Tak terasa tiba waktunya Ara menikah dengan Rendi Wijaya. Tentunya acara ijab qobul di Istana Mira.
" Kau sangat cantik Ara " ucap Mira saat sudah masuk ke kamar Kinara. Ara tersenyum malu.
" Kak, keluarga Wijaya sudah sampai. " ucap Fer.
" Baiklah adikku sekarang kita turun " ucap Mira
Ketiganya turun. Sama seperti saat Mira menikah, Mira mengait lengan kanan sedangkan Fer disebelah kiri dan orang MUA memegang gaun yang menjuntai
Acara ijab qobul lancar tanpa hambatan tinggal menunggu pesta di dua Negara yaitu Negara L dan S. Pertama akan diadakan di Negara S terlebih dahulu dan akan di giring di Negara L.
" Sayang kenapa tidak disini dulu lalu ke Negara S ? " tanya Shaka
" Itu karena Rendi akan tinggal disini bersama kita sayang " ucap Mira.
Sementara itu
" Kamu kapan Nak ? " Tanya Nyonya Alika pada putra bungsunya
" Insha Allah tahun depan Mom. " ucap Fer. Tari yang ada disebelahnya terkejut dengan ucapan Fer
" Benarkah itu " tanya Tari
" Tentu saja sayang " ucapnya kemudian mencium punggung tangan Tari. Sungguh bahagia akhirnya Tari akan menikah dengan cinta pertamanya. Tari menyenderkan kepalanya pada bahu Fer. Melihat itu Nyonya Alika tersenyum bahagia.
' Lihat sayang. Anak-anak kita sudah besar. Mira anak kebangganmu telah Jaya seperti ucapamu dulu. Anak kedua kita yang manja juga menikah hari ini. Fer anak bungsu kita akan menikah tahun depan. Aku bahagia sayang. Jika saja kau ada disini sayang ' batin Nyonya Alika.
Ia mengedarkan pandangannya melihat pohon paling besar disana dan Nyonya Alika samar-samar melihat bayangan Ferdi menatap kearahnya sembari tersenyum dan melambaikan tangannya. Nyonya Alika tersenyum dan membalas lambaian tangan almarhum suaminya.
Semua acara berjalan lancar tanpa ada hambatan dan tak lama para tamu pulang.
Semua keluarga berkumpul di ruang keluarga.
" Besok kita siap-siap ke Negara S. Mama dan Papa ikut kan ? " Tanya Mira
" Tentu saja sayang " ucap Tuan Erick
Setelah berbincang dan sudah larut malam akhirnya Mertua Mira dan Keluarga Wijaya menginap. Mereka semua sudah masuk di kamar masing tinggallah Mira Shaka dan Ara. Rendi sedang membersihkan Diri.
Ara mendekati Mira " Kak terima kasih atas semuanya. " ucap Ara dan memeluk kakaknya.
" Jadi kau hanya berterima kasih dengan Mira dan melupakan ku Ha? " dengus Tasya
Ara meringis " Tentu saja kau juga Kak. Kenapa kau jadi sensitif gini sih " ucap Ara
" Sudahlah kalian jangan bertengkar " ucap Mira dan memeluk Ara.
" Aku ngga dipeluk kak " ucap Fer yang datang tiba-tiba dan langsung memeluk leher kakaknya.
" Tari besok ikut kan ?" Tanya Mira
" Dia tidak ikut kak. Katanya ada pengambilan Foto model " ucap Fer. Mira hanya mengangguk.
Shaka tersenyum melihat ketiganya yang bahagia.
" Jadi aku dilupain nih " ucap Shaka
Ke dua adiknya melepas pelukan Mira dan terkekeh melihat Kakak Iparnya yang cemberut.
" Uhh cuami aku kok cembelut sii.. cini cini mami peyuk " ucapan Mira yang seperti anak kecil membuat mereka tertawa.
" Sudah malam lebih baik kalian istirahat " ucap Mira pada kedua adiknya.
" Selamat malam kak " kompak keduanya memeluk Mira.
Mira bangun dari duduknya dan menarik Shaka " Ayo sayang ini sudah malam ".
Sekali tarik Mira langsung duduk dipangkuan Shaka. Mira yang menggunakan dress sangat mudah memasukkan tangannya dan mengusap paha Mira.
" Ah gelli Ka " ucap Mira
Shaka mengendong tubuh Mira didepan kedua kaki Mira melinggar dipinggang Shaka. Ciumannya tak pernah lepas sampai didalam kamar dan langsung menyerangnya.
*
*
*
*
Kamar Kinara
Keduanya masih sudah memakai piyama tidurnya namun masih malu-malu. Rendi bangun dari soffa di kamar Ara dan memeluk Ara. Perlahan Rendi menciumi leher Ara dan berpindah ke bibir. Yang semula hanya ciuman kini berubah ******* yang sedikit menuntut.
Rendi membuka kancing piyama Ara dan membaringkan Ara dengan perlahan. Ara tak sadar jika semua pakaiannya sudah terjatuh dilantai begitupun dengan Rendi.
Rendi melepas ciumannya dan melihat Ara. Ia kemudian mengangguk pelan
Dengan semangat Rendi melancarkan aksinya
" Aahh Sayang. Saakit " desah Ara
" Tahan sayang " ucap Rendi
" Aahhh sakiiitt " teriak Ara sembari mencengkram kuat seprei biru nya. Darah segar mengalir dari inti Kinara.
" Sebentar lagi tidak akan sakit sayang. Bertahanlah " ucap Rendi
Benar apa yang Rendi katakan yang awalnya kesakitan kini menjadi desahan yang membuat Rendi semangat.
" Reenn Aaahh " ucapnya terhenti
" keluarkan sayang " Balas Rendi. Tak lama kemudian
" Aaaahhhh " lenguh keduanya. Rendi ambruk disebelah Ara dan mencium bibirnya
" Terima kasih sayang sudah menjaganya untukku " ucapnya
" Selamat malam " Rendi menarik selimut untuk menutupi tubuhnya dan Ara yang polos.
*
*
*
*
" Hentikan Shaka, aku sudah lelah " Pinta Mira
" Sebentar lagi sayang " Balasnya
" Aaaahhhhh " Lengukan panjang terdengar.
Keduanya terduduk sembari berpelukan. Tak lama Tubuh itu melepas pelukan Shaka hingga membuatnya menyernyit bingung
" Ada Apa ?" Tanya Shaka
" Aku wanita kejam Ka. Aku membunuh orang " ucap Tasya
Shaka menggeleng pelan lalu kembali menarik tubuh istrinya. Membawa tubuh kecil itu kedalam pelukan hangat suaminya.
" Tidak apa. Kau melakukan itu hanya untuk melindungi diri sendiri " Ucap Shaka sembari mengusap punggung tubuh istrinya.
Tasya mendongak " kau tidak marah dengan ku Ka ? " tanya Tasya.
Shaka melihat mata Tasya " Aku tidak akan marah dengan mu.. Tasya. Biar bagaimana pun kamu melindungi Mira dengan baik. Terima kasih telah menjaga wanita ku " Ucap Shaka sembari tersenyum dan kembali memeluk tubuh itu dan mencium keningnya.
" Terima kasih Ka masih bertahan dengan ku yang pernah membunuh " ucapnya dengan mendongakkan wajahnya menatap Shaka
" Aku mencintai mu sayang. Apapun masalalu mu akan ku terima.. Mira " ucap Shaka. Ia mengetahui perubahan tubuh Mira dan Tasya.
" Bagaimana bisa tau ? " tanya Mira bingung.
Shaka tersenyum " Aku melihatnya dari matamu sayang " ucap Shaka dan langsung mencium Mira.
" Kau benar- benar mencintaiku ya ? Hingga kamu bisa merasakan perubahan ditubuhku " ucap Mira
" Tentu saja sayang. Aku sangat sangat mencintaimu hingga Tua. " ucap Shaka. Ia lalu menyibak selimut yang membungkus tubuh polos keduanya. Shaka langsung melihat inti tubuh Mira, tangannya bergerak mengusap milik istrinya membuat Mira memejamkan mata dan menggigit bibirnya.
" Apa lagi kau sangat seksi dan sangat menggoda. apalagi ini membuatku ketagihan " bisik Shaka dengan jari yang masih bermain.
Mira mendongak menikmati permainan suami tersayangnya. Melihat itu Shaka tersenyum dan kembali menyerang Mira
" Pelan-pelan sayang ah ahh"
Rintihan Mira tak ia pedulikan. Bagi Shaka mendengar desahan Mira membuatnya semangat selalu ingin dan ingin menikmati tubuh seksi istrinya.
" Sayang. Berjanjilah selalu bersamaku hingga menua. Jangan pernah ada kata pisah " Ucap Shaka
" Tapi bagaimana jika aku hamil anak Nathan ?" Tanya Mira
Shaka mencium kening Mira dan melihat bola matanya " Kita akan merawatnya sayang. Jangan sampai kau gugurkan kandunganmu jika memang benar itu anak Raka " ucapnya.
Mira mengangguk dan keduanya berpelukan memejamkan mata untuk menyambut hari esok.
.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Andropist
semangat 19
2021-05-05
0