20.Dafa nembak Aqila.

"Apa kamu bilang?" Tanya Anin dengan nada agak terkejut.

Dafa ingin sekali tertawa. Melihat Danis sekarang memasang wajah malu-malu mau.

"Makanya jangan suka jail dan buat jantung orang mau copot, jadi kena sendirikan." Dafa tertawa dalam hatinya.

"Aku....." Danis merasa gugup.

"Ntah, kenapa mulut ini terkunci seakan tidak mau bicara." Batin Danis dalam hatinya.

"Aku apa?" Anin semakin penasaran.

"Nanti, aku mau bicara berdua denganmu saja." Jawab Danis, ia berusaha mengatur detak jantungnya agar kembali normal.

"Baiklah!" Anin menganggukan kepalanya.

Dafa rasanya sangat gemas sekali, ingin rasanya menghajar sahabatnya itu.

"Kalau disuruh mabuk-mabukan ayo. Giliran ungkapin perasaan dia gagap seketika." Batin Dafa dalam hatinya.

Mereka kembali melanjutkan perjalanannya, Dafa dan Aqila mereka juga sudah bergandengan tangan.

"Tadi kamu bilang cemburu, apa kamu cemburu dengan tukang bubur tampan itu?" Tanya Aqila, disela-sela langkah kakinya.

Dalam hati Dafa, aduh Qila kenapa kamu kembali membahasnya lagi sih? Aku belum siap untuk jujur padamu.

"Sudah jangan dengarkan Danis, dia kan memang suka ceplas-ceplos." Elak Dafa, agar Aqila tidak kembali bertanya hal itu.

"Baguslah, jadi aku masih kesempatan mendekati tukang bubur tampan itu." Aqila tersenyum begitu manis.

"Kamu tidak boleh mendekatinya." Larang Dafa tiba-tiba dengan suara agak keras, membuat Danis dan Anin memberhentikan mobilnya kakinya lalu sama-sama menoleh kebelakang melihat Dafa dan Aqila.

Aqila ternganga tidak percaya, dalam hatinya dia bilang tidak cemburu tapi dia melarang aku mendekati tukang bubur itu.

"Dafa, kalau Aqila tidak boleh mendekati tukang bubur itu. Sudahlah kamu jujur saja akan perasaanmu yang sesungguhnya pada dia." Kata Danis tiba-tiba, membuat Dafa terdiam.

"Apa aku jujur saja pada Qila, kalau selama ini aku menyukai dia?" Tanya Dafa dalam hati.

"Dafa, jujur saja sebelum semuanya terlambat diterima atau tidak itu urusan belakangan." Kata hati Dafa menjawab.

"Baiklah aku akan mengatakannya." Dafa tiba-tiba berjongkok dihadapan Aqila, membuat Aqila tidak percaya.

"Apa yang mau Dafa lakukan? Apa dia akan melakukan adegan seperti di film-film drama." Pikiran Aqila sudah traveling kemana-mana.

Anin menarik baju kemeja Danis, lalu Danis menolehnya.

"Ada apa?" Tanya Danis dengan nada lembut.

Anin hanya tersenyum, membuat Danis ingin sekali memeluknya.

"Dia begitu menggemaskan." Batin Danis dalam hatinya.

"Dafa, apa yang kamu lakukan?" Aqila menatap Dafa dengan mata meminta penjelasan.

"Aqila, aku mau jujur padamu." Kata Dafa dengan sorot mata serius.

"Jujur?" Aqila semakin bingung.

"Jujur, apa dia akan jujur akan perasaannya selama ini?" Batin Aqila dalam hati.

Semua mata sudah tertujuh pada Aqila dan Dafa, banyak pasangan muda-mudi yang terpaku pada Dafa.

"Lihat, aku yakin laki-laki tampan itu pasti akan menyatakan perasaannya untuk gadis cantik itu."

"Iya pasti, so sweet bangetkan."

"Aku juga mau punya kekasih seperti laki-laki itu, sungguh aku baper."

"Lihat, sang laki-laki sudah memegang tangan gadis itu!"

"Sungguh, dia membuatku iri."

Dafa sudah memegang tangan Aqila, ia menarik nafasnya dengan pelan lalu kembali menghembuskannya dengan pelan.

"Dafa, nyatakan sekarang ini adalah waktu yang tepat." Dafa memberikan semangat pada dirinya sendiri.

"Aqila, aku menyukai sejak lama." Kata Dafa dengan lantang, membuat semuanya kagum.

"Iya aku tahu itu." Aqila tersenyum simpul.

Dalam hati Dafa, dia tahu tapi dia selalu saja buatku cemburu. Daripada di ambil laki-laki lain, maka aku harus mendapatkanmu.

"Lalu, apa kamu juga menyukaiku?" Tanya Dafa, yang terus memegang tangan mulus Aqila.

Aqila tersenyum, ia merasa malu sekaligus senang, ia melihat disekelilingnya ternyata sudah banyak orang yang menyaksikannya.

"Kapan semua orang itu berkumpul?" Batin Aqila yang baru sadar, ternyata banyak mata yang melihat dia dan juga Dafa.

"Aqila, jawab!" Pinta Dafa dengan lirih.

"Jangan sampai kamu menolakku dihadapan banyak orang, atau aku akan sangat malu sekali." Gumam Dafa dalam hatinya.

"Aqila, kamu juga harus jujur dengan perasaanmu sendiri! Ingat jangan sampai menyesal." Kata Danis pada Aqila, Aqila menganggukkan kepalanya pertanda mengerti.

"Dafa, aku juga sebenarnya sudah lama menyukaimu." Aqila tersenyum malu-malu dan Dafa langsung bangun ia memeluk Aqila dengan begitu bahagia.

"Apakah itu artinya, kamu menerima perasaanku?" Tanya Dafa disela-sela pelukannya.

"Iya aku menerimamu." Jawab Aqila dengan nada agak kencang, membuat semua orang yang ada disitu mendengarnya.

Semua yang melihat Dafa dan Aqila, tersenyum bahagia mereka bertepuk tangan.

"Wahh akhirnya mereka jadian."

"Selamat ya, mudah-mudahan bahagia."

"So sweet sekali, aku jadi pingin."

Semua bahagia menyaksikan Dafa yang baru saja, menyatakan perasaannya selama ini pada Aqila.

Akhirnya hari ini Dafa memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya pada Aqila yang selama ini ia pendam.

Setelah menyaksikan indahnya pemandangan hari ini, semua orang bubar dengan perasaan yang ikut bahagia.

Hari ini bukannya Danis yang menyatakan perasaannya, tapi malah Dafa yang menyatakan perasaannya pada Aqila yang selama ini ia pendam.

Wajah Aqila berubah menjadi merah, ia merasakan bahagia sekaligus malu karena Dafa menyatakan perasaannya dihadapan banyak orang.

"Asik jadian." Celutuk Danis sambil senyam-senyum dengan jail.

Dafa melepaskan pelukannya dari Aqila, lalu ia berjalan mendekati Danis.

"Kamu kapan? Jangan tunggu Anin di ambil tukang bubur tampan itu." Ledek Dafa sambil cengar-cengir.

Dalam hati Danis, dari dulu saja disuruh menyatakannya perasaan pada Aqila tidak mau. Senang dia girang banget seperti habis dapat lotre.

"Tunggu waktu yang tepat, dan jika tukang bubur itu berani mendekati Anin. Aku akan menghajarnya." Jawab Danis dengan suara pelan, agar Anin tidak mendengarnya.

"Oh iya, awas saja jika kamu sampai melukai hati adikku! Aku akan mencincangmu menjadi daging cincang." Kata Danis dengan sorot mata penuh ancaman.

"Aku tidak akan menyakitinya, aku akan mencintainya dan menjaganya dengan baik." Jawab Dafa dengan begitu tegas.

Anin mendekati Aqila yang masih berdiri dengan raut wajah yang masih merah, karena merasa malu-malu.

"Selamat ya Qila." Kata Anin sambil memeluk Qila.

"Terimakasih Kak Anin." Jawab Aqila disela-sela pelukannya.

.

.

Mereka kembali melanjutkan langkah kaki mereka, hari ini Dafa mengajak mereka di sebuah restauran mewah untuk merayakan hari jadian dengan Aqila.

"Ayo ikut aku, aku akan mentlaktir kalian semua." Kata Dafa dengan penuh semangat.

Danis memberhentikan langkah kakinya, karena ponselnya berbunyi.

"Sebentar, Tante Ayumi menelponku?" Danis menggeser tombol hijau yang ada di ponselnya lalu ia menaruh ponselnya tepat di telinganya.

"Hallo tan." Sapa Danis.

"Danis, apa Dafa bersamamu? Dia tidak pulang dari semalam, dan papanya sangat bawel menanyakannya terus." Tanya Ayumi dengan begitu bawel.

"Tidak mamaku, tidak Mamanya Dafa dan Mamanya Alya, mereka semua begitu bawel." Batin Danis dalam hatinya.

"Danis, kenapa kamu tidak menjawab?" Tanya Ayumi lagi.

"Iya tan, Dafa bersamaku dia menginap dirumahku." Jawab Danis.

"Baiklah nak, kalau begitu tante lega dengarnya." Kata Ayumi.

"Iya tante." Jawab Danis.

Ayumi mematikan saluran teleponnya, lalu ia menghampiri suaminya yang sudah berdiri dengan tegak dari tadi.

"Sudahlah, Dafa itu bersama Danis. Berhentilah menghawatirkannya." Ayumi menatap lembut mata suaminya.

.

.

Kembali pada Dafa dan Danis.

Dafa melajukan mobilnya menuju kesebuah restauran mewah untuk merayakan hari jadiannya dengan Aqila.

Sesampainya disebuah restauran mewah, Anin sungguh dibuat terkejut lagi oleh mereka.

"Danis, beruntung punya teman-teman anak orang kaya dan mereka sangat baik padanya. Tapi aku masih tetap kekeh dengan pesan mama, aku tidak boleh tertarik pada orang kaya." Batin Anin dalam hatinya.

"Kakak Anin, kamu kenapa?" Tanya Aqila.

BERSAMBUNG 🙏

Terimakasih para pembaca setia 😊

Terpopuler

Comments

Intan Puspasari Sari

Intan Puspasari Sari

sbaaar

2021-08-01

0

Qiza Khumaeroh

Qiza Khumaeroh

semakin pnasaran dg org tuay anin pst ada hbungany dg masa laluy para org tua,,,

2021-08-01

0

Nenk Khanaya

Nenk Khanaya

knpa y ko anin g ska m orng kya ap ad msallu

2021-05-24

0

lihat semua
Episodes
1 1.Danis Putra Kusuma.
2 2.Bandelnya Danis.
3 3.Rencana Papa Denis.
4 4.Kartu ATM diblokir.
5 5.Hukuman untuk Danis.
6 6.Mencari pekerjaan.
7 7.Dasar gadis mesum.
8 8.Saingan sama bos.
9 9.Calon mantu.
10 10.Beberapa tahun lalu.
11 11.Anin & Danis.
12 12.Sih mesum vs sih pamer.
13 13.Kamu kenapa sih?
14 14.Sikap aneh Anin.
15 15.Tenyata hanya adiknya.
16 16.Dasar adik matre.
17 17.Menjadi kambing hitam.
18 18.Tukang bubur tampan.
19 19.Keceplosankan jadinya.
20 20.Dafa nembak Aqila.
21 21.Kepolosan Anin.
22 22.Alya salah paham.
23 23.Disidang calon mertua.
24 24.Makan sate berdua.
25 25.Sama-sama pertama.
26 26.Sama-sama terlambat.
27 27.Ditembak Rifki.
28 28.Dua kekasih lebih baik.
29 29.Gadis itu siapa?
30 30.Ketahuan sama mama.
31 31.Tidak boleh dandan
32 32.Sikap manis Danis.
33 33.Pikiran Anin
34 34.Menuntut penjelasan.
35 35.Janji Anin pada mama
36 36.Rasa kawatir Anin
37 37.Hampir saja pecah
38 38.Anin sedang marah
39 39.Kenapa kamu berbohong?
40 40.Rasa gerogi Anin
41 41.Apa ini calon mantu mama?
42 42.Keseriusan Danis
43 43.Apa kurangnya aku?
44 44.Wanita itu, kamu!
45 45.Datang kerumah papa
46 46.Meminta restu papa
47 47.Panggil aku Aqila
48 48.Kepergok sama pacar
49 49.Dasar cemburuan.
50 50.Bertemu mama&papa
51 51.Dia adalah kekasihku!
52 52.Aku cemburu sayang
53 53.Pilihan macam apa?
54 54.Saingan tidak punya ahklak
55 55.Aku mencintaimu Anin
56 56.Hujan menjadi saksi
57 57. Salah paham!
58 58.Aqila & Dafa baikan
59 59.Nak itu papa, kamu?
60 60.Mari kita besanan!
61 61.Keinginan Anin
62 62.Bayangan mama
63 63.Ke makam mama
64 64.Meminta restu pada mama
65 65.Fitting baju pengantin
66 66.Tom dan Jerry
67 67.Sama-sama ngebet k*w*n
68 68.Rasanya cenat-cenut
69 69.Dafa merasa deg-deggan
70 70.Karena saling mencintai
71 71.Jomblo terhormat
72 72.Genit vs setia
73 73.Empat pengawal
74 74.Siapa Fani?
75 75.Mantan kekasihku
76 76.Kejutan dari Danis
77 77.Pernikahan Anin & Danis
78 78.Repsesi pernikahan
79 79.Malah ditinggal tidur
80 80.Sarapan pagi bersama
81 81.Tangis Anin pecah
82 82.Terimakasih istriku
83 83.Bahagianya Anin & Danis
84 84.Kerempongan Risa
85 85.Danis & Anin pulang
86 86.Semua ulah Mama Risa
87 87.Berasa jadi anak tiri
88 88.Dasar wanita iblis
89 89.Menantu idaman
90 90.Otak m*sum Aqila
91 91.Kejailan Denis
92 92.Ramuan dari papa
93 93.Sandiwara Riska
94 94.Tangis bahagia Anin & Levin
95 95.Pulang dari RS
96 96.Terimakasih papa
97 97.Mertua vs menantu
98 98.Pindah Rumah baru
99 99.Sama-sama cemburuan
100 100. Kamu siapa?
101 101.Dasar wanita busuk
102 102.Gara-gara Fani
103 103.Anin mimpi buruk
104 104. Dua hari lagi
105 105.Kita libur ehem-ehem
106 106.Kelurga koplak
107 107.Pernikahan Dafa & Aqila
108 108.Kepolosan Aqila
109 109.Cemburu dengan novel
110 110.Danis tidak adil
111 111.Berguru dengan Danis
112 112.Kemanjaan Anin
113 113.Tiba-tiba pingin bubur
114 114.Anin semakin aneh
115 115.Anin terlihat beda
116 116.Makan bubur
117 117.Suami-suami cemburuan
118 118. Makan malam
119 119.Aku, sudah menikah
120 120.Beri, aku kesempatan!
121 121.Akhirnya positif
122 122.Rujak mangga muda
123 123.Makan bubur
124 124.Roti bakar & kopi
125 125.Jaga Anin dengan baik
126 126. Menyiram benih
127 127. Rujak mangga muda
128 128. Saingan baru
129 129.Dafa & Danis kawatir
130 130. Kabar bahagia dari Aqila
131 131.Ku tunggu jandamu
132 132. Makan malam bersama
133 133. Aqila tidak mau rugi
134 134. Anin & Aqila mulai bandel
135 135. Dafa & Danis marah
136 136. Numpang sarapan
137 137. Makan siang
138 138. Kencan ganda
139 139. Otak m*sum Dafa
140 140. Acara 7 bulanan Anin
141 141. Dia adalah wanita hebat
142 142. Membeli perlengkapan bayi
143 143. Gara-gara game
144 144. Telpon dari mantan
145 145. Acara 7 bulanan Aqila
146 146. Beberapa bulan telah berlalu
147 147. Danis, aku hamil
148 148. Danis dan Fani
149 149. Maafkan aku!
150 150. Pernikahan Fani & Syam
151 151. Rasa bahagia Danis & Anin
152 152. Alina Mayra Kusuma
153 153. Menunggu 40 hari
154 154. Dafa merasa lega
155 155. Elina Nayra Mahendra
156 156. Seperti anak kembar
157 157. Perdebatan Aqila & Dafa
158 158. Rayuan Dafa
159 159. Keluarga kecil Anin & Aqila
160 160. Anin dan Aqila
161 161. Lima tahun telah berlalu
162 162. Mayra dan Nayra
163 163. Adonan kedua sukses
164 164. Satu bulan telah berlalu
165 165. Kepolosan Mayra & Nayra
166 Mau punya adik
167 167. Piknik barsama
168 168. Davin dan Devan
169 169. Akhirnya semua bahagia
170 Salam sayang Author
Episodes

Updated 170 Episodes

1
1.Danis Putra Kusuma.
2
2.Bandelnya Danis.
3
3.Rencana Papa Denis.
4
4.Kartu ATM diblokir.
5
5.Hukuman untuk Danis.
6
6.Mencari pekerjaan.
7
7.Dasar gadis mesum.
8
8.Saingan sama bos.
9
9.Calon mantu.
10
10.Beberapa tahun lalu.
11
11.Anin & Danis.
12
12.Sih mesum vs sih pamer.
13
13.Kamu kenapa sih?
14
14.Sikap aneh Anin.
15
15.Tenyata hanya adiknya.
16
16.Dasar adik matre.
17
17.Menjadi kambing hitam.
18
18.Tukang bubur tampan.
19
19.Keceplosankan jadinya.
20
20.Dafa nembak Aqila.
21
21.Kepolosan Anin.
22
22.Alya salah paham.
23
23.Disidang calon mertua.
24
24.Makan sate berdua.
25
25.Sama-sama pertama.
26
26.Sama-sama terlambat.
27
27.Ditembak Rifki.
28
28.Dua kekasih lebih baik.
29
29.Gadis itu siapa?
30
30.Ketahuan sama mama.
31
31.Tidak boleh dandan
32
32.Sikap manis Danis.
33
33.Pikiran Anin
34
34.Menuntut penjelasan.
35
35.Janji Anin pada mama
36
36.Rasa kawatir Anin
37
37.Hampir saja pecah
38
38.Anin sedang marah
39
39.Kenapa kamu berbohong?
40
40.Rasa gerogi Anin
41
41.Apa ini calon mantu mama?
42
42.Keseriusan Danis
43
43.Apa kurangnya aku?
44
44.Wanita itu, kamu!
45
45.Datang kerumah papa
46
46.Meminta restu papa
47
47.Panggil aku Aqila
48
48.Kepergok sama pacar
49
49.Dasar cemburuan.
50
50.Bertemu mama&papa
51
51.Dia adalah kekasihku!
52
52.Aku cemburu sayang
53
53.Pilihan macam apa?
54
54.Saingan tidak punya ahklak
55
55.Aku mencintaimu Anin
56
56.Hujan menjadi saksi
57
57. Salah paham!
58
58.Aqila & Dafa baikan
59
59.Nak itu papa, kamu?
60
60.Mari kita besanan!
61
61.Keinginan Anin
62
62.Bayangan mama
63
63.Ke makam mama
64
64.Meminta restu pada mama
65
65.Fitting baju pengantin
66
66.Tom dan Jerry
67
67.Sama-sama ngebet k*w*n
68
68.Rasanya cenat-cenut
69
69.Dafa merasa deg-deggan
70
70.Karena saling mencintai
71
71.Jomblo terhormat
72
72.Genit vs setia
73
73.Empat pengawal
74
74.Siapa Fani?
75
75.Mantan kekasihku
76
76.Kejutan dari Danis
77
77.Pernikahan Anin & Danis
78
78.Repsesi pernikahan
79
79.Malah ditinggal tidur
80
80.Sarapan pagi bersama
81
81.Tangis Anin pecah
82
82.Terimakasih istriku
83
83.Bahagianya Anin & Danis
84
84.Kerempongan Risa
85
85.Danis & Anin pulang
86
86.Semua ulah Mama Risa
87
87.Berasa jadi anak tiri
88
88.Dasar wanita iblis
89
89.Menantu idaman
90
90.Otak m*sum Aqila
91
91.Kejailan Denis
92
92.Ramuan dari papa
93
93.Sandiwara Riska
94
94.Tangis bahagia Anin & Levin
95
95.Pulang dari RS
96
96.Terimakasih papa
97
97.Mertua vs menantu
98
98.Pindah Rumah baru
99
99.Sama-sama cemburuan
100
100. Kamu siapa?
101
101.Dasar wanita busuk
102
102.Gara-gara Fani
103
103.Anin mimpi buruk
104
104. Dua hari lagi
105
105.Kita libur ehem-ehem
106
106.Kelurga koplak
107
107.Pernikahan Dafa & Aqila
108
108.Kepolosan Aqila
109
109.Cemburu dengan novel
110
110.Danis tidak adil
111
111.Berguru dengan Danis
112
112.Kemanjaan Anin
113
113.Tiba-tiba pingin bubur
114
114.Anin semakin aneh
115
115.Anin terlihat beda
116
116.Makan bubur
117
117.Suami-suami cemburuan
118
118. Makan malam
119
119.Aku, sudah menikah
120
120.Beri, aku kesempatan!
121
121.Akhirnya positif
122
122.Rujak mangga muda
123
123.Makan bubur
124
124.Roti bakar & kopi
125
125.Jaga Anin dengan baik
126
126. Menyiram benih
127
127. Rujak mangga muda
128
128. Saingan baru
129
129.Dafa & Danis kawatir
130
130. Kabar bahagia dari Aqila
131
131.Ku tunggu jandamu
132
132. Makan malam bersama
133
133. Aqila tidak mau rugi
134
134. Anin & Aqila mulai bandel
135
135. Dafa & Danis marah
136
136. Numpang sarapan
137
137. Makan siang
138
138. Kencan ganda
139
139. Otak m*sum Dafa
140
140. Acara 7 bulanan Anin
141
141. Dia adalah wanita hebat
142
142. Membeli perlengkapan bayi
143
143. Gara-gara game
144
144. Telpon dari mantan
145
145. Acara 7 bulanan Aqila
146
146. Beberapa bulan telah berlalu
147
147. Danis, aku hamil
148
148. Danis dan Fani
149
149. Maafkan aku!
150
150. Pernikahan Fani & Syam
151
151. Rasa bahagia Danis & Anin
152
152. Alina Mayra Kusuma
153
153. Menunggu 40 hari
154
154. Dafa merasa lega
155
155. Elina Nayra Mahendra
156
156. Seperti anak kembar
157
157. Perdebatan Aqila & Dafa
158
158. Rayuan Dafa
159
159. Keluarga kecil Anin & Aqila
160
160. Anin dan Aqila
161
161. Lima tahun telah berlalu
162
162. Mayra dan Nayra
163
163. Adonan kedua sukses
164
164. Satu bulan telah berlalu
165
165. Kepolosan Mayra & Nayra
166
Mau punya adik
167
167. Piknik barsama
168
168. Davin dan Devan
169
169. Akhirnya semua bahagia
170
Salam sayang Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!