BAB 12

🌹HAPPY READING🌹

"Assalamu'alaikum," ucap Nana saat memasuki rumahnya.

"Waalaikumsalam," jawab Bi Mirna yang datang dari arah dapur.

Nana menyalami Bi Mirna. Karena baginya, Bi Mirna sudah seperti orang tuanya sendiri.

"Nana mau langsung makan atau mandi dulu?" tanya Bi Mirna. Mirna memang tidak memanggil Nana dengan embel-embel Nona. Karena itu atas permintaan Nana sendiri.

"Nana mandi dulu, Bi. Udah gerah," ucap Nana mengibaskan tangannya di leher.

"Ya sudah, jika selesai segera turun dan makan ya, Na," ucap Bi Mirna.

Nana mengangguk. "Kalau gitu Nana ke kamar dulu, Bi," pamit Nana pergi.

"Iya," jawab Bi Mirna tersenyum.

Setelah itu Nana pergi ke kamarnya yang ada dilantai satu bertepatan dengan kamar sebelah Bi Mirna. Ya, Rumah Nana memang tidak bertingkat, tapi rumahnya sangat nyaman dan damai.

Sampai di kamarnya, Nana merebahkan dirinya sebentar di kasur. Setelah dirasa cukup, Nana bangun dan berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Dua puluh menit di dalam kamar mandi, kini Nana sudah keluar dengan wajah yang lebih segar. Setelah menggunakan pakaian rumahnya, Nana langsung keluar kamar dan menyusul Bi Mirna di meja makan.

"Bi, kita tempat Papa, yuk?" ucap Nana disela makannya mengajak Bi Mirna melihat Akmal.

Saat ini mereka berdua sedang menikmati makan bersama di meja makan.

Bi Mirna mengangguk mengiyakan permintaan Nana. "Kita bawa makanan untuk Papa ya, Bi. Kasihan Papa makan makanan Rumah Sakit terus," ucap Nana girang.

"Iya, Na," jawab Bi Mirna. Nana yang senang mendengarnya langsung memeluk Bi Mirna dari samping. "Terimakasih, Bi. Terimakasih karena sudah sangat baik kepada Nana dan Ayah," ucap Nana memandang Bi Mirna.

Tangan Bi Mirna terulur mengusap lembut rambut Nana. "Bibi sudah anggap Nana sama Akmal sebagai keluarga Bibi sendiri. Disini Bibi juga tidak punya siapa-siapa, Bibi hanya Punya Nana sekarang," jawab Bi Mirna lembut.

"Nana sayang Bi Mirna," ucap Nana mengeratkan pelukannya kepada Bi Mirna.

"Bibi juga sayang Nana," jawab Bi Mirna. Jika dilihat, Nana dan Bi Mirna sudah seperti Ibu dan anak kandung. Mereka begitu dekat tanpa jarak. Saling mengisi kekosongan dan selalu berbagi.

.....

Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Arya sedang asik bermain dengan Freya yang kini duduk di perut laki-laki itu.

"Uncle, Aunty Balbi baik, ya," ucap Freya kepada Arya.

"Aunty Berbie?" tanya Arya bingung.

Freya mengangguk. "Yang tadi tolongin Fleya waktu jatuh di Kantor Uncle," jawab Freya memberitahu Arya.

"Fleya mau Aunty Balbi jadi Aunty Fleya Uncle," ucap Freya dengan wajah memalasnya kepada Arya.

Arya tersenyum, tangannya bergerak mengusap surai lembut Freya yang bergelombang alami. "Nanti Freya akan punya Aunty. Tapi bukan Aunty Barbie, Aunty Acha," ucap Arya.

"Apa Aunty Acha juga cantik?" tanya Freya.

"Sangat cantik," jawab Arya yakin.

"Kalau begitu Fleya mau dua-duanya," jawab Freya semangat.

Arya hanya tersenyum menanggapi perkataan ponakannya ini. Toh dia masih anak-anak, jadi bicaranya suka ngelantur, pikir Arya.

Saat sedang asik berbicara dan tertawa dengan Freya, ponsel Arya berdering.

"Sebentar, Sayang," ucap Arya menurunkan Freya dari perutnya dan mengambil ponsel yang ada di meja sebelah kasur. Saat melihat nama Gilang tertera di layar, Arya langsung menekan tombol hijau menjawab panggilan Gilang.

"Ya, Lang," ucap Arya.

"Kita ke bandara sekarang," ucap Gilang to the point dari seberang sana.

"Ngapain malam begini ke bandara?" tanya Arya bingung.

"Acha bentar lagi nyampe di Indo," jawab Gilang.

Arya melebarkan matanya dan tersenyum senang. "Oke, Lo jemput gue di rumah, ya," ucap Arya.

"Iya. Gue udah dijalan mau ke rumah Lo," ucap Gilang memberitahu.

"Oke," ucap Arya memutus panggilan teleponnya dengan Gilang.

"Uncle kenapa ketawa terus?" tanya Freya bingung melihat Arya yang terus saja senyum.

"Aunty Acha akan datang, Sayang. Freya ke Mama sama Papa dulu, ya. Uncle mau jemput Aunty Acha dulu," ucap Arya memberitahu.

"Wah, iya Uncle," ucap Freya semangat dan langsung turun dari kasur Arya.

"Tunggu aku, Cha," gumam Arya dengan senyum mengembang. Tanpa banyak pikir, Arya langsung turun ke bawah menunggu kedatangan Gilang yang akan menjemputnya.

......................

Terimakasih selalu setia mengikuti cerita receh yang author tulis.

Tunjukan sayang kalian dengan like, vote dan komentarnya yaa. Agar author lebih semangat lagi.

Jangan lupa follow akun Instagram author juga yaa @yus_kiz

Jangan lupa baca karya ku yang lain, ya "Derajat Rumah Tanggaku" Author sayang kalian 🌹🌹😘

Terpopuler

Comments

Fitriana Nanaz

Fitriana Nanaz

wah siacha datang tuh.padahal nana bom berhasil membuat siarya jatuh cinta.semangat nana.

2021-07-26

0

Aqila Shafitry

Aqila Shafitry

siapkan mental dan hatimu arya biar tdk terluka

2021-07-17

0

Dinda Kharisma

Dinda Kharisma

moga aja s acha dah ounya suami..

2021-07-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!