Menolak dengan Halus

Meskipun mertuanya tidak memperlakukan Tata dengan baik, Tata tetap menghargai orang tua suaminya dan memperlakukan layaknya ibu sendiri.

Tata tidak pernah membalas hal yang di lakukan ibu mertuanya, dia juga tidak pernah mengadukan kepada suaminya. Tata tidak ingin hubungan anak dan ibu jadi rusak ketika dia menceritakan perilaku mertuanya yang kasar terhadapnya.

"Entah sampai kapan mama seperti itu, aku malah prihatin dengan sikapnya. Sikapnya hanya akan melukai dirinya sendiri. Kalau pun dia menikahkan suami ku dengan wanita lain, aku rasa kalau wanita itu tidak punya anak akan jadi masalah juga untuk nya. "

"Memang manusia yang tidak pernah bersyukur. "

"Ah dari pada aku pusing memikirkan nya lebih baik aku tidur siang ajalah, mataku benar-benar udah mengantuk. "

Tata mengunci pintu depan dan pergi ke kamarnya untuk tidur siang.

"Hmm.. Aku tidur sajalah, semoga aja mertuaku gak stroke karena tiap hari merencanakan hal buruk terhadap ku. "

"Aku jadi makin takut cerita tentang kehamilan ku, Jangan-jangan nanti mertuaku bukannya senang tapi malah semakin gila mikir aku bisa hamil. "

"Udah lah ta, jangan di pikirkan di bawa santai aja. "

Tata memejamkan matanya yang sudah terasa berat, tidak membutuhkan waktu yang lama Tata pun terlelap dalam tidurnya.

Mawar yang semakin agresif tiba-tiba datang ke kantor Dedi.

"Mas Dedi, Mawar bawakan makanan. Makan yuk. "

"Maaf Mawar hari ini aku harus makan di rumah, kemarin aku sudah mengecewakan istriku. Jadi hari ini aku ingin makan bersamanya. "

Wajah Mawar memerah mendengar kata-kata Dedi, usahanya di tolak mentah-mentah kali ini.

"Sedikit aja mas, di coba dulu. " Mawar masih tidak mau menyerah.

"Iya dek, mas bawa pulang aja ya makan di rumah. " Dedi tersenyum ke arah Mawar.

"Bima, aku tinggal dulu ya. Dek mas pulang dulu ya, istri mas sudah menunggu di rumah."

Mawar hanya menatap kepergian Dedi yang mengabaikan nya begitu saja.

"Hmm aku heran kenapa dia masih saja mengejar-ngejar ku, padahal dia sudah tau kalau aku sudah menikah dengan Tata. " Dedi kesal melihat tingkah Mawar.

Mawar sering sekali memanfaatkan kesempatan yang di berikan oleh ibu Dedi untuk mendekati Dedi, karena Mawar tau kelemahan Dedi. Dedi tidak bisa menolak kalau Becky sudah bicara.

Sebagai anak tunggal Dedi berusaha untuk menghormati ibunya, bukan karena takut tapi karena menghormati ibunya yang telah melahirkan dan membesarkan nya selama ini.

"Sial!!! Dia mengabaikan ku, lihat aja nanti kamu gak akan bisa lari dari ku. Aku pastikan kamu tidak akan menghindari aku lagi. "

Mawar pergi dengan hati yang sudah panas, perasaannya benar-benar dongkol.

"Lihat aja, tunggu pembalasanku. Nyesal aku capek-capek datang ke sini. " Mawar langsung pergi dari kantor Dedi.

"Dasar wanita ganjen, udah tau pak Dedi sudah menikah, masih saja godain pak Dedi. Syukur aja pak Dedi orang yang setia. " Bima geleng-geleng kepala melihat tingkah Mawar.

"Sayang ya, cantik-cantik ngejar suami orang. Kamu jangan seperti itu Etah. "

"Aku shi bukan wanita yang suka sama laki-laki beristri. Lagi pula aku wanita, aku tau bagaimana rasanya di hianati. "

"Baguslah Etah, memang harus seperti itu jadi wanita. Jangan murahan seperti wanita yang selalu aja ganggu rumah tangga pak Dedi dan bu Tata."

"Ah wanita seperti itu wanita yang gak laku. Makanya dia sibuk ngejar-ngejar suami orang. "

"Haha... Aku setuju dengan kata-kata mu etah. "

Dedi singgah di toko perhiasan.

"Aku mau beri istriku kado tanda maaf dariku. "

Di parkir mobilnya dan bergegas menuju toko perhiasan itu.

"Mbak, saya mau beli perhiasan untuk wanita liontin bentuk hati. "

"Oh yang ini pak, bagus pak pasti istri bapak suka. "

"Iya mbak saya ambil yang ini, sekalian di bungkus ya mbak. "

"Iya Pak. "

"Saya bayar pakai kartu kredit ya mbak. "

"Iya Pak. "

"Silahkan tekan nomor pin bapak. "

"Ini Pak belanjaan bapak, semoga istri bapak menyukainya. "

"Terima kasih mbak."

Dedi pulang dengan perasaan bahagia.

"Pak Retno ada berkat, ini ada makanan untuk bapak. " Dedi memberikan makanan yang di bawakan oleh Mawar kepada satpam kompleks perumahan mereka.

"Terima kasih pak Dedi untuk berkatnya. "

"Iya sama-sama Pak Retno. "

Hari ini Dedi pulang jam 5 Sore, Dedi membuka pintu dan masuk ke dalam rumah.

"Kemana istriku ya? Ko lampu gak di hidupkan. "

Dedi mencari di dapur tapi istrinya tidak ada di dapur, Dedi mencari di kamar dan ternyata istrinya masih tertidur.

"Hmm.. Ternyata istriku masih tidur. "

"Pasti dia belum masak, ya udah aku mau masak aja khusus untuk dia. "

Dedi pergi ke dapur, sesuai dugaannya Tata belum masak untuk makan malam, sayur yang di atas meja dapur juga sudah dingin.

"Ada gak ya bahan sayuran di kulkas. "

Dedi membuka kulkas, matanya tertuju di kue ulang tahun yang di buat oleh istrinya.

"Ya ampun ternyata istriku sudah membuatkan ku kue ulang tahun. Jangan-jangan kemarin malam istriku menunggu ku pulang. "

"Aku jadi merasa bersalah. "

"Aku harus minta maaf dan menjelaskan alasan kenapa aku terlambat pulang. Jangan sampai istriku tau dari orang lain. "

"Masak apa ya? Masak ayam rica-rica ajalah, istriku suka ayam rica-rica. Tapi ada bahannya gak ya? "

"Oh ada, ayam. "

"Ya udah lah masak ayam rica-rica aja. "

Dedi bersemangat untuk memasak ayam rica-rica khusus untuk Tata. Tata yang masih tidur terbangun karena mencium bau ayam rica-rica yang di masak oleh suaminya. Dedi sebenarnya bukan orang yang suka memasak tapi demi istrinya dia berusaha untuk memasak meskipun sering keasinan atau pun terkadang masih mentah.

"Ko seperti bau ayam rica-rica ya. Apa mas Dedi sudah pulang ya. "

Tata beranjak dari tempat tidurnya, pergi ke dapur.

"Mas, udah lama pulang? "

"Baru saja dek, udah bangun? "

"Iya mas, masakan mas benar-benar menggoda. Aromanya saja sudah terasa enak. "

"Belum masak dek, sebentar lagi baru masak. "

"Ade kira mas akan pulang malam lagi. "

"Gak dek, hari ini mas memang sudah berfikir untuk pulang cepat. Maaf ya semalam sudah membuat Ade menunggu lama. "

"Iya mas, gak apa-apa mas. Tata tau mas pasti sibuk. "

"Bukan sibuk dek, mas sebenarnya udah mau pulang tapi ibu memaksa harus ke rumah dulu. "

"Iya mas, gak apa-apa. "

"Wanita yang berfoto bersama dengan mas siapa? "

" Oh itu, itu Mawar. Orang yang pernah mas ceritakan dulu dek, dia itu dari dulu suka sama mas. Tapi bagi mas dia sudah seperti Ade. "

Terpopuler

Comments

@aini*_Thalita

@aini*_Thalita

semangat Thor
salam dari Carlos'Revenge

2021-04-19

0

Ika Sartika

Ika Sartika

next

2021-04-17

0

🌻Ruby Kejora

🌻Ruby Kejora

3 like mendarat thor... sukses sllu

2021-03-01

0

lihat semua
Episodes
1 Kabar Gembira
2 Makan Bersama
3 Menunggu Kepulangan Dedi
4 Alasan Tidak Pulang Tepat Waktu
5 Arisan
6 Bukan Wanita Lemah
7 Menolak dengan Halus
8 Kado Terindah
9 Mual dan Muntah
10 Morning Sickness
11 Kedatang Mawar
12 Menikmati Kebersamaan
13 Kehadiran Ayu
14 Sesuatu yang Tidak Diharapkan
15 Perdarahan Hebat
16 Masa Pemulihan
17 Pulang ke Rumah
18 Kunjungan Ibu Mertua
19 Bertemu Becky
20 Dedi Mulai Bekerja
21 Pesan dari Nomor Baru
22 Dipaksa Menikah
23 Tinggal Serumah
24 Tidur di Ruang Tamu
25 Buang Masakan Bu Ayu
26 Hamil
27 Positif Hamil
28 Rasa Cemburu
29 Ibu Tau Dia Hamil
30 Mengantar Mawar
31 Pesta Syukuran
32 Kabar Tidak Sedap
33 Operasi
34 Menunggu di Rumah Sakit
35 Hari ke 1 Post Operasi
36 Periksa Dokter
37 Mulai Membuka Mata
38 Suami yang Pandai Bersilat Lidah
39 Mencabut Alat Bantu Nafas
40 Sakit Perut
41 Kontraksi Palsu
42 Hampir Ketahuan
43 Meninggal Dunia
44 Bertemu Teman Lama
45 Tinggal Serumah
46 Berbaring di Samping-nya
47 Belanja di Mall
48 Pulang ke Rumah
49 Kedatangan Polisi
50 Kemarahan Becky
51 Batalkan Tuntutan
52 Masakan Khusus untuk Menantu
53 Tanda Tangan
54 Rasa Iba
55 Cemas
56 Perdarahan Post-Melahirkan
57 Cucu Pertama
58 Kondisi Kritis
59 Perlu Pemantauan
60 Masakan Untuk Istri
61 Makan Malam
62 Bangun Lebih Awal
63 Wajahnya Memucat
64 Bebas
65 Rencana Jahat
66 Cerita Menarik
67 Mimpi Buruk
68 Demam Tinggi
69 Ceraikan Dia
70 Positif
71 Tas Branded
72 di Blokir
73 Flashback
74 Pulang ke Rumah
75 Kontraksi Prematur
76 Tiba di IGD
77 Persalinan di Percepat
78 Dalam Keadaan Panik
79 Mencari Mawar
80 Emosi Tak Tersalurkan
81 Menabrak Trotoar
82 Naik Motor Buntut
83 Masa Pemulihan
84 Belajar Bergerak
85 Dia Istriku
86 Emosi Yang Tak Terkendali
87 Tangannya di Borgol
88 Masuk Sel
89 Kesedihan
90 Aku Bukan Orang Rendahan
91 Hari Bahagia
92 Dua Bulan Kemudian
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Kabar Gembira
2
Makan Bersama
3
Menunggu Kepulangan Dedi
4
Alasan Tidak Pulang Tepat Waktu
5
Arisan
6
Bukan Wanita Lemah
7
Menolak dengan Halus
8
Kado Terindah
9
Mual dan Muntah
10
Morning Sickness
11
Kedatang Mawar
12
Menikmati Kebersamaan
13
Kehadiran Ayu
14
Sesuatu yang Tidak Diharapkan
15
Perdarahan Hebat
16
Masa Pemulihan
17
Pulang ke Rumah
18
Kunjungan Ibu Mertua
19
Bertemu Becky
20
Dedi Mulai Bekerja
21
Pesan dari Nomor Baru
22
Dipaksa Menikah
23
Tinggal Serumah
24
Tidur di Ruang Tamu
25
Buang Masakan Bu Ayu
26
Hamil
27
Positif Hamil
28
Rasa Cemburu
29
Ibu Tau Dia Hamil
30
Mengantar Mawar
31
Pesta Syukuran
32
Kabar Tidak Sedap
33
Operasi
34
Menunggu di Rumah Sakit
35
Hari ke 1 Post Operasi
36
Periksa Dokter
37
Mulai Membuka Mata
38
Suami yang Pandai Bersilat Lidah
39
Mencabut Alat Bantu Nafas
40
Sakit Perut
41
Kontraksi Palsu
42
Hampir Ketahuan
43
Meninggal Dunia
44
Bertemu Teman Lama
45
Tinggal Serumah
46
Berbaring di Samping-nya
47
Belanja di Mall
48
Pulang ke Rumah
49
Kedatangan Polisi
50
Kemarahan Becky
51
Batalkan Tuntutan
52
Masakan Khusus untuk Menantu
53
Tanda Tangan
54
Rasa Iba
55
Cemas
56
Perdarahan Post-Melahirkan
57
Cucu Pertama
58
Kondisi Kritis
59
Perlu Pemantauan
60
Masakan Untuk Istri
61
Makan Malam
62
Bangun Lebih Awal
63
Wajahnya Memucat
64
Bebas
65
Rencana Jahat
66
Cerita Menarik
67
Mimpi Buruk
68
Demam Tinggi
69
Ceraikan Dia
70
Positif
71
Tas Branded
72
di Blokir
73
Flashback
74
Pulang ke Rumah
75
Kontraksi Prematur
76
Tiba di IGD
77
Persalinan di Percepat
78
Dalam Keadaan Panik
79
Mencari Mawar
80
Emosi Tak Tersalurkan
81
Menabrak Trotoar
82
Naik Motor Buntut
83
Masa Pemulihan
84
Belajar Bergerak
85
Dia Istriku
86
Emosi Yang Tak Terkendali
87
Tangannya di Borgol
88
Masuk Sel
89
Kesedihan
90
Aku Bukan Orang Rendahan
91
Hari Bahagia
92
Dua Bulan Kemudian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!