Aku berlalu pergi ke arah luar kelas, berjalan cepat. Ternyata putra mengikuti ku.
"Tunggu, gendut, aku belum selesai bicara" seru nya di sepanjang koridor.
Aku tidak menghiraukan nya sama sekali seolah tidak ada siapa siapa yang berbicara.
"Gendut!!!" pekik nya lagi.
Aku menoleh dan menunjuk wajah nya dengan telunjuk ku.
"Jangan panggil aku gendut!!!" Teriak ku, yang menggema dan terpantul karena suasana sekolah yang sudah sepi.
Putra terdiam, dan aku melanjutkan perjalanan ku ke arah luar gerbang sekolah.
Putra hanya bisa memandang punggung besar ku yang semakin menjauh.
Ia tersenyum sinis.
Aku seperti biasa pulang naik bus atau angkot.
Sesampai nya di rumah aku merebahkan diri ke kasur nyaman ku. Lalu aku duduk dan bercermin.
Sampai kapan aku harus berakting sebagai gadis miskin seperti ini.
Setelah berganti pakaian aku turun untuk makan dan mencari cemilan.
"Non, ada tamu" seru bi Minah kepada ku.
"Siapa?" tanya ku sambil terus mengunyah.
"Teman sekolah non kata nya" balas bibi.
"Suruh masuk ajja bi" ujar ku.
Bi Minah lalu mempersilahkan masuk orang itu.
Seorang gadis cantik menghampiri ku.
"Kau lagi, Mai" seru ku.
Mai tersenyum dan langsung duduk di meja makan tanpa aku persilahkan.
"bi, siap kan makan yang lebih banyak, buat teman ku" teriak ku.
"Iya non" jawab bibi.
"Ah, gak usah repot repot, aku diet" sanggah Mai.
Mai memperhatikan meja makan yang penuh padahal hanya ada aku seorang yang makan sejak tadi.
"Apa kau memang makan sebanyak ini?" tanya mai yang sedikit syock melihat jatah makan ku.
"Hentikan Lidya, kau bisa obesitas" pekik Mai.
"Hanya dengan makan aku bisa menghilangkan stress yang ku alami saat ini" jawab ku.
Mai menggeleng.
"Sadar lah Lidya, apa kau mau terus di ejek, mulai sekarang belajar lah untuk diet, kau tidak mau kan mati karena obesitas" nasehat mai hampir sama seperti papa, beda nya intonasi bicara Lidya lebih lembut ketimbang papa yang sangat kasar.
Aku menatap tidak suka dengar nasehat mai.
"Mai, ini hidup ku, berhenti mencampuri urusan ku" ujar ku.
Aku tidak bisa membedakan ejekan, nasehat dan ketulusan teman, setelah tau sifat asli Reno aku jadi tidak percaya siapa pun.
"Jangan tersinggung ya, ini demi kebaikan mu" kata Mai lagi.
Ya benar, aku tersungging.
"Jadi, kalo aku gendut kamu gak mau berteman dengan ku?" ujar ku nyaring.
Aku bahkan sudah berdiri dari tempat duduk ku.
"Bukan begitu maksud ku ya" jawab Mai.
Brraakk!!!
Aku menghentak meja.
"Jadi maksud mu apa???", pekik ku sambil menghambur piring dan gelas kaca yang ada di atas meja hingga jatuh pecah di lantai menimbulkan suara yang nyaring sekali.
Bi Minah sampai kaget dan segera memungut pecahan piring dan gelas di lantai.
"Tempramen juga kau ternyata" ujar Mai tersenyum tenang sambil menyilangkan kedua tangan nya.
Aku baru sadar, kenapa Mai bisa tau tempat tinggal ku? Dan mengapa ia tidak kaget dengan kekacauan yang ku perbuat di dapur.
Siapa mai sebenar nya. Tapi aku tidak tertarik untuk mengetahui nya.
Aku pun menjauhi nya.
"Jika tidak ada hal penting, kamu bisa pulang" seru ku.
"Kau yakin tidak mau mendengar nya?" Mai mulai memancing obrolan. Tapi aku tidak tertarik mendengar nya.
"Tidak" jawab ku singkat lalu menaiki tangga menuju kamar ku di lantai atas.
"Aku operasi plastik" seru nya pada ku.
Aku yang baru menaiki anak tangga ke lima seketika berhenti sesaat lalu menoleh ke arah Mai yang masing berdiri di bawah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments
Suryatina Handayani
ngapain operasi plastik,program diet k dokter gizi ikutin aturan n saran dr dokter,olah raga teratur bisa membantu menurunkan bb
2021-07-10
0
EL CASANDRA
pantesan pindah sekolah, kl masih disana ya pasti jadi gunjingan lah...dan ya ternyata 1 tahun itu berarti dia dah 4 kali oplas kl dihitung per 3 bulan
2021-06-25
0
EL CASANDRA
gila luu....!! Oplas mo ngajak2 apa😑😠
2021-06-25
0