EMPAT HARI SEBELUMNYA:
Broni berhasil menghubungi kerabat jauhnya yang kaya raya, Beliau setuju apabila kami menggunakan Vila tersebut sebagai tempat acara musik .
Sore hari jam 14.00 kami ber enam, aku, Broni, Wildan, Kris, Tifano , dan Ibor berencana survey alamat dan kondisi villa sekaligus refreshing.
Iseng aku lihat jaket si Kris, ada sesuatu yang menyembul, hmmm ternyata dia bawa minuman keras, dia membawa beberapa botol minuman keras sebagai penghangat tubuh.
“Kris, ngapain kok kamu bawa minuman? Aneh-aneh ae Kris” Sergahku, Kris hanya tertawa……"anak gendeng!!!" teriakku, sambil aku jitak kepala kris!
Kami menggunakan tiga sepeda motor dan saling berboncengan. Wildan yang sekarang berboncengan dengan Broni menggunakan motor wildan yang sangar dan terkenal dengan asapnya, kami menjuluki motor vape karena asapnya yang indah mengepul putih.
Kris berboncengan dengan Tifano yang menggunakan motor dua tak bikinan tahun lawas, dan aku berboncengan dengan Ibor.
Untuk diketahui, temanku ibor ini terkenal dengan birahinya yang gia gilaan. Aku agak ngeri kalau ngebonceng anak gila ini.
“Siaaaaaall!! ,aku membonceng Ibor!, perasaanku makin ndak enak rek…!!! Hahahahah….” teriaku dengan keras.
"JANC****K!!!!” teriak Ibor kepadaku hahahahahah
Tetapi memang perasaanku saat ini sedang ndak enak, entah apakah perasaanku ini karena perjalanan untuk survey vila atau karena aku sedang membonceng Ibor kataku dalam hati
Kenapa gak Ibor saja yang mbonceng aku?, sehingga pantat ku aman dari nganunya.
Yang aku tau temanku IBor ini adalah orang yang tidak bisa menahan birahi, bahkan mungkin kambing yang dikasih lipstick aja bisa buat ibor birahi, aku bisa santai selama membonceng ibor ?
hahahahahah….Atau perasaan tidak enak ini berkaitan dengan Vila yang akan kita datangi?
Semalam aku sempat bermimpi buruk tentang acara musik ini, tapi ndak aku ceritakan ke temen temenku, aku ndak mau membuat mereka gusar.
“ Fokus aja ke jalanan Dany ,,jangan melamum !!” kataku dalam hati.
kami pun menempuh perjalanan kurang lebih tiga jam, selama perjalanan ada saja kendala yang terjadi, motor Wildan yang tiba-tiba mogok, atau kris yang sedang dalam keadaan setengah mabuk tiba tiba menabrak seekor kucing.
Ada saja rintangan kecil yang menghadang, tapi bisa kami hadapi dengan gembira ria. Hingga pada suatu tikungan……
”KRISSS!! …AWAAAAAASSSS!!!” teriaku yang ada di posisi belakang motor Kris.
CIIIIIIIIITTTTTTT. Suara roda truck dengan aspal ,truk yang hampir saja menggilas motor Kris!
”Kamu terlalu ketengah jalan C*k!, hampir truck itu nabrak kamu!... kalok mau mati nanti aja kalau udah selesai acara kita C*K! !” teriaku kemudian .
“WOOOIII KALAU BAWA MOTOR JANGAN NGAWUR! KALIAN CARI MATI! HATI HATI CAK ! “ teriak driver truck dengan kerasnya.
Kami pun memutar gas motor dengan cepat cepat. Hahahahahaha dari pada diamuk driver truck .
“Biarin aja Dan... biar aja Kis matek, biar ngurangi anjal di sini wakakakakak” potong Ibor kemudian .
“HAHAHAHAHAH….. truknya takut sama aku C*K!” sahut kris denga keras!
“DASAR MENDEMAN…..!” Teriak Wildan.
Kamipun sambil bersenda gurau melanjutkan perjalanan, tanpa sadar waktu pun bergulir mendekati pukul 17.00.
Suasana yang awal mula kita berangkat amat ramai dengan berbagai kendaraan besar dan bus, saat ini suasana berubah makin sepi , hanya beberapa kendaraan sepeda motor dan sepeda angin saja yang kami temui.
Suasana pedesaan semakin terasa, hawa pedesaan yang sejuk menerpa wajah-wajah hitam kami.
Aku lihat papan nama dari sebuah kantor aparat pemerintahan….DUSUN GEBANG….. atau GOBANG? Mungkin GOBANG ya, sejenis senjata tajam, gak mungkin lah nama dusun itu GEBANG. Hihihihi pikiranku sedang cocokologi. Suasana makin sore makin temaran, jadi aku tidak begitu jelas membacanya.
Saat ini pukul 17.15 perjalanan kami semakin menanjak yang menandakan sudah masuk ke daerah pegunungan dan kami yakin kami tepat menuju ke tempat villa itu berada, kabut mulai turun dan suasana sedikit mencekam karena kita mulai memasuki ke area hutan yang banyak pohon pohon tinggi dan rindang di pinggir kiri dan kanan jalan.
“Rek , apa kita ndak salah jalan ta ini, kok jalannya semakin sempit dan sepi rek!” teriak Ibor
“Gak rek! Aku liat di g**gle map, bener ini jalannya, masak g**gle map salah rek ?” jawab Broni
“G**gle map kok mbok percaya siiihh hahahahahahha , pasti tersesat C*K! HAHAHAHAHAH…. Teriaku
“Lho He Lho He…..kamu belum pernah ke sini ta Bron? Waduh gawat iki Broni hahahahahah” teriak Kris sambil tertawa gila!
“Alamat detailnya mana ini Bron?, udah sore ini c*k, bentar lagi gelap, makin susah kira cari alamat kalau makin malam C*K!” sahut Wildan.
“Bentar, tak tanya ke warung depan itu sekalian beli rokok, Kalian gak usah nyocot ae C*K, bantu aku sini tanyak ke warung itu.” sahut Broni sambil turun dari boncengan motor.
“MAAAALEEEEESSSSS!!!!!..” jawab kami serempak
Gak sengaja aku melihat ke wajah Tifano , karena hanya dia yng sedari tadi hanya diam saja, semenjak kris tadi hampir tabrakan dengan Truk.
“Tif, kamu ndak papa ta?” tanyaku
“Ndak papa!” sahutnya singkat, tetapi aku bisa melihat wajah Tifano yang tegang.
Apa yng terjadi dengan TIfano? Kenapa dia terlihat ketakutan dan tegang? Apakah dia merasakan sesuatu?
Terus terang, aku merasakan hawa yng tidak enak semenjak jalan ini menanjak, semenjak aku membaca papan nama DUSUN GEBANG, apakah nama itu mengartikan sesuatu hingga perasaanku semakin kesini semakin gusar?
“Tif, kancani aku Tif” ujar Broni.
Tifano pun turun dari boncengan si gila Kris dan menuju kearah Broni. Kebetulan di seberang jalan dibawah pohon yang sangat rindang sebelah kanan ada sebuah warung, mereka berdua pun menyeberang jalan menuju ke warung itu.
Warung itu terletak dibawah pohon yang amat rindang, entah pohon apa ini yang menaungi warung itu. Warung sederhana yang terbuat dari susunan kayu kasar, pintu warung itu terdiri dari beberapa papan kayu dan dinding warung terbuat dari gedeg ( anyaman bambu) dan hanya dengan penerangan lampu teplok.
di dalam warung hanya tersaji makanan2 ringan gorengan yang terlihat sudah lama dan dingin, pemilik warung terlihat sedang duduk di semacam kursi panjang atau amben di depan warung, seorang wanita tua dengan pakaian kaos sebuah partai berwarna kuning yang sudah kusam dan bawahan jarik batik berwarna coklat yang sudah pudar pula warnanya.
Nenek itu hanya duduk diam dengan pandangan kosong dan wajah yang agak terlihat pucat, entah karena hari sudah menjelang malam hingga penerangan yang kurang, atau nenek tersebut kedinginan karena hanya memakai kaos lusuh saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 353 Episodes
Comments
Allisya - Humaira
"Dusun Kebobang" atau orang biasa nyebut nya "Dusun nggobang".....
2023-08-01
0
V 241
si karraa
2022-07-18
1
hii...tuh warung hantu rek
2022-06-08
0