Sepulang dari sekolah aku menunggu Reno di depan gerbang sekolah.
Reno melambai dari kejauhan.
Aku dengan tersipu membalas lambaian tangan nya.
"Ah, masa SMA yang menyenangkan" batin ku.
Reno mendekati ku, dengan motor matic nya.
"Ayo naik" ujar Reno.
Seantero sekolah heboh melihat kami pulang bersama. Sebagian merasa iri, sebagian lagi menghujat ku.
"Ehh liat tu si gendut lagi sama siapa. Sama Reno, ihh bagai langit dan bumi." ujar anak anak yang mulai bergosip.
Siska mengepalkan kan tangan nya geram.
"Dasar gendut, lihat saja nanti" ucap Siska saat tau Reno membonceng Lidya.
Selama perjalanan aku hanya diam, aku merasa tidak enak naik motor itu, karena badan ku yang berat.
"Kamu gak nyaman?" tanya Reno.
"Ah, eh maaf yah" jawab ku
"Maaf karena apa?" Reno terlihat bingung.
"Karena aku gendut" ucap ku polos.
Reno tertawa terbahak bahak mendengar nya.
"Memang kalo kamu gendut kenapa, hahaha?" Reno masih tertawa.
"Yah, emang kamu gak malu jalan sama cewe gendut kayak aku" kata ku.
" Yah gak apa apa, kenapa mesti malu?" jawab Reno.
Obrolan kami terhenti karena telah sampai di tujuan.
Kami sampai di sebuah toko perlengkapan sekolah seperti tas seragam alat tulis dan lain lain.
Aku melihat Reno sedang melihat lihat.
Aku menatap Reno dan sekitar. Pengunjung nya lumayan banyak, baru masuk saja Reno sudah jadi pusat perhatian. Yah ku akui Reno sangat tampan, kulit nya kuning langsat bersih, alis nya tebal, dengan badan yang tinggi mencapai 178 cm.
"Ah, Reno beruntung sekali aku bisa menemani mu kali ini" batin ku.
"Lidya, yang ini bagus gak?" tanya Reno meminta pendapat ku dengan sebuah tas olahraga, Reno memang aktip sebagai pemain basket di sekolah. Reno memang serba bisa, wajar banyak sekali yang mengidolakan nya. Hanya watak nya saja yang seolah "Jangan sentuh aku".
Aku tersenyum sendiri dengan imajinasi ku.
"Lidya???" Reno sedikit teriak untuk menyadarkan ku dari lamunan.
Aku tersentak saat Reno berbicara tepat di depan muka ku.
Ia menatap mata ku. Membuat ku gugup tidak karuan.
"Kamu hobby sekali yah melamun?" ujar Reno.
Reno hanya menggeleng pelan lalu meminta pendapat ku lagi.
"Bagus kok" jawab ku singkat. Aku terlalu gugup untuk berbicara banyak.
"Ya udah, aku beli yang ini, aku ke kasir dulu ya" kata Reno.
Aku hanya mengangguk.
Tiba tiba Reno dari arah kasir melambaikan tangan dan memanggil ku.
Aku pun menghampiri nya.
"Kamu ada bawa uang gak? maaf yah,aku lupa bawa dompet, " tanya Reno.
Aku pasti nya tidak tega melihat nya tidak bisa membayar.
"Ada kok, berapa?" aku mengeluarkan uang dari dompet ku.
Reno memberitahukan nominal nya.
Setelah selesai transaksi.
"Terima kasih ya, dan maaf. Tadi nya aku mau ajak kamu makan di cafe itu karena sudah menemani ku ke sini, tapi aku tidak bawa dompet, kita langsung pulang saja ya, gpp kan?" seru Reno sambil menunjuk cafe di seberang toko.
Aku menatap kasihan kepada nya.
"Biar aku deh yang traktir kamu, dan yang tadi gak usah di ganti, anggap saja hadiah dari ku untuk kamu" ucap ku sambil tersenyum.
"Terima kasih yah" Reno pun tersenyum.
Kami pun menuju tempat itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments
Lieza Karlina
wah di manfaatkan tu Lidya
2023-01-03
0
Syamsiyatun Nur Hasanah
kok kayaknya reno cuma mo manfaatin lidya aja ya🤔🤔🤔
2022-10-19
1
Rya Laras
pasti lidya d manfaati sama reno
2022-04-26
0