Teriakan seorang Wanita menggema di rungan itu membuat semuanya terlihat bingung.
Kecuali Mira dan kedua adiknya serta kedua orang tua Shaka yang terkejut melihat wanita yang seumuran dengan Nyonya Hanin.
" Mommy ? " Ucap Mira dan kedua adiknya
Wanita itu mendekati Mira dan memeluknya.
" Akhirnya Mommy menemukanmu sayang " ucap Wanita itu
Ara dan Fer tenganga melihat itu bahkan Mira enggan membalas pelukan wanita itu.
Begitupun dengan keluarga Dirgantara.
" Nak mungkin kau bingung dengan semua ini. Tapi kau ingat baik-baik Nak. Bukankah pelayan kita yang bernama Nana ikut dengan kita ? Mommy selamat berkat bantuannya Nak, sedangkan Daddy mu tidak. Nana tak ada waktu menyelamatkan Daddy. " ucap wanita itu
" Tapi bukankah di mobil itu ada dua jasad lelaki dan perempuan ? Dan baju yang ada di samping mobil milik Daddy itu adalah baju Mommy. " Tanya Mira. Pasalnya hanya Mira yang sadar saat mobil hendak meledak. Ia mengira jika pelanyan itu selamat dan Mommy nya yang meninggal karena baju tepat disebelah mobil keluarganya itu milik Mommy nya.
" Kau benar Nak. Kau ingat-ingat kembali baju apa yang Nana pakai saat itu. " ucap Wanita Itu.
" Mbak Nana memakai blezer merah serta kaos putih. Dan waktu itu Mommy memakai kemeja biru langit. " ucap Mira yang menerawang jauh
" Yah kau benar. Saat itu baju Mommy rusak dan akhirnya Nana memberikan blezer ini pada Mommy " ucapnya sembari memperlihatkan blezer milik Nana. " kau lihat ini nak " ucap Wanita itu dengan mata berkaca-kaca.
Mereka semua bingung mengenai kejadian ini hingga suara Tuan Erick membuyarkan keheningan diruangan itu.
" Kita bicarakan ini nanti. Lebih baik kita menikahkan Mira dulu dengan Shaka. " Ucap Tuan Erick.
Mereka semua setuju dan melanjutkan apa yang tertunda.
Dangan hanya satu tarikan nafas Mira sepenuhnya menjadi milik Shaka. Mira dan kedua adik serta wanita itu terlihat menitihkan air mata.
Mira dan Shaka menyalimi kedua orang tua Shaka dan tibalah saatnya Mira dan Shaka hendak menyalami wanita itu. Wanita itu terlihat menangis melihat Putri tertuanya menikah dengan Pria yang dicintainya waktu kecil.
" Semoga Bahagia Nak " ucap wanita itu.
' Ya Allah terima kasih sudah memberikan ku kesempatan untuk hidup hingga akhirnya aku bisa melihat anak-anakku menikah. ' Batin wanita itu yang ternyata benar-benar ibu dari ketiga anaknya itu.
Mira mendengar isi hati wanita itu tersenyum namun masih ragu jika ia adalah ibunya.
Setelah semua selesai dan bersalam-salaman.
Mereka semua termasuk Mira dan Shaka duduk di meja bundar yang masih teletak disana.
" Jadi Alika bagaimana kau masih hidup padahal aku melihat sendri mobil Ferdi terbakar dan satu wanita yang wajahnya sudah hangus tak dikenal.
" Jadi begini " ucap Alika
*Flashback kecelakaan itu.
Sang pelayan bernama Nana yang sadar saat mobilnya terbalik dan majikannya yang terkapar banyak darah namun bersyukur saat melihat Alika yang terbatuk itu artinya ia masih hidup. Dengan segera Nana menendang pintu mobil dibelakang hingga terlepas kemudian Nana menarik paksa pintu mobil depan. Nana berusaha dengan sisa tenaga yang Ia punya hingga akhirnya berhasil
" Nyonya sadarlah. Saya akan membantu Nyonya. " dengan cekatan Nana membuka sabuk pengaman yang masih terpasang.
Setelah terlepas Nana membawa Alika disisi kanan mobil yang agak jauh. Nana melihat baju majikannya yang robek akhirnya memberikan blezernya pada Alika. Nana kembali dengan tangan yang ada gulungan baju Alika untuk memecahkan kaca mobil yang hendak Ia tolong. Baru saja kaca itu pecah namun naas sebuah ledakan membuat Ferdi dan Nana terbakar ditempat itu. Melihat itu Alika menangis dengan matanya sendiri Ia melihat mobilnya terbakar.
" Bagaimana dengan ketiga anak ku?? Dimana mereka " ucap Alika dengan nada rendah. Hingga akhirnya Alika mencari ketiga anaknya yang mungkin saja terlempar ke sungai.
Namun diluar dugaan yang Alika temukan justru seseorang yang berdiri ditepi jurang dengan seringai yang menakutkan. Saat Pria itu berbalik Alika terkejut melihat wajahnya.
" Deva " ucapnya pelan sembari menutup mulutnya
Deva dia adalah mantan pacar Alika yang menikah dengan adik kandungnya sendiri. Deva berusaha menghabisi keluarga Ferdi karena rumah tangga Alika lebih bahagia dengan Ferdi daripada dirinya sendiri yang menikah dengan adiknya Viona.
Viona akhirnya mati ditangan Deva saat Viona memergoki Deva yang sedang berbuat mesum dengan pembantunya sendiri. Deva yang kelabakan akhirnya menusuk tubuh Viona dengan gunting yang ada dimeja. Jasadnya Ia kubur dibelakang rumah. Jika ada yang bertanya maka akan di jawab " Viona sedang melanjutkan kuliah di Australia "
Tahun terus berjalan hingga akhirnya Alika mengungkap kematian keluarganya yang disabotase oleh Deva serta pembunuhan adiknya yang terungkap berkat bantuan pelayan dirumah Deva. Hingga akhirnya Deva mendekam dipenjara seumur hidup. Namun karena frustasi akhirnya Deva mengakhiri hidupnya dengan menggantung diri didalam penjara.
Flashback Off*
*
*
*
*
" Mommy " ucap ketiganya dan memeluk Alika dengan tangisannya.
" Maafkan Mommy sayang. Maafkan Mommy yang baru muncul Mommy tidak ingin kalian menjadi sasaran empuk untuk mereka. Tapi kalian tenang saja sekarang tidak ada lagi penghalang Mommy untuk bertemu kalian anak-anakku " ucap Alika.
Mereka yang ada disana terharu dengan apa yang dialami Alika. Ketiganya melepas pelukan dan duduk ditempat masing-masing
" Syukurlah jika kau selama ini baik-baik saja Alika. Kami sangat senang mendengar jika kau masih hidup " Ucap Nonya Hanin yang bangkit dan memeluk Alika.
" Terima kasih Mbak " ucap Mommy Alika.
" Ya sudah lebih baik kalian semua istirahat. Kalian pasti capek. " ucap Tuan Erick.
" Mommy tidur siang dengan Ara yah " pinta Ara.
Mommy Alika menyernyit mendengar ucapan Kinara dan menyadari satu hal dari anak keduanya
" Ara ? Kok nama kamu berbeda Nak ? Nama kamu kan Arika dan kenapa wajah kamu berubah ? " Tanya Mommy Alika
" Aku yang mengganti namanya Mom dan aku juga yang membuat Ara operasi plastik. Alasannya agar mereka tidak menyadari jika kami anak anak Daddy Ferdi dan Mommy. Sekarang namanya adalah Kinara Dwi Assegaf.
Aku juga mengganti nama dari Almira menjadi Mira Maharani Assegaf. Hanya Fer yang tidak aku ganti " Jelas Mira
Dan Alika mengangguk faham. Ara langsung mengajak Mommy Alika menuju kamarnya. Dan mereka semua menuju kamarnya masing-masing. Tentu saja Shaka yang masuk ke kamar Mira.
Mira duduk di depan meja rias sedang melepaskan hiasan diatas rambutnya. Setelah selesai Ia menghapus seluruh make up nya. Shaka yang sedari tadi duduk di tepi ranjang tersenyum melihat Mira. Kemudian Ia bangkit dan memeluk Mira dari belakang.
" Kau bahagia sayang " ucapnya lirih tepat ditelinga Mira
" Aku sangat bahagia " ucap Mira dengan senyum manisnya.
" Sayang tolong bukakan resleting ku. Tanganku tak bisa menggapainya. " pinta Mira
Dengan lembut Shaka membuka resleting gaun Mira sesekali Shaka yang jahil mengecup punggung Mira yang sedikit terbuka. Mira memejamkan matanya menahan gejolak didalam tubunya. Terlalu asik dengan ciuman lembut Shaka dipunggungnya hingga Mira tak sadar jika lengannya sudah terlepas dari gaun itu. Shaka memutar tubuh Mira dan menatapnya penuh gairah.
" Sayang aku sudah tak tahan. Bolehkan ? " tanya Shaka dengan suara berat. Mira yang tertunduk hanya mengangguk malu-malu.
Melihat Mira yang mengangguk malu-malu membuat Shaka tertawa kecil. Ia menenggelamkan kepalanya pada pangkuan Mira.
" Aku sangat mencintaimu Mira " ucap Shaka
Segera Shaka mengangkat tubuh Mira dan membaringkannya dengan pelan. Ciuman Shaka membuat Mira menggila ciuman itu turun ke leher mulus Mira sembari tangannya merem*s gunung kembar Mira.
" Ahh nyalakan kedap ssuuuara ". Ucap Mira. Shaka mengambil remot di laci nakas dan menyalakan kedap suara. Ciuman itu membuat Mira tak sadar jika Ia sudah telanj*ng.
Shaka ******* benda kenyal itu dengan gairah sedangkan Mira meremas rambut Shaka.
" Aah sayang " desah Mira
" Aku akan melakukannya dengan lembut sayang " ucap Shaka kemudian Shaka bangun melepas seluruh pakaiannya dan kembali ******* bibir Mira. Perlahan Ia memasukan miliknya ke milik Mira dengan pelan.
Mira menyernyit merasakan kesakitan pada inti tubuhnya. Kedua tangannya mencengkram erat pergelangan tangan Shaka
" Emm " Shaka melepas lumatannya serta mencabut miliknya.
" Ada apa sayang ?" tanya Mira
" Tidak apa-apa sayang. Aku hanya ingin mendengar desahanmu saat miliku masuk ditubuhmu. " ucap Shaka. Kemudian Ia kembali memasukkannya
" Aahh Shaka saakkiit " erang Mira
" Sebentar lagi sayang " masih memasukkan miliknya
" uhh Shakaa "
" Aahhh perrih " ucap Mira. Saat milik Shaka memenuhi milik Mira.
" Tahan sayang. Kamu sudah tahu sendiri nanti akan nikmat" ucap Shaka. Shaka memompa tubuhnya yang awalnya perlahan lama kelamaan menjadi buas. Mira yang awalnya merasa perih kini hanya ada desahan.
" ahh ahh Sayang.. " ucap Mira tertahan saat Shaka membenamkan wajahnya ke gunung kembar milik Mira.
Setelah beberapa menit " Saayaangg akkuu uhh ingiiin... "
Shaka menggenjotnya sedikit kasar saat akan mencapai puncak bersama Mira.
" Aaahhhh " lenguh keduanya dan tubuh Shaka ambruk diatas Mira.
" Terima kasih sayang " ucap Shaka kemudian mencium bibir Mira sekilas. keduanya berpelukan tertidur masih dengan pusaka yang menancap serta masih menindih tubuh Mira.
.
.
.
.
Kinara Dwi Assegaf
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments