"Mobil siapa itu?" Tanya Danis dengan sorot mata yang terus menatap mobil mewah warna hitam tersebut.
"Siapa yang menjemput Anin?"
Tiba-tiba seseorang turun dari mobil tersebut, mata Anin terkejut melihat bos nya yang datang menjemput dirinya.
"Tuan Rifki..." sapa Anin dengan gugup.
"Anin, ayo berangkat bareng, aku sudah bersusah payah bangun pagi agar bisa menjemputmu tahu." Rifki tersenyum begitu manis pada Anin.
Danis melirik Rifki dengan tatapan kesal.
"Baiklah, terus pamerkan kekayaanmu. Kamu tidak tahu saja kalau Anin itu tidak tertarik dengan laki-laki kaya." Danis tertawa dalam hatinya.
Anin membalas senyum Rifki, membuat Danis meliriknya dengan lirikan tajam.
"Dasar gadis mesum, sok imut sekali dia, padahal kalau bersamaku dia begitu jutek, bahkan selalu mengajakku ribut, sekarang giliran bersama bos sialan itu manis sekali." Sambil melirik Anin, Danis terus mengucapkan sumpah serapahnya dalam hatinya.
"Maaf tuan, aku sudah janji mau berangkat dengan Danis." Tolak Anin dengan alasan yang menurutnya masuk akal.
Rifki melirik Danis, lalu mengisyaratkan matanya agar Danis pergi dari tempatnya berdiri. Danis yang paham maksudnya isyarat mata bosnya itu langsung berjalan pergi meninggalkan tempatnya berdiri, tapi belum tiga langkah Danis melangkahkan kakinya. Anin memanggilnya dengan lembut.
"Danis, bukannya kita mau berangkat bersama? Kamu lupa semalam mengajakku berangkat kerja bersama." Cegah Anin agar Danis tidak melanjutkan perjalanan. Danis mencerna kata-kata Anin.
"Kapan aku mengajak gadis mesum itu berangkat kerja bersamaku, pintar sekali dia mencari alasan agar bisa berangkat kerja dengan laki-laki tampan sepertiku." Danis tertawa dalam hatinya, menurutnya ini adalah kesempatan agar ia bisa mendekati Anin.
"Oh iya aku lupa." Danis berjalan menuju ke tempat Anin berdiri.
Sesampainya ditempat Anin berdiri, Danis terus memepet Anin hingga mendekat ke mobil, kini posisi Anin bersandar tepat di depan mobil, dan Danis terus mendekatkan wajahnya pada Anin.
Visual Danis dan Anin.
"Kamu mau apa? Dasar laki-laki mesum." Lirih Anin dengan sorot mata kesal.
"Diamlah, aku hanya ingin menyelamatkan dirimu dari laki-laki kaya itu. Bukannya kamu tidak tertarik dengan laki-laki kaya," bisik Danis ditelinga Anin, membuat Anin merasa risih, apalagi sekarang Anin bisa merasakan hembusan demi hembusan nafas Danis.
Sungguh rasanya Rifki ingin sekali, menghajar Danis tapi ia tidak mau menunjukkan sisi buruknya dihadapan Anin.
"Sudahlah, kalian menyingkirlah dari mobilku!" Rifki langsung kembali menaiki mobilnya, perasaan sangat kesal usahanya bangun pagi sia-sia gara-gara Anin menolak untuk berangkat kerja bersamanya.
"Apa kurangnya aku, aku kaya, hidupku sudah mapan dan Anin malah memilih jalan kaki dengan pelayanan cafe baru itu." Gerutu Rifki, yang langsung menyalakan mesin mobilnya dengan kasar.
Ia memencet klakson mobil dengan kencang, membuat Danis langsung menarik Anin, dan kini Anin sudah berada dipelukan Danis.
"Dasar brengsek!!" Sorak Danis dengan kesal.
"Rasanya aku ingin kembali menjadi Danis Putra Kusuma, agar aku bisa menghajar laki-laki brengsek dan sombong seperti dia. Tapi aku harus bertahan lagian Anin juga tidak tertarik dengan laki-laki kaya." Batin Danis dalam hatinya.
Anin mendongkakan kepalanya, kini ia menatap tepat wajah Danis.
"Dasar laki-laki mesum!" Anin mendorong tubuh kekar Danis dengan kasar.
"Mesum? Otak kamu saja yang selalu berpikir mesum." Danis melepaskan Anin dari pelukannya dengan kasar.
Dalam hati Anin, kenapa aku pagi-pagi seperti ini mood aku sudah dirusak oleh kedua laki-laki yang satu suka pamer, yang satunya suka mesum.
"Cepatlah, ayo kita berangkat atau kita akan terlambat!" Danis menarik tangan Anin, mereka berlari bersamaan menuju ke tempat kerja mereka.
Anin terus menatap punggung Danis.
"Apa dia sedang membawaku lari bersamanya?" Batin Anin dalam hatinya.
Sungguh diajak lari seperti ini, Anin berasa sedang bermain drama romantis.
"Aku capek, jangan lari lagi!" Keluh Anin, dan Danis langsung menghentikan langkah kakinya.
"Baiklah, sudah dekat jadi kita berjalan santai saja." Danis dan Anin berjalan bergandengan.
.
.
Sesampainya di cafe, banyak mata pegawai yang lainnya matanya tertuju pada Anin dan Danis yang sedang bergandengan.
"Lihat, katanya tidak apa-apa tapi mereka bergandengan tangan." Kata salah satu pegawai.
"Aku yakin dikamar mandi itu pasti telah terjadi sesuatu." Sambung pegawai lain lagi.
"Jangan-jangan mereka habis main kikuk-kikuk lagi, Anin kamu ternyata lebih berani dari aku." Cetus pegawai lainnya, dengan otak mesumnya.
"Pasti, buktinya pegawai baru itu keluar dari kamar mandi sambil mengacing bajunya." Timpal pegawai yang lainnya lagi.
"Anin bukan gadis yang seperti itu, jadi ada baiknya kalian jangan membuat gosip yang tidak-tidak!" Cetus Rizal yang tidak lain adalah sahabat Anin selama Anin berkerja di cafe itu.
Rifki yang dari tadi sudah datang dan sedang memperhatikan pegawainya sedang merumpi dan yang mereka rumpikan adalah Anin gadis yang Rifki sukai selama ini.
"Kalian jangan bergosip tidak benar tentang Anin, atau aku akan memecat kalian!" Celetuk Rifki dengan sorot mata tajam, membuat semua pegawainya bubar.
"Ada Tuan Rifki, ayo semuanya bubar!" Kata Rizal, sambil mengiring semua teman-temannya untuk mulai berkerja.
Melihat Rifki sudah berdiri di dekat tempat kasir, Danis dan Anin memberhentikan langkah kakinya.
"Selamat pagi Tuan Rifki." Sapa Anin dengan begitu manis.
"Selamat pagi Anin." Balas Rifki dengan senyum manis juga.
Rifki melirik Danis dengan tatapan tidak suka, Tapi Danis malah tersenyum meledek pada Rifki.
"Ini tempat kerja, bukan tempat untuk bermesraan. Jadi lepaskan tangan Anin atau semua pegawai akan bergosip buruk tentang Anin." Sindir Rifki dengan lirikan membunuh.
Danis dengan cepat melepaskan tangan Anin, Anin diam-diam tersenyum melihat Danis.
"Kak Danis.....!!" Panggil seseorang gadis cantik.
Danis menoleh ke sumber suara, Anin dan Rifki juga ikut menoleh.
"Gawattt....." Ceteluk Danis, dan langsung berjalan menghampiri gadis itu.
"Siapa gadis itu? Dia cantik sekali."
BERSAMBUNG 🙏
Terimakasih para pembaca setia 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
Intan Puspasari Sari
ade'ny dteng 😂😂
2021-08-01
0
Qiza Khumaeroh
waduuuhhhh aqila kh,,,
2021-07-31
0
Sumarni
pasti aqila
2021-04-19
0