Aku berpaling untuk melihat ke arah lain.
Mai masih memperhatikan ku.
"Berubah lah, ikut program diet, percantik diri, dengan begitu mereka tidak akan meremehkan mu" nasehat nya pada ku.
"Kenapa aku harus mengikuti kata kata mu, aku baik baik saja, justru dengan begini aku bisa tau mana yang tulus berteman dengan ku atau tidak" protes ku.
"Kau yakin semua yang berteman dengan mu tulus?!" kata nya lagi.
"Tidak, tapi aku tau siapa yang bisa aku percaya, lagian aku tidak punya banyak teman, teman ku cuma satu, Bimo" ujar ku.
Mai tertawa.
"Kau masih belum mengerti? betapa keras nya hidup sebagai perempuan buruk rupa" seru nya.
Aku memperhatikan mai dari ujung rambut hingga ujung kaki.
Wajah nya cantik, kulit nya putih bersih, body nya bagus, tinggi tegap langsing tentu nya.
Lalu kenapa ia membahas perempuan buruk rupa? batin ku.
"Harus nya aku yang berkata seperti itu, kau mengolok ku? kau cantik dan langsing, pasti tidak mengerti perasaan ku" balas ku.
Mai semakin tertawa. Dan aku tidak mengerti mengapa ia tertawa.
"Kau memuji ku?" tanya nya.
"Jika aku beri tau rahasia ku, apa kau bersedia untuk berubah?" tanya mai sambil mengedipkan sebelah mata nya.
Aku penasaran tapi ragu untuk berubah.
"Baik lah, apa rahasia mu" tanya ku.
"Aku ini palsu" jawab nya singkat.
Aku semakin tidak mengerti apa yang dia katakan.
"Palsu bagaimana?" pekik ku tidak sabar.
Mai tersenyum sinis.
"Aku dulu sama seperti mu. Di bulli, di anggap sampah hanya karena berkulit hitam dan jelek. Aku tidak mengerti, apa fisik sepenting itu untuk pelajar biasa seperti kita. Yang berwajah cantik, meski melakukan kesalahan mereka seolah menutup mata. Sementara kita selalu menjadi bahan olok-olok an mereka meski tidak melakukan kesalahan" jelas Mai.
"Jadi, apa yang kau lakukan dengan tubuh dan wajah mu?" tanya ku penasaran.
"Kasus kita berbeda sayang, mungkin kamu akan lebih kerja keras dari pada aku, aku tidak gendut, aku hanya buruk rupa dan berkulit hitam, tapi lihat sekarang, aku bahkan jadi primadona di sekolah ini hahahhaaa" jawab nya.
Aku merasa ada yang janggal dari penjelasan nya tapi aku berusaha untuk percaya, jika dia primadona kenapa aku tidak mengenal nya, aku bahkan baru kali ini melihat nya.
"Aku baru pindah kemarin dari sekolah lama ku, di sana sungguh banyak kenangan buruk, maka nya aku putuskan untuk pindah ke sini. Selama 1 tahun aku berjuang merubah hidup ku, maaf aku terlalu percaya diri menyebut diri ku primadona di sekolah ini, padahal belum tentu, hahahaha" Mai tertawa lagi. Mungkin hobi nya tertawa meski tidak ada yang lucu.
Bel tanda pulang sekolah berbunyi, aku segera kembali ke kelas untuk mengambil tas dan pulang. Mai pergi ke kelas nya yang entah di mana aku belum mengetahui nya.
Di kelas hanya tersisa 3 orang termasuk aku dan putra.
Aku menatap nya sinis. Jelas mata ku masih bengkak karena kebanyakan menangis.
Putra melihat ku sesaat.
"Bagaimana kejutan ku hari ini, apa itu belum cukup untuk membuat mu ber...." aku memotong kalimat putra.
"Cukup!!!" aku melempar nya buku cetak besar matematika milik ku.
Dia terdiam sesaat lalu tersenyum sinis sambil bertepuk tangan...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments
Sisilia Nopita Sari
si mei kyakny makhluk gaib,,kyakny ada sngkut pautny sma kdtangan putra ini deh yah
2021-09-12
0
Suryatina Handayani
kenapa yaa Putra selalu mengejek Lidya terus
2021-07-10
0
Lisa Aulia
mungkin maksud nya putra baik...ingin mengingat kan lidya...cuma cara nya aja yg salah
2021-07-04
0