Aku ke sekolah seperti biasa.
Reno menyapa ku.
"Hay Lidya"
Aku baru saja melewati gerbang sekolah.
Ah pagi yang indah di sambut seorang pangeran tampan seperti Reno.
"Hay" jawab ku singkat dengan tersipu malu.
Kami masuk ke dalam sekolah bersamaan menimbulkan gosip lagi di sekolah.
"Apa sih yang di lihat reno ke Lidya , sudah gendut, jelek,dari keluarga yang tidak jelas pula" ujar Siska ke teman teman nya.
Saat melewati koridor sekolah, aku tidak melihat kaki Siska yang sengaja menjebak ku hingga aku jatuh menimbulkan suara keras, membuat banyak pasang mata menatap ku sambil tertawa.
Tiba tiba seorang laki laki datang. Ku pikir Reno yang datang untuk menyelamatkan aku, ternyata seorang anak laki laki, asing sekali wajah nya.
"Heh gendut, cepat berdiri. Lemah banget sih" menghalangi jalan nih" tegas lelaki itu yang aku tidak tau siapa.
Jatuh nya aku menghalangi nya untuk berjalan menuju kantor guru.
"Kamu tuli yah?!! cepat berdiri, gak usah manja?!" pekik nya lagi.
Kasar banget sih anak ini" gumam ku dalam hati.
Anak anak lain semakin mentertawakan aku mendengar ucapan anak itu.
Siska tersenyum menang melihat ku. Ia merasa ada partner yang bagus untuk membully ku.
Dengan susah payah karena keberatan badan, aku pun berusaha berdiri sendiri dan menatap kesal pada punggung laki laki itu yang beranjak pergi menjauh. Kedua tangan nya berada di saku celana.
Baju seragam nya keluar, tidak memakai dasi.
Penampilan nya saja sudah menunjukan bahwa ia anak berandalan.
"Rasain loe" ucap Siska sambil terus mendinginkan wajah dengan kipas mini nya.
Aku hanya bisa menunduk dan melanjutkan perjalanan ku menuju kelas.
Bel tanda masuk berbunyi seantero sekolah berbondong bondong untuk masuk ke dalam kelas nya masing masing.
Pak guru wali kelas kami masuk bersama seorang anak baru. Laki laki yang tadi sangat kasar kepada ku.
Huft, kenapa aku harus di kelilingi orang orang yang kasar? batin ku.
"Anak anak, kelas kita kedatangan murid baru, pindahan dari kota Tarakan,Kalimantan Utara" ujar pak Dani.
"Ewaauuuu, jauh banget. Hebat hebat" teriak anak anak sambil bertepuk tangan tidak jelas.
Aku cuek dan diam saja tidak tertarik dengan anak berandal seperti nya.
Sekolah ini sudah cukup banyak anak berandalan, kenapa dia harus datang kesini juga sih. batin ku terus memberontak.
"Hay, nama saya putra adimarwan, saya dari Tarakan Kalimantan Utara, salam kenal" ucap nya singkat.
Aku menghela nafas berat saat pak Dani menyuruh nya untuk duduk di sebelah ku.
"Aku harap tempat ku tidak sempit karena orang gendut seperti mu" sapaan pertama nya pada ku sangat menyakitkan.
Anak anak yang mendengar pun menertawai ku.
Pak Dani menyuruh anak anak untuk diam dan fokus memulai pelajaran.
"Siapa peringkat 1 di kelas ini?" tanya nya pada ku.
Aku mengernyitkan dahi enggan menjawab nya.
Ia marah karena aku cuek.
"Jangan sok cuek kamu, sadar diri kamu itu jelek dan gendut" bisik nya di telinga ku membuat ku merinding sekaligus marah.
"Kau!!!" ucapan ku di hentikan oleh nya, ia menutup mulut ku dengan 1 jari nya.
Pelajaran berjalan dengan lancar meski pun kami saling memberi kode kebencian.
Bel istirahat berbunyi membuat ku sangat lega. Aku jenuh berpikir keras.
Saat aku hendak pergi, ia mencegah ku.
"Hey, Kau belum jawab pertanyaan ku"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments
Mila
Tarakan engak tu 😂
2023-05-17
0
Endang Winarsih
bagus ceritanya, lanjut
2022-08-14
0
Lutfi Ainiyah Loa
aq jg lagi dikaltara ka,,tp aq disekatak ya
2021-12-13
1