Hye Ju tidak bisa berhenti memotret chicken katsu yang tampak cantik dengan selada dan saus mayo juga potongan lemon di sampingnya dengan ponsel berwarna cyan blue miliknya, semangkuk curry rice hangat yang masih mengepul uapnya juga menggoda untuk di cicipi, senyumnya bahkan terus mengembang tanpa memperhatikan lelaki di depannya. Sementara Jae Hyuk yang di abaikan masih saja merasa senang melihat tingkah gadis itu.
"Sampai kapan kau akan mengambil gambarnya? Sampai uap di nasi mu hilang?" ucap Jae Hyuk akhirnya sebab semakin lama rasanya menjengkelkan juga di abaikan.
"Arrasseo," ucap Ara singkat dengan bibir merengut.
Ia kemudian mengambil sumpitnya, dan memasukan potongan besar katsu ke dalam mulut membuat matanya terbuka lebar. Jae Hyuk menelan ludah, ia juga ingin menikmati makanan itu melihat bagaimana ekspresi Hye Ju.
Ia mengambil sumpitnya di meja dan berniat mengambil potongan besar gyu katsu miliknya namun sumpit milik Hye Ju sudah lebih dulu mendarat disana, dengan cepat ia memasukan potongan daging sapi tersebut ke dalam mulut yang di poles liptint berwarna berry, membuat Jae Hyuk meletakan sumpitnya kembali dan menatap gadis itu jengkel.
"Wahh Daebakk!" ia menyandarkan tubuhnya di kursi dan memandangi gadis yang tidak mempedulikannya itu dengan kesal.
"Yaa, sagwahae (kau harus minta maaf)!" ucap Jae Hyuk.
"Wae?"
"Itu milikku!"
Namun Hye Ju mengeluarkan tatapan memelas dengan bibir yang di buat mengerut membuat Jae Hyuk tertegun dan mengurungkan niatnya untuk berdebat dengan gadis itu.
"Terserah kau saja lah." akhirnya Jae Hyuk hanya mengibaskan tangannya membiarkan gadis itu memakan katsu miliknya, dan seperti tidak peduli pada pengorbanan sederhana pria itu, Hye Ju malah melanjutkan kembali kegiatan makannya dengan tersenyum senang.
"Manhi mokko Hye Ju-ya (makan yang banyak Hye Ju)." sindir Jae Hyuk yang lagi-lagi di abaikan Hye Ju.
Mereka selesai makan lebih cepat, sebab Hye Ju bahkan hanya menyisakan beberapa potong untuk Jae Hyuk meski pria itu tampak tidak keberatan. Hye Ju mengelus perutnya yang sudah bertambah isinya, ia benar-benar merasa kenyang.
"Aku tidak akan menolak jika nanti kau membeli popcorn caramel saat kita menonton. Perutku masih memiliki ruang." gadis itu lagi-lagi mengusap perutnya seperti ibu hamil.
"Jangnanhae (kau serius)?" Jae Hyuk sedikit terkejut dengan permintaan gadis itu, ia menatapnya dari atas hingga bawah dengan heran.
"Mwol bwayo (kau lihat apa)?" Hye Ju memasang ekspresi galak sambil mengepalkan tangannya hampir memukul pria yang ia kira sedang berfikiran mesum itu.
"Aku rasa Han Seol benar tentang berapa banyak yang bisa kau makan." cibir Jae Hyuk sambil tertawa mengejek.
"Yaaa, Apa yang si gendut itu katakan?"
"Bukan apa-apa!" namun jawaban Jae Hyuk masih saja membuat gadis itu mengoceh penasaran tentang apa yang mereka bicarakan,
"Keumanhae (hentikan) aku akan memberikan popcorn ukuran besar untukmu sendiri. Puas?"
"Assha (asyik)." Hye Ju tersenyum lebar sambil menjegal langkah Jae Hyuk membuat pria itu ikut tersenyum tanpa sadar, gadis itu seperti tengah menghipnotisnya.
"Cola." Hye Ju mengacungkan telunjuknya di depan Jae Hyuk, yang jelas pria itu mengerti maksudnya.
"Nado Arra (aku juga tahu)." ia menurunkan telunjuk Hye Ju yang masih mengacung kemudian pergi membeli pesanan gadis itu.
Mereka memasuki teater bioskop dengan santai dalam antrian, semua kursi hampir terisi penuh sebab film yang akan mereka tonton adalah sequel yang banyak di tunggu.
"Film apa yang akan kita lihat?" tanya Hye Ju ketika mereka baru saja di duduk di kursi bagian belakang.
"Peninsula."
"Aaaah." jaawab Hye Ju seperti sudah tahu.
"Kau tahu?"
"Ani (tidak)." gadis itu hanya menjawab polos
"Baboya (bodoh)." mereka berbicara sambil berbisik sebab takut mengganggu penonton lain meskipun filmnya belum di mulai, Hye Ju hanya bisa mengerutkan bibirnya mendengar ejekan Jae Hyuk.
"Apapun selain film horor." ucap Hye Ju sambil memasukan empat buah popcorn sekaligus, jawaban gadis itu malah membuat Jae Hyuk tersenyum penuh arti.
Hye Ju mencengkeram lengan Jae Hyuk setiap kali adegan yang membuat jantungnya berpacu muncul, meski begitu telinganya dapat merespon suara teriakan dan dialog yang memekakkan telinga, tetap saja otaknya memproses setiap adegan menakutkan yang mampu ia bayangkan.
Jae Hyuk hanya meringis setiap kali kuku gadis itu mencengkram kulit lengannya, ia memang tidak tahu gadis itu penakut dan untuk menebus kesalahannya ia merelakan lengannya habis di siksa oleh Hye Ju.
"Kau harus membuka matamu, daripada kau melihat zombie yang seram itu pikirkan bagaimana alur ceritanya!"
"Nappeun saram (orang jahat) Kau ingin balas dendam padaku!" Hye Ju memukul lengan Jae Hyuk dengan sekuat tenaga, pria itu yakin tangannya akan penuh bekas luka saat mereka selesai dengan filmnya.
"Kau harus mencobanya, lihat!" Jae Hyuk mengelus lengan gadis itu sambil berbisik di telinganya.
Perlahan kepalan tangannya melemah, Hye Ju mulai tenang ia mengikuti perintah Jae Hyuk untuk menarik nafas terlebih dahulu dan menikmati alur filmnya.
Kini tatapan Jae Hyuk sepenuhnya ada pada Hye Ju ia tidak lagi memperhatikan film namun memastikan bahwa Hye Ju tidak lagi ketakutan. Dan sepertinya itu berhasil, Hye Ju bahkan mulai bisa menikmati popcorn nya yang sejak tadi ia abaikan.
"Filmnya luar biasa, aku tidak menyangka mereka akan selamat. Ku fikir wanita itu akan mati." Hye Ju terus saja mengoceh menjelaskan alur ceritanya pada Jae Hyuk, ia merasa bangga karna sukses menonton filmnya dan keluar dari teater paling akhir.
Sementara Jae Hyuk memasang wajah kesal karna sejak film di putar ia tidak menonton dan malah asyik melihat gadis itu yang mulai antusias.
"Kau menyukainya?"
"Eung, aku tidak suka adegan berdarah-darah tapi seperti katamu aku ingin tahu tujuan film ini di buat."
"Bagian dimana kau harus memilih menjadi manusiawi atau menyelamatkan diri sendiri, atau aku suka bagian kerjasama mereka." Jae Hyuk memperhatikan gadis itu bercerita dengan seksama, mereka kini tengah duduk di sebuah cafe tidak jauh dari bioskop.
Perut gadis itu sepertinya sudah mencapai batasnya, ia hanya memesan Iced Americano tanpa menoleh pada menu cake yang biasanya tidak dapat ia tolak.
Mereka mulai diam ketika pembicaraan soal film selesai, Jae Hyuk sedikit canggung pada gadis di hadapannya. Ini adalah kencan pertamanya namun ia ingin membuat gadis itu nyaman dengan tidak berperan berlebihan.
"Gomawo Jae Hyuk-ah!" ucap Hye Ju setelah menyedot es kopinya dari sebuah sedotan berwarna hitam membuat isinya berkurang setengah.
"Meskipun ini bukan keinginanku sepenuhnya tapi aku senang bisa pergi menonton film denganmu." Hye Ju tersenyum membuat perasaan Jae Hyuk menghangat, tanpa sadar hipnotis itu kembali bekerja. Jae Hyuk juga tersenyum.
"Tapi tetap saja, aku akan membunuh Kim Min Ji karna sudah membodohi ku." Hye Ju terlihat masih kesal meskipun ekspresinya tidak benar-benar marah.
"Kencan pertama tidak terlalu buruk bukan?" pandangan keduanya saling beradu, membuat masing-masing menjadi salah tingkah.
안녕 친구들 ❤️❤️ SUKA EPISODE INI? TINGGALIN LIKE SAMA VOTENYA YAA BIAR AUTHOR MAKIN SEMANGAT ❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments