Pagi hari. Dua helikopter sudah ada di atap Rumah Istana Mira dan satu lagi di Perkarangan rumah. Mira Shaka, Nyonya Alika serta Fer berada di helikopter 1. Keluarga Dirgantara dengan keluarga Wijaya di helikopter 2 sedangkan di helikopter ke 3 yang berada diperkarangan Rumah untuk Ara Rendi dan Tania adik Rendi.
Baling-baling mulai berputar perlahan mulai mengudara menuju Negara S.
Setelah beberapa jam akhirnya sampai di Atap hotel. Dua helikopter yang mengantar pengantin dan kedua keluarga itu sudah mendarat sedangkan yang di tumpangi Mira masih mengudara.
Mereka keluar dari helikopter dan kedua helikopter perlahan mengudara. Tiba saatnya Mira mendarat.
"Hati-hati sayang "Ucap Shaka pada Mira yang akan kèluar dari pintu helikopter.
" Sayang berapa banyak Kak Rani mengeluarkan uang untuk menyewa helikopter itu ? " Tanya Rendi
Plak !
Ara memukul lengan Rendi dengan kuat dan Ia hanya meringisdan mengusap lengannya
" Jangan bicara sembarangan kamu.. itu Heli semuanya punya kak Mira dan masih ada dua pesawat lagi. " ucap Ara
Rahang Rendi nyaris terjatuh mendengar ucapan Ara ' Astaga. Kakak Iparku benar-benar Sultan ' batin Rendi
" Sudahlah nanti kau akan tahu sendiri semua kekayaan kakak. Dan kau semoga saja tidak jantungan saat mengetahuinya " Ucap Ara
" Seberapa kaya sayang ?" tanyanya
Ara menghela nafasnya " Kakak berada di nomor satu di Negara L. Dan kau pun tahu jika Hotel-Hotel yang aku kelola adalah aset kak Mira. " terangnya
Rendi melongo tak percaya
" Belum lagi Ferma Assegaf. Itu juga milik kakak. Kami hanya membantu kakak mengelolanya " sambung Ara
Semuanya turun dari atap Hotel dan menuju tempat resepsi Kinara. Senyum manisnya selalu mengembang
' Akhirnya aku bisa menikah dengan Rendi. Ku kira Rendi akan susah mendapatkan Restu dari kakak ' Batin Ara
" Kakak akan sering kerumah kami kan" ucap Tania adik Rendi
" Tentu saja Sayang " ucap Ara sembari tersenyum
Keduanya menuju panggung pelaminan sementara keluarga Wijaya serta Nyonya Alika dan Fer berdiri di sisi Kanan dan Kiri pengantin itu. Mira tak ada niat berdiri disana karena sedang tidak enak badan
" Sayang kamu kenapa kok pucat banget " tanya Shaka yang khawatir.
" Tidak apa apa sayang. Cuma kurang tidur aja.. kamu ngga inget semalam ngapain aja " ucap Mira kesal sedangkan Shaka meringis. Ia ingat jika semalaman menggempur Mira tanpa lelah.
Setelah difikir-fikir ' Ini yang malam pertama siapa kok aku yang semangat ' Batin Shaka
Mira menggeleng pelan mendengar isi hati suaminya
" Maafkan aku sayang " ucapnya kemudian mencium bibir Mira singkat.
Lalu mengelus perut Mira. " Kapan kamu akan hadir Nak.. setiap malam Papi selalu menggempur Mami mu kenapa belum jadi juga " sambungnya.
Dan Mira hanya tersenyum. ' Bagaimana jika aku hamil tapi ini bukan anak Shaka. Dan apa benar jika Shaka sudi membesarkan anak Nathan sedangkan aku saja sangat membencinya ' batin Mira sedih namun masih bisa Ia tutupi.
Acara terus berlanjut hingga malam. Ara mulai merasakan lelah
" Sebentar lagi sayang. Masih 30 menit lagi " ucap Rendi
" Aku lelah sekalii " rengek Ara. Melihat ekspresi Ara yang memajukan bibirnya membuat Rendi gemas.
" Jangan begitu sayang. Nanti aku tak bisa tahan " ucap Rendi sementara Ara mendengus kesal.
30 menit berlalu dan acara selesai. Mereka memasuki kamar hotel yang sudah disiapkan
" Sayang gendong aku " ucap Ara
Rendi segera menggendong Ara dan masuk ke kamarnya tak lupa mengunci pintu. Ara membersihkan Make up dan dengan berbaring tubuhnya terasa lelah menyalami tamu yang membludak. Lama kelamaan akhirnya tertidur tanpa melepas Gaunnya. Rendi menggeleng pelan melihat istrinya yang sudah berada di dalam mimpi tanpa menggnti gaunnya.
" Kan akhirnya aku juga yang gantiin " gumam Rendi. Kemudian Ia mengganti gaun Ara dengan piyama tidurnya Rendi pun akhirnya menyusul Ara ke dalam Mimpi.
*
*
*
*
Pagi hari mereka sarapan di Restoran dekat Hotel Dwira. Mira memandangi satu persatu hingga Ia ingat
" Papa Mama kemana Mom ? Terus orang tua Rendi ? " tanya Mira
" Mereka pulang semalam. Katanya ada rapat penting. Kalau keluarga Rendi sudah pulang tadi pagi katanya mau membereskan baju Rendi yang akan dibawa ke rumah kita " ucap Nyonya Alika.
Mira mengangguk. " Sayang nanti antar aku bertemu seseorang yah " ucap Mira
" Tentu sayang " ucap Shaka dan mencium kening Mira
Uhuk uhuk
Tatapan Mira menghunus ke arah Fer. Sedangkan yang ditatap diam saja seolah tak terjadi apa-apa
' Dasar adik nakal ' Batin Mira.
Mereka berempat sarapan dengan tenang. Jangan tanya kenapa berempat tentu saja pasangan baru itu sedang memadu kasih setelah semalam ditinggal tidur oleh Ara.
Selesai sarapan bersama kini sepasang suami istri itu sedang mengendarai mobilnya
" Mau kemana sayang ?" Tanya Shaka
" Kantor polisi dekat sini " balas Mira. Shaka terkejut bercampur bingung lalu menatap Mira
" Kantor polisi ? " Tanyanya dengan bingung.
' Untuk apa dia pergi ke kantor polisi ' batinnya. Tak lama terdengar suara perempuan mungil disampingnya
" Nanti akan ku jelaskan sayang " Mira mengerti kebingungan Shaka.
Tak butuh waktu lama mobil Shaka masuk ke parkiran Kantor polisi. Keduanya turun dengan bergandengan tangan.
" Ada yang bisa saya bantu Nona ? " tanya pihak polisi
" Saya ingin bertemu Raka William " ucap Mira. Shaka terkejut dan melihat ke arah Mira. Mereka berdua duduk menunggu Raka keluar dari sel
" Sayang kau kesi.. " ucap Pria itu terhenti saat melihat Mira bersama dengan Shaka. Lelaki yang memeluk Mira di rumah tengah hutan.
Ia kemudian duduk berhadapan dengan Mira. Tangannya hendak meraih tangan Mira namun
Plak !
Shaa terkejut melihat istrinya menampar Raka. Raka pun demikian Ia melihat Mira dengan tatapan Nanar
" Jaga tanganmu atau akan ku potong disini " ucap Mira
" Berterima kasihlah kau pada Suami ku. Jika Ia tidak datang tepat waktu tentu saja jantung mu tak berada ditempatnya sekarang " lanjutnya.
" Maafkan aku Mira. Bukan maksud ku begitu. Aku masih mencintaimu hingga sekarang. " ucap Raka.
" Tutup mulutmu pria brengsek !" Kali ini Shaka terlihat emosi. Bagaimana tidak Mira datang bersama suaminya tapi lelaki tak tahu diri ini mengatakan langsung didepan Shaka jika ia masih mencintai istrinya.
" Cukup Nathan. Aku tidak ingin dengar apapun dari kamu. Cintai apa yang kamu punya saat ini bisa saja suatu saat nanti kau akan menyesal meninggalkan apa yang ada " ucap Mira
" Aku kesini hanya untuk melihatmu apa masih hidup atau sudah kabur. Aku tau kau sangat licik dan menghalalkan segala cara. " sambungnya.
" Sayang ayo pergi " ucap Mira kemudian menarik tangan Shaka.
Akhirnya Mira yang meninggalkan Nathan. Yahh meninggalkan. Dulu Mira berjuang mati-matian agar mendapatkan kepercayaannya kembali. Agar diterima kembali oleh keluarga Nathan. Tapi sepertinya Tuhan berkehendak lain dan malah menyatukan Mira dengan cinta masa kecilnya. Dia adalah Shaka Aditya Dirgantara.
.
.
.
.
Rendi Wijaya
Raka / Nathan William
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Lies Atikah
ih saka baik banget cinta mu tulus aku padamu deh
2024-09-28
0