Hye Ju dan Jae Hyuk masih saling memandang satu sama lain namun tentu saja dengan dua perasaan yang berbeda, gadis itu jelas menunjukan wajah kesal sementara Jae Hyuk tampak senang bertemu Hye Ju, lebih parahnya lagi pelayan di bagian depan menjelaskan bahwa hanya tersisa satu meja dan mereka harus berbagi atau menunggu salah satunya selesai. Hye Ju tentu tidak mau menunggu karena ia tahu lelaki berandalan itu akan berlama-lama sehingga membuatnya makin kesal. Mereka terus saja berdebat bahkan pelayan yang melerai pun sudah kehabisan cara dan hanya mengurut keningnya tanda putus asa.
"Begini saja, kalian bisa menggunakan kupon itu jika duduk satu meja. Bagaimana?" Pelayan itu memberikan saran.
"Andwe (tidak)!"
"Ahjussi~ aku tidak mau satu meja dengan orang ini!" Hye Ju tampak semakin kesal dan merajuk.
"Kalau begitu kalian bisa pulang dan merelakan kupon itu, sebab aku tidak akan mengijinkan kalian masuk kecuali kalian menyetujui syaratnya!!" Pelayan itu menggeleng dengan tangan bertolak di pinggang.
"Mana ada syarat semacam itu, aku ingin makan bingsu hari ini."
"Kau tidak membacanya?" Pelayan itu menarik nafas kesal, "Nomor kupon kalian berurutan dan sesuai peraturan kalian harus satu meja." ia melanjutkan penjelasannya tanpa memperdulikan rengekan Hye Ju.
Hye Ju lalu membaca tulisan kecil di bagian bawah kupon dan ternyata sesuai dengan apa yang di jelaskan pelayan itu, kupon ini sepasang dan kebetulan paling menyebalkan nya ia dan Jae Hyuk hadir di waktu yang sama. Hye Ju berfikir keras ia tidak punya pilihan selain mengikuti mau pelayan itu, sementara Jae Hyuk tentu saja ia hanya diam dan tersenyum memperhatikan setiap ekspresi kesal Hye Ju takdir seperti berpihak padanya ia tidak mungkin menolak untuk berlama-lama mengganggu gadis itu atau bersama gadis itu. Entahlah.
Dan akhirnya disanalah Hye Ju tengah duduk dengan ekspresi yang sama saat 10 menit lalu ia protes pada pelayan karna membuatnya harus duduk berhadapan dengan si berandalan.
"Ya, kau kesal padaku?" tanya Jae Hyuk sambil melipat tangan di dada menaikan alisnya dan menatap Hye Ju ia terlihat sangat menyukai pemandangan di depannya namun tentu saja tidak di pedulikan Hye Ju, gadis itu sibuk dengan ponselnya menarik layarnya naik dan turun tanpa sesuatu yang berarti ia hanya tidak mau mengakrabkan diri dengan berandalan ini meski hanya obrolan singkat. Ia benar-benar tidak sudi.
"Yaa!" Jae Hyuk mulai kesal dan mengambil ponsel Hye Ju dari tangannya, Hye Ju jelas marah ia memaki Jae Hyuk dengan banyak umpatan yang anehnya malah membuat lelaki itu tersenyum yang membuat gadis itu semakin marah, Hye Ju mencoba meraihnya dari seberang meja namun tak dapat ia jangkau sedang mereka mulai menarik perhatian orang lain juga si pelayan tadi yang kembali mengurut keningnya.
"Bicaralah denganku!" ucap Jae Hyuk sambil mengembalikan ponsel Hye Ju tapi gadis itu hanya memalingkan pandangannya ke arah lain lalu menarik kursinya menghadap ke samping ia tidak mau melihat Jae Hyuk lagi. Menyebalkan.
Lalu bingsu mereka datang, satu mangkuk penuh milik Hye Ju dengan es yang menggunung membuat gadis itu kembali menghadapkan kursinya ke meja, Jae Hyuk tersenyum melihat tingkah Hye Ju. Bingsu milik Jae Hyuk lebih banyak dan menarik ada potongan buah strawberry disana membuat Hye Ju memandang milik Jae Hyuk dan menyodorkan tangan untuk menukarnya. Jae Hyuk hanya bisa protes tanpa mengambilnya kembali ketika Hye Ju mengambil suapan besar dan wajahnya tersenyum senang lelaki itu hanya bisa mematung melihat ekspresi Hye Ju. Jantungnya berdetak cepat. Perasaan apa ini pikirnya.
"Kau tidak akan makan milikmu, biar aku saja," ucap Hye Ju hampir mengambil mangkuk milik Jae Hyuk yang ia tukar tadi ketika melihat pria itu hanya diam saja.
"Dasar gadis serakah, milikmu saja belum kau habiskan!"
"Ya, itu juga milikku. Milikmu adalah barang sitaan sebab kau sudah merusak mood ku hari ini."
"Hah, tidak bisa ku percaya!"
Lalu Jae Hyuk mengambil suapan besar memasukannya ke mulut dengan perlahan membuat Hye Ju memandangnya kesal untuk kesekian kalinya dan pria itu tertawa dengan senangnya. Hye Ju tidak mau kalah ia mengambil satu sendok penuh dan memasukannya ke dalam mulut dengan mudah. Jae Hyuk tidak bisa berkata-kata lagi gadis itu bahkan tidak mempunyai niat untuk bersikap manis di depannya namun anehnya Jae Hyuk menyukai apa-apa yang gadis itu lakukan.
Mereka selesai dalam satu jam, 10 menit untuk menghabiskan bingsu dan sisanya pertengkaran keduanya yang tidak usai, meski begitu jam sekolah belum berakhir, Hye Ju tidak mungkin pulang ke rumahnya sebab ibunya akan bertanya lagi seperti hari itu dan hal tersebut berpotensi membuatnya kehilangan uang jajan.
"Kau mau kemana?" tanya Jae Hyuk sambil menaiki motornya.
"Bukan urusan mu!" Hye Ju menjulurkan lidahnya pada pria yang kini ada di belakangnya.
"Kau tidak mungkin pulang sekarang kan? Keluargamu akan bertanya kenapa kau sudah pulang."
Apa yang Jae Hyuk ucapkan tidak sepenuhnya salah, ia memang tidak mungkin pulang ke rumah sekarang.
"Naiklah!"
"Aku lebih baik berjalan puluhan kilometer membuang waktuku daripada harus naik motor denganmu!"
Hye Ju lalu pergi meninggalkan Jae Hyuk yang sedikit kecewa, meski akhirnya Jae Hyuk pun pergi mendahului Hye Ju dengan motornya.
Esoknya Hye Ju mengomel pada Min Ji yang tidak memberitahu nya tentang tulisan kecil pada kupon kemarin.
"Yaa, kenapa kau menyalahkan ku? Itu salahmu karna tidak membacanya dengan benar." Jawab Min Ji setelah kupingnya pengang dengan protes yang di lancarkan Hye Ju tanpa henti
"Hah ... kau benar-benar ya!"
"Sudahlah, jadi bagaimana? Kau satu meja dengan Jae Hyuk?" tanya gadis itu penasaran.
"Kau fikir aku punya pilihan lain, hah? Terpaksa aku harus berhadapan dengan berandalan itu."
"Itu bagus, dengan begitu kau bisa sedikit mengobrol dengannya dan akrab." ucap Min Ji sambil tersenyum memamerkan giginya.
"Omong Kosong!"
Saat istirahat makan siang Min Ji meninggalkan Hye Ju ke kantin lebih dulu sebab Hye Ju harus menyelesaikan tugas presentasi yang sedikit lagi belum selesai, ia berjanji untuk menyusul Min Ji 10 menit lagi. Namun, tidak ada meja kosong sepanjang mata melihat, tidak ada Min Ji juga disana mungkin temannya itu sudah selesai, Hye Ju terus memandang sekeliling dengan bingung sampai 3 orang siswa baru saja pergi dan meninggalkan satu meja kecil yang cukup untuknya, Hye Ju langsung pergi ke meja tersebut dan menikmati makan siangnya, baru suapan ketiga miliknya ketika seseorang menyimpan nampan tepat di depannya, di meja yang sama dengan Hye Ju tapi karena lapar gadis itu tidak peduli ia terus saja fokus pada makanannya.
"Yaa, kau benar-benar memiliki nafsu makan yang baik." ucap seseorang yang duduk di depan Hye Ju suara yang ia kenal dan karena itu ia menolak melihat wajah si pemilik suara, Hye Ju hanya membuang nafas panjang tanda kesal.
"Kali ini kau harus mengakuinya, kita benar-benar tidak boleh berjauhan."
Hye Ju seperti dapat melihat senyuman dari nada bicara orang tersebut.
"Sial!"
안녕 친구들 ❤️❤️ SUKA EPISODE INI? TINGGALIN LIKE SAMA VOTENYA YAA BIAR AUTHOR MAKIN SEMANGAT ❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Senja Cewen
Daebakkk... Naneun deula koleu aehoga la igeon nae iyagi ...
The Brides of Alves...
2021-03-18
1
ଓεHiatus 🦅💰⋆⃟𝖋ᶻD³⋆ғ⃝ẓѧ☂
2 like hadir
2021-03-06
1