Sesuatu yang Tidak Diharapkan

Tiba waktu nya untuk Tata cek kandungan, Dedi yang sudah tidak sabar ingin menemani istrinya memeriksa kehamilan bangun lebih awal. Seperti biasa Dedi selalu memasak untuk sang istri tercinta meskipun sudah ada bu Ayu yang bekerja di rumah nya.

"Selamat pagi bu Ayu, saya aja bu yang masak. Selagi saya sempat. "

"Iya Pak. "

Bu Ayu akhirnya melakukan pekerjaan lain, bu Ayu beralih untuk membersihkan rumah, mencuci baju dan menyapa halaman. Sejak bu Ayu datang di rumah mereka Tata hampir tidak kebagian pekerjaan. Membersihkan rumah, menyapu halaman, mengepel, dan cuci baju sudah di ambil alih oleh bu Ayu. Memasak selalu menjadi rutinitas suaminya Dedi.

Tata selalu bangun terlambat semenjak kehamilannya memasuki bulan ke 3, Tata lebih banyak tidur dan makan. Dedi sangat senang membuatkan istrinya cemilan, selain ganteng, Dedi juga seorang suami yang pintar memasak.

Maka tidak heran jika Dedi sangat tertarik di bisnis kuliner, Dedi memiliki banyak cabang makanan siap saji termasuk "Ayam Crispy Abon" produk yang populer di salah satu cabang yang iya miliki.

"Sayang ayo bangun, hari ini kita mau lihat jagoan kita. Mas udah gak sabar mau lihat betapa indahnya ciptaan Tuhan di dalam rahim adek. "

"Hummm, masih ngantuk mas. "

"Ya ampun istri mas, tumben malas bangun. Ini sudah jam 8 dek, bayinya butuh makan, kita sudah janjian dengan dokter kandungan untuk cek up jam 10."

Tata langsung terduduk kaget mendengar kata-kata suaminya, " apa mas, udah jam 8? " Tata menggosok matanya yang masih terasa berat untuk di buka itu.

"Iya sayang, ini sudah jam 8.Harus hati-hati bangunnya nanti yang di dalam perut kaget. "

"Iya mas, Tata malas banget mau mandi mas. "

"Mau mas bantu mandi lagi? "

"Gak ah mas, tar kalau mas bantu mandi ujung-ujungnya ada-ada aja. Tar kita jadi lama di kamar mandi. "

"Hehehe, gak ko dek kan itu hal biasa. "

"Yuk mandi sama-sama, mas juga belum mandi, " goda Dedi.

"Ah, mas gak bosan-bosan nya. semalam kan udah, " gerutu Tata.

"Iya, iya, soalnya semakin besar perut adek, adek semakin seksi. " Goda Dedi.

Tata beranjak dari tempat tidur, bergegas menuju kamar mandi karena malu mendengar kata-kata suaminya.

"Hahaha, lucu juga istri ku. Di goda dikit aja udah merah pipinya. "

"Apan shi mas Dedi, buat aku malu aja melihatnya." Tata teringat kalau semalam dia yang menggoda suaminya. Wajah Tata merah saat mengingat kejadian itu.

Tata mandi, setelah selesai Dedi lanjut mandi. Selesai mandi, berganti baju mereka pergi ke ruang makan untuk sarapan sebelum berangkat ke rumah sakit tempat Tata cek up kandungan.

"Mas masak lagi ya? "

"Iya donk, khusus untuk istri tercinta. "

"Terima kasih mas. "

"Iya sayang, sama-sama. "

Mereka menikmati makanan itu, setelah selesai makan Tata dan Dedi langsung bergegas menuju rumah sakit. Dedi membukakan pintu mobil untuk istrinya. Sikap Dedi memperlakukan Tata benar-benar manis, layaknya tuan putri.

Sesampainya di rumah sakit Dedi dan Tata langsung menuju ruang tunggu poli kandungan, Dedi sudah mendaftarkan istrinya melalui pendaftaran online jadi mereka tidak lagi berlama-lama untuk mengantri untuk mendaftar.

Bahagia, cemas dan penasaran menjadi satu. Dedi sangat tidak sabar ingin melihat calon buah hatinya.

"Mas, kenapa tangan mas dingin? "

"Gak tau ni dek mas gak sabar ingin melihat anak kita. "

Tata tersenyum melihat betapa gugupnya suaminya, " mas, ko bisa segugup ini shi? Tata kan bukan lahiran mas, Tata hanya mau cek kandungan saja. " Tata menggengam tangan suaminya.

"Gak tau dek mas seperti orang yang mau denger kelulusan aja dek, jantung mas berdetak dengan kencang dek. Coba adek rasa, " Dedi mengangkat tangan istrinya diletakkan nya di dadanya.

"Kencang kan dek. "

Tata tersenyum melihat suaminya, Tata menarik tangan suaminya, diletakkan kedua tangan suaminya yang gemetar itu di atas perutnya.

"Coba mas rasa ini, anak kita pasti tertawa melihat ayahnya ketakutan seperti ini, " ucap Tata sambil mengelus perutnya dengan tangan suaminya.

Dedi tersenyum, di kecupnya kening istrinya tanpa mempedulikan orang di sekitarnya, " iya dek. "

"Ibu Tata. "

"Iya, saya Suster."

"Ibu boleh masuk, suaminya boleh ikut temani ya. "

"Iya suster. "

Tata dan Dedi beranjak dari kursinya masuk ke dalam ruangan periksa dokter kandungan.

"Silahkan duduk, bu Tata dan pak Dedi, " ucap dokter Iren.

"Ada keluhan? "

"Tidak ada dokter. "

"Syukurlah, ibu boleh berbaring dulu ya. Saya akan periksa keadaan bayi ibu. "

"Iya dokter. " Tata berbaring di tempat tidur pemeriksaan itu.

"Saya naikan sedikit bajunya ya bu. "

"Iya dokter. "

Dokter Iren mulai menempelkan alat USGnya di atas perut Tata setelah perut Tata di beri jeli.

"Kondisi anak ibu sehat, beratnya juga sesuai dengan usia kehamilan ibu. "

"Dokter apa sudah bisa di ketahui jenis kelamin anak saya, " ucap Dedi.

Dokter Iren tersenyum mendengar kata-kata Dedi, "pak, jenis kelamin pada janin baru bisa di pastikan setelah suai kehamilan ibu Tata memasuki minggu ke 18 yaitu bulan ke 4, sekarang belum bisa di lihat secara pasti karena kehamilan bu Tata baru berusia 3 bulan. "

***** atau vulva bayi di dalam kandungan mulai terbentuk di usia kehamilan enam minggu. Namun, alat kelamin bayi laki-laki dan perempuan masih sangat mirip saat dites USG di usia kehamilan 14 minggu. Pada usia kehamilan 18 minggu, ahli USG biasanya baru bisa melihat dengan jelas jenis kelamin bayi di dalam kandungan.

"Oh, seperti itu dokter. "

"Iya Pak, harap bersabar ya. Saat ini yang paling penting kondisi kandungan ibu Tata sehat, saya akan memberikan vitamin untuk ibu. "

"Setelah ini tinggal tunggu obat saja, bu Tata dan pak Dedi boleh tunggu di luar dulu. "

"Baik dokter. "

Dedi dan Tata menunggu obat, setelah mengurus biaya cek up mereka kembali ke tempat parkir. Seperti rencana sebelum, setelah cek kandungan Dedi dan Tata pergi menjunjung orang tua Dedi.

"Jadi ke rumah ibu mas? "

"Jadi dek. "

"Mas gak bawa oleh-oleh? "

"Nanti beli kue Black Forest aja untuk ibu. "

"Oh iya, ya. Ibu dan bapak sangat suka kue Black Forest. "

"Benar sekali. "

"Beli di mana mas? "

"Di toko Bakery tempat biasa mas beli aja. "

"Oh iyalah mas. "

Sesampainya di toko roti, Dedi memarkirkan kendaraannya, "ade tunggu di mobil aja ya. "

"Iya mas, tapi Tata pengen ikut mas. "

"Gak usah Sayang tunggu di dalam aja, mau pesan apa supaya mas yang belinya. "

"Mas beli 1 kue black Forest untuk kita di rumah nanti ya. "

"Iyaa sayang, mas pergi dulu ya. "

Dedi pergi masuk ke toko Bakery itu, Tata menunggu Dedi di dalam mobil. Dedi memesan dua buah kue black forest, satu untuk orang tuanya, satu lagi untuk istrinya. Setelah membayar Dedi langsung kembali ke tempat mobilnya sedang diparkirkan.

"Kenapa orang rame banget ya? apa yang terjadi? " Dedi masuk ke dalam mobil, istrinya tidak ada di dalam.

"Kemana istri ku? " Dedi akhirnya memutuskan untuk mencari istri.

"Mungkin lagi ke toilet, tapi ko gak ketemu tadi ya. "Dedi menunggu istrinya di luar mobil, rasa penasaran melihat orang yang sedang berkerumun membuat Dedi melangkah maju kerumunan orang itu.

"Ada apa pak? " tanya Dedi kepada salah satu bapak-bapak yang sedang memadati tempat itu.

"Itu pak, katanya ada ibu hamil di tabrak lari mobil pak. "

"Ibu hamil? "

"Iyaa pak, " Dedi langsung terlintas pada Tata istrinya, jantungnya berdetak dengan kencang. Dedi menerobos kerumunan orang itu.

Tampak wanita itu sudah berlumur darah di kakinya, Dedi yang mengenal wanita itu langsung berlari ke arah wanita itu.

"Istriku! " teriak Dedi yang melihat istrinya sudah terbaring di jalan dengan darah yang sudah membasahi aspal.

Mata orang yang berkerumun itu langsung menoleh ke arah Dedi, tidak berberapa lama ambulance datang, ternyata sudah ada orang yang menelpon polisi dan menghubungi ambulance. Tata langsung di larikan ke rumah sakit terdekat.

Terpopuler

Comments

Ika Sartika

Ika Sartika

mawar yang nabrak tata..🤔

2021-04-17

0

IG : anissah_31

IG : anissah_31

lanjut like

2021-04-05

0

Rosni Lim

Rosni Lim

Selamat sore

2021-02-18

0

lihat semua
Episodes
1 Kabar Gembira
2 Makan Bersama
3 Menunggu Kepulangan Dedi
4 Alasan Tidak Pulang Tepat Waktu
5 Arisan
6 Bukan Wanita Lemah
7 Menolak dengan Halus
8 Kado Terindah
9 Mual dan Muntah
10 Morning Sickness
11 Kedatang Mawar
12 Menikmati Kebersamaan
13 Kehadiran Ayu
14 Sesuatu yang Tidak Diharapkan
15 Perdarahan Hebat
16 Masa Pemulihan
17 Pulang ke Rumah
18 Kunjungan Ibu Mertua
19 Bertemu Becky
20 Dedi Mulai Bekerja
21 Pesan dari Nomor Baru
22 Dipaksa Menikah
23 Tinggal Serumah
24 Tidur di Ruang Tamu
25 Buang Masakan Bu Ayu
26 Hamil
27 Positif Hamil
28 Rasa Cemburu
29 Ibu Tau Dia Hamil
30 Mengantar Mawar
31 Pesta Syukuran
32 Kabar Tidak Sedap
33 Operasi
34 Menunggu di Rumah Sakit
35 Hari ke 1 Post Operasi
36 Periksa Dokter
37 Mulai Membuka Mata
38 Suami yang Pandai Bersilat Lidah
39 Mencabut Alat Bantu Nafas
40 Sakit Perut
41 Kontraksi Palsu
42 Hampir Ketahuan
43 Meninggal Dunia
44 Bertemu Teman Lama
45 Tinggal Serumah
46 Berbaring di Samping-nya
47 Belanja di Mall
48 Pulang ke Rumah
49 Kedatangan Polisi
50 Kemarahan Becky
51 Batalkan Tuntutan
52 Masakan Khusus untuk Menantu
53 Tanda Tangan
54 Rasa Iba
55 Cemas
56 Perdarahan Post-Melahirkan
57 Cucu Pertama
58 Kondisi Kritis
59 Perlu Pemantauan
60 Masakan Untuk Istri
61 Makan Malam
62 Bangun Lebih Awal
63 Wajahnya Memucat
64 Bebas
65 Rencana Jahat
66 Cerita Menarik
67 Mimpi Buruk
68 Demam Tinggi
69 Ceraikan Dia
70 Positif
71 Tas Branded
72 di Blokir
73 Flashback
74 Pulang ke Rumah
75 Kontraksi Prematur
76 Tiba di IGD
77 Persalinan di Percepat
78 Dalam Keadaan Panik
79 Mencari Mawar
80 Emosi Tak Tersalurkan
81 Menabrak Trotoar
82 Naik Motor Buntut
83 Masa Pemulihan
84 Belajar Bergerak
85 Dia Istriku
86 Emosi Yang Tak Terkendali
87 Tangannya di Borgol
88 Masuk Sel
89 Kesedihan
90 Aku Bukan Orang Rendahan
91 Hari Bahagia
92 Dua Bulan Kemudian
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Kabar Gembira
2
Makan Bersama
3
Menunggu Kepulangan Dedi
4
Alasan Tidak Pulang Tepat Waktu
5
Arisan
6
Bukan Wanita Lemah
7
Menolak dengan Halus
8
Kado Terindah
9
Mual dan Muntah
10
Morning Sickness
11
Kedatang Mawar
12
Menikmati Kebersamaan
13
Kehadiran Ayu
14
Sesuatu yang Tidak Diharapkan
15
Perdarahan Hebat
16
Masa Pemulihan
17
Pulang ke Rumah
18
Kunjungan Ibu Mertua
19
Bertemu Becky
20
Dedi Mulai Bekerja
21
Pesan dari Nomor Baru
22
Dipaksa Menikah
23
Tinggal Serumah
24
Tidur di Ruang Tamu
25
Buang Masakan Bu Ayu
26
Hamil
27
Positif Hamil
28
Rasa Cemburu
29
Ibu Tau Dia Hamil
30
Mengantar Mawar
31
Pesta Syukuran
32
Kabar Tidak Sedap
33
Operasi
34
Menunggu di Rumah Sakit
35
Hari ke 1 Post Operasi
36
Periksa Dokter
37
Mulai Membuka Mata
38
Suami yang Pandai Bersilat Lidah
39
Mencabut Alat Bantu Nafas
40
Sakit Perut
41
Kontraksi Palsu
42
Hampir Ketahuan
43
Meninggal Dunia
44
Bertemu Teman Lama
45
Tinggal Serumah
46
Berbaring di Samping-nya
47
Belanja di Mall
48
Pulang ke Rumah
49
Kedatangan Polisi
50
Kemarahan Becky
51
Batalkan Tuntutan
52
Masakan Khusus untuk Menantu
53
Tanda Tangan
54
Rasa Iba
55
Cemas
56
Perdarahan Post-Melahirkan
57
Cucu Pertama
58
Kondisi Kritis
59
Perlu Pemantauan
60
Masakan Untuk Istri
61
Makan Malam
62
Bangun Lebih Awal
63
Wajahnya Memucat
64
Bebas
65
Rencana Jahat
66
Cerita Menarik
67
Mimpi Buruk
68
Demam Tinggi
69
Ceraikan Dia
70
Positif
71
Tas Branded
72
di Blokir
73
Flashback
74
Pulang ke Rumah
75
Kontraksi Prematur
76
Tiba di IGD
77
Persalinan di Percepat
78
Dalam Keadaan Panik
79
Mencari Mawar
80
Emosi Tak Tersalurkan
81
Menabrak Trotoar
82
Naik Motor Buntut
83
Masa Pemulihan
84
Belajar Bergerak
85
Dia Istriku
86
Emosi Yang Tak Terkendali
87
Tangannya di Borgol
88
Masuk Sel
89
Kesedihan
90
Aku Bukan Orang Rendahan
91
Hari Bahagia
92
Dua Bulan Kemudian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!