Dedi bergegas menyelesaikan tugasnya sebelum bertemu Investor asing.
"Ah tugasku belum selesai semua, masih ada waktu 30 menit untuk menyelesaikannya. Ini semua gara-gara ulah mama ni yang meminta ku mengantarkan Mawar pulang. "
"Aku harus selesai secepat mungkin, gak mungkin aku persentase di depan investor dengan data yang setengah-setengah. "
Dedi bekerja di bidang pariwisata, orang tuanya memiliki bisnis textile tapi Dedi lebih memilih merintis usaha sendiri tanpa bantuan orang tuanya.
"Akhirnya selesai juga, syukur aja mereka menunda waktu 1 jam lagi baru mulai rapat kalau tidak bisa-bisa mereka kecewa dengan persentase ku. " pikir Dedi.
"Pak investor nya sudah datang. " ucap Bima sekertaris nya.
" Terima kasih Bima. "
"Sudah siap ruang rapatnya? "
" Sudah pak. "
"Baik, terima kasih untuk kerja keras nya ya. "
"Sama-sama Pak. "
Dedi adalah bos yang ramah, Dedi selalu menghargai karyawannya.
Dedi rapat dengan Investor asing cukup memakan waktu yang lama. Hampir 4 jam mereka rapat.
Banyak hal yang di jelaskan oleh Dedi agar investor asing tertarik untuk menanam modal di perusahaan miliknya.
Jam 1 siang akhirnya rapat pun selesai,setelah rapat mereka melanjutkan makan siang. Setelah makan siang investor asing pun pulang.
Dedi kembali ke kantor untuk menyelesaikan PR yang di berikan oleh investor asing itu.
"Selamat pak, bapak sudah berhasil meyakinkan investor asing untuk bekerja sama dengan perusahaan kita. " ucap Bima.
"Sama-sama Bima. "
"Ayo Bima bantu aku menyelesaikan PR dari investor, investor mau agar segera mengirim laporan pendapat pariwisata perusahaan kita. "
"Baik Pak. "
Bima adalah orang kepercayaan Dedi, Bima a memang pegawai baru tapi dia memiliki keahlian yang luar biasa di bidang pariwisata.
Mendengar kata-kata bu Lilis, Tata hanya tersenyum. Tata tidak bisa menjawab pertanyaan bu Lilis karena dia tidak tau siapa wanita itu.
"Baiklah ibu-ibu terima kasih untuk kehadirannya. Bulan depan kita akan mengocok arisan tanggal 1 ya. Jangan lupa datang. "
Kata-kata bu Heni berhasil mengalihkan pertanyaan bu Lilis, menyelamatkan Tata untuk tidak perlu menjawab pertanyaan itu.
"Aku harus cepat pulang, kalo tidak nanti ibu-ibu nanya yang aneh-aneh. "pikir Tata.
"Bu Heni, saya pamit pulang duluan ya."
"Lo ko cepat pulang, kita ngobrol dulu. " ucap bu Heni.
"Maaf bu, saya tadi lupa masak untuk suami saya. Saya takutnya suami saya cepat pulang dan gak ada sayur di rumah. " alasan Tata agar bisa pulang duluan.
"Lain kali aja baru saya kumpul lebih lama. "
"Iya bu Tata. " ucap bu Heni.
Tata balik ke rumahnya, pikirannya masih terarah ke foto yang di tunjukkan oleh bu Lilis.
"Siapa wanita itu ya? apa dia gak tau kalau suamiku sudah beristri. " pikir Tata.
Dret.. dret... bunyi pesan masuk di HP Tata.
"Siapa yang menghubungi ku ya? "
Di ambilnya handphone yang ada di dalam tasnya."oh mas Dedi. "
Tata membuka pesan WhatsApp dari suaminya.
"Sayang, mas telat pulang hari ini ya. Maaf tadi mas buru-buru pergi karena ada rapat dengan investor asing, jangan lupa makan siang ya. Love you my Honey."
Tata tersenyum membaca pesan dari suaminya, hatinya bahagia setelah mendapat pesan dari Dedi.
"Iya mas, mas juga ya jangan lupa makan siang. Love you to." balasan pesan WhatsApp Tata.
Sesampainya di rumah Tata duduk di ruang tamu.
"Hmm... aku gak yakin suamiku selingkuh, aku tau betul bagaimana suamiku. Aku gak boleh berfikir negatif dengan sesuatu yang belum tau pasti kebenarannya."
Tata kembali bersemangat setelah mendapatkan pesan dari suaminya.
"Aku akan menanyakan alasan mengapa suamiku terlambat pulang dari pada aku harus berburuk sangka. " pikir Tata.
Teng tong.. teng tong.. bunyi belum rumah Tata.
"Siapa ya? gak mungkin mas Dedi, mas Dedi kan hari ini lambat pulang. "
Tata beranjak dari kursi ruang tamu untuk membuka pintu.
"Oh ibu, silahkan masuk bu. "
Ibu mertua Tata datang ke rumah mereka dengan wajah sombongnya. Ibu Dedi masuk ke ruang tamu, iya duduk di kursi tanpa di suruh.
"Kamu sudah hamil?" Becky menatap Tata dengan sinis.
"Kalau Tata hamil apa ibu akan menerima Tata dan berhenti ingin kami bercerai? "
"Aku gak yakin wanita mandul sepertimu akan hamil, kalau pun kamu hamil itu mustahil. " ucap Becky dengan tatapan merendahkan Tata.
"Kenapa ibu sangat membenciku? "
"Karena kamu tidak pantas untuk anakku, yang pantas itu Mawar bukan kamu! "
Tata kaget mendengar kata-kata ibu mertuanya, Tata teringat dengan foto yang di tunjuk kan bu Lilis padanya. Foto itu ternyata Mawar yang di maksud mertuanya.
"Pantas saja ibu mertuaku bisa berfoto dengan wanita itu, ternyata itu adalah wanita yang selalu di bangga-banggakan nya padaku."
"Sekarang aku tau pasti foto yang di kirimnya padaku itu bagian dari rencananya untuk membuat ku cemburu. "
Tata tersenyum mendengar kata-kata ibu mertuanya.
"Kamu!! aku ngomong serius malah senyum-senyum. "
"Ibu, saya dan mas Dedi saling mencintai. Anak bukanlah tujuan utama dalam pernikahan, yang terpenting adalah membangun rumah tangga yang harmonis dan punya tujuan yang sama. Soal anak kami bisa saja mengangkat anak kalau ibu benar-benar ingin anak. "
"Dasar wanita tidak tau diri kamu!! aku mau anak kandung bukan anak angkat!! "
"Ibu, saya tidak pernah berharap menjadi wanita mandul. Sebagai seorang istri saya sangat berharap bisa punya anak. Tidak ada satupun wanita yang ingin mandul bu. Semuanya pasti ingin memberikan seorang anak untuk suaminya. "
"Sekarang Tata mau tanya, apa ibu mau kalau ibu di minta mertua ibu bercerai pada hal ibu sendiri mencintai bapak. "
"Kamu memang susah di bilang ya. Benar-benar keras kepala. "
Becky yang emosi langsung keluar meninggalkan Tata. Tata hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan mertua nya.
"Ibu-ibu, aku heran ko bisa seorang wanita meminta orang lain bercerai hanya karena gak bisa punya anak. Padahal dia tau gak ada orang yang ingin mandul. "
Becky yang sudah emosi duduk di dalam mobil.
"Dasar wanita mandul itu, tidak bisa di suruh baik-baik. Selalu saja keras Kepala di bilang malah ngelawan. "
"Ayo pak jalan! " Becky yang emosi memilih untuk pulang ke rumah.
Tata masih duduk di kursi ruang tamu, kedatangan mertuanya membuat Tata bahagia. Tata bahagia akhirnya tau alasan suaminya terlambat pulang ke rumah.
Kejadian ini bukan kali pertama yang di lakukan mertuanya dengan sengaja agar Tata cemburu dan bercerai dengan anaknya.
Sebagai lulusan Hukum Tata bukanlah orang yang mudah di gertak dan bodoh. Tata lulusan terbaik di kampusnya melalui jalur beasiswa, meskipun tidak bekerja sesuai profesi Tata masih menguasai ilmu waktu masih di bangku kuliah.
"Tidak putus asa ya untuk meminta ku bercerai, maaf ya ibu mertua aku tidak akan mengikuti kemauan mu yang salah. "
Tata tersenyum sendiri kalau mengingat reaksi mertuanya yang emosi setelah mendengar kata-kata Tata.
"Ibu pikir aku sama dengan wanita mandul yang lemah, gak bu. Aku sudah terbiasa dengan kata-kata kasar ibu. "
"Meskipun ibu melakukan banyak cara agar aku bisa bercerai, aku tidak akan melakukannya bu. Aku akan mempertahankan rumah tangga ku."
Kali ini Mawar mulai mencari cara untuk mendekati Dedi, Mawar yang agresif ingin cepat-cepat mendapatkan hati Dedi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Dyah Toktil Hermawaty
kelamaan gk ngasih tau klo hamil huft
2021-04-30
0
Ika Sartika
👍👍👍👍💪💪💪
2021-04-17
0
Cahya
maaf baru mampir lagi 🙏
2021-02-12
0