Aku tidak mengerti mengapa putra selalu menyuruh ku untuk bercermin.
Apa aku terlalu tidak sadar diri di mata nya.
Ah aku tidak peduli.
Aku menatap cermin kecil dari nya, aku memantulkan nya dengan cahaya matahari di atas sana.
"Kasar sekali sih si putra itu" kata Bimo tiba tiba.
Aku kembali melihat ke bawah lapangan tempat Reno dan kawan kawan latihan basket. Reno mengelap keringat di dahi nya. Sungguh pemandangan yang indah.
Sempurna banget sih ini cowo, batin ku.
Minggu depan sudah ulangan semester. Ah tidak terasa. Aku sudah duduk di kelas 2 SMA. Di SMA swasta cahaya, kota baru.
Seminggu kemudian.
Ulangan semester pun di mulai. Sungguh hari yang berat untuk orang yang tidak pandai seperti ku. Aku tertolong karena bimo, Bimo peringkat 1 di kelas. Dan aku hanya mengekor dia saja. Sungguh bagai langit dan bumi. Benar benar tidak ada yang bisa ku banggakan dari diri ku. Syukur Bimo mau berteman dengan ku. Kami sahabatan sejak masih duduk di bangku sekolah menengah pertama.
Bimo yang culun dan pintar.
Ia anak dari keluarga yang sederhana. Orang tua nya sangat baik pada ku.
Senin.
Huft lagi lagi aku mengeluh.
"Semangat donk, ulangan nya, jangan lemes gitu ihh" seru Bimo.
"Iyaah" jawab ku singkat.
Emang dasar aku nya yang goblok atau Bimo yang tak pandai mengajari, tetap saja nilai ku yah begitu lah. Aku sudah berusaha keras belajar bersama Bimo.
Bel istirahat berbunyi, aku menghirup nafas lega meski tidak yakin dengan jawaban di ulangan ku kali ini. Ah terserah, toh tidak ada yang peduli.
"Bagaimana ulangan nya" sapa Reno pada ku yang terlihat lesu duduk di ujung anak tangga.
"Yah begitu lah, seperti biasa aku memang tak pandai, semua soal terasa sulit" jawab ku.
"Mau aku ajari?" tanya nya.
"Ah sudah lah, Bimo saja yang juara kelas menyerah mengajari ku" ucap ku lesu.
"Dia kan hanya juara kelas. Aku juara umum loh" puji Reno pada diri sendiri.
Oh ya aku lupa kalo Reno juara umum di sekolah ini.
Aku sedikit berpikir.
"Hmm, baik lah, kapan?", tanya ku tanpa basa basi.
"Kapan kau siap ajja deh." kata Reno.
"Entar malem?" jawab ku.
"Boleh, aku ke rumah kamu atau bagaimana?" tanya Reno.
"Tidak tidak, jangan ke rumah ku, kita belajar di rumah Bimo ajja bagaimana?" tanya ku.
"Memang nya kenapa di rumah kamu" Reno penasaran.
"Papa ku galak, hihi" jawab ku singkat.
"Ya udah terserah sih, kabari ajja yah" ucap nya sambil berlalu pamit untuk ke ruang OSIS.
Sepulang sekolah aku pun memberi tahu Bimo perihal kami akan belajar bareng di rumah Bimo.
"Aku tidak mau" tolak Bimo tiba tiba.
"Kok gitu sih. Kan kita sudah biasa belajar bareng" jawab ku.
"Iya, tapi tidak dengan orang asing" kata Bimo sambil menyentil jidat ku.
"Duh, Bimo, pliss, nanti aku traktir deh" ucap ku memohon.
"Kau mau belajar atau pacaran" tanya Bimo kesal.
"Yah belajar donk. Reno kan juara umum ,kita bisa banyak bertanya dengan dia, apa lagi dia kakak kelas kita pasti banyak tau" rayu ku pada Bimo. Semoga Bimo mau. Kapan lagi belajar bareng Reno , pangeran tampan nan sempurna itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments
😎 ȥҽɳƙαɱʂιԃҽɾ 😎
513
2021-09-11
0
Suryatina Handayani
aduuhhh...Lidya g tau kl Bimo tuhh suka sm kamu
2021-07-10
0
Lisa Aulia
tarik sis....
2021-07-04
0