Pukul 11 siang Mira sedang berkutat dengan laptopnya dikejutkan oleh suara ribut didepan ruangannya. Mira yang merasa terganggu akhirnya memeriksa siapa yang membuat onar
Saat melihat Mira muncul di balik ruangannya seorang wanita yang sedang ditahan oleh satpam segera menghempaskan kedua tangannya dan segera berlari mendekati Mira.
" Rani apa kabar ? Aku merindukanmu." ucap wanita yang umurnya dibawah Mira terlihat bahagia melihat sahabatnya sejak kecil.
" Dimana sopan santunmu " ucap Mira dengan Nada ketus
" ehh.. maafkan aku Nona " ucap wanita itu gugup
" ada apa kau menggangguku Riska ? " tanya Mira
" Aku ingin minta maaf. Bukan maksudku sperti itu Ran.. " Riska tersentak kaget. Ucapannya pun terhenti saat mendengar bentakkan dari Mira. Bahkan Shilla dan kedua Satpam pun ikut tersentak
" Dimana sopan santunmu Jal*ng ! " bentak Mira.
" ee maafkan aku Nona.. bukan maksudku seperti itu.. hanya saja tiba-tiba aku mencintainya dan dia juga mencintaiku. Ku mohon maafkan aku Nona " ucap Riska
Terlihat wajah Mira memerah tangannya terkepal erat Shilla sudah tau jika atasannya sedang emosi Ia dengan segera ia memegang tangan atasan cantiknya itu. Mira menoleh menatap Shilla, ia mendapatai gelengan pelan dari sekertaris cantiknya yang berarti ' jangan terpancing emosi '. Ia menghela nasnya lalu menatap kedua satpam yang sedari tadi memegangi Riska.
" kalian berdua " tunjuk Mira pada kedua satpam itu. " ingat baik-baik wajah wanita ini dan jangan sampai dia masuk apalagi sampai keruanganku. Jika sampai kecolongan kepala kalian akan ku berikan pada singa dirumahku. Kalian mengerti " ucap Mira.
" Siap Nona " ucap kedua satpam itu
Tak lama mereka menyeret Riska hingga menjauh dari hadapan Nona Mudanya itu sebelum kepala mereka menjadi santapan singa. Mira menghembuskan nafasnya kasar Shilla yang sedang disampingnya merasa khawatir dengan Mira.
" Nona tidak apa-apa ? " tanya Shilla
Mira tersenyum lalu sorot mata tajamnya kembali teduh.
" saya tidak apa-apa Shill. Terimakasih. Lebih baik kamu kembali bekerja jangan khawatirkan saya. Jika ada yang mencari saya bilang saja saya ada rapat diluar. Saya ingin istirahat sebentar " ucap Mira sembari menepuk pelan bahu Shilla
" Baik Nona "
' semoga Nona baik-baik saja dan semoga Nona menemukan cinta sejatinya. Aku tak tega melihat Nona yang selalu tersakiti ' batin Shilla penuh harap.
Shilla kembali duduk namun beberapa saat kemudian Darren mendatangi sekertaris itu
" Nona ada ? " Tanya Darren
Shilla menghembuskan nafasnya kasar " Nona sedang istirahat di dalam. Tadi ular itu datang kesini dan membuat nona murka. Hampir saja ia lepas kendali " jelasnya
Darren terlihat kesal dengan wanita ular itu, terlihat dari kedua tangannya yang terkepal erat serta rahangnya yang mengeras..
" Berani sekali wanita sialan itu mendatangi nona. " geramnya. Tangan kanan Mira hendak pergi dari hadapan Shilla tetapi suara wanita itu mengurungkan niatnya. Ia tahu jika Darren akan memberi pelajaran pada wanita sialan itu.
" Jangan gegabah Darren ! Ingat nona pasti akan marah jika kamu berbuat sesuatu tanpa ijin. "
" Hm kau benar Shilla. Ya sudah sampaikan pada nona jika aku akan ke kota C untuk beberapa hari. Nanti aku akan mengutus Firman untuk mengawasinya. " ucap Darren.
" Baiklah. Kau hati-hati Darren " ucapnya seraya tersenyum.
Melihat Shilla tersenyum membuat Darren salah tingkah. Ia mengusap tengkuknya untuk mengurangi rasa gugupnya
" Ee iya terima kasih Shilla. Kau semangatlah dan jaga nona Mira " ucap Darren dan pergi secepatnya dari hadapan Shilla
Shilla tersenyum melihat pipi Darren yang tiba-tiba memerah.
Wanita yang sedang melihat mereka dari layar laptopnya tersenyum lebar
" Ternyata ada benih-benih cinta di perusahaan ku " ucal Mira tersenyum
" Aku akan mendekatkan kalian berdua" sambungnya.
*
*
*
*
Di Negara S. Setelah menikah Lelaki itu pindah dan sekarang disini laah Ia berada. Terlihat Lelaki yang sudah membuat Mira murka sedang menikmati segelas kopi dibalkonnya sambil memandang langit malam yang bertabur bintang dan tentunya sinar rembulan. Seketika Dia tersenyum saat mengimgat adegan panasnya dengan Mira disebuah Villa miliknya di kota B. Atap yang terbuat dari kaca membuat sinar rembulan dan kelap kelip bintang menjadi saksinya saat Pria itu memompa tubuh Mira dengan semangat hingga Shubuh menjelang.
*Flashback
Di villa puncak milik DIA seperti biasa pria itu memberikan obat perangsang dengan dosis sedikit. Mira yang sehabis mandi hanya menggunakan handuk yang memilit tubunya menampakan paha mulusnya tak sadar jika ada yg sedang menatap tubuhnya. Mira terlonjak kaget saat sedang menarik pakaiannya lelaki itu malah menarik handuknya. Seketika Mira memeluk pria itu agar Dia tidak melihat bagian depannya. Dia tersenyum senang saat Mira memeluknya seperti ini.
" sayang " ucap Mira kesal.
" ada apa sayang " jawab lelaki itu santai.
" aku mau pakai baju. Jangan jahil deh " ucap Mira
" iya sayang. Maafkan aku. " Dia mengecup bibir Mira sekilas " ya sudah pakai bajumu itu dimeja sudah ada makan malam untuk mu. Ini sudah pukul 10 malam tapi kau belum makan. " ucapnya
" baiklah. " Mira segera berbalik agar pria dihadapannya tidak menatapnya. Bukan Dia jika tidak menjahili Mira. Perlahan berjalan mendekati Mira dan menyibak rambut panjangnya. Mengecup dan menggigit-gigit kecil lehernya. Tangan kirinya meraba area terlarang Mira. Mira yang terbawa suasana akhirnya membuka sedikit kakinya. Pria itu menyeringai lebar saat Mira membalasnya. Perlahan jarinya Ia masukkan diarea sensitifnya. Dan
" Aahh sayang " desah Mira
' Sial aku ingin menyerangnya sekarang tapi tidak mungkin sebelum Mira meminum itu.' Pria itu melepaskan jarinya dan memutar badan Mira agar berhadapan dengannya. Cup. Pria itu mengecup sekilas mata kanan kiri dan bibirnya.
' astaga apa yang aku lakukan. Kenapa aku malah memberinya jalan.' rutuknya dalam hati.
Dia meninggalkan Mira dan berjalan menuju kamar mandi. Tanpa berlama-lama Mira mengenakan bajunya dan menuju makanan yg sudah pria itu siapkan. Mira makan dengan lahap karena sedari tadi memang sudah lapar. Semua sudah Mira habiskan tanpa sisa. Tanpa menaruh curiga Mira meminum susu yang sudah diberi obat sialan itu dan tak berapa lama tubuhnya mulai bereaksi panas.
Lelaki itu keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk menutupi pinggang hingga lututnya seketika menyeringai saat melihat Mira bergerak-gerak gelisah.
Tak membuang waktu Lelaki itu duduk disamping Mira seraya mengelus paha mulus mira. Memang saat itu Mira hanya mengenakan hotpans. ( bodoh kau mira 😒 )
" kenapa sayang hm ? " bisiknya tepat ditelinga Mira
" uh.. tidak tau sayang.. disini terasa gerah, bisa kau besarkan ACnya " ucap mira
" ini sudah paling besar sayang dan kau kenapa merasa gerah " ucapnya
" ahh tidak tau " tak tahan dengan gerahnya perlahan Mira membuka kancing piyama dan juga Bra-nya. ' kenapa malah tambah panas sih ' batin Mira. Ia melirik kekasihnya itu terlihat rambutnya yg basah menetes dilehernya membuat Mira hilang kendali. Pria itu sedari tadi memperhatikan Mira yang terlihat memendam gairahnya langsung menyambar bibir Mira. Dan terjadilah pergulatan panas mereka berdua.
Flashback off***
" Aku merindukanmu Mira. Sangat merindukanmu. "
" jika saja aku mau memberi mu kesempatan pasti kita sudah bahagia dan mempunyai anak-anak yang lucu seperti ucapanmu waktu itu " Pria itu tertunduk sedih
" Maafkan aku Mir... Maafkan aku. Aku memang egois dan tak mau memberi mu kesempatan. "
" Jika aku bertemu denganmu maka aku akan membuat mu hamil anak ku agar kau bisa kembali denganku " gumamnya
" Tak akan aku biarkan Mama dan Papa mencampuri urusan ku lagi "
Pria licik itu menyeringai, Ia bertekad untuk terus mencari Mira dan membuatnya kembali dengan cara busuk menghamili Mira.
.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
tijelclub
hmm
2022-01-07
0
tijelclub
level tertinggi mencintai adalah
2021-12-12
0