Sesampainya di Rumah besar. Naina kembali ditarik paksa oleh bodyguard, Beberapa kali juga ia terjatuh, terseret di lantai.
"Lepaskan aku Tuan, aku mohon!" pinta Naina
Namun orang orang itu tidak mempedulikannya dan terus saja menyeretnya. Kaki dan tangan Naina penuh dengan luka lecet. Bahkan ada beberapa yang masih mengeluarkan darah.
Mereka mengikuti langkah gabriel, sedangkan Tuan Muda sudah memasuki ruang utama dan menuju ruang kerjanya.
Mereka berjalan jauh mengitari rumah yang sangat besar itu, jauh ditempat paling ujung mereka berhenti. Gabriel menyerahkan kunci kepada bodyguard yang lain untuk membuka pintunya. Bodyguard itu menyambutnya kemudian membuka pintu ruangan tersebut.
Setelah pintunya terbuka bodyguard yang sedang memegang tubuh Naina mendorong tubuh itu hingga terjerembab dengan sangat keras.
"Masuk!!!" kata bodyguard itu.
Naina meringis kesakitan sambil mengelus badannya yang sakit. Dengan tergopoh gopoh Naina bangkit mengejar bodyguard yang sudah menarik gagang pintu kemudian menutupnya.
Brakkk !!!
Pintu ditutup dan terdengar suara seseorang sedang mengunci pintu itu dari luar.
Naina menjerit dengan sekuat tenaganya
" Bukaaaaaa... Tuan ku mohonnn bukaaaaaaa!!!... Jangan tinggalkan aku disini aku takut... " ia terduduk sambil menangis meratapi nasibnya.
Naina ketakutan, Ia menatap ruangan itu penuh dengan debu, banyak barang barang yang sudah tidak terpakai disana padahal masih banyak yang bagus dan tidak rusak sama sekali. Tempat itu juga gelap dan sangat pengap.
Hanya cahaya dari luar yang masuk melalui celah ventilasi udara menjadi penerangnya saat ini.
Naina duduk memeluk lututnya, matanya sembab karena ia tak henti hentinya menangis.
Kemudian ia bangkit
"Kamu pasti bisa melewati ini Naina!!!" ucap nya menyemangati dirinya sendiri.
Ia menghapus air matanya kemudian Naina mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan. Dia menemukan sapu tua teronggok disalah satu sudut ruangan.
Naina mengambil sapu itu kemudian mulai membersihkan lantai yang masih kosong di ruangan tersebut. Ia mendapati sebuah kardus usang lalu ia gelar dilantai.
" Sekarang aku ingin istirahat, aku lelah... kejadian ini benar benar menguras tenagaku" ucap Naina dalam hati.
Naina berbaring disana menatap langit langit ruangan dengan tatapan kosong.
" Apa yang harus ku lakukan sekarang? menunggu keajaiban datang dan mengubah pria itu menjadi baik kemudian melepaskan ku... semoga saja..." gumamnya dalam hati
Tak lama ia pun tertidur.
Brakkkk...!!!
Pintu itu terbuka lagi dan membuat Naina terbangun dari tidurnya, Ia kaget bukan kepalang.
Ternyata salah satu bodyguard itu datang lagi
" Bangun!!!... " kata bodyguard itu samb menjambak rambut Naina
" Akhhhh... sakit ampuunnn Tuan " Naina merintih kesakitan
Orang itu menarik paksa tangannya membawanya berjalan keluar. Naina tergopoh gopoh mengikuti langkah kaki jenjang lelaki berbadan besar itu. Ia menarik naina menaiki tangga kemudian mendorong tubuh mungilnya kedalam ruang kerja Tuan Muda. Disana sudah menunggu Tuan Muda Arjuna dan sekretaris nya yang setia berdiri dibelakang kursi kerajaan nya.
Naina tersungkur dengan wajah yang masih tertunduk di lantai.
" Berdiri!" terdengar suara dingin sang Tuan Muda menggema keseluruh ruangan.
Dengan cepat ia bangun dan berdiri di depan meja Tuan Muda. Naina sama sekali tak berani melihat kearah majikannya yang sangat kejam itu.
Juna menatap Naina dengan tatapan tajamnya. Memperhatikan wanita itu secara detail dari ujung rambut hingga ujung kaki.
Kemudian Gabriel menyerahkan sebuah map yang berisikan selembar kertas bermaterai kepada Tuan Muda.
" KEMARI!" mengisyaratkan dengan jari telunjuk nya
Naina mendekat dengan sangat berhati hati.
" Duduk! " sambil menyerahkan kertas bermaterai yang ia ambil dari dalam map itu.
Naina duduk dengan rasa cemas dan takut.
" Tanda tangani disini " menunjuk kearah dimana Naina harus melabuhkan tanda tangannya.
Naina kelihatan berpikir
" Ma.. Maafkan saya Tuan... tapi apa ini? " melihat kearah kertas yang ada dihadapan nya.
" Hanya sebuah perjanjian, jaminan untuk melindungi keselamatan IBU mu yang pastinya." Tuan Muda Arjuna tersenyum licik
Mendengar keselamatan untuk Ibunya tanpa pikir panjang Naina langsung menyambar kertas itu dan menandatangani nya kemudian ia serahkan kembali kertas itu kepada pemilik nya.
Juna tergelak "Haha... bagus, bagus! Ternyata kamu adalah wanita yang penurut, aku suka itu." Kata Tuan Muda sambil memicingkan sebelah matanya kearah Naina.
Naina terdiam, ia merasakan ada sesuatu yang tidak beres. Ia yakin tuan muda telah menipunya. Tapi dia bisa apa?
Juna memanggil seorang pelayan lewat telepon diruang kerjanya sambil terus memperhatikan Naina. Tak lama kemudian terdengar ketukan dari luar.
Tok... tok... tok...!!!
" Masuklah... " Juna mempersilahkan wanita itu masuk.
Pelayan wanita itu masuk dan berdiri disamping Naina. Naina sempat menoleh kearah pelayan itu dan ia kenal pelayan itu, wanita yang dulu menuntunnya ke kamar Tuan Muda.
" Bawa dia, lakukan pekerjaan mu sesuai instruksi ku tadi " Juna tersenyum penuh kemenangan
" Baik Tuan... " Wanita itu membungkuk hormat
" Mari Nona... " mempersilahkan Naina untuk mengikuti nya.
Naina sempat melihat kearah Juna. Tuan muda itu mengangguk seakan mengartikan pergilah bersamanya...
" Dia panggil aku apa? Nona? dan pria mengerikan itu kenapa ia terlihat sangat bahagia? apa ini artinya akhir dari hidup ku? "
Naina bertanya tanya dalam hatinya.
Naina mengikuti kemana langkah wanita itu tanpa berani bertanya, ternyata... ya! kamar itu lagi, wanita itu menuntun Naina ketempat neraka itu lagi. Naina sempat menghentikan langkahnya namun wanita itu menarik tangannya dengan lembut sambil tersenyum. Naina pun terpaksa mengikuti nya.
Sesampainya didepan kamar itu ia membukakan pintu dan menyuruh Naina masuk, Naina masuk dilihatnya ada beberapa wanita muda yang mungkin seumuran dengan nya yang sudah menunggunya sedari tadi, mereka tersenyum ramah saat Naina memasuki ruangan itu.
" Lakukan seperti yang diperintahkan oleh Tuan Muda, Jangan sampai mengecewakan Tuan Muda " kata pelayan wanita itu sambil berjalan keluar dan menutup pintu kamar.
" Baik... " jawab mereka bersamaan
" Mari Nonaaa... " kata mereka lagi
" Nona lagi... mereka siapa dan mau apa??? " Naina masih kebingungan
Mereka membawa Naina masuk ke kamar mandi. Disana mereka melakukan ritual apa, Naina tidak mengerti ia hanya mengikuti perintah mereka saja.
Awalnya ia malu karena harus menanggalkan semua pakaian nya didepan mereka, namun mereka memaksanya. Naina menyerah.
Setelah selesai mereka membawa Naina kemeja rias masih didalam kamar itu juga. Naina didandani dikasih ini dan itu. Hingga akhirnya setelah berkutat ria ditubuh dan wajah Naina, mereka telah menyelesaikan pekerjaan mereka. Naina tertegun melihat bayangannya di cermin " cantik... " tapi dia tidak tahu harus senang atau sedih. Naina masih memikirkan apa yg akan Tuan Muda lakukan terhadapnya.
" Sempurna... " kata salah seorang dari mereka dan mereka semua tersenyum puas. mungkin karena mereka telah berhasil mengubah seorang wanita kampung menjadi wanita cantik bak Artis terkenal...
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
EndRu
mengerikan
2023-08-25
0
Nur Lizza
lanjut
2023-07-02
0
Sidieq Kamarga
Aku suka Naina canhik, tapi tidak suka kalau dia diperlakukan semena-mena oleh Juna !!!
2022-06-01
0