Mira sadar saat akan sampai dirumah kosong yang tertutup rimbun namun tubuh Mira seakan lumpuh karena Nathan menyuntikan pelumpuh sementara untuk Mira. Nathan menggotong Mira dan membawanya ke kamar rumah kosong itu.
Nathan menghempaskan tubuh Mira dan mengungkungnya. Mira ingin memberontak tapi apa daya tubuhnya tidak bisa digerakan sama sekali hanya bisa berbicara. Kedua tangan Mira diikat kencang pada sandaran ranjang kayu hanya kakinya yang tidak diikat. Perlahan Nathan bangun dan melepas semua pakaiannya.
' aku selalu tak bisa tahan saat melihat tubuh Mira. Sudah sangat lama aku tak merasakan kenikmatan tubuh indahnya '
Ia mulai melepas pakaiannya juga Mira dengan tidak sabaran. Jrnya yang sudah menegang langsung Ia masukkan kedalam Inti Mira tanpa melepaskan pagutannya.
" mmm mm mm " Mira nampak berontak namun Nathan masih ******* bibir Mira. Nathan kesulitan memasukkan pusakanya ke dalam milik mira hingga akhirnya melepas lumatannya.
Perlahan pusakanya ia arahkan tepat pada milik Mira namun sedikit kesulitan. Setelah mencoba berkali-kali akhirnya seluruh pusakanya masuk disertai jeritan Mira. Beruntung rumah kosong itu berada di tengah hutan apalagi ini sudah malam.
Nathan melihat darah segar dari pangkal mira ' ohh ternyata dia oprasi selaput '. Batin Nathan dan kembali memompa Mira dengan sedikit kasar dan Mira hanya bisa menjerit kesakitan namun lama kelamaan jeritan itu menjadi desahan.
Segala sumpah serapah Mira ucapkan namun Nathan hanya acuh dan tetap memompa tubuh indah Mira.
' Maaf Mira. Tetapi dengan cara ini akan membuat kita kembali bersatu. Aku harus bisa membuatnya hamil. Harus ! ' batin Nathan
' Sialan. Kau ingin kembali dengan cara kotor seperti ini. Sumpah demi Tuhan jika aku hamil pun aku tidak akan kembali denganmu brengsek ' batin Mira
Nathan terus saja melakukannya dengan kasar hingga Mira sudah berkali-kali pingsan karena ulahnya.
" Henn tiikan Naathaann ahh. Iiiinii saaangat saakit " keluh Mira.
Sedangkan Nathan hanya diam saja seperti orang tuli.
" aaaahhhhh " keduanya mencapai puncak.
Tiga jam berlalu akhirnya Nathan benar-benar menghentikan permainannya setelah Nathan ambruk diatas tubuh Mira. Mira tertidur dan Nathan masih diatas tubuh Mira dengan penyatuan yang belum terlepas serta mulut Nathan yang masih di salah satu benda kenyal milik Mira.
*
*
*
*
Mira menggeliat tubuhnya terasa berat. Dilihatnya Nathan tertidur di atas tubuhnya. Mira ingat sebelum Nathan tidur dia melepaskan ikatan tangan Mira. Dengan segera ia mendorong Nathan dan menarik selimut yang sudah ada bercak darah.
Mira menangis meratapi nasibnya sudah dua kali Pria brengsek itu mengambil kesuciannya.
" Sayang " Ucap Nathan
" Diam kau brengsek ! " Bentaknya pada Nathan
" Mira maafkan a.. " ucapan Nathan terhentii saat Bentakkan ke dua membuat Nathan ketakutan. Karena didepannya seperti bukan Mira yang dulu.
" Jangan panggil aku Mira pria brengsek. " Bentak Tasya
" Mira " ucapnya
Nathan menggeleng tak percaya apa yang dilihatnya. Mira benar-benar berubah tidak seperti Mira yang dulu.
Mira yang lembut ramah murah senyum dan tidak pernah berbicara kasar apalagi membentak.
Perbuatan Nathan dimasa lalu membuat Mira berubah. Tatapan teduh sekarang hilang menjadi tajam yang siap membunuh
" Mira, aku minta maaf karena sudah menyakitimu dulu. " Ucapnya dengan sedih
Tasya berdecih " Mudah sekali kau meminta maaf setelah apa yang sudah kau lakukan pada Mira. " ucapnya.
Ia lalu mencekik Nathan, sekuat tenaga Nathan mencoba melepaskan cekikan itu dilehernya
Tasya tertawa " Bagaimana rasanya Ha ? Sakit ? Itu belum seberapa dengan perlakuanmu pada Mira !" Ucap Tasya dengan nada rendah namun terasa dingin.
Nathan merinding dengan tatapan mata Tasya. Tasya lalu mendorong tubuh Nathan hingga terpundur.
Tasya menyeringai " Kau sudah membangunkan tidur ku ditubuh Mira. Akan ku buat kau mati secara mengenaskan Brengsek ! " tubuh itu berjalan mengambil gunting yang ada di lantai. Hampir saja tubuh itu hendak menikam Nathan tapi tiba-tiba tangan kekar memeluk tubuh itu dari belakang.
" Hentikan sayang "
" Sayang ini aku. Jangan kau kotorkan tanganmu lagi dengan membunuhnya. " sambungnya. Suara pria yang begitu Familiar terdengar ditelinga tubuh itu.
Perlahan tubuh itu melemah dan menjatuhkan gunting yang dipegangnya.
" Shaa Shaka " Ucap Tubuh itu
" Iya ini aku Shaka. " Pria yang sedari tadi memeluk tubuh itu adalah Shaka.
Polisi segera menangkap Nathan karena mencelakakan Darren menculik Mira dan memperkosanya.
Ia masih mematung dengan Shaka yang masih memeluk tubuh itu
" Hentikan sayang hentikan. Biarkan pihak polisi yang akan menghukum dia " ucap Shaka.
Ia membalik tubuh Mira tetapi Mira hanya menunduk. Kembali Shaka memeluk Mira sesekali mencium kening Mira dengan lembut.
Setelah beberapa menit Mira mendorong tubuh Shaka hingga mundur selangkah dan kembali membelakanginya.
" Pergi Ka. Aku wanita kotor " ucap Mira datar
Shaka menggeleng " Lihat aku Sayang " pintanya sembari mengusap bahu kanan Mira
" Pergi Ka pergi " ucapnya
" Sayang. Lihat aku !" Ucap Shaka dengan penuh penekanan
" Pergi Shaka ! " bentak Mira
" Rani ! " balas Shaka dengan bentakan yang lebih keras dari Mira hingga membuat Mira tersentak.
Cukup lama Mira terdiam hingga membuat Shaka merasa bersalah. Ia mengusap wajahnya dengan kasar, perlahan tangan kanannya terulur dan diusapnya lagi bahu kanan Mira dengan lembut
" Sayang " ucapnya dengan lembut.
" Lihat aku. Aku mohon " pinta Shaka
.
.
.
.
.
Shaka Aditya Dirgantara
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Lies Atikah
natan menang banyak jadi jahat tapi bahagia kasian saka uthor mah gitu yang baik kenapa selalu teraniyaya kasih balasan dong yang bikin pembaca puas lnjt
2024-09-28
0