Tepat jam 01.00 Dedi baru tiba di rumah, cepat-cepat Dedi membuka pintu yang sudah terkunci dengan kunci yang iya bawa.
"Sepertinya istriku sudah tidur, pikir Dedi. "
Dedi bergegas menuju kamar dan mengambil handuk setelah itu langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang sudah bau keringat.
Setelah selesai mandi, Dedi langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur tepat di sebelah Tata Istrinya.
"Maafkan mas ya dek yang tidak menepati waktu. " Dedi memandangi wajah wanita yang sangat iya cintai itu.
Lama memandangi wajah Tata akhirnya Dedi tertidur juga karena sudah kelelahan.
Pagi pun tiba, pancaran sinar matahari yang masuk melalui celah-celah ventilasi jendela membuat Tata terbangun.
"Oh sudah pagi, pikir Tata. "
Tata membuka matanya, di lihatnya suaminya sudah tidur di sampingnya. Tata menatap wajah Dedi dengan pilunya, perasaan kesal masih terasa di hati Tata.
"Hamm.. kenapa saat aku melihat wajah mas Dedi, hati rasa sakit. "
"Ah.. aku harus berfikir positif. Akau gak boleh curigaan. Lagi pula aku juga belum tau siapa wanita itu. Mas aku menunggu kejujuran mu, aku sangat berharap mas bisa cerita supaya Tata gak berfikir buruk tentang mas. " Tata tersenyum kecut menatap wajah suaminya.
Tata bangun dari tidurnya dengan perlahan, tak ingin iya mengganggu tidur suaminya yang begitu lelap.
Tata pergi ke dapur untuk memasak sarapan pagi mereka.
"Hmmm.. hari ini aku mau masak apa ya? "
"Hari ini aku ingin memasak sup iga khusus untuk suamiku dan masak mie goreng kesukaan mas Dedi. " pikir Tata.
Meskipun hati Tata masih terusik dengan apa yang dilihatnya semalam, Tata tetap berusaha menjadi istri yang baik.
"Apa aku harus cerita sama mas Dedi soal bayi yang sedang ku kandung? "
"Tapi sebaiknya jangan terburu-buru lah. Tunggu kehamilan ku besar saja kasi taunya. "
Entah apa yang membuat Tata menunda memberi tahu kepada suaminya soal ke hamilan nya.
Dedi yang terlambat bangun tidur kaget melihat jam sudah jam 8 pagi.
" Aduh aku terlambat!!" bergegas Dedi beranjak dari tempat tidurnya, mengambil handuk dan segera menuju kamar mandi.
Setelah mandi Dedi langsung bersiap-siap untuk berangkat kerja. " aku gak boleh telat banget ni, 30 menit lagi harus rapat dengan investor asing. Kalau terlambat bisa-bisa investor asing bisa marah. "
Dedi yang sudah terburu-buru melangkah ke ruang tamu dan meneriaki istrinya untuk pamit pergi kerja.
"Dek mas pergi kerja ya, soalnya mas hari ini ada rapat dengan investor asing. " tanpa menunggu jawaban dari istrinya Dedi langsung bergegas menuju kantornya.
Tata yang masih sibuk di dapur tidak mendengar kata-kata suaminya, iya masih asik dengan masakan yang sedang di siapkan nya.
"Oh iya ada yang kurang ni, aku harus buat sambal, mas Dedi suka makan dengan sambal. "
Pagi ini Tata menyiapkan menu sarapan khusus untuk suaminya, karena setau Tata hari ini suaminya masih libur. Tata tidak mengira kalau suaminya tiba-tiba harus masuk kerja karena ada urusan kantor mendadak.
"Selesai juga masakan ku, setelah ini aku mandi dulu lah. Badanku sudah bau bawang. "
Tata pergi ke kamar untuk mengambil handuk.
"Lah kemana mas Dedi, ko gak ada di kamar. Rasanya tadi masih nyenyak tidur."
"Hmm.. tumben mas kamu pergi tanpa kasi tau dulu. "
Tata tiba-tiba meneteskan air mata. Wanita hamil menang mudah terbawa suasana karena pengaruh hormon.Tata duduk di samping tempat tidurnya, mengemasi tempat tidur yang berantakan itu sebelum mandi sambil menangis.
"Aku pikir pagi ini mas akan menjelaskan alasan terlambat pulang kemarin. Ternyata pagi ini mas malah pergi tanpa pamit. "
Tata meneteskan air mata, hatinya sedih dan hancur. Tidak bisa di pungkiri hatinya terluka.
Setelah merapikan tempat tidurnya Tata langsung bergegas untuk mandi.
Sengaja Tata berlama-lama di kamar mandi untuk menikmati air hangat yang menyegarkan tubuhnya.
"Hmm.. mas, apa yang membuatmu seperti ini? mas gak biasanya seperti ini!! apa karena wanita yang bersamamu semalam? "
Tata menutup matanya sejenak untuk melegakan pikirannya.
"Hmm.. harapanku wanita itu bukan siapa-siapa untuk mu mas. "
"Aduh aku lupa, hari ini ada arisan jam 10 pagi. "
Cepat-cepat Tata menyudahi mandinya dan segera keluar dari kamar mandi. Tata berganti baju dan berdandan ala kadarnya.
"Aduh ko aku bisa lupa shi, jangan-jangan yang lainnya sudah ngumpul di rumah bu Heni. "
Di lihatnya jam dinding yang ada di kamarnya. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 9.30, setelah selesai mandi Tata langsung pergi ke rumah bu Heni tetangga nya.
Tata pergi dengan berjalan kaki karena rumah bu Heni dan rumah Tata hanya di batasi dengan satu buah rumah.
"Aduh maaf ya saya terlambat ngumpulnya. "
"Iya bu Tata, kami bisa mengerti pasti semalam bu Tata terlambat bangun tidur. heheh.. "
"Iya menikmati malam bersama suami, iyakan bu Heni. "
"Apa shi bu, Tata gak ngerti maksudnya. "
"Ah masa gak ngerti, suami ibu kan ulang tahun kemarin. pasti bu Tata semalam gak bisa tidur cepat karena rutinitas malam melayani suami. Hahaha.. " tawa ibu-ibu yang lainnya pecah mendengar kata-kata bu Lilis.
Wajah Tata memerah karena malu mendengar candaan ibu-ibu arisannya.
"Sudah-sudah jangan goda bu Tata lagi, pipinya sudah merah tu mendengar kata-kata bu Lilis. "
Ibu-ibu itu tersenyum ke arah Tata.
"Jangan malu-malu bu Tata, kami juga sudah biasa ko. Memang udah kewajiban istri menyenangkan suami sampai puas, benar kan ibu-ibu. " ucap bu Lilis.
"Iya benar. " ucap ibu-ibu yang lainnya.
Tata menggaruk-garu kepalanya "Ah bu Lilis ada-ada saja. "
"Dari mana mereka tau suamiku ulang tahun ya? " Tata binggung dengan kata-kata ibu-ibu itu.
"Kita kocok arisan dulu ya. " ucap bu Heni.
"Siapa ya yang dapat bulan ini ya "ucap bu Heni
"Kita buka setelah hitung ke tiga ya. "
Satu..
dua..
Tiga..
"Wah.. bu Lilis yang dapat." ucap bu Heni.
"Selamat bu Lilis, " ucap Ibu-ibu itu.
Setelah mengocok arisan mereka lanjut makan bersama.
"Bu Tata, wanita yang bersama suamimu itu cantik ya. Itu adik suamimu ya? " tanya bu Susi.
"Yang mana ya bu? " tanya Tata.
"Itu bu yang di upload di Facebook. " ucap bu Susi penasaran.
"Saya gak ada upload foto di Facebook bu. "
"Ada bu, namanya Mawar sepertinya. Dia tandain suami ibu, foto suami ibu dan dia sedang memegang kue ulang tahun suami ibu yang ke 44 tahun. "
Tata mengerutkan keningnya.
"Ini bu fotonya, ini wanita ini adiknya suami ibu ya. Sepertinya suami ibu dan wanita ini dekat banget ya. "
Tata terdiam mendengar kata-kata bu Lilis, Tata berusaha mencerna pembicaraan bu Lilis sejenak.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Ika Sartika
hati tata pasti sakit banget tuh
2021-04-17
0
Tina Anton
K sih tata ngak cepat kabari langsung dedy bhw dia hamil.. Biar situasi bisa trkondisikan.. Payah jg tata
2021-04-07
0
Little Peony
Like like
2021-03-20
0