17.Menjadi kambing hitam.

"Danis, kamu bilang Anin beda dari gadis-gadis yang lain. Memang apa bedanya?" Tanya Dafa ingin tahu.

"Bedanya dia tidak tertarik dengan laki-laki kaya." Jawab Danis.

"Sungguh?"

"Sungguh makanya aku sangat tertarik padanya, biarpun kita kenal belum lama tapi ntahlah aku senang saja melihat dia." Danis membanting tubuhnya ke atas kasur.

Dafa masih belum percaya dengan apa yang dikatakan oleh sahabatnya itu, dalam hatinya apa sungguh gadis itu bisa membuka hati Danis kembali, tapi ya sudahlah sekarang yang jadi masalah jika sampai gadis itu tahu jati diri Danis yang sebenarnya, pasti dia akan sangat kecewa.

"Geserlah, aku juga mau tidur!" Dafa mendorong tubuh Danis agar tidak menguasai kasurnya hanya sendirian.

Danis menggeser tubuhnya, sekarang mereka tidur satu ranjang dan hanya terbatas dengan satu bantal guling ditengah-tengah mereka tidur.

"Danis...." panggil Dafa.

"Apa?" Sahur Danis sambil tersenyum membayangkan wajah cantik Anin.

"Kamu sudah melupakan Fani?" Tanya Dafa, yang lagi-lagi menanyakan masa lalu Danis.

"Fani, dia datang hanya untuk menghancurkan hatiku, gara-gara dia juga aku jadi suka mabuk-mabukan. Haruskah aku terus mengingatnya? Hatiku sakit, setiap kali mengingat kenangan waktu itu." Jawab Danis dengan nada malas, raut wajah Danis juga berubah menjadi tidak bersemangat.

"Tidurlah sekarang sudah malam, bukankah kamu besok harus berangkat kerja." Dafa mengalihkan pembicaraan.

"Aku tahu, kamu menjadi suka mabuk-mabukan bukan hanya karena pergaulan waktu kuliah diluar negeri saja. Tapi juga gara-gara Fani, dan Om Denis dan Tante Risa tidak tahu soal Fani." Batin Dafa dalam hatinya.

Yang tahu tentang Fani hanya Dafa dan Aqila, karena Danis tidak pernah menceritakan tentang Fani pada kedua orang tuanya.

"Aku besok libur, oh iya besok belikan Aqila tas keluaran terbaru ya untuk dia tutup mulut sekalian aku mau ajak Anin jalan-jalan." Kata Danis sambil senyam-senyum.

Dafa paham akan senyuman sahabatnya itu pasti ada udang dibalik batu.

"Beli tas Aqila pake uang siapa? Lalu buat mengajak Anin jalan kamu punya uang?" Tanya Dafa dengan tatapan menyebalkan. Ia tahu pasti Danis tidak punya uang.

untuk membeli satu tas keluaran terbaru adiknya saja bisa sampai puluhan juta. Dafa tahu dimasa hukuman Danis pasti papanya tidak memberikan kartu kredit atau ATM pada Danis.

"Dafa, kan ada kamu." Danis tersenyum penuh makna, Dafa hanya menggelengkan kepala.

"Aku sudah tahu ujung-ujungnya aku yang akan menjadi kambing hitam." Batin Dafa dalam hatinya.

"Pasti aku yang di jadikan kambing hitam." Dafa tersenyum masam, tapi Danis malah membalasnya dengan senyum manisnya.

"Tidurlah, aku mengantuk." Kata Dafa yang membalikkan badannya, dan kini ia tidur membelakangi Danis.

Untung Danis punya sahabat seperti Dafa, ia tidak pernah perhitungan dan menyayangi Danis dengan tulus sebagai sahabatnya.

Dafa dan Danis akhirnya mereka sama-sama tertidur pulas.

.

.

.

Di rumah Anin.

Anin dan Aqila masih terjaga, kini mereka sedang asik mengobrol.

"Kak Anin, tinggal sama siapa disini?" Tanya Aqila dengan penasaran.

"Aku hanya tinggal sendiri Qila." Jawab Anin sambil menyelimuti tubuhnya dengan selimut yang ada di atas ranjang tempat tidurnya.

"Maaf, orang tua kakak kemana? Kalau Qila boleh tahu." Aqila tersenyum simpul.

Kini keduanya sudah sama-sama membaringkan tubuhnya, mereka sudah menyelimuti tubuh mereka dengan satu selimut.

"Mama aku sudah meninggal, sedangkan papaku dia sudah menikah lagi." Anin tiba-tiba terlihat, matanya sudah berkaca-kaca.

Aqila menjadi merasa tidak enak, gara-gara mulutnya yang terlalu bawel sekarang Anin menjadi sedih.

"Kak, maaf ya. Aku tidak bermaksud membuat kakak sedih." Aqila memeluk Anin sambil mengusap-usap punggungnya.

Anin menyeka air matanya sebelum sampai keluar dari matanya, ia tidak boleh menangis di hadapan Aqila.

"Aku tidak sedih, oh iya sudah malam ayo kita tidur." Anin tersenyum manis, ia berusaha menghilangkan rasa sedihnya.

"Kak, Anin boleh tanya sesuatu?" Aqila melepaskan pelukannya dari tubuh Anin.

"Tentu, kamu mau tanya apa?" Tanya Anin dengan nada lembut.

"Kak Anin sudah punya kekasih?" Tanya Aqila dengan penuh hati-hati.

Anin tertawa mendengar pertanyaan Aqila, Aqila jadi merasa karena Anin malah menertawakannya.

"Kakak..." Aqila sedikit memanyunkan bibirnya.

"Qila, aku belum punya kekasih." Jawab Anin dengan nada lembut.

Aqila yang tadinya manyun, sekarang tersenyum bahagia.

"Kak Danis, kamu masih punya kesempatan untuk mendapatkan hati Kak Anin." Batin Aqila dalam hatinya.

.

.

Malam semakin larut, akhirnya berdua tertidur begitu pulas.

Dirumah Alan...

Ayumi dan Alan masih terjaga karena menunggu Dafa yang belum pulang.

"Kemana anak itu?" Alan mondar-mandir tidak jelas, membuat kepala Ayumi pusing.

"Suamiku, duduklah! Biarkan saja paling juga Dafa pergi sama Danis." Kata Ayumi dengan nada lembut.

Disini yang lebih kawatir pada anaknya malah Alan, kalau Ayumi tenang-tenang saja karena ia percaya pada anaknya dan anaknya tidak akan berbuat macam-macam diluar sana.

"Tapi Dafa, belum pulang." Alan mulai kesal, Ayumi beranjak dari tempat tidurnya lalu memeluk suaminya dari belakang.

"Anak kita sudah besar, dia tahu mana yang baik dan mana yang tidak. Sudah malam sebaiknya ayo kita tidur." Kata Ayumi disela-sela pelukannya.

Alan bahagia, biarpun pernikahannya sudah lama dan mereka sudah tidak muda lagi tapi mereka selalu menunjukkan cinta mereka dengan penuh cinta.

"Baiklah kita tidur." Alan membopong Ayumi ke ranjang tempat tidur.

Kini mereka sudah berada di tempat tidur, Alan membelai pipi Ayumi dengan lembut.

"Andai saja dulu kit punya anak banyak, pasti rumah kita akan rame." Kata Alan dengan senyum manisnya.

"Ayo buat lagi!" Goda Ayumi dengan jail.

Alan tersenyum, lalu mencium bibir Ayumi dengan lembut.

"Tidurlah, satu anak sudah cukup sayang." Alan tersenyum lalu membawa Ayumi masuk ke dalam pelukannya.

Bukan Alan yang tidak mau punya anak lagi, tapi karena sudah semakin tua jadi kalau masalah tempur di atas ranjang sudah tidak sehebat dulu lagi.

.

.

Jam menunjukkan pukul 7 pagi, tiba-tiba Dafa bangun dan berteriak karena Danis ternyata tidur sambil memeluknya.

"Ahhkk... dasar tidak ada ahklak." Teriak Dafa sambil mendorong tubuh kekar Danis hingga terjatuh.

Brukkkk..... ahhkk." anggap saja suara Danis terjatuh.

"Aish Dafa, kamu membuat pinggangku sakit." Danis marah-marah pada Dafa, tapi Dafa malah menyelimuti seluruh tubuhnya seperti habis di apakan saja sama Danis.

"Lagian kamu tidur peluk-peluk aku, aku kan takut di sangka jeruk makan jeruk." Dafa menatap kesal Danis.

"Sudahlah, aku mau mandi! Bukankah hari ini kita mau ke mall." Danis berlalu pergi ke kamar mandi.

Dafa menggelengkan kepalanya, dalam hatinya dasar Danis bisa-bisanya dia tidur sambil memelukku.

Setelah selesai mandi, gini gantian Dafa yang mandi.

.

.

Setelah mereka sudah mandi dan sudah sama-sama rapi, mereka langsung pergi ke rumah Anin.

Danis tersenyum begitu manis, sedangkan Dafa menatap Danis dengan tatapan jijik.

"Danis sudah mulai gila, dulu dia gila gara-gara ditinggal Fani. Sekarang dia gila gara-gara tetangganya." Batin Dafa dalam hatinya.

"Kenapa terus tersenyum? Ketuklah pintunya!" Kata Dafa dengan tatapan sinis.

Danis hendak mengetuk pintu, belum sempat ia menempelkan tangannya di pintu rumah Anin tiba-tiba Anin membuka pintu rumahnya.

Anin dan Aqila sama-sama terkejut.

"Kalian, ada apa pagi-pagi datang ke rumahku?" Tanya Anin dengan wajah terkejut.

"Kita....." Danis merasa gugup.

"Aish kenapa mulutku kaku sekali untuk berbicara dengan Anin?" Gumam Danis dalam hatinya.

"Kita apa?"

BERSAMBUNG 🙏

Terimakasih para pembaca setia 😊

Oh iya buat para pembaca setiaku, siapa tau mau saling kenal dengan Authornya. Boleh ya masuk grub GC WA Author, 🙏🤗

Terpopuler

Comments

Intan Puspasari Sari

Intan Puspasari Sari

soooklh

2021-08-01

0

Qiza Khumaeroh

Qiza Khumaeroh

bner2 kturunn para org tuay sma2 somplakk,,,😁😁😁

2021-08-01

1

Nenk Khanaya

Nenk Khanaya

😂😂😂😂😂😂😂

2021-05-24

0

lihat semua
Episodes
1 1.Danis Putra Kusuma.
2 2.Bandelnya Danis.
3 3.Rencana Papa Denis.
4 4.Kartu ATM diblokir.
5 5.Hukuman untuk Danis.
6 6.Mencari pekerjaan.
7 7.Dasar gadis mesum.
8 8.Saingan sama bos.
9 9.Calon mantu.
10 10.Beberapa tahun lalu.
11 11.Anin & Danis.
12 12.Sih mesum vs sih pamer.
13 13.Kamu kenapa sih?
14 14.Sikap aneh Anin.
15 15.Tenyata hanya adiknya.
16 16.Dasar adik matre.
17 17.Menjadi kambing hitam.
18 18.Tukang bubur tampan.
19 19.Keceplosankan jadinya.
20 20.Dafa nembak Aqila.
21 21.Kepolosan Anin.
22 22.Alya salah paham.
23 23.Disidang calon mertua.
24 24.Makan sate berdua.
25 25.Sama-sama pertama.
26 26.Sama-sama terlambat.
27 27.Ditembak Rifki.
28 28.Dua kekasih lebih baik.
29 29.Gadis itu siapa?
30 30.Ketahuan sama mama.
31 31.Tidak boleh dandan
32 32.Sikap manis Danis.
33 33.Pikiran Anin
34 34.Menuntut penjelasan.
35 35.Janji Anin pada mama
36 36.Rasa kawatir Anin
37 37.Hampir saja pecah
38 38.Anin sedang marah
39 39.Kenapa kamu berbohong?
40 40.Rasa gerogi Anin
41 41.Apa ini calon mantu mama?
42 42.Keseriusan Danis
43 43.Apa kurangnya aku?
44 44.Wanita itu, kamu!
45 45.Datang kerumah papa
46 46.Meminta restu papa
47 47.Panggil aku Aqila
48 48.Kepergok sama pacar
49 49.Dasar cemburuan.
50 50.Bertemu mama&papa
51 51.Dia adalah kekasihku!
52 52.Aku cemburu sayang
53 53.Pilihan macam apa?
54 54.Saingan tidak punya ahklak
55 55.Aku mencintaimu Anin
56 56.Hujan menjadi saksi
57 57. Salah paham!
58 58.Aqila & Dafa baikan
59 59.Nak itu papa, kamu?
60 60.Mari kita besanan!
61 61.Keinginan Anin
62 62.Bayangan mama
63 63.Ke makam mama
64 64.Meminta restu pada mama
65 65.Fitting baju pengantin
66 66.Tom dan Jerry
67 67.Sama-sama ngebet k*w*n
68 68.Rasanya cenat-cenut
69 69.Dafa merasa deg-deggan
70 70.Karena saling mencintai
71 71.Jomblo terhormat
72 72.Genit vs setia
73 73.Empat pengawal
74 74.Siapa Fani?
75 75.Mantan kekasihku
76 76.Kejutan dari Danis
77 77.Pernikahan Anin & Danis
78 78.Repsesi pernikahan
79 79.Malah ditinggal tidur
80 80.Sarapan pagi bersama
81 81.Tangis Anin pecah
82 82.Terimakasih istriku
83 83.Bahagianya Anin & Danis
84 84.Kerempongan Risa
85 85.Danis & Anin pulang
86 86.Semua ulah Mama Risa
87 87.Berasa jadi anak tiri
88 88.Dasar wanita iblis
89 89.Menantu idaman
90 90.Otak m*sum Aqila
91 91.Kejailan Denis
92 92.Ramuan dari papa
93 93.Sandiwara Riska
94 94.Tangis bahagia Anin & Levin
95 95.Pulang dari RS
96 96.Terimakasih papa
97 97.Mertua vs menantu
98 98.Pindah Rumah baru
99 99.Sama-sama cemburuan
100 100. Kamu siapa?
101 101.Dasar wanita busuk
102 102.Gara-gara Fani
103 103.Anin mimpi buruk
104 104. Dua hari lagi
105 105.Kita libur ehem-ehem
106 106.Kelurga koplak
107 107.Pernikahan Dafa & Aqila
108 108.Kepolosan Aqila
109 109.Cemburu dengan novel
110 110.Danis tidak adil
111 111.Berguru dengan Danis
112 112.Kemanjaan Anin
113 113.Tiba-tiba pingin bubur
114 114.Anin semakin aneh
115 115.Anin terlihat beda
116 116.Makan bubur
117 117.Suami-suami cemburuan
118 118. Makan malam
119 119.Aku, sudah menikah
120 120.Beri, aku kesempatan!
121 121.Akhirnya positif
122 122.Rujak mangga muda
123 123.Makan bubur
124 124.Roti bakar & kopi
125 125.Jaga Anin dengan baik
126 126. Menyiram benih
127 127. Rujak mangga muda
128 128. Saingan baru
129 129.Dafa & Danis kawatir
130 130. Kabar bahagia dari Aqila
131 131.Ku tunggu jandamu
132 132. Makan malam bersama
133 133. Aqila tidak mau rugi
134 134. Anin & Aqila mulai bandel
135 135. Dafa & Danis marah
136 136. Numpang sarapan
137 137. Makan siang
138 138. Kencan ganda
139 139. Otak m*sum Dafa
140 140. Acara 7 bulanan Anin
141 141. Dia adalah wanita hebat
142 142. Membeli perlengkapan bayi
143 143. Gara-gara game
144 144. Telpon dari mantan
145 145. Acara 7 bulanan Aqila
146 146. Beberapa bulan telah berlalu
147 147. Danis, aku hamil
148 148. Danis dan Fani
149 149. Maafkan aku!
150 150. Pernikahan Fani & Syam
151 151. Rasa bahagia Danis & Anin
152 152. Alina Mayra Kusuma
153 153. Menunggu 40 hari
154 154. Dafa merasa lega
155 155. Elina Nayra Mahendra
156 156. Seperti anak kembar
157 157. Perdebatan Aqila & Dafa
158 158. Rayuan Dafa
159 159. Keluarga kecil Anin & Aqila
160 160. Anin dan Aqila
161 161. Lima tahun telah berlalu
162 162. Mayra dan Nayra
163 163. Adonan kedua sukses
164 164. Satu bulan telah berlalu
165 165. Kepolosan Mayra & Nayra
166 Mau punya adik
167 167. Piknik barsama
168 168. Davin dan Devan
169 169. Akhirnya semua bahagia
170 Salam sayang Author
Episodes

Updated 170 Episodes

1
1.Danis Putra Kusuma.
2
2.Bandelnya Danis.
3
3.Rencana Papa Denis.
4
4.Kartu ATM diblokir.
5
5.Hukuman untuk Danis.
6
6.Mencari pekerjaan.
7
7.Dasar gadis mesum.
8
8.Saingan sama bos.
9
9.Calon mantu.
10
10.Beberapa tahun lalu.
11
11.Anin & Danis.
12
12.Sih mesum vs sih pamer.
13
13.Kamu kenapa sih?
14
14.Sikap aneh Anin.
15
15.Tenyata hanya adiknya.
16
16.Dasar adik matre.
17
17.Menjadi kambing hitam.
18
18.Tukang bubur tampan.
19
19.Keceplosankan jadinya.
20
20.Dafa nembak Aqila.
21
21.Kepolosan Anin.
22
22.Alya salah paham.
23
23.Disidang calon mertua.
24
24.Makan sate berdua.
25
25.Sama-sama pertama.
26
26.Sama-sama terlambat.
27
27.Ditembak Rifki.
28
28.Dua kekasih lebih baik.
29
29.Gadis itu siapa?
30
30.Ketahuan sama mama.
31
31.Tidak boleh dandan
32
32.Sikap manis Danis.
33
33.Pikiran Anin
34
34.Menuntut penjelasan.
35
35.Janji Anin pada mama
36
36.Rasa kawatir Anin
37
37.Hampir saja pecah
38
38.Anin sedang marah
39
39.Kenapa kamu berbohong?
40
40.Rasa gerogi Anin
41
41.Apa ini calon mantu mama?
42
42.Keseriusan Danis
43
43.Apa kurangnya aku?
44
44.Wanita itu, kamu!
45
45.Datang kerumah papa
46
46.Meminta restu papa
47
47.Panggil aku Aqila
48
48.Kepergok sama pacar
49
49.Dasar cemburuan.
50
50.Bertemu mama&papa
51
51.Dia adalah kekasihku!
52
52.Aku cemburu sayang
53
53.Pilihan macam apa?
54
54.Saingan tidak punya ahklak
55
55.Aku mencintaimu Anin
56
56.Hujan menjadi saksi
57
57. Salah paham!
58
58.Aqila & Dafa baikan
59
59.Nak itu papa, kamu?
60
60.Mari kita besanan!
61
61.Keinginan Anin
62
62.Bayangan mama
63
63.Ke makam mama
64
64.Meminta restu pada mama
65
65.Fitting baju pengantin
66
66.Tom dan Jerry
67
67.Sama-sama ngebet k*w*n
68
68.Rasanya cenat-cenut
69
69.Dafa merasa deg-deggan
70
70.Karena saling mencintai
71
71.Jomblo terhormat
72
72.Genit vs setia
73
73.Empat pengawal
74
74.Siapa Fani?
75
75.Mantan kekasihku
76
76.Kejutan dari Danis
77
77.Pernikahan Anin & Danis
78
78.Repsesi pernikahan
79
79.Malah ditinggal tidur
80
80.Sarapan pagi bersama
81
81.Tangis Anin pecah
82
82.Terimakasih istriku
83
83.Bahagianya Anin & Danis
84
84.Kerempongan Risa
85
85.Danis & Anin pulang
86
86.Semua ulah Mama Risa
87
87.Berasa jadi anak tiri
88
88.Dasar wanita iblis
89
89.Menantu idaman
90
90.Otak m*sum Aqila
91
91.Kejailan Denis
92
92.Ramuan dari papa
93
93.Sandiwara Riska
94
94.Tangis bahagia Anin & Levin
95
95.Pulang dari RS
96
96.Terimakasih papa
97
97.Mertua vs menantu
98
98.Pindah Rumah baru
99
99.Sama-sama cemburuan
100
100. Kamu siapa?
101
101.Dasar wanita busuk
102
102.Gara-gara Fani
103
103.Anin mimpi buruk
104
104. Dua hari lagi
105
105.Kita libur ehem-ehem
106
106.Kelurga koplak
107
107.Pernikahan Dafa & Aqila
108
108.Kepolosan Aqila
109
109.Cemburu dengan novel
110
110.Danis tidak adil
111
111.Berguru dengan Danis
112
112.Kemanjaan Anin
113
113.Tiba-tiba pingin bubur
114
114.Anin semakin aneh
115
115.Anin terlihat beda
116
116.Makan bubur
117
117.Suami-suami cemburuan
118
118. Makan malam
119
119.Aku, sudah menikah
120
120.Beri, aku kesempatan!
121
121.Akhirnya positif
122
122.Rujak mangga muda
123
123.Makan bubur
124
124.Roti bakar & kopi
125
125.Jaga Anin dengan baik
126
126. Menyiram benih
127
127. Rujak mangga muda
128
128. Saingan baru
129
129.Dafa & Danis kawatir
130
130. Kabar bahagia dari Aqila
131
131.Ku tunggu jandamu
132
132. Makan malam bersama
133
133. Aqila tidak mau rugi
134
134. Anin & Aqila mulai bandel
135
135. Dafa & Danis marah
136
136. Numpang sarapan
137
137. Makan siang
138
138. Kencan ganda
139
139. Otak m*sum Dafa
140
140. Acara 7 bulanan Anin
141
141. Dia adalah wanita hebat
142
142. Membeli perlengkapan bayi
143
143. Gara-gara game
144
144. Telpon dari mantan
145
145. Acara 7 bulanan Aqila
146
146. Beberapa bulan telah berlalu
147
147. Danis, aku hamil
148
148. Danis dan Fani
149
149. Maafkan aku!
150
150. Pernikahan Fani & Syam
151
151. Rasa bahagia Danis & Anin
152
152. Alina Mayra Kusuma
153
153. Menunggu 40 hari
154
154. Dafa merasa lega
155
155. Elina Nayra Mahendra
156
156. Seperti anak kembar
157
157. Perdebatan Aqila & Dafa
158
158. Rayuan Dafa
159
159. Keluarga kecil Anin & Aqila
160
160. Anin dan Aqila
161
161. Lima tahun telah berlalu
162
162. Mayra dan Nayra
163
163. Adonan kedua sukses
164
164. Satu bulan telah berlalu
165
165. Kepolosan Mayra & Nayra
166
Mau punya adik
167
167. Piknik barsama
168
168. Davin dan Devan
169
169. Akhirnya semua bahagia
170
Salam sayang Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!