Musim mulai beralih ketika suasana di pagi hari terasa begitu dingin, pohon gingko dan mapel sudah mulai merubah warna daunnya menjadi kuning dan merah, menghampar hampir di setiap sisi jalan. Pemandangan yang begitu memanjakan mata, pantas saja saat musim gugur banyak turis yang datang lebih dari biasanya. Hal itu juga membuat setiap pasangan berfikir berjalan sambil bergandengan tangan adalah hal yang sangat romantis meskipun itu sangat melelahkan daripada harus naik bus atau kendaraan pribadi yang membuat macet.
Hye Ju juga berfikir seperti itu ketika kenyataannya pagi ini ia terduduk di halte menunggu bus yang akan mengantarnya menuju sekolah. Sendirian. Sementara ada dua pasangan yang bahkan tidak menganggap Hye Ju ada disana, membuatnya memandang mereka dengan tatapan iri saja. Kemudian ia tersadar akan kenyataan bahwa ia juga kini memiliki pacar. Yahh, pacar tanpa persetujuannya tapi tetap saja namanya pacar bukan?
Hye Ju menarik earphone dari saku jaketnya, mendengarkan You're My dari Celine, melodinya terdengar lembut membuat gadis itu merasa hangat, tanpa sadar bibirnya juga sudah mengikuti lirik yang terdengar di telinganya. Ia hafal lagu ini sebab mendengarnya berulang ulang namun tidak merasa bosan. Ponsel bergetar ketika Hye Ju tengah menikmati setiap alunan yang mengalir di telinga membuat gadis itu mengumpat kesal dan 'jackpot' itu adalah telpon dari Jae Hyuk. Ia mengabaikan panggilan tersebut dengan acuh. Kali kedua ponselnya bergetar Hye Ju tetap mengabaikannya berpura-pura tidak tahu lebih baik pikirnya.
Hye Ju melirik jam di pergelangan tangannya, ia terlambat. Dan jika itu terjadi, ia harus keliling lapangan seharian di tengah cuaca panas. Benar-benar mimpi buruk.
Seseorang melambai kepada Hye Ju, lagi-lagi pria dengan motor sport hitam, Hye Ju mendengus kesal ketika motornya terparkir tepat di depan Hye Ju
'sial, bagaimana dia bisa menemukanku' batin Hye Ju.
"Kau tidak berencana mengangkat telepon ku?" tanya Jae Hyuk ketika Hye Ju membuka earphone yang sejak tadi terpasang.
"Telepon? Ahhh ... Aku bahkan tidak punya nomormu." ucap Hye Ju mengelak dengan gugup.
Kemudian Jae Hyuk mengeluarkan ponselnya dan menelepon nomor Hye Ju.
"B E R A N D A L A N?" Jae Hyuk membaca tulisan yang tertera di ponsel Hye Ju yang ia rebut paksa membuat Hye Ju tidak bisa berkata-kata lagi. Jae Hyuk hanya mengerutkan keningnya mendapati hal tersebut.
"Kau terlambat bus nya sudah lewat tepat beberapa menit sebelum kau datang," ucap Jae Hyuk sambil melirik jam di ponselnya kemudian.
"Sekitar 3 menit sebelum kau datang mungkin."
"Ottohke arrassoyo (bagaimana kau tahu)?" Hye Ju terlihat penasaran namun tidak ti tanggapi oleh Jae Hyuk
"Kaja (ayo pergi)!" ucap Jae Hyuk.
"Aku akan menunggu bus." ucap Hye Ju bersikukuh sambil melipat tangan di dada dan meminta kembali ponselnya pada pria itu.
"Kau yakin ingin keliling lapangan hari ini? Bus berikutnya datang dalam 10 menit." Jae Hyuk masih menunggu Hye Ju berfikir,
"Akan ku kembalikan ponsel mu jika kau menurut. Kau tahu reward seperti kemarin." ucap Jae Hyuk mengingatkan Hye Ju tentang traktiran rabokki nya kemarin.
"Baiklah kalau kau keras kepala!" Jae Hyuk memakai kembali helmnya tak lama setelah itu namun Hye Ju tiba-tiba sudah naik di atas motor membuat kendaraan tersebut sedikit oleng. Jae Hyuk tersenyum.
"Kita akan terlambat kalau aku menggunakan kecepatan normal, jadi berpegangan karna kita akan melebihi batas."
Hye Ju yang takut jatuh dengan terpaksa berpegangan pada pinggang Jae Hyuk membuat lelaki itu sekali lagi tersenyum senang.
Jae Hyuk menepati janjinya dengan mengebut dan sampai sebelum terlambat namun sejak masuk gerbang sekolah mereka menjadi santapan mata para siswa lain yang bertanya-tanya termasuk Han Seol dan Chan Young.
"Heol Daebaakk!" ucap Min Ji yang ternyata juga berada di depan Chan Young.
"Kau benar-benar tidak menganggap ku sahabatmu lagi?" Min Ji membanting tasnya di meja ketika ia sampai di kelas dan mendapati Hye Ju disana.
"Museun mariya (apa maksudmu)?"
"Kau tidak bercerita apapun soal Jae Hyuk yang kau bilang berandalan setiap hari tapi lihat ini kau bersedia naik motornya?"
"Aahhh ...," Hye Ju tidak bisa berkata-kata, "Aku tidak tahu harus menceritakannya padamu dari bagian mana,"
"Aku bahkan tidak berfikir ada hal penting untuk ku bagi denganmu." tambah Hye Ju lagi.
"Wahhh dasar kau wanita jahat." Min Ji terlihat kesal sambil bertolak pinggang di depan Hye Ju membuat sahabatnya tertawa geli.
"Kau tidak membuatku takut."
"Arrasseo ... Arrasseo ... Aku akan bercerita dari awal."
Lalu disana lah Min Ji menjadi pendengar yang baik, ia bahkan tampak serius menanggapi cerita singkat Hye Ju, sesekali gadis itu menutup mulutnya dengan kedua telapak tangan.
"Jadi kau berpacaran dengan orang yang paling kau benci?" akhirnya Min Ji berkomentar setelah Hye Ju selesai bercerita.
"Apa kejadian sepihak itu membuatku menjadi pacarnya?"
"Tentu saja, bodoh!" Min Ji memukul kepala Hye Ju menimbulkan suara yang membuat meringis.
"YAAA!!"
"Ahhh mian ... aku terlalu kesal padamu." ucap Min Ji sambil tersenyum lebar membuat Hye Ju meringis kesal.
"Lalu apa rencana mu selanjutnya?"
"Eopseoyo (tidak ada)."
"Heol."
Pembicaraan itu selesai bahkan sebelum mereka berhasil menemukan cara untuk menyelesaikan masalah Hye Ju ketika Guru pelajaran pertama masuk.
"Kau tidak pergi maka siang?"
"Menurutmu bagaimana?" Hye Ju tidak ingin pergi karna pasti bertemu Jae Hyuk disana.
"Kau takut?"
"Nega?"
"Malldo andwe!"
"Lalu kenapa kau diam saja?"
"Kau pergi duluan saja, aku akan makan siang setelah dari toilet."
Lalu Min Ji pergi ke kantin sendiri, setelah berbisik pada Hye Ju bahwa menu hari ini adalah bullgogi. Makanan kesukaan Hye Ju. Dan ia tahu bahwa jika ia datang terlambat bullgogi itu sudah pasti mendarat di piring yang lain.
Ia mengetuk jarinya di meja mencoba berfikir.
"Andwe. Kali ini aku akan mengucapkan selamat tinggal pada bullgogi." Hye Ju menggeleng seraya berbicara sendiri, kelas memang sudah kosong hanya menyisakan Hye Ju yang bersikeras disana.
Meski bibirnya berbicara seperti itu namun perut Hye Ju melakukan penolakan membuat ia mengusap perutnya dan menggerutu kesal. Ia menundukkan kepalanya di meja sambil memegang perutnya yang lapar
"Aku tidak tahu kau bisa menolak pesona bullgogi?" suara yang Hye Ju kenal dari pintu kelasnya.
"Jika tahu kau akan datang ke kelas ku, aku harusnya pergi ke kantin saja." Hye Ju lagi-lagi menggerutu sementara Jae Hyuk tertawa senang. Ia berhasil menjahili gadis itu lagi.
안녕 친구들 ❤️❤️ SUKA EPISODE INI? TINGGALIN LIKE SAMA VOTENYA YAA BIAR AUTHOR MAKIN SEMANGAT ❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Rola
aku sudah like sampai sini, di tunggu flsbek nya kk
2021-02-25
1