Di dalam perjalanan , nampak Alif diam saja. Pandangan nya hanya fokus ke arah jendela mobil, melihat kendaraan di kota Jakarta. Tumben Biasanya sangat ceria.
"Kok Alif diem aja sih?" Tanyaku penasaran, ia mulai melihatku.
"Kak cia, Alif males di rumah, Ngga ada teman main" jawabnya cemberut, memajukan bibirnya.
Aku menghela nafas berat.
"Alif, Nanti kak cia bakal sering ke rumah Alif." Tampak Alif senang dengan senyum mengembang.
"Tapi.." Ucapanku terhenti.
"Tapi apa kak cia?"
"Tapi sekarang kak cia lagi sibuk lif, kak cia bakalan lulus dari kampus . Sebelum lulus banyak tugas yg belum kak cia kerjain" ceritaku yang memang masalah kampus sedikit lagi lulus.
Alif berpikir. Ini bocah kecil tapi otaknya kaya orang dewasa aja.
"Nggapapa deh kak cia, yang penting kak cia harus ketemu sama lif" peringkatnya sok belaga dewasa .
"Oke bos" candaku sembari tanganku menunjukan huruf OK. Alif pun tersenyum.
...
Di sebuah Rumah sederhana , para orang dewasa sedang duduk dengan wajah kecemasan. Dia adalah Ayu Sarawati, Umi Rana dan suaminya.
Azzam yang tadi keluar rumah menelpon seseorang akhirnya Azzam segera ke ruang tamu, terburu buru menyampaikan informasi penting tentang anaknya.
"Umi" teriak Azzam sambil berlari. Umi nya mengalihkan pandangan pada Azzam anaknya.
" Ada apa nak?" Umi Rana berdiri Tanya umi Rana melihat wajah Azzam yang semula Diam menahan amarah sekarang malah tersenyum.
"Alif mi" ucap Azzam sambil terus tersenyum.
"Alif kenapa zam?apa ada sesuatu pada cucu ku zam? Cepat jawab" Bentak Awwab Irawan, Suami umi Rana. Berdiri menunggu jawaban Azzam.
" Sabar Bi" Ujar umi Rana mengelus punggung sang suami yang khawatir pada Alif.
"Alif udah ketemu bi" jawab Azzam tersenyum . Umi Rana dan Abi Awwab Irawan pun senang. Akhirnya sekeluarga bersyukur.
"Alhamdulillah" ucap serempak umi, Abi dan ayu.
" Sekarang Alif ada di mana kak, sama siapa?" Tanya ayu tidak sabaran .
"Lagi sama Cia. Mereka akan keseini" Ucap kecut Azzam.
"Astaga, Si Alif bisa bisanya anak nakal itu nempel terus sama kak cia ya" tanya Ayu bingung, Azzam juga tak menyangka anaknya dekat dengan wanita yang satu ini. Yaitu Cia. Yang Notabenya cia adalah wanita kaya yang tidak seperti dirinya yang hanya seorang ustadz.
Umi Rana dan Abi Awwab juga bingung seperti halnya mereka. Tapi tak apa jika Cia Jodohnya Azzam. Ibu untuk alif mereka sangat bersyukur.
...****************...
Di Rumah besar Mommy sari, Mommy sari dengan wajah cemas. Mondar mandir di Ruang tamu sambil memegang HP miliknya dengan perasaan sangat khawatir pada kedua anaknya. Pasalnya mereka berdua tidak pulang dan tidak kasih kabar apapun.
" Kamu di mana sih Cia, Kok di telpon ngga di angkat angkat" Kesal mommy sari, ibunya cia dan Arfan. Berusaha menelpon cia tapi tak ada jwbn apapun.
"Mungkin HP nya mati" ucap mommy sari sebisa mungkin berpikiran positif.
Drrtt
Telpon dari Arfan
"Halo mom, ada apa nelpon Arfan sebanyak 10X lebih?" Tanya Arfan dia seberang telpon.
"Akhirnya kamu angkat juga nak, Kamu ada di mana? Kenapa belum pulang, ini udah malam. Mommy telpon dari tadi kenapa tidak di angkat?" Cercah beberapa pertanyaan dari mommy nya.
" Sabar mom, nanya satu satu, " jawab Arfan
"Aku masih di kantor polisi, maaf ya kok tadi ada rapat. Dan kayaknya Arfan pulang malam deh mom, banyak tugas di kantor " Jawab Arfan.
"Soal Cia, Nanti Arfan cari deh anak nakal itu yang sukanya keluyuran "
Mommy tersenyum mendengar penjelasan dari Arfan yang kalau di luar kata orang memang cuek dan dingin. Tapi tidak dengan keluarga nya.
"Tolong jagain adekmy yah fan" Ucap mommy
"Pasti mom, udah ya mom. Arfan lagi ada pekerjaan, Good night mom, jangan lupa istirahat" ucap Arfan
"Good night" mematikan telfon.
"Arfan, Arfan kamu kayak Daddy mu dulu, soal Pekerjaan pasti No 1, terlalu sibuk sampai lupa dengan mommy mu yang udah tua ini" ucap mommy terenyuh.
...****************...
Perjalanan yang singkat karena di selingi cerita yang mengandung canda tawa antara cia dan Alif.
"Terus lif apa yang kamu lakuin setelah pipis di celana saat bermain haha " ucapku merasa lucu. Dengan cerita alif.
"Malu kak cia, Gak ada yang berani ngejek Alif dong, Alif boongin dong , gini nih kak cia, kursi yang dudukin Alif itu basah jadi kan celana Alif ikut basah, Hahaha" tawa Alif dan aku pecah sembari aku menyetir .
"Hahaha padahal Alif ngompol di celana, Orang orang langsung percaya gitu omongan Alif?" Tanyaku tidak yakin sambil tertawa kelucuan Alif.
"Iya dong" ucap Alif dengan bangga .
Mobil terhenti di depan rumah Alif.
"Lif yuk turun " di angguki oleh Alif.
Di ruang tamu yang mendengar suara mobil terhenti.
"Kayaknya itu Alif dan mbak cia deh" ucap ayu yang mendengar suara mobil di angguki oleh semuanya.
Semuanya keluar dari rumah dan melihat wanita yang tidak berhijab menggandeng tangan cucunya.
Alif dan cia semakin mendekat ke depan rumah.
"Nempel terus kamu lif sama mbak cia " ungkap Ayu.
Alif hanya diam.
" Udah ayu, yuk mbak cia masuk " suruh Abi Awwab.
"Ngga usah bi, Terima kasih tapi ini udah malam, cia harus pulang,permisi " sebelum aku pergi Alif berlari padaku memelukku.setekag itu aku masuk ke mobil dan pergi.
"Yuk masuk lif " suruh umi Rana pada lif dan mwnggandeng tangan Alif masuk kedalam rumah.
...****************...
Seorang perempuan dan laki laki sedang berdebat di depan mobil.
" Ck Pak Rudi, jujur saya tak rela kalau saya di jodohkan dengan anda" ungkap Lisa melipatkan tanganya.
"Emangnya kamu pikir saya sudi?hah" jawab Rudi juga dengan sinisnya.
"Aku tak bisa bayangkan rumah tangga seperti apa nanti kalau kita saling menyakiti" ungkap Lisa.
Pak Rudi diam.
Pak Rudi masih muda perkiraan umurnya 27 sudah menjadi dosen . dan kedua orang tua nya sudah menjodohkan nya sejak kecil.
"Andaikan gue bisa mencegah perjodohan macam ini" ucap Lisa yang sangat ingin menolak tapi kedua orang tuanya sangat egois.
"Untuk apa?emangnya kamu punya kekasih, terus mau menikah dengan kekasihku gitu?" Tanya pak Rudi dengan sewot.
"Bukan urusanmu pak Rudi" Bantah Lisa. Membuat Rudi marah. Membuat rahangnya mengeras
"Kamu yah" tanganya melayang ingin memukul Lisa tapi berusaha Rudi tahan.
"Mukul? Gue gak peduli pak Rudi" Teriak Lisa melawan Rudi.
"Awas aja kamu jika setelah kita menikah" ucap Rudi dengan marah.
"Jangan menghayal pak Rudi"
" Saya pastikan Kita akan menikah"
" Jangan harap!" Ujar Lisa merasa benci.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Lizz Wiwik
namanya IRFAN bukan Arfan jgn bikin bingung
2022-01-22
0
Aruna Zahrani
waaaah si rudi g bener nih. untung ktmunya ama lisa bkn fatimah yg terkesan cupu
2021-10-25
0
VANESHA ANDRIANI
irfan jadi arfan kah?
2021-09-28
0