Maharani
Seorang wanita cantik berumur 27 Tahun. Umur yang sudah cukup untuk menikah tapi tidak dengan wanita cantik ini. Dia berjalan anggun dengan ekspresi datar menuju lift khusus CEO di Perusahaan MH Assegaf.
Mendengar nama perusahaan MH Assegaf membuat para petinggi segan terhadap CEO wanita tersebut karena itu perusahaan raksasa di Negara L dengan puluhan cabang yang tersebar di berbagai Kota dan beberapa hotel di Negara S.
TING
Pintu lift terbuka. Ia berjalan menuju ruangannya dan Sekertaris wanita cantik bernama Shilla menunggunya didepan ruangan CEO
" Selamat Pagi Nona Mira " ucap Shilla sembari membungkukkan badannya setengah
Hanya anggukan samar yg dapat dilihat dari Shilla sebagai balasan.
" Masuk ke ruangan saya " ucap Wanita cantik itu yang bernama Mira. Yap dia Mira Maharani Assegaf
Ia duduk dengan anggun dikursi kebesarannya selama 5 Tahun.
" Apa jadwal saya hari ini Shilla " Ucap Mira
" Hari ini Nona kosong tapi nanti pukul 1 siang ada kunjungan ke proyek setalah itu ada meeting dengan Tuan Shaka " Ucap Shilla
" Hm Shaka ? " ucapnya sambil berfikir. " Oh apa Dia Shaka Dirgantara ? " tanya Mira
" Benar Nona, semua berkas juga sudah saya siapkan " ucap Shilla
" Hm baiklah. Kau boleh pergi " ucap Mira
" Baik. Saya permisi "
Shilla menundukan kepala dan hanya dibalas dengan anggukan.
Mira kembali bergulat dengan berkas yang menumpuk hingga tak terasa sudah waktunya makan siang
Toktok!
" Masuk " jawab Mira
" Kakak " Sapa Fernando
" Hm. Ada apa kau kesini ? " Ucap Mira datar
Fernando Purnama Assegaf sang adik kandung Mira mencebil kesal.
" Sekali-kali senyum kenapa? Ini aku bawa makan siang buat Kakak. Tadi aku ke Restoran dan ingat Kakak belum makan dari pagi "
Mira tersenyum mendengar perhatian dari adik bungsunya. Setidaknya meski kedua orang tuanya sudah meninggal Ia masih bisa merasakan perhatian dan kasih sayang dari orang terdekatnya.
" Kau benar-benar adik kecilku yang paling baik " ucap Mira sambil berdiri dari kursi kebesarannya dan berjalan menuju adiknya.
Fernando hanya terkekeh mendengar ucapan Kakaknya. Menurutnya dia seperti adik kecilnya dulu, tapi ayolah dia sudah berumur 25 Tahun.
Mereka berdua makan sambil tertawa karna ulah adiknya yang selalu membuat lelucon konyol.
" Kak hari ini mau kemana ? " ucap Fernando
" Mau Ke Proyek. Kau mau ikut ? Sebenarnya malas sekali datang kesana" ucap Mira dengan malas
" Hm Kak bagaimana kalau aku saja yang datang Ke Proyek. Kakak di Kantor saja " ucap Fernando dengan nada semangat
Mira menyernyitkan dahinya " Kau srius mau kesana ? " ucap Mira dengan nada tidak percaya. Pasalnya adiknya ini selalu menolak diajak ke Proyek
" Iya aku srius " ucap Fernando
" Ya sudah terserah kau saja " ucap Mira pasrah
" Baiklah. Aku siap-siap dulu. Bye kak " ucap Fernando
Mira tersenyum melihat tingkah Fernando yang akhir-akhir ini agak aneh.
" Lebih baik aku kerjakan saja sisa berkas tadi " ucap Mira dan bangkit dari menuju mejanya dan langsung berkutat dengan berkas menumpuk tadi.
Karena terlalu serius hingga Mira lupa akan ada meeting dengan Tuan Shaka.
*
*
*
*
Toktok!
" Masuk " jawab Mira
" Nona 10 menit lagi rapat dengan Tuan Shaka " ucap Shilla
" Astaga. Bagaimana aku bisa lupa " gumam Mira " Baiklah. Apa semua sudah siap? "
" sudah Nona " ucap Shilla
Mira dan Shilla bergegas menuju ruang meeting menemui Tuan Shaka. Sesampai disana ternyata Tuan Shaka sudah menunggu.
" Selamat Sore Tuan Shaka" ucap Mira
" Selamat sore Nona Maharani. senang bertemu Anda " ucap Tuan Shaka ramah
Benar.. hanya beberapa segelintir Orang yang mengetahui nama asli dari pemilik Perusahaan MH Assegaf. Hanya orang-orang terpercaya yang bisa memanggilnya dengan nama Mira. Termasuk sekertaris Shilla dan beberapa anak buahnya juga Darren sang tangan kanan Mira. Jika diluar Shilla memanggilnya dengan nama Maharani atau biasa dipanggil Rani. Begitupun seluruh keluarganya.
" Baiklah kita mulai meeting kita " Ucap Mira
1 jam kemudian
" Jadi bagaimana Nona Maharani apa anda setuju bekerjasama dengan ku" Tanya Tuan Shaka
" Hm penjelasannya sangat singat padat dan jelas. Baiklah Saya setuju " ucap Mira tersenyum dan berjabat tangan dengan Tuan Shaka
" Kalau begitu Saya pamit dulu Nona. Selamat Sore " ucap Tuan Shaka
" selamat sore " ucap Mira datar
Didalam mobilnya Tuan Shaka masih memikirkan Mira yang tersenyum teduh.
' Kenapa aku memikirkannya ? ' batin Shaka sambil menggelengkan kepalanya pelan
' Semoga apa yang dikatakan anak buahku itu benar jika Maharani adalah Dia.'
" hmm aku merindukanmu Mir. Mungkin kamu lupa denganku tapi tidak denganku yang selalu mengingatmu " gumam Shaka
Kembali dengan Mira yang berkutat dengan berkas-berkas dihadapannya. Tiba-tiba Mira mengingat sesuatu.
" Shilla masuk ke ruanganku " ucap Mira pd interkom didepannya
" Ada apa Nona ? " tanya Shilla sopan
" Aku baru ingat ada perusahaan lain yang ingin bekerjasama dengan perusahaan kita. Apa benar ? "
" Benar Nona. Sebenarnya itu sudah 5 bulan yang lalu, Nona. Tapi sepertinya Anda tidak ingin bekerja sama dengan perusahaan itu. Maka dari itu Saya tidak mengajukan pertanyaan lagi. " jawab Shilla
Mira menyernyit mendengar ucapan Shilla kenapa Shilla bisa se-yakin itu. " Siapa Dia ? " ucap Mira penasaran
" euumm RK Moon Group Nona " jawab Shilla sambil tertunduk jari tangannya saling meremas satusama lain karena takut Atasan dinginnya itu marah. Namun nampaknya Mira masih berfikir dan belum menemukan apa yang difikirkan.
" Rk Moon Group ? " gumam Mira yang masih didengar oleh Shilla
" Kenapa kau bisa punya kenyakinan seperti itu Shilla ? " tanya Mira.
" euumm.. sebentar Nona " Shilla keluar dari ruangan Mira dan tak butuh waktu lama Shilla datang membawa amplop coklat Ia menyerahkannya dengan ragu. " Anda bisa mengetahuinya lewat itu Nona " ucap Shilla. Ia nampak ketakuan dengan reaksi Mira saat membaca isi amplop tersebut. Lama kelamaan mata Mira membola dan apa yang ditakutkan Shilla terjadi. Buru-buru Shilla memberikan obat kepada Mira agar Ia tak lepas kendali.
" Apa informasi ini betul Shilla ? " tanya Mira dengan wajah yang sudah kembali tenang
" Benar Nona. Itu adalah Diaa.. " ucap Shilla
' jadi dia mengganti Nama perusahaannya menjadi RK moon group. Kukira RK adalah orang lain ternyata itu kau. ' Batin Mira
*
*
*
*
Skip malam
Mira melamun dibalkonnya sembil mengulang kembali kisahnya dulu
*Flasback 8 tahun yang lalu kejadian malam kelam itu
Disebuah Club tampak Mira duduk disofa besar dan bersandar dipundaknya. Sudah hampir 5 tahun mereka berpacaran. Mira terlihat menikmati Red Wine kesukaannya. Tak tahan dengan tinggkahnya Dia memberikan obat perangsang saat Mira melihat lantai dansa. Mira yang tak tahu jika minuman itu sudah diberi obat perangsang olehnya tanpa ragu meminumnya hingga tandas. Tak lama Mira merasakan gelisah. Dia tersenyum sinis melihat tingkah Mira yang seperti itu. Tanpa basa basi Dia membawa Mira kedalam kamar yang sudah dipesannya.
" Ah kenapa panas sekali " tangan Mira ngkibas-kibas seperti sedang mengipasi dirinya.
Dia hanya tersenyum licik dan dengan santainya Dia membuka baju atasan yang memperlihatkan perut roti sobek dihadapan Mira. Mira semakin panas melihat itu. Dia mengunci pintu dan sengaja mematikan AC agar Mira menjadi tambah panas. Mira yang seperti cacing kepanasan berlari menuju kamar mandi namun naas pintunya sengaja Dia kunci agar bisa melancarkan rencananya. Tanpa berfikir panjang Mira langsung melepas seluruh pakaiannya membuat Dia yang sedari tadi menatap Mira menjadi menyeringai lebar. Tanpa memunggu lama Dia berjalan menghampiri Mira dan ******* habis bibirnya tangannya aktif bergerak pada benda yang menempel didadanya. Mira yang terbakar nafsu membalas ******* Pria itu.
Merasa nafasnya tak teratur Dia melepaskan ciumannya dan menggendong Mira menuju ranjang. Dia mengecup benda kenyal didepannya tangan satunya beralih memainkan sensitif Mira.
" Ah sayang..jaangan mmmm " tolak Mira
Dia bangun lalu membuka celana panjang serta dalamannya dan menindih tubuh Mira.
Bendanya sengaja Ia gesek-gesekan di area sensitifnya. " kenapa sayang ? Tapi kau terlihat seperti menginginkan lebih " ucap Dia dengan nada menggoda.
Setelah 10 menit menggoda Mira tak berapa lama Mira sadar dari pengaruh obat yg Dia berikan. Karena Dia hanya memberikan sedikit obat sialan itu. Dia ingin bercinta dengan Mira secara sadar. Ingin menghentikan namun terlambat, Ia tak bisa menghentikan pria diatasnya karna terpengaruh oleh rasa yang belum pernah Ia rasakan itu rasanya seperti terbang dilangit.
" Ahh.. mm.. Apa yang Ah ingin kamu Aahh lakukan Saya Aah ng " ucap Mira
" Seprti yang kamu lihat Sayang. Sudah ku katakan jika aku menginginkan tubuhmu dan juga dirimu. Sayang kita berpacaran sudah hampir 5 tahun. Dan sekarang aku tak bisa memendam hasratku lebih lama. Aku janji setelah ini akan membawa orang tuaku bertemu orang tuamu " ucap Dia santai
" jangan seka Aah rang Say Ah ang " Mira sperti cacing kepanasan
" Jadi tetap tidak mau. Padahal tubuhmu menginginkan lebih " ucap Dia. Sengaja betul bendanya Ia gesekan dengan pelan menggoda Mira.
" Ahh ya sudah. Lakukan ah "
" Apa sayang kurang jelas ? " Pria itu ingin mendengan jawaban Mira sekali lagi
" Cepat Ahh Lakukanlah ahh.. mm Sayang. Aku sudah Ah tidak mm Tahan aahhh " pasrah Mira
" dengan senang hati sayang ku " Dia mengecup dan menggigit kecil milik Mira sekilas yang sudah basah itu membuat Mira mengerang tak terhankan.
Dia membuka paha Mira lebar dan bersiap memasukan ularnya ke goa milik Mira.
Jleebb
" aahhhh sakit " teriak Mira. Beruntung kamar itu kedap suara. Jadi mau sekeras apapun Mira berteriak tak ada mendengar. Terlihat darah mengalir dari milik Mira bertanda bahwa segelnya sudah rusak
Sudah 1 jam Pria itu memompa tubuh kekasihnya. Tubuh keduanya kembali bergetar saat akan mencapai puncak untuk kesekian kalinya
" Aaahhhhhh " keduanya melepaskan puncak mereka. Nafas keduanya terengah-engah.*
Flashback off
Dan
" Aaaaaarrggghhhhhhh "
Praang !!
.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
tijelclub
wahhh
2021-12-17
0
Siti Jumriani
sepertinya kurang berkenan buat saya 🙏
2021-11-23
1
Alya Yuni
Makanya klo jdi prmpuan jngn suka prgi club it nmanya prmpuan gk baik ap lgi minum mabok
2021-11-23
1