paruh baya itu melihatku, mungkin baru sadar, ada aku. Ia melihatku dari atas sampai bawah.

" Ooh kamu, yang nolongin cucu saya" ia mendekat ke arahku, aku menjawab dengan senyuman.

"Makasih ya nak, nama kamu siapa nak?" Tanyanya dengan suara lembut

" Cia Tante" jawabku malu-malu

"Kenalin Saya Rana , Alif cucu ku yang pertama, panggil saja aku umi Rana, anggap saja aku ibu kamu karna sudah nolongin cucu Saya. "Kata nenek Alif, aku pun dengan ragu menurutinya .

"Baik tan... Eh,, umi Rana" jawabku gugup.

"Gitu dong cia, yaudah yuk ke rumah umi, duduk dulu" kata umi aku pun menurutinya.

Apa yang di katakan Alif benar, rumah nya Deket penjual sayur.

Kami sudah sampai di halaman rumah alif. Ku edarkan pandangan ku ke halaman rumah Alif. Asri, banyak bunga bunga, pepohonan, rumah Yang sederhana namun terkesan mewah.

"Assalamualiakum " salam nenek Alif sebelum membukakan pintu.

Kami bertiga masuk.

"Duduk dulu nak" umi mempersilahkan kami duduk, lalu ia masuk, mengambil minuman.

" Kak cia, Alif masuk ke kamar dulu ya ngambil mainan, sama mainan yang di beli kak cia nanti di gabungin jadi satu ya kak " katanya dengan wajah imutnya .

"Yaudah sana" jawabku tersenyum, Alif pun memasuki salah satu kamar yang tidak jauh dari ruang tamu, hingga aku bisa melihatnya.

"Nak cia silahkan di minum dulu" ucap umi dan aku dengan malu malu tapi mau menurutinya yang sedari tadi haus tapi kak Irfan tak kunjung datang.

"Maafin Alif ya nak, kalau Alif ngrepotin, kamu " kata umi merasa bersalah

"Maafin juga yang gak bisa jaga Alif sampai Alif ke sasar "

"Ngga papa tan eh umi, cia Juga ngga merasa di repotin koh umi, cia malah seneng ada Alif yang bisa nemenin cia " ucapku pada umi

"Makasih ya nak Cia, Ngomong ngomong kamu pantas lah Nak jadi pendamping Anak ku, Ayahnya Alif Namannya Azzam, kamu maukan " kata umi membuat wajahku merah merona.

"Apaan sh mi, kenal juga kagak"

"Nanti juga umi kenalin" jawab sang umi

"Ngga usah umi " bantahku

"Jangan nolak dulu nak, nanti kalau udah ketemu juga bakalan mau" goda umi membuatku diam malu.

"Oh ya umi telphone Abi nya Alif sama yang lainnya ya kalau Alif udah ketemu" pamit Umi, ku angguki kemudian nenek berdiri mengambil HP.

Umi perlahan pergi sibuk mengobrol di telephone. Mengabari kalau Alif udh ketemu, ngga kebayang bagaimana khawatirnya abinya Alif.

Ting

Bunyi pesan masuk

Kak Irfan :📩 Pcc

Aku : 📩 udh ktemu rumah Alif (ShareLok)

" Assalamualaikum " salam dari wanita hijab yang cantik. Mencium tangan umi.

"Waalaikumsalam " jawab umi, sedangkan aku diam tak menjawab salam.

" Cia kenalin ini ayu, anak umi ke 2, ayu kenalin dia cia, orang yang udah nemuin Alif " ucap umi memperkenalkan kami berdua

" Jadi Alif udah ketemu mi?" Teriak ayu, membuat kupingku pengang.

" Kamu yah kebiasaan suka teriak teriak" jewer umi ke ayu, aku sedkit kasian melihat ia di jewer.

"Aaduuh mi, kan ayu cuma kaget " ucap ayu mengelus kupingnya.

"Terus Alif di mana mi?" Tanya ayu mengedarkan pandangan nya mencari si bocah kecil itu.

Aku juga bingung, pasalnya ia tak kunjung keluar kamar.

Kami perlahan mengintip kamar Alif .

"ALIF!" Teriaku kaget. Melihat kamar Alif yang berantakan.

"Eh kak cia " jawab Alif malah cengengesan, menggaruk Faruk an kepala

"Aduh ini kamar kenapa berantakan ?" Tanyaku pd si bocah ini

"Alif lagi nyari mainan pedang kak cia, tapi ngga ketemu " jawabnya dengan polosnya.

"Kak cia tolong bantu nyariin pedang mainan nya Alif ya kak" ucap nya memohon padaku.

"Alif,kamu dari mana aja lif, mba ayu kangen sama Alif kenapa bisa hilang sih lif hem" Ucap ayu terharu memeluk badan Alif

"Nggapapa mba ayu, Alif cuma kesasar kok trs di tolongin sama kak Cia, udah dulu ya kak, Alif lagi pengen main pedang, pedangan." Ucapnya dengan polos.

Umi cuma geleng geleng kepala

"Kebiasaan kamu lif sukanya berantakan kamar." Ucap umi

"Lif, mainan yang kak cia beliin ada di mana?" Tanyaku mencoba mengalihkan pikiran nya pada si pedang .

"Emmmm...kayaknya ada di ruang tamu deh kak" jawabnya berpikir lalu berlari ke arah ruang tamu.

"Ayu kamu beresin ya ini semua" perintah umi ke ayu

"Baik umi "

Aku menyusul Alif ke ruang tamu.

"Kak cia, ini mainan nya " ucap Alif dengan senang memegang mainan sambil duduk di ruang tamu, ku duduk di samping Alif

Tok tok tok

"Assalamuaikum wr wb" Sapa suara berat dari pintu rumah.

Ku tengok ke samping.

"Abi..." Teriak Alif berlari merentangkan tangannya ke arah orang itu. Dengan senang hati ia berjongkok memeluk Alif

"Alif apa kamu baik baik saja nak?" Suaranya yang lembut, ku lihat orang itu wajahnya seperti tidak asing.

"Alif ngga papa kok bi, untung ada kak cia yang nolongin Alif, Abi harus terima kasih sama kak cia" kata Alif dengan lugunya .

Pria itu mulai menatapku

"Assalamuaikum ukhti" sapanya yang aku saja tidak tau artinya. Aku hanya tersenyum .

"Terima kasih ya udah nolongin alif, kenalin aku azzam" katanya dengan suara lembut

"Cia, Nggapapa kok aku juga senang bisa nolongin si Alif "jawabku.

muka Azzam Seperti Tidak asing,

Bugh

Suara mainan Alif terjatuh di lantai , dengan sigap aku mengambilnya tapi... Tangan kami saling bersentuh, bola mata kami bertemu satu sama lain. ada yang aneh, yaitu mengapa jantung ku sekarang berdegub lebih kencang.

"Maaf!"Satu kata yang keluar dari mulutnya, membuat ku sadar dari lamunann.

Aku jadi salah tingkah.

Terpopuler

Comments

Indrijati Saptarita

Indrijati Saptarita

itu kak irfan nya kemana yaa... koq ga diajak masuk ke rumah alif....

2021-06-16

4

Helsi

Helsi

Next thor

2021-04-18

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!