Mira menggeliat dan merasakan jika tubuhnya terasa remuk. Ia meraba disampingnya namun
' Kosong ?' Batin Mira.
Kemudian Mira duduk dengan selimut yang menutupi tubuh polosnya. Matanya mencari keberadaan suaminya
" Kau mencariku sayang " ucap Shaka dan Mira menoleh melihat Shaka membawa nampan berisikan makanan.
" Makan dulu sayang kamu pasti capek " sambungnya dan duduk di samping Mira. Ia meletakan nampan itu dimeja nakas.
" Pukul berapa sayang?" Tanya Mira.
Shaka mengambil Ponsel dari saku dan memperlihatkannya pada Mira dan itu membuat bola mata Mira nyaris menggelinding. Lihatlah ! Diponsel Shaka menumjukan pukul 3 sore. Selama apa dia tidur. Astaga !
Mira memukul Shaka dengan bantalnya karena kesal
" Kenapa tidak membangunkan aku sih " Dengus Mira
" Aduh pasti mereka mencariku " ucap Mira yang tak enak hati. Padahal ini rumahnya sendiri.
" Aku merasa tidak enak dengan orang tuamu Ka " sambungnya
" Kamu tenang saja sayang. Mereka tau kamu sedang lelah karenaaa " ucap Shaka terpotong dan mendekati telinga Mira " Karena kita sedang mencetak anak " bisik Shaka tepat di telinga Mira membuat Mira malu dan memeluk Shaka.
" Jangan menjahiliku sayang." Ucap Mira dengan nada malu.
Tawa Shaka meledak melihat istrinya yang masih saja malu-malu
" Hei sayang kenapa malu ? " ucap Shaka
" Berhenti menjahili ku Shaka " Dengus Mira
" Haha baiklah baiklah. Sekarang kau makan, sini aku suapi. Apa mau aku suapi dengan mulut ku ?" Ledek Shaka
" Hentikaaan " ucap Mira dengan suara keras.
Fer yang kebetulan habis ke ruang kerja Mira mendengar teriakan kakaknya tersenyum penuh arti.
" Hehehe pasti kakak sedang membuat keponakan untukku dan pasti dia lupa mematikan kedap suaranya " gumam Fer lalu melanjutkan langkahnya menuju ruang keluarga
" Hahaha baikllah sayang. Aku minta maaf, sekarang makanlah dan nanti malam kita akan makan malam di luar " Ucap Shaka
" Janji " ucap Mira yang menunjukan jari kelingkingnya
Shaka terkekeh lalu mengaitkan kelingkingnya pada jari mungil Mira
" Janji sayang " ucap Shaka lalu mencium kening Mira.
*
*
*
Keluarga Dirgantara dan Wijaya sudah pulang 1 jam yang lalu dan hanya tersisa Nyonya Alika dan ke dua anaknya.
" Baiklah setelah ini siapa lagi yang akan menyusul kakak kalian " Ucap Alika
Ara hendak membuka mulut namun Fer lebih dulu berbicara " Tentu saja kak Ara. Kemarin saat kak Mira di Negara S keluarga Wijaya sudah melamar Kak Ara. Dan Mommy tau pernikahannya sebentar lagi, terhitung dari Kak Mira pulang tinggal 11 Hari lagi "
" Benarkah sayang " ucap Alika dengan nada bahagia
" Iya Mom apa yang dikatakan Fer benar. " ucap Ara
" Syukurlah, dan kalian akan tetap tinggal disini kan bersama Mommy " ucap Alika
" tentu saja Mom " balas keduanya.
Tak lama
" Assalamualaikum Tan " salam Tari dan langsung menyalami Nyonya Alika
" Waalikumsalam. I.. ini siapa ? " tanya Alika binggung
" Kekasih Fer Mom " balas Fer. " duduk sini " sambungnya sambil menepuk soffa sebelah Fer yang kosong.
" Cantik sekali sayang.. siapa nama mu Nak ?" Tanya Alika pada Tari
" Ee Nama saya Tari tan. Tari Amelia " balasnya gugup
" Eehhh jangan panggil Tante dong.. panggil Mommy oke. " ucap Alika sembari tersenyum " sudah lama kenal Fer " tanyanya
" Sudah Tan. Eh Mom.. Sejak masuk kerja. Kebetulan Fer dan Tari adalah model pasangan diperusahaan Mahardika yang belum dibeli oleh Kak Mira. "
" Sudah lama sekali yah.. Itu sudah 8 tahun yang lalu saat Mommy kecelakaan " ucap Alika
" Iya Mom. Saat sudah 1 tahun kecelakaan itu. Fer tidak ingin kuliah dan waktu itu ditawari model dan berpasangan dengan Tari. Ara dan Kak Mira sudah akan lulus kuliah. Dari semua pembiayaan kuliah Kak Mira lah yang bertanggung jawab. Kadang pulang kuliah dia bekerja paruh waktu. " ucap Ara
"Setelah mereka lulus, Kak Ara bekerja di Hotel sebagai Resepsionis dan Kak Mira bekerja diperusahaan Mahardika. Namun perusahaan itu nyaris bangkrut dan Kak Mira membeli perusahaan itu. Pola fikir Kak Mira mampu membangkitkan perusahaan itu. Satu tahun kemudian Kak Mira mengembangkan bisnisnya dengan menyebar cabang di kota ini. Setelah disini berkembang Kak Mira mendirikan Hotel-hotel di Negara S yang dikelola Kak Ara waktu itu. Kak Ara mengelola Hotel sudah 5 tahun disana. " Sambung Fer
" Ya Allah jadi semua nama Assegaf itu milik kalian semua Nak ? " Ucap Alika tak percaya
" Sebenarnya bukan milik kami Mom " ucapan Fer mampu membuat Nyonya Alika menatap Fer dengan bingung.
" Semua aset MH Asegaf, Dwira Assegaf dan Ferma Assegaf itu milik Kak Mira. Dan kami hanya membantunya " sambung Fer
Kenyataan yang sulit dipercaya Alika bahwa dalam waktu 7 Tahun Mira mampu melebarkan Perusahaannya dimana-mana.
"Lalu bidang apa yang kamu dan Mira kelola ? " tanya Alika
" Kak Mira mengelola Fasion, Model, Iklan, Restoran serta produk Kecantikan sedangkan Fer mengelola penjualan Mobil Sport dan sepeda Motor " ucap Fer
" Dan Tari termasuk ikut dengan Kak Mira sebagai Model Fasion dan Mobil Sport. " Sambung Tari
*
*
*
*
Di Negara S
Di ruang kunjungan Kantor Polisi
" Bagaimana bisa kamu memperkosa Nona Maharani ha ?" Bentak Pria paruh baya pada Nathan
" Itu karena Papa yang selalu menolak hubunganku dengannya " balas Nathan
" Apa hubunganmu dengan Nona Rani. Setahu Mama Kau hanya punya hubungan dengan Mira " bingung Nyonya Dini
" Itu karena dia adalah Mira Maharani " ucap Nathan disertai tekanan.
Keduanya terkejut mengenai Maharani pemilik MH Assegaf adalah Mira. Wanita yang masih dicintai Nathan. Bahkan sudah menikah pun Ia masih mencintai Mantan Tunangannya dulu.
" Seandainya Papa dan Mama tidak mempengaruhi ku sudah pasti aku akan menikahi Mira. Aku masih mencintanya Pah Mah. Aku menikah dengan Riska hanya untuk memenuhi keinginan Papa. " ucap Nathan
" Nak.. kau tahu sendiri bukan Tuan Ferdi dan Papa pernah selisih. Bagaimana bisa kami melanjutkan hubungan kalian " ucap Tuan Mahesa
Brak !
Nathan menggebrak meja didepannya hingga kedua orang tuanya Kaget dengan tindakan Nathan
" Seharusnya Papa jangan egois. Aku dan Mira sudah bertunangan pah. Dan lagi saat itu orang tua Mira sudah meninggal karena kecelakaan tapi Papa masih saja ingin menjodohkan ku dengan Riska sekertaris Papa. " ucapnya dengan nada marah
" Lebih baik kalian pulang. Nathan ingin sendiri " sambungnya dan ia berjalan masuk menuju sel tahanannya.
Kedua orang tuanya pun akhirnya pulang dan menyesali keputusannya sendiri dengan Menikahkan Nathan Dengan Riska.
"Bagaimana ini Pa. Tidak mungkin juga kita terus memaksakan Raka dengan Riska " ucap Nyonya Dini
" Papa bingung ma. Tidak mungkin juga papa memohon pada Mira untuk kembali. Mengingat dulu papa sangat menentang hubungan mereka bahkan menghina Mira. " ucap Tuan Mahesa
" Papa tidak bisa berbuat gegabah Ma. Mira yang sekarang adalah penguasa, bahkan jika dia berniat pun dalam satu malam kita bisa bangkrut ma. "
" Bagaimana bisa ?" Tanya Nyonya Dini
" Di seluruh perusahaan cabang milik papa, Mira mempunyai 35% saham. Juga di perusahaan pusat dia memiliki 25%. Kita akan kalah dengan Mira ma. " jelasnya
" Dan lagi, Mira telah menggabungkan perusahaannya dengan perusahaan Shaka Dirgantara. Serta hotelnya yang bergabung dengan Tuan Erick Dirgantara. Belum lagi adiknya Kinara akan menikah dengan Wijaya, sudah pasti mereka akan bergabung. Melihat kekayaan Mira saja sudah luar biasa apalagi ini sudah digabung dengan milik Dirgantara. "
Nyonya Dini terdiam juga terkejut mendengar penjelasan suaminya.
' Tak ku sangka wanita yang dulu aku bentak dan aku hina malah sekarang menjadi penguasa. Bahkan jika niatpun suamiku akan bertekuk lutut dan merengek pada Mira. ' Batin Nyonya Dini
' Aku sangat menyesal '
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Sonya Tanod
sudah terlambat
2021-11-23
1