Kedatang Mawar

"Terima kasih bu untuk jahe merah nya, saya ijin pulang dulu bu. "

"Kenapa buru-buru nak, ibu baru saja mau buatkan nak Dedi kopi. "

"Tidak perlu repot-repot bu, saya harus segera pulang. Istri saya belum sarapan pagi, tadi pagi kami ke rumah sakit karena saya takut ada apa-apa dengan istri dan anak saya. Ternyata hanya mual dan muntah biasa bu. "

"Oh iya nak, salam untuk nak Tata ya. Ibu berharap di lancarkan kehamilan istri nak Dedi. "

"Iya bu, terima kasih. "

Dedi beranjak dari tempat duduknya, setelah menyalami punggung tangan nenek itu Dedi langsung kembali ke rumah nya.

"Kenapa mobil Mawar ada di sini. "

Terlihat Mawar sudah duduk di kursi ruang tamu bersama Mawar istrinya. Tata tersenyum ke arah Dedi, sementara Mawar dengan tidak sopan santun langsung menghampiri Dedi dan memegang tangan Dedi.

"Mas Dedi, maaf ya gak bilang-bilang datang ke rumah. "

Dedi mengerutkan keningnya melihat tingkah Mawar.

"Yang sopan Mawar ada istri saya. " Dedi menepis tangan Mawar dan berjalan menghampiri istrinya.

Dedi duduk di samping istrinya sedangkan Mawar masih berdiri, mematung melihat reaksi Dedi yang sudah mengabaikan nya.

" Ih, jahat banget mas Dedi padaku. "pikir Mawar.

"Silahkan duduk mbak. " ucap Tata sambil tersenyum.

Mawar pun duduk dengan muka masam nya.

"Ada apa datang kemarin? " tanya Dedi dengan nada sedikit tinggi. "

Tata mencubit tangan Dedi, "Aduh sakit dek, kenapa cubit tangan mas. "

Mas ngomongnya yang enak di dengar, kasihan dia sudah jauh-jauh datang kemari. " ucap Tata sambil berbisik di telinga Dedi.

Hati Mawar dongkol melihat ke akraban Tata dan Dedi.

"Ih.. ngpain shi aku harus melihat kemesraan mereka. " pikir Mawar yang merasa iri dengan sikap Dedi kepada Tata.

"Aku mau ketemu calon suami ku. " ucap Mawar dengan entengnya.

"Calon suami? " tanya Dedi.

"Iya, kamu mas. " ucap Mawar.

"Mawar kamu hati-hati bicara di depan istriku!! "

"Bukannya benar mas, kan ibumu sendiri yang bilang kalau istrimu mandul dan kalau tahun ini istrimu tidak bisa punya anak mas harus menikahi aku. "

"Lancang kamu. "

Dedi sudah hampir melayang tangannya ke arah Mawar tapi di tahan oleh Tata.

"Mas, jangan kotori tangan mu dengan menampar wanita kotor ini. " ucap Tata sambil tersenyum sinis ke arah Mawar.

"Apa katamu?? aku wanita kotor!! dasar wanita mandul tidak tau diri!! " ucap Mawar berapi-api.

"Iya, aku memang dulunya wanita mandul tapi tidak untuk saat ini!! "

"Maksudnya?? " tanya Mawar.

"Istriku sudah hamil, usia ke hamilnya sekarang sudah memasuki bulan ke dua. Satu minggu lagi sudah 3 bulan. " jelas Dedi dengan bangga mengatakan bahwa istrinya sedang hamil.

Wajah Mawar berubah menjadi masam sedikit pucat mendengar kata-kata Dedi.

"Bagaimana mungkin wanita mandul ini bisa hamil? " pikir Mawar.

"Kalau kamu wanita baik-baik Mawar seharusnya kamu jangan menjadi wanita murahan, bagaimana mungkin kamu mengharapkan kehancuran rumah tangga orang lain demi menikah dengan suami orang!! hanya wanita kotor dan menjijikkan yang melakukan itu. " ucap Tata dengan penuh tekanan.

Mawar yang malu mendengar kata-kata Tata langsung beranjak dari tempat duduknya tanpa pamit.

"Dasar wanita sok alim, bisa-bisanya dia nyeramahin aku! " Mawar berjalan menuju mobilnya.

Bergegas Mawar meninggalkan rumah Dedi dan Tata.

"Mantap kata-kata mu dek, pasti dia tersinggung mendengar nya. "

"Iya mas, wanita seperti itu benar-benar wanita tidak tau malu. Pada hal sudah jelas-jelas dia tau kalau mas sudah menikah, masih aja gatal kejar-kejar mas. " ucap Tata.

"Cemburu ya dek?"

"Gak mas, ngpain cemburu dengan wanita murahan seperti itu. Seperti gak ada laki-laki lain apa, sampai-sampai suami orang pun mau di ambil! ".

" Sabar dek, dia memang gak tau malu. Maaf ya sudah membuat adek terluka. " ucap Dedi.

"Santai aja mas, Tata tau mas tidak akan mengkhianati Tata. Apa lagi karena wanita genit itu. "

"Iya sayang, Terima yang sudah percaya sama mas. " Dedi memeluk tubuh istrinya.

"Sampai kapanpun mas akan tetap setia walopun mas harus tidak sempurna tapi mas akan berusaha untuk menjaga hati untuk istri mas tercinta. " ucap Dedi sambil menoleh ke istrinya.

"Ko terbangun dek? rasanya tadi ade tertidur pulas lah? "

"Iya mas, tadi tu ade terbangun karena mendengar bunyi bel rumah dan ada suara orang mencari mas. "

"Oh gitu dek. "

"Apa aja yang di katakan Mawar sama adek? "

"Seperti tadi mas, dia bilang mas tidak akan lama lagi menikah dengan dia.

" Apa dek? "

"Iya mas, Mawar pamerkan foto mas saat ulang tahun waktu itu. "

"Ya ampun, Mawar, Mawar! memang benar-benar tidak sopan terhadap istriku. " pikir Dedi.

"Mas gak nyangka dia akan segila itu, dulu memang mas sempat dekat sama Mawar sebelum mengenal adek, tapi waktu itu dia lebih memilih laki-laki yang lebih mapan dari mas. Gak tau bagaimana ceritanya laki-laki yang dia bangga-banggain ternyata selingkuh dengan wanita penghibur dan akhirnya mereka putus. "

"Waktu dia putus kita sudah tunangan, Mawar sempat memohon pada mas untuk meninggalkan ade tapi mas tidak mau. "

"Kenapa mas memilih ade padahal dia lebih muda dan cantik mas? "

"Menikah tidak cukup dek hanya modal cantik dan muda. Mas tidak pernah menilai seseorang dari fisiknya, mas menemukan sosok pasangan yang dewasa dari diri ade, mas merasa beruntung bisa menikah dan hidup bersama ade. " Dedi tersenyum dan memberikan pelukan hangat untuk istrinya.

"Mas sangat menyayangimu dek, jangan pernah ragukan cinta mas pada adek ya. " Dedi mengecup kening istrinya.

"Iya mas, Tata juga sangat mencintai mas. "

"Ade mandi dulu gi, mas yang masak. "

"Masak sama-sama aja mas supaya cepat selesai. "

"Boleh juga dek idenya. Ayo kita ke dapur. "

Mereka pergi menuju dapur.

" Kita mau masak apa dek? "

"Mas bakwan jagung di tambah udang sepertinya enak mas. "

" Ayo dek kita buat, kali ini Ade yang pilih menu ya, mas akan ikut-ikutan aja. "

"Ade kupas bawang aja ya sambil duduk di meja makan. "

Dedi membawa bawang putih kepada istrinya.

"Ayo de, duduk ya. Ibu hamil gak boleh terlalu banyak berdiri. " ucap Dedi kepada istrinya.

" Iya suamiku tercinta. "

"Bawang merah kemana mas? rasanya kemarin Tata lihat masih banyak. " ucap Tata yang aneh melihat bawang merah yang baru di belinya 1 KG 4 hari yang lalu sudah habis.

"Oh itu de, mas kasi tetangga sebelah. Menghindari aroma bawang merah dek takut mas kebablasan saat masak, mas gak mau buat ade muntah-muntah lagi. "

"Romantis banget shi mas. " Tata kembali memuji suaminya.

Terpopuler

Comments

Nami😴

Nami😴

10 like mendarat jangan lupa di feedback ke nopel Nami salam dai nopel
"Perjalanan Sang Permaisuri Bupati"
pemeran utama wanita =Ju Jing Yi
pemeran utama pria. = Zhan Liu

minta like fav sama komen ya
10 like udah mendarat udah di rate sama fav makasihhh

2021-05-02

0

Ika Sartika

Ika Sartika

so sweet

2021-04-17

0

🌻Ruby Kejora

🌻Ruby Kejora

3 like mendarat kk
Smoga sukses trus.
MRi slg support

2021-03-06

0

lihat semua
Episodes
1 Kabar Gembira
2 Makan Bersama
3 Menunggu Kepulangan Dedi
4 Alasan Tidak Pulang Tepat Waktu
5 Arisan
6 Bukan Wanita Lemah
7 Menolak dengan Halus
8 Kado Terindah
9 Mual dan Muntah
10 Morning Sickness
11 Kedatang Mawar
12 Menikmati Kebersamaan
13 Kehadiran Ayu
14 Sesuatu yang Tidak Diharapkan
15 Perdarahan Hebat
16 Masa Pemulihan
17 Pulang ke Rumah
18 Kunjungan Ibu Mertua
19 Bertemu Becky
20 Dedi Mulai Bekerja
21 Pesan dari Nomor Baru
22 Dipaksa Menikah
23 Tinggal Serumah
24 Tidur di Ruang Tamu
25 Buang Masakan Bu Ayu
26 Hamil
27 Positif Hamil
28 Rasa Cemburu
29 Ibu Tau Dia Hamil
30 Mengantar Mawar
31 Pesta Syukuran
32 Kabar Tidak Sedap
33 Operasi
34 Menunggu di Rumah Sakit
35 Hari ke 1 Post Operasi
36 Periksa Dokter
37 Mulai Membuka Mata
38 Suami yang Pandai Bersilat Lidah
39 Mencabut Alat Bantu Nafas
40 Sakit Perut
41 Kontraksi Palsu
42 Hampir Ketahuan
43 Meninggal Dunia
44 Bertemu Teman Lama
45 Tinggal Serumah
46 Berbaring di Samping-nya
47 Belanja di Mall
48 Pulang ke Rumah
49 Kedatangan Polisi
50 Kemarahan Becky
51 Batalkan Tuntutan
52 Masakan Khusus untuk Menantu
53 Tanda Tangan
54 Rasa Iba
55 Cemas
56 Perdarahan Post-Melahirkan
57 Cucu Pertama
58 Kondisi Kritis
59 Perlu Pemantauan
60 Masakan Untuk Istri
61 Makan Malam
62 Bangun Lebih Awal
63 Wajahnya Memucat
64 Bebas
65 Rencana Jahat
66 Cerita Menarik
67 Mimpi Buruk
68 Demam Tinggi
69 Ceraikan Dia
70 Positif
71 Tas Branded
72 di Blokir
73 Flashback
74 Pulang ke Rumah
75 Kontraksi Prematur
76 Tiba di IGD
77 Persalinan di Percepat
78 Dalam Keadaan Panik
79 Mencari Mawar
80 Emosi Tak Tersalurkan
81 Menabrak Trotoar
82 Naik Motor Buntut
83 Masa Pemulihan
84 Belajar Bergerak
85 Dia Istriku
86 Emosi Yang Tak Terkendali
87 Tangannya di Borgol
88 Masuk Sel
89 Kesedihan
90 Aku Bukan Orang Rendahan
91 Hari Bahagia
92 Dua Bulan Kemudian
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Kabar Gembira
2
Makan Bersama
3
Menunggu Kepulangan Dedi
4
Alasan Tidak Pulang Tepat Waktu
5
Arisan
6
Bukan Wanita Lemah
7
Menolak dengan Halus
8
Kado Terindah
9
Mual dan Muntah
10
Morning Sickness
11
Kedatang Mawar
12
Menikmati Kebersamaan
13
Kehadiran Ayu
14
Sesuatu yang Tidak Diharapkan
15
Perdarahan Hebat
16
Masa Pemulihan
17
Pulang ke Rumah
18
Kunjungan Ibu Mertua
19
Bertemu Becky
20
Dedi Mulai Bekerja
21
Pesan dari Nomor Baru
22
Dipaksa Menikah
23
Tinggal Serumah
24
Tidur di Ruang Tamu
25
Buang Masakan Bu Ayu
26
Hamil
27
Positif Hamil
28
Rasa Cemburu
29
Ibu Tau Dia Hamil
30
Mengantar Mawar
31
Pesta Syukuran
32
Kabar Tidak Sedap
33
Operasi
34
Menunggu di Rumah Sakit
35
Hari ke 1 Post Operasi
36
Periksa Dokter
37
Mulai Membuka Mata
38
Suami yang Pandai Bersilat Lidah
39
Mencabut Alat Bantu Nafas
40
Sakit Perut
41
Kontraksi Palsu
42
Hampir Ketahuan
43
Meninggal Dunia
44
Bertemu Teman Lama
45
Tinggal Serumah
46
Berbaring di Samping-nya
47
Belanja di Mall
48
Pulang ke Rumah
49
Kedatangan Polisi
50
Kemarahan Becky
51
Batalkan Tuntutan
52
Masakan Khusus untuk Menantu
53
Tanda Tangan
54
Rasa Iba
55
Cemas
56
Perdarahan Post-Melahirkan
57
Cucu Pertama
58
Kondisi Kritis
59
Perlu Pemantauan
60
Masakan Untuk Istri
61
Makan Malam
62
Bangun Lebih Awal
63
Wajahnya Memucat
64
Bebas
65
Rencana Jahat
66
Cerita Menarik
67
Mimpi Buruk
68
Demam Tinggi
69
Ceraikan Dia
70
Positif
71
Tas Branded
72
di Blokir
73
Flashback
74
Pulang ke Rumah
75
Kontraksi Prematur
76
Tiba di IGD
77
Persalinan di Percepat
78
Dalam Keadaan Panik
79
Mencari Mawar
80
Emosi Tak Tersalurkan
81
Menabrak Trotoar
82
Naik Motor Buntut
83
Masa Pemulihan
84
Belajar Bergerak
85
Dia Istriku
86
Emosi Yang Tak Terkendali
87
Tangannya di Borgol
88
Masuk Sel
89
Kesedihan
90
Aku Bukan Orang Rendahan
91
Hari Bahagia
92
Dua Bulan Kemudian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!