" Jangan pura pura tidak mengerti, Jangan sok polos. Kau memanfaatkan aura wajah mu yang terlihat polos itu buat menggoda para lelaki kan? " Juna
Naina menggelengkan kepalanya, karena ia memang tidak pernah melakukan hal yang dituduhkan kepadanya.
" Baiklah akan kuberi kau pelajaran, hingga kau tak kan berani melakukan kesalahan itu lagi bahkan kau tak kan berani walau hanya sekedar memikirkan nya !!! " Juna
Entah apa yang merasuki pikirannya, lelaki itu menghukum Naina yang bahkan tak mengerti dan tak tau apa kesalahannya.
Naina terkapar dilantai, Ia tak sadarkan diri setelah mendapatkan hukuman dari Tuan Muda.
Lelaki itu menaikannya keatas tempat tidur, kemudian melampiaskan kekesalannya. Ia bermain dengan sangat liar dan kasar ditubuh yang tak bergerak itu.
...----------------...
Naina mulai membuka matanya, ia mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan. Ternyata ia masih berada dikamar Tuan Muda. Ia tidak bisa bergerak sepertinya, Tuan Muda tidur sambil memeluknya dari belakang. Ia mencoba melepaskan pelukan itu dengan sangat hati hati, Ia tak ingin orang itu bangun dan kembali marah marah. Membayangkan kejadian tadi malam saja sudah membuat nyali Naina benar benar menciut.
Akhirnya ia berhasil melepaskan pelukan itu. Ia harus segera pergi dari kamar itu sebelum lelaki itu bangun.
Pagi pun menyapa. Seperti hari hari biasanya, orang orang yang bekerja di rumah besar sudah sibuk dengan pekerjaannya masing masing. Begitu pula Naina, ia juga sibuk dengan tugasnya. Banyak pelayan yang menatapnya dengan tatapan aneh hari ini. Mereka saling berbisik satu sama lain.
Naina sebenarnya tahu apa yang mereka bicarakan. Semua mengenai luka lebam yang kembali menghiasi kulit indahnya. Belakangan ini memang Tuan Muda tidak terlalu sering menghukumnya entah karena suasana hatinya sedang bagus, tapi jika hatinya kembali terusik Naina lah yang menjadi sasaran pelampiasannya seperti kejadian tadi malam.
Dikalangan para pelayan sudah tersebar desas desus tentang hubungan Tuan Muda dan dirinya. Naina yang menjadi budaknya Tuan Muda. Entah dari mana kabar itu bermula dan tersebar dengan begitu cepat di antara mereka.
Sementara itu di Kantor Tuan Muda.
Ting... Sebuah pesan masuk di ponselnya. Ia meliriknya, sebuah nomor baru tanpa nama terpampang dilayar ponselnya. Setelah ia membaca pesan diponselnya segera ia menekan tombol panggilan.
" Hallo... " Terdengar suara yang sangat lembut dari sana, Suara yang sudah lama tak pernah ia dengar lagi.
" Hallo... Apa kabar? Apa kamu baik baik saja? " hatinya berdegub kencang saat itu sama seperti seorang remaja yang sedang jatuh cinta.
" Junaa... Aku sedang tidak baik, Aku membutuhkan mu Juna... " Terdengar ia menangis terisak isak
" Kamu dimana? Aku akan segera menyusul mu " Juna mendadak panik, ia mendengarkan wanita itu mengatakan dimana ia berada.
" Baik... tunggu, tunggu sebentar aku akan segera kesana. Jangan kemana mana... ok! "
Juna menghambur keluar ruangannya, tak memperdulikan orang orang yang menunduk hormat kepadanya. Bahkan Gabriel yang bertanya ia mau kemana, tidak dipedulikan nya. Gabriel hanya bisa ternganga melihat kelakuan bossnya saat ini.
Juna menaiki mobilnya dan melajukan mobilnya kesebuah cafe ditengah kota. Sesampainya disana, Ia mengedarkan pandangannya.
" Disana kau rupanya " Ia tersenyum manis pada wanita itu, senyuman yang pernah menghilang setelah kejadian itu.
Wanita itu terlihat sangat cantik sempurna. kulitnya putih dan mulus. Tubuhnya seksi,
dengan bokong yang bulat dan penuh serta dada yang sangat berisi. Rambutnya panjang, lurus, hitam tergerai indah. Hidungnya mancung sempurna, Matanya sangat indah dan tatapannya itu, tatapan yang pernah dia benci.
Hari ini semua kebencian dan kemarahannya seketika sirna. Dan cinta lama itu kembali tumbuh dihatinya.
Wanita itu berlari kearahnya dan tanpa aba aba, ia langsung memeluk pinggang lelaki itu.
Sesaat Juna membalas pelukannya kemudian mengajak wanita cantik itu kembali duduk di kursi yang sudah dipesannya. Juna mendudukkan nya dengan sangat lembut kemudian ia duduk berseberangan dengan wanita itu.
" Juna... hiks " Airmata nya tumpah " Maafkan aku Juna... Aku sudah melakukan kesalahan besar, Aku sudah mendapatkan karma karena sudah menyakitimu... hiks "
" Sudahlah... Selly (Panggilan sayang Juna kepada Celline) Masalah itu sudah berlalu lama sekali dan jangan pernah kau ungkit lagi. " sambil menyeka airmata wanita cantik itu
" Apakah kau memaafkan ku? " Celline
" Tentu saja, bahkan sebelum kau memintanya " Juna tersenyum tulus
" Apa kau sudah memiliki... " wanita itu tidak berani meneruskan kata katanya
" Tidak, Aku masih sendiri. " menggenggam erat tangan wanita itu.
" Benarkah? Apa masih ada kesempatan untukku Juna? " memasang senyuman menggoda khas nya yang selalu berhasil meluluhkan hati Tuan Muda.
" Tentu saja... Kenapa tidak kita coba untuk kembali seperti dulu? "
Jawaban Juna benar benar membuatnya puas dan ia sangat senang sekarang. Setelah lama berbincang dan makan makan, mereka memutuskan untuk pulang kerumah besar.
Ya Celline akan tinggal disana karena ia tidak memiliki apa apa lagi sekarang. Mantan suaminya tidak memberinya harta sepeserpun.
Juna tak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada wanita itu. Celline diceraikan oleh suaminya karena Ia kedapatan bercinta dengan sekretaris suaminya sendiri didalam kamar mereka.
Celline adalah tipe wanita yang tidak bisa bertahan hanya dengan satu laki laki, ia terbiasa hidup dengan bebas. Lelaki manapun yang ia mau, pasti ia dapatkan walaupun harus membayarnya. Suaminya sangat marah dan mengusirnya.
Hingga surat cerainya resmi keluar, Celline luntang lantung hidup ditempat itu. Suaminya tak memberinya apa apa. Saat itu Ia hidup dengan mengandalkan tubuh dan wajahnya yang cantik, menjajakan nya kepada laki laki hidung belang. Bahkan predikatnya sebagai model papan atas pun ia raih dengan bantuan para lelaki yang pernah ia tiduri.
Setelah menikah dengan lelaki itu, Ia melepaskan predikatnya karena pada saat itu ia merasa yakin lelaki itu lebih dari mampu memenuhi kebutuhannya dan yang paling penting lelaki itu terlihat bodoh sehingga ia bisa bermain dengan laki laki lain dengan mudah.
Kalau ia memilih Juna, Lelaki itu pintar dan tak akan mudah membodohinya. Begitulah pikirnya saat itu. Tetapi kenyataannya lain, Suaminya tak bisa ia bodohi begitu saja dan kebalikan dari itu, Juna, Dengan begitu mudahnya ia bodohi lagi.
Mobil mereka melaju. Sesekali Juna melirik wajah cantik disebelahnya. Begitu pula wanita itu, Ia menggenggam tangan Juna mesra.
" Sayang... Aku tidur bersamamu bukan? Aku tak ingin tidur ditempat lain... " rengeknya manja
Juna tersenyum melihat wajah lucu kekasihnya itu, ia mencubit hidungnya
" Tentu saja Selly sayang... Sekarang aku milikmu... Apa pun yang kau inginkan katakan saja padaku... " mencium jemari Celline.
Sesampainya dirumah itu,
" Sayang... Apakah kau akan menikahiku nanti...?" tanyanya manja sambil bergelayutan di bahu lelaki itu.
" Tentu saja sayang, Kita akan menikah dan mengadakan acara besar besaran." Mencium kening wanita itu. Sambil terus melangkahkan kaki mereka memasuki rumah besar.
Tanpa disadari Juna melewati Naina yang menunduk menyambut kedatangan mereka. Entah kenapa Hati Naina serasa dicubit dengan keras. " Siapa wanita cantik itu, apakah kekasihnya? mereka sepertinya merencanakan pernikahan." Begitulah benak Naina saat itu.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Nur Lizza
nyesek thor dgn kata juna mau nikah sm celline smtr naina yg hamil ankny di siksa
2023-07-02
0
Nuraini
mulaiiii... awas aja juna aku bejeg2 entar kamu wkwkwk
2023-02-25
0
Novi Lyani
nih manusia kudu di karungin kamvret bgt emang
2022-06-19
0