Seorang wanita yang sangat cantik dengan dress selutut berwarna Tosca dengan rambut se pinggang dibiarkan tergerai. Mira sedang berdiri didepan meja riasnya sembari menunggu Shaka yang memakai jam tangannya.
' cantik sekali heheh ' batinnya.
Shaka melihat Mira tersenyum sendiri membuatnya menggeleng. Kemudian Shaka menghampiri Mira dan memeluknya dari belakang keduanya saling menatap lewat cermin didepannya. Tangan kirinya menyibak rambut Mira hingga nampak lah leher putih mulus istrinya, perlahan bibir Shaka bermain dileher mulus Mira. Tangan kanan Mira perlahan meremas rambut Shaka
" Hentikan Ka " ucap Mira. Shaka menjauhkan bibirnya dan mencium pipi kanan Mira.
" Kenapa Sayang. Hm ? " tanya Shaka.
" Kamu udah janji mau membawaku makan malam diluar " ucap Mira
" Kita tunda saja sayang. Aku ingin tubuhmu lagi " ucap Shaka dengan nada berat.
Mira memutar tubuhnya dan berhadapan dengan Shaka sedikit berjinjit kemudian berbisik
" Setelah pulang dari makan malam. Aku janji " kemudian mencium pipi Shaka.
" Baiklah sayang " Ucap Shaka.
Keduanya pergi dari kamar dan berjalan menuju lift. Lift bergerak turun menuju lantai dasar disana ada Mommy dan kedua adiknya serta Tari yang ikut mengobrol.
" Wih pengantin baru nempel mulu.. mau kemana nih " goda Fer
Mira mendengus karena ucapan Fer yang membuatnya malu sedangkan Fer hanya terbahak-bahak melihat pipi kakaknya seperti tomat segar. Akhirnya Shaka membawa Mira pergi dari sana daripada nanti ngambek lagi tentunya mereka sudah pamit dengan Nyonya Alika.
Sampai di Restoran Shaka memesan makanan sedangkan Mira pergi ke toilet. Saat akan keluar dari toilet Mira melihat Riska disana dengan segera Riska memeluk kaki Mira dan menangis. Kejadian itu disaksikan banyak orang. Wajar saja ini malam minggu malam para anak muda pergi berkencan dengan pasangannya.
" Nona Maafkan suamiku. Tolong bebaskan dia Nona " ucap Riska dengan tangis yang memilukan. Kemudian Mira berjongkok dan mencengkram rahang Riska kuat-kuat.
" Dengar. Suamimu sudah kurang ajar denganku. Jadi jangan harap aku mengampuni Nathan. " Mira menghempaskan Riska dengan kuat kemudian Mira berdiri dan hendak melanjutkan keluar.
" Aku tau kau masih mengharapkan Nathan " teriakan Riska mampu membuat Mira marah dengan segera Mira berbalik dan
Plak!
Satu tamparan membuat Riksa terdiam Ia sadar jika akan membangunkan Mira yang kejam. Tasya mengambil alih tubuh Mira karena Tasya sudah yakin jika Mira tidak bisa mengendalikan tubuhnya dan masih sakit hati dengan perlakuan Nathan dimasalalu. Ia mendorong tubuh Riska hingga terpentok di dinding dan kembali mencengkram rahang Riska
" Riska Melinda. " ucap Tasya dengan nada keras.
" Anak yang di buang dan dipungut oleh ku. Ikut dengan keluarga ku hingga dewasa. Aku Maharani yang menyuruh mu untuk memata-matai tunangan ku karena hubungan Kami yang renggang. Dan kau Riska Melinda mencuri kesempatan dengan masuk di kehidupan Nathan. Lalu Nathan mencampakkan ku begitu saja. Kau bilang aku masih mengharapkannya ?. "
Mereka yang ada disana terkejut mendengar apa yang Tasya katakan. Apalagi saat ini ia mengakui dengan lantang jika ia adalah Maharani. Pemilik perusahaan raksasa dengan nama MH Assegaf. Tidak banyak yang tahu wajah Maharani karena ia selalu menutupinya dengan masker dan kaca mata hitamnya.
" Dengar Baik-baik Riska Melinda. Seorang Lelaki yang tidak tahu malu tidak pantas dengan ku. Seorang seperti Dia lebih pantas dengan wanita jal*ng sepertimu." ucapnya dan menghempaskan rahang Riska.
" Hapus video yang kalian rekam. Jika satu saja ada yang lolos maka kalian akan tahu akibatnya. " lanjutnya dengan mata yang masih menatap tajam Riska.
Kemudian Tasya berjalan keluar dan Mira kembali mengambil alih tubuhnya. Semua yang masih ada di toilet langsung menghapus video yang sempat mereka rekam dan melihat Riska dengan tatapan Jijik.
" Ternyata dia menghianati Nona Besar Maharani. Tidak tahu diri sekali. " ucap wanita muda itu.
Riska menangis meratapi nasibnya. Dia salah, benar benar salah. Kenapa pula ia tergoda dengan ketampanan Nathan sehingga dia lupa akan tugas yang Mira beri untuk memata-matai Nathan. Kemudian Riska keluar dari sana dan melihat Mira dengan Shaka yang terlihat mesra.
' Maafkan aku Mira. Aku salah. Aku pantas mendapatkan cibiran dari orang-orang ' batin Riska. Tak lama ia pergi dari sana.
*
*
*
*
Shaka yang meminta anak buahnya yang perempuan untuk mengikuti Mira ke toilet terkejut mendengar pengakuan Mira. Shaka mendengar dari ponselnya yang sengaja terhubung dengan anak buahnya.
" Sayang boleh ku tanya ? " ucap Shaka saat Mira sudah duduk dihadapannya.
" Tentu. Kau ingin bertanya apa " ucap Mira
" Kenapa kamu bisa membentuk Alter ego ?" Tanya Shaka.
Aktifitas Mira yang sedang memotong steak terhenti dan menatap tajam Shaka.
" Jika tak ingin kamu jawab tak apa sayang " ucap Shaka sembari mengelus punggung tangan Mira.
Mira tersenyum " Nanti akan ku ceritakan Sayang. Lebih baik selesaikan makan malam kita dulu "
" Ok sayang " ucap Shaka lalu menarik tangan Mira dan menciumnya.
' sudah saatnya Shaka tau yang sebenarnya ' batin Mira
Mata Mira terpejam cukup lama, Shaka memegang tangan Mira lalu mengusapnya. Kedua matanya terbuka namun bukan sorot mata yang biasa Mira tunjukan melaikan sorot tajam yang Shaka lihat.
Ia mengulurkan tangannya hendak berjabat tangan dengan Shaka. Shaka yang bingung tetapi tetap membalas tangan itu
" Namaku adalah Tasya. Anastasya. " ucapnya lalu tersenyum
Tangannya melepas dari tangan Shaka
" Senang bertemu denganmu " Sambung Tasya
Shaka tersenyum " Senang bertemu denganmu juga Anastasya " ucap Shaka.
Melihat Tasya tersenyum membuat Shaka cukup merinding. Ah. Bukan tersenyum pada umumnya melaikan seringai yang cukup menakutkan.
" Kau takut bertemu dengan ku ? " Tanya Tasya yang melihat Shaka yang cukup gelisah
" Tidak " Balasnya cepat.
Tasya terkekeh " Jangan membohongi aku. Aku sudah hafal dengan gerak-gerik orang " ucap Tasya.
Tasya memejamkan matanya dan tak lama matanya terbuka. Sorot teduh namun masih terlihat tajam terlihat tersenyum pada Shaka.
" Maafkan aku jika membuat mu takut sayang " Ucap Mira.
" Aku tidak takut sayang, hanya belum terbiasa melihat seringai Tasya " ucap Shaka
Mira terkekeh geli " Tenanglah. Tasya bukan orang jahat. Tasya persis dengan diriku " ucapnya.
Dan kembali tertawa. Melihat itu Shaka tersenyum memberanikan diri menatap wanita didepannya. Diraihnya tangan kanan mungil itu dan menciumnya
" Aku akan berusaha terbiasa denganmu.. " ucapannya terhenti
" Tasyaa " sambungnya.
Seketika tawanya terhenti dan melihat Shaka yang mengenali dirinya. Keduanya terdiam cukup lama.
" Kauu mengenaliku ?" Tanya Tasya
Shaka tersenyum " Tentu saja aku mengenali istriku " ucapnya
Tasya terdiam cukup lama menatap Lelaki dihadapannya dan menggeleng pelan " Kau hanya suami Mira bukan suamiku. Aku tidak berhak menjadi istrimu " ucapnya.
" Bagiku sama saja Tasya " ucap Shaka
Mira mengambil alih tubuhnya saat Tasya sudah tertunduk.
" Padahal aku tidak masalah akan hal ini. Tetapi mengapa Tasya tetap tidak mau. " gumam Mira.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
erra kasagawa
kurang seru Tasya ah masa gak di habisin sekalian/Facepalm//Facepalm/
2024-03-27
0