Hye Ju terus menerus di buat kesal sebab bertemu bahkan satu meja lagi dengan Jae Hyuk namun lelaki itu malah menunjukan ekspresi sebaliknya, hari-harinya yang harusnya menyenangkan menjadi terasa sangat menyebalkan hanya karna satu manusia saja.
Buuuukkkkk
Kali ini meja Hye Ju di pukul keras oleh kepalan tangan seseorang ketika Hye Ju tengah menikmati makan siangnya di kantin, padahal itu adalah suapan pertama Hye Ju dan ia sangat lapar akibat pelajaran bahasa Inggris yang menguras energinya dan ketika harusnya ia makan seseorang mengganggunya dan membuat Hye Ju kesal. Kemarin ia tidak bisa menikmati makan siangnya dan hari ini pun harus begitu.
"Yaa, kau pacar si tengik Jae Hyuk?"
Begitu kurang lebih pertanyaan yang Hye Ju dengar atau ia salah dengar?
Hye Ju masih mencerna apa maksud dari ucapan tersebut, sekarang ia menatap wajah si pemilik suara berat yang berdiri di hadapannya. 'Oh Hyun Joong' gumam Hye Ju, ia tahu lelaki itu sebab ia punya rekor pembuat kekacauan nomor dua setelah Jae Hyuk dan juga orang yang tidak ada habisnya saling melayangkan tinju dengan pria yang baru di sebut namanya tadi. Hye Ju sebenarnya tidak peduli siapa manusia satu ini dan ada urusan apa dengan Jae Hyuk tapi pertanyaannya mengganggunya.
"Mwo?" Hye Ju menatap tajam lelaki itu.
"Kau tidak tuli, aku tidak akan mengulang. Jadi wanita ini?" Lelaki itu bertanya pada teman di sampingnya sementara matanya tetap memandang Hye Ju.
Kedua temannya mengangguk seperti orang bodoh.
"Aku sebenarnya ingin membuat Jae Hyuk sialan itu marah dengan mengganggumu tapi kau ternyata lebih cantik dari yang ku kira," ia kemudian tertawa bersama dua temannya mengikuti.
"Bagaimana kalau kau menjadi pacarku saja dengan begitu aku bisa membalas si tengik itu dan juga memiliki pacar sepertimu."
Sekali lagi mereka tertawa padahal bagi Hye Ju itu tidak terdengar lucu, semua orang kini memandang mereka dan mulai berbisik-bisik meski masih dapat ia dengar dengan jelas sambil otaknya terus mencerna perkataan Oh Hyun Joong.
"Aku tidak mengerti maksudmu jadi jangan menggangguku sebab kau dan Jae Hyuk tidak ada bedanya dan jika aku membenci berandalan itu artinya aku juga membencimu bahkan lebih!"
"Yaa~ wanita ini sangat berani!!" ledek Hyun Joong dengan seringainya.
"Keumanhae (berhenti)!" seseorang berteriak dan dapat di pastikan itu adalah suara Jae Hyuk meski dari jarak 10 meter ia dapat mendengarnya dengan jelas bahkan tanpa perlu menoleh, begitu pun yang lain.
"Astaga, bagaimana bisa aku terjebak dalam situasi melelahkan ini?"
Hye Ju mengurut dahinya tanpa sadar ia bahkan belum sempat mencerna apa yang terjadi sebenarnya.
"Wahh lihat siapa yang datang membela pacarnya."
Hyun Joong mengejek namun Jae Hyuk seperti tidak merasa keberatan dengan apa yang Hyun Joong katakan tapi sekali lagi Hye Ju berbeda, ia jelas keberatan matanya mendelik menatap lelaki berbadan kekar yang menggunakan seragam sama dengannya, sejujurnya Hyun Joong terlihat lebih tua dari mereka seandainya tidak menggunakan seragam orang-orang sudah pasti mengiranya mahasiswa.
"Apa sekarang kau semakin pengecut dengan menggangu wanita? Waahhh nyali mu sudah hilang."
"Apa karna kepalamu terlalu sering terbentur tanganku." ucap Jae Hyuk sambil meremas kepalan tangannya di depan wajah Hyun Joong dan lelaki itu mulai tampak terprovokasi sementara Hye Ju hanya melihat apa yang mereka lakukan dengan santai. Sudah biasa.
Hyun Joong dan Jae Hyuk saling memandang tajam meski di wajah Jae Hyuk terlihat senyum sinis, dan tatapan Hyung Joong yang kesal.
"Yaaa, bad boy memang memiliki aura berbeda, si berandalan itu terlihat sangat keren kan Hye Ju-ya?" Min Ji berbisik di telinga Hye Ju membuatnya seketika memukul lengan Min Ji kesal.
"Ohh waeeeee!"
"Diamlah, aku bahkan tidak mengerti sebelah mana yang kau maksud aura." tanpa sadar Hye Ju juga berbicara dengan cara berbisik padahal melihat keributan yang terjadi jelas saja suara mereka tidak akan terdengar.
Hye Ju lalu pergi meninggalkan kantin sebab tempat itu makin ramai dikerumuni orang dan dapat ia pastikan sebentar lagi guru akan datang, Hye Ju tidak mau terlibat dengan hal semacam itu. Terlebih ia juga tidak paham kenapa Hyun Joong menemuinya dan mengatakan hal aneh seperti tadi.
Pelajaran terakhir ketika Hye Ju dapat melihat dengan jelas keluar jendela saat Jae Hyuk dan Hyun Joong di hukum berlari keliling lapangan, tanpa sadar Hye Ju menghitung sudah berapa putaran mereka lewati ia tidak tertarik dengan guru di depan dan malah tersenyum senang melihat kedua lelaki itu kelelahan. Cuaca sedang sangat terik dan mereka masih berlari meski sesekali saling berdebat dan menghentikan langkah kakinya lalu salah seorang guru akan menegur, kejadian seperti itu sudah berulang lebih dari 3 kali Hye Ju bahkan hafal jumlahnya.
Hye Ju pulang sendiri dengan berjalan menuju halte bus waktu sudah menunjukan pukul 7 sore dan gadis itu lapar tentu saja sebab makan siangnya tadi terganggu oleh para berandalan itu lalu ia melihat penjual odeng langganannya dan tergiur untuk mampir, mengambil beberapa tusuk dan memakan tteokbokki pedas.
"Kau tetap konsisten ya, nafsu makan mu luar biasa."
Hye Ju di kaget kan dengan Jae Hyuk yang sudah berdiri di sampingnya hanya menggunakan kaos dalam berwarna putih.
"Ya ya ya! Kau tidak punya malu!"
"Nega, wae? (Aku, kenapa)."
"Pakai seragam milikmu!"
Lalu Jae Hyuk memakai seragam yang sejak tadi hanya di pegang nya, Hye Ju di buat terkejut sebab lelaki itu menuruti perintahnya tanpa mengomel padahal ia dan Jae Hyuk tidak pernah berhenti berdebat hal tidak penting.
Hye Ju tidak mempedulikan kehadiran Jae Hyuk ia kembali mengambil odeng dan memakannya dengan lahap tangan kirinya sudah penuh dengan bambu tusukan odeng sementara tangan kanannya tidak berhenti meraih makanan lain, lelaki itu hanya menatapnya takjub.
"Jangan tunjukan cara makan mu pada pria lain, aku yakin mereka akan lari melihat nafsu makan mu!"
"Aku tidak peduli itu hak ku, lagi pula apa urusanmu?" ucap Hye Ju ketus.
"Kau ... Kau tidak punya mimpi?" tanya Hye Ju setelah lama mereka saling diam dengan suara pelan seperti berbicara pada dirinya sendiri.
"Emm?"
Jae Hyuk bertanya heran sambil mengunyah makanan.
"Kau, berhentilah menjadi jagoan, berbuat onar dan merusak wajahmu sendiri juga merusak nilai-nilai sekolahmu!"
"Ooo~ Kau mulai memperhatikanku?" Jae Hyuk menggoda.
"Semua orang tahu bagaimana kau, sudah saatnya kau berhenti bukan, aku bukan benar-benar peduli padamu tapi kau bisa pikirkan."
"Tentu saja saling pukul dengan orang lain juga bukan sepenuhnya mau ku."
"Tapi maukah kau jadi pacarku? Maka aku akan berhenti!"
"Mwoooo?" Hye Ju ternganga mendengar ucapan Jae Hyuk ia hampir tidak percaya dengan apa yang di dengarnya sementara lelaki itu malah tersenyum seperti anak kecil.
.
.
.
.
.
안녕 친구들 ❤️❤️ SUKA EPISODE INI? TINGGALIN LIKE SAMA VOTENYA YAA BIAR AUTHOR MAKIN SEMANGAT ❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments