"Ya udah mas, jangan terlalu di pikirkan. Nanti juga mereka capek sendiri mas. Kita istirahat aja lagi mas, ini sudah malam. "
"Iya dek. "
Mawar merasa puas sudah mengadu domba anak dan ibu itu. Perasaan penuh kemenangan ada di hatinya.
"Aku yakin kali ini Dedi akan di marah habis-habisan karena sudah mengabaikan ku. "
"Makanya kamu jangan macam-macam padaku. " pikir Mawar.
"Aku gak sabar mendengar curhatan ibu Dedi setelah memarahi, tidak sia-sia Dedi ibumu mendukung aku bersamamu. " pikir Mawar.
"Lebih baik aku tidur ajalah dari pada menghayal respon Dedi setelah di marah tante Becky. "
Becky masih mematung sambil memegangi telpon di pipinya. Becky masih tidak percaya Tata bisa hamil seperti yang di katakan anaknya Dedi.
"Apa benar dia hamil!! "
"Tidak!! aku tidak percaya dia hamil!! bagaimana bisa wanita mandul itu bisa hamil!! ini pasti akal-akalan Dedi untuk membela diri. "
Becky yang masih linglung itu duduk di kursi ruang tamu.
"Bisa-bisa rencana ku gagal jika wanita miskin itu benar-benar mengandung anak dari anakku!! aku tidak mengharapkan cucu dari wanita rendahan itu."
" Aku harus merahasiakan ini dari suami ku, suami ku tidak boleh tau kalau Tata sedang hamil anak Dedi. "
Lucas mertua Tata hanya mengharapkan seorang cucu, tidak peduli status sosial istri Dedi yang penting Tata memberikan cucu untuk nya. Berbeda dengan Becky, Becky merasa gengsi memiliki menantu dari keluarga yang tidak kaya seperti mereka.
Becky memegang kepalanya yang mulai pusing, pusing memikirkan kata-kata Dedi.
" Aku harus bagaimana ini? bagaimana caranya supaya Tata dan Dedi bisa bercerai dan menikah dengan Mawar!!! "
Lucas melihat istrinya yang sedang duduk di kursi ruang tamu.
"Kenapa sayang ko seperti orang lagi banyak yang di pikirkan? "
"Eh bapak, gak ada apa-apa ko pak. Kepala ibu sedikit sakit aja. "
"Jangan-jangan tekanan darah ibu naik lagi makanya pusing. "
" Bisa jadi pak. "
" Ibu belum minum obat hipertensi nya? "
" Belum pak. "
"Di mana obatnya supaya bapak ambilin? "
" Ada di laci lemari pak. "
Lukas pergi ke kamar mengambil obat hipertensi Becky.
"Hmmm syukur aja aku punya banyak alasan jadi dia gak banyak tanya. "
"Ini bu obatnya. " Lucas mengulurkan obat Captopril ke arah Becky.
"Oh iya Pak. Aina, aina ambilkan saya air putih. " Becky memanggil pembantu rumah tangga nya.
"Iya bu. "
" Ibu jangan terlalu banyak mikir, supaya tensinya gak tinggi. "
"Iya Pak. "
" Ini bu air putihnya. " Aina mengulurkan gelas berisi air putih ke arah Becky.
Becky meminum obat hipertensi nya.
" Ayo bu, kita tidur lagi. Ini sudah malam, Ibu harus cepat istirahat gak boleh begadang. "
"Iya Pak. "
Becky dan suaminya pergi ke kamar untuk beristirahat karena memang sudah waktunya tidur.
Pagi pun tiba, Dedi bangun lebih awal karena begitu semangat untuk membuat sarapan khusus untuk Tata sebelum pergi ke dokter kandungan.
"Aku mau masak apa ya untuk istriku? masakan apa yang bagus untuk ibu hamil? "
"Ah aku cari di goggle aja. "
Dedi mencari menu makanan yang sehat untuk ibu hamil muda, matanya tertuju di sup ayam karena Tata memang suka sup ayam.
"Wah, ternyata sup ayam salah satu makanan yang cocok untuk ibu hamil. Aku masak sup ayam ajalah. "
"Ada gak ya bahan-bahan di kulkas."
Dedi mengecek isi kulkasnya dan ternyata masih ada 1 potong dada ayam di dalam kulkas.
"Syukurlah ada, jadi tidak perlu pagi-pagi pergi ke pasar untuk beli bahan-bahan masak. "
Dedi mulai menumbuk rempah-rempah untuk sup dan memasak air untuk kuah supnya.
"Bau apa ini ya? Kenapa aku serasa mual mencium baunya. "
Tata segera beranjak dari tempat tidurnya pergi ke kamar mandi. Tata muntah-muntah karena mencum bau masakan Dedi.
"Aduh, gak biasanya aku muntah seperti ini hanya karena mencium bau masakan. "
Lemas kebanyakan muntah Tata memilih duduk di di pinggir tempat tidurnya. Bau yang menyengat itu kembali membuat Tata mual. Secepat mungkin Tata pergi ke kamar mandi untuk muntah.
Dedi memasak dengan penuh harap istrinya akan menyukai masakan yang di buatnya.
"Selesai juga masaknya, tumben jam segini istriku belum mangun. " pikir Dedi.
Dedi menyusul Tata ke dalam kamar.
"Lo kemana dia? ko gak ada di kamar. "
"Siapa yang muntah-muntah? " Dedi bergegas menuju suara orang muntah itu.
"Ya ampun, kenapa sayang? ada yang sakit? "
"Gak tau ni mas, cium bau masakan mas buat perutku Tata mual. "
Dedi mendekati istrinya yang sudah tampak lemas itu.
" Kita ke dokter ya dek, mas takut terjadi apa-apa dengan ade dan bayi kita. "
" Gak perlu mas, ini mungkin efek hamil muda. "
" Gak bisa dek, mas kuatir. Kalau Ade seperti ini terus mas gak akan bisa tenang pergi kerja. "
"Iya mas. " Tata akhirnya mengalah dan mengikuti kemauan suaminya.
"Mas gendong ya? "
"Tata bisa jalan sendiri mas. "
"Gak apa-apa, ade udah lemas bangat, mas gendong aja. "
Dedi mengangkat istrinya dengan kedua tangannya dan meletakkan tubuh istrinya di atas kasus.
" Tunggu sini dulu ya, mas mau ganti baju dulu. " Dedi masih menggunakan baju tidur.
"Iya mas."
Dengan cepat Dedi mengganti baju, mengambil kunci mobil dan kembali mengangkat tubuh istrinya menuju parkiran mobilnya.
Dedi menurunkan tubuh istrinya, kemudian membuka pintu mobil.
"Ayo dek masuk. "
"Iya mas, Terima kasih. "
Setelah istrinya masuk ke dalam Dedi bergegas masuk ke dalam mobilnya.
"Huakkk.. huakkk.. " Tata kembali muntah.
"Aduh dek, kenapa muntah lagi. "
"Gak tau mas, mual lagi setelah mencium bau mobil. "
"Rasanya mobil ini gak bau dek. "
"Itu mas bau pewangi mobil mas gak enak banget baunya. "
"Ya udah mas buang dulu. "
Dedi melepas pewangi mobilnya dan membuangnya di tong sampah. Selamat itu kembali masuk ke dalam mobilnya.
"Masih mual dek? udah kurang mas. "
"Ya udah kita berangkat ya. "
"Iya mas. "
Dedi bergegas menjadi rumah sakit terdekat dengan kecepatan yang yang lumayan laju. Dedi langsung menuju ke IGD rumah sakit itu karena memang klinik belum buka.
"Ini baru jam 6 pagi, aku langsung menuju IGD ajalah. " pikir Dedi.
Dedi keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk istrinya.
"Mas gendong ya dek. "
"Jangan mas, Tata malu. Jalan aja ya, Tata masih kuat ko jalan kaki mas. "
"Baiklah dek. "
Tata keluar dari dalam mobil, Dedi membantu Tata keluar dari mobil dan membimbing Tata dari samping.
"Siapa yang sakit pak? "
"Istri saya suster. "
"Silahkan berbaring di sini bu. " perawat menunjuk ke arah tempat tidur IGD.
"Terima kasih suster."
"Saya Dila perawat yang bertugas di IGD saat ini. Ibu ada keluhan apa? "
"Istri saya muntah-muntah sejak 15 menit yang lalu suster, saya kuatir terjadi apa-apa dengan istri dan anak saya. "
"Istri bapak sedang hamil? "
"Iya suster saya sedang hamil. " ucap Tata.
"Sudah sering mulu muntah seperti ini bu? "
"Baru kali ini suster. "
"Ini hamil anak ke berapa? "
"Anak pertama suster. "
"Pernah keguguran? "
"Tidak pernah suster. "
"Boleh pinjam KTP Ibu sebentar? "
"Ada bawa KTP mas? "
"Maaf suster saya lupa bawa KTP istri saya karena tadi buru-buru perginya. "
"Umur ibu berapa? "
"41 tahun suster. "
"Ibu tolong berdiri di atas timbangan dulu ya. "
"Iya suster. " Tata melakukan sesuai perintah perawat itu.
"Sudah bu, sekarang ibu boleh berbaring di tempat tidur. "
Tata berbaring di tempat tidur IGD dan perawat itu mulai mengkaji Tata dari kepala sampai kaki.
"Sudah bu, bapak boleh duduk di samping ibu ya. "
Dedi duduk di samping istrinya untuk menemani Tata yang sedang berbaring di tempat tidur.
"Dokter ada pasien atas nama ibu Tata, hamil anak pertama datang dengan keluhan mual muntah. "
"Ini pengkajian. "
"Terima kasih Dila. "
Dokter itu langsung menghampiri Tata dan Dedi.
"Selamat pagi bu, saya dengan dokter Nabila, dokter yang bertugas di IGD saat ini. "
"Sudah sering mual dan muntah? "
"Baru pertama dokter. "
Dokter Nabila tersenyum ke arah Tata.
"Saya periksa dulu ya bu. "
"Iya dokter. "
Dokter Nabila memeriksa Tata dari kepala sampai ke ujung kaki.
"kondisi ibu Tata baik-baik saya, tidak ada tanda-tanda dehidrasi. "
"Tapi kenapa istri saya muntah-muntah tidak berhenti sejak bangun tidur dokter? "
Dokter Nabila tersenyum mendengar pertanyaan Dedi.
"Hal ini sering terjadi pada ke hamilan trisemester 1 pak. Nanti setelah selesai trisemester 1 mual dan mantannya berkurang. "
"Tadi bangun tidur langsung muntah bu? "
"Tadi pagi saya muntah-muntah setelah mencium bau masakan suami saya, di mobil saya muntah-muntah lagi karena mencium bau aroma terapi di dalam mobil. "
"Biasanya ada memang yang tidak mampu mencium bau-bau yang menyengat bu, sebaiknya hindari bau-bau yang menyengat. Saya akan memberikan obat mual dan muntah untuk ibu, obat ini di minum bila mual dan muntah saja. "
"Baik dokter. "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Neti Jalia
10 like🤗
*hujan dibalik punggung
*suamiku ceo ganas
2021-05-17
0
Puan Harahap
nyicil ya thor, udah 10 like untukmu.
⚘⚘⚘⚘Salam Pria Idola dan Menikahi pria urakan⚘⚘⚘
2021-05-17
0
Ika Sartika
Dedi suami siaga ya buat tata
2021-04-17
0