Teringat masa lalu yang kelam

Naina, ya! Gadis yang di tabrak Tuan Muda adalah Naina. Naina menengadahkan kepalanya dan ia tidak sengaja menatap wajah datar sang Tuan Muda.

Mata mereka bertemu tapi dengan secepat kilat, Naina menundukkan kepalanya lagi. Ia teringat akan pesan Bu Lastri kalau Tuan Muda tidak suka ditatap apalagi dibantah perkataannya. Sambil mengangkat tubuhnya, ia kembali berdiri dan terus menundukkan kepalanya.

"Maafkan saya, Tuan! Saya tidak se... "

Perkataannya terhenti seketika setelah Tuan Muda dengan sengaja menabrak pundaknyanya sambil terus berjalan menaiki tangga menuju ruang kerjanya.

Tubuhnya sempat terdorong beberapa centi kebelakang karena tabrakan yang di sengaja oleh Tuan Muda.

Naina membalikkan tubuhnya melihat kearah Tuan Muda yang meninggalkannya semakin menjauh. Ia mengalihkan pandangannya kearah sang sekretaris yang berjalan dibelakang Tuan Muda, Gabriel. Gabriel membalas tatapan Naina, Tatapan lelaki itu seakan mau membunuhnya. Dengan cepat Naina kembali menundukkan kepalanya.

"Kenapa perasaanku tidak enak begini ya...

Apakah aku akan dipecat karena kesalahan yang bukan kesalahanku? Dan tadi, kenapa Tuan Muda seperti terkejut saat bersitatap dengan ku? ya Tuhan... Semoga ini bukan pertanda apa-apa..." batin Naina.

Setelah sampai di depan ruang kerjanya, Gabriel membukakan pintu, Tuan Muda langsung masuk dan duduk di kursi kerajaannya.

Juna mengambil pena kemudian menandatangani berkas itu. Setelah itu, iapun segera menyerahkannya kembali kepada Gabriel.

Juna terlihat sedang berpikir, entah apa yang sedang dipikirkannya tidak ada yang tahu. Bahkan Gabriel pun bingung saat itu.

"Baik, Tuan! Terimakasih atas waktunya dan selamat berakhir pekan..." ucap Gabriel sambil membungkukkan badannya.

Perkataan gabriel membuyarkan lamunannya.

"Tunggu!!! Gadis itu... Bukankah gadis itu yang berselisihan dengan kita di depan gerbang?" tanya Tuan Muda penasaran.

"Ya Tuan, dia pelayan baru yang Tuan lihat di depan gerbang. Memang ada apa Tuan, ada yang bisa saya bantu?" tanya Gabriel

" Tidak, tidak!!! Hanya saja..." perkataannya tertahan, lelaki itu terlihat berpikir lagi.

"Gabriel, apa kau lihat matanya? Tatapan sendu itu, membuat luka lama yang ku coba kubur dalam-dalam, kembali terbongkar. Masa lalu ku yang suram kembali terlintas di kepalaku! Wanita itu... Aku ingin wanita itu!!!" ucap Tuan Muda seraya menahan amarahnya.

Wajahnya nampak memerah, pertanda ia benar-benar marah sekarang.

Gabriel nampak bingung, ia tidak mengerti apa yang dimaksudkan oleh Tuan Muda. Namun ia hanya bisa diam tak berani bertanya-tanya lagi.

Tuan muda nampak sedang berpikir keras sedangkan Gabriel hanya terdiam mematung.

"Gabriel, suruh wanita itu menemui ku malam ini, di kamar ku! Aku ingin dia! Akan ku lampiaskan semuanya kepada wanita itu!" sambung Juna,

Ia kemudian berdiri dan berjalan meninggalkan ruangan itu. Meninggalkan Gabriel yang masih nematung memikirkan perkataannya.

Gabriel dengan cepat mengikuti langkah Tuan Muda dari belakang. Lelaki itu menuju ruang pribadi nya, Ia masuk kesana dan mengambil beberapa botol minuman dari dalam lemari.

...***...

Naina masih berjibaku dengan pekerjaannya. Sesekali ia menyeka keringat yang jatuh dikeningnya.

"Maaf mengganggu!" tiba-tiba Gabriel berdiri tepat dibelakang Naina dan mengejutkannya.

Naina berbalik dan membungkuk hormat seraya menundukkan kepalanya, ia masih takut dengan tatapan tidak suka yang di perlihatkan oleh orang itu.

"Tuan Muda ingin anda menemuinya malam ini. Jangan membantah, lakukan semua perintahnya dengan baik!" ucap Gabriel, kemudian ia pergi menjauh tanpa melihat Naina yang masih nampak kebingungan.

Sebenarnya Naina ingin bertanya kenapa Majikannya ingin bertemu dengannya. Namun orang suruhan Tuan Muda itu sudah pergi menjauh.

Naina melanjutkan pekerjaannya dengan hati yang terus bergumam dan otak yang terus berpikir,

"Kenapa Tuan Muda ingin menemuiku? Apa aku telah melakukan kesalahan besar? Apa aku akan dipecat? Aku memang lancang berani melihat kearah matanya tapi aku kan tidak sengaja, semua terjadi karena tubuh besarnya menabrak ku dari belakang..." batin Naina.

Dia terus saja memikirkan apa kesalahannya dan kenapa Tuan Muda ingin menemuinya malam ini.

Tak terasa hari sudah mulai gelap, Bu Lastri sudah berkemas dan ingin kembali kerumahnya. Melepaskan semua penat di tubuhnya dan bercengkrama dengan keluarganya.

Dengan ragu-ragu Naina mendekati Bu Lastri

"Bu, hari ini aku akan pulang terlambat. Ehmm..." kata-katanya terhenti, ia menggigit bibirnya sambil menundukkan kepalanya.

"Lho kenapa, Sayang? Ada apa, katakan sama Ibu?!" ucap Bu Lastri seraya menyentuh wajah Naina dengan lembut hingga merekapun saling bertatap.

Naina memeluk erat tubuh Bu Lastri. Baginya, Bu Lastri sudah seperti Ibu kedua baginya. Kemudian Naina menceritakan kejadian tadi pagi. Dan sekarang Tuan Muda ingin menemuinya malam ini.

"Tidak apa-apa, Nak! Yakinlah... Ibu akan menunggumu sampai selesai..." ucap Bu Lastri.

"Semoga saja tidak akan terjadi apa-apa." batin Bu Lastri.

"Tidak, Bu! Bu Lastri pulang saja, aku ingin Ibu pulang dan sampaikan pesanku pada Ibu dirumah. Katakan kalau aku datang terlambat, ada sesuatu yang harus aku kerjakan. Aku tidak ingin ibuku khawatir." ucap Naina, ia terlihat sangat sedih kemudian ia menundukkan kepalanya lagi.

"Tapi, Nak... Bagaimana caranya kamu pulang? Malam-malam sendirian, Ibu takut kamu kenapa-kenapa di jalan!" sahut Bu Lastri dengan wajah cemas.

"Ku mohon, Bu... sampai kan lah pesanku pada Ibu. Aku sangat takut, beliau akan mengkhawatirkan aku. Nanti kalau aku pulangnya kemalaman, aku akan menginap di rumah belakang, disana masih banyak kamar kosong."

Naina terus mencoba meyakinkan Bu Lastri kalau dia akan baik-baik saja. Padahal dia sendiri tidak tahu apakah ia akan baik-baik saja setelah ini.

"Baiklah kalau begitu, Ibu pulang duluan, ya!" Bu Lastri pun terpaksa mengalah.

Dengan tatapan tidak rela ia terpaksa meninggalkan Naina yang nampak murung itu. Naina menatap bu Lastri yang menjauh sampai menghilang dari pandangannya.

Sementara itu,

"Tuan, berhentilah sekarang!" ucap Gabriel seraya mengambil gelas ditangan Tuan Mudanya.

"Anda sudah minum terlalu banyak, Tuan!" sambung Gabriel.

"Tidak!!! Biar kan aku! Biarkan aku minum..." sahut Tuan Muda sambil meraih botol minumnya kemudian meminumnya.

"Aku ingin menghancurkannya! Aku akan menghancurkannya sampai dia tidak bersisa!" ucap Tuan Muda dengan keadaan yang sangat mabuk, Ia benar benar tidak bisa mengontrol emosinya lagi. Ia tertawa dengan lantang hingga suaranya terdengar menggema diseluruh ruangan.

Tawa yang menakutkan bahkan Gabriel bergidik mendengarnya. Sejak kejadian tadi pagi, perasaan Tuan Muda benar-benar kacau. Hingga ia melampiaskannya dengan minum-minuman keras. Ia bahkan melupakan makan siangnya karena saking mabuknya.

Hanya Gabriel yang selalu setia berada disisinya dengan otak yang terus berpikir apa yang akan terjadi malam ini...

Bagaimana nasib wanita itu nanti, Wanita yang tidak ada sangkut pautnya dengan masa lalu lelaki itu. Sekarang tak akan ada yang sanggup menolong wanita itu, hanya sebuah keajaiban yang bisa menyelamatkannya dari cengkeraman Tuan Muda Arjuna.

Gabriel benar-benar tidak tega melihat wanita itu, apalagi saat ia melihat wajahnya yang ketakutan itu ketika Gabriel menyebut nama Tuan Muda.

...***...

Terpopuler

Comments

Nur Lizza

Nur Lizza

smg tuan muda tdk menyiksa naina kshn klu smpai terjd

2023-07-02

0

վմղíα | HV💕

վմղíα | HV💕

aku masih bingung ke kenapa naina
yg di benci

2023-03-15

0

Clara

Clara

aku mampir...

2021-11-19

0

lihat semua
Episodes
1 Naina
2 Rumah besar
3 Arjuna Wijaya Kusuma
4 Akhir pekan tuan muda
5 Teringat masa lalu yang kelam
6 Awal kehancuran
7 Sprei bernoda
8 Luka lebam
9 Berhenti
10 Diculik
11 Gudang tua
12 Budak Tuan Muda
13 Kamar baru Naina
14 Hukuman
15 HAMIL
16 Peraturan Baru Tuan Muda
17 Terasa Hangat walau hanya sesaat
18 Dokter Romi Anggara
19 Cemburu
20 Masa lalu yang hadir kembali
21 Kehadiran Celline
22 Celline tahu
23 Hari Pernikahan Juna Dan Celline
24 Celline dan Bu Juli
25 Amarah Juna
26 Dendam Celline
27 Hukuman untuk para wanita Ular
28 Naina melahirkan
29 Naina melarikan diri
30 Pertemuan dengan Bu Lita
31 Mulai menata kehidupan baru
32 Kebenaran yang terungkap
33 Cerita masa lalu
34 Sahabat Bu Lita
35 Make over
36 Lamaran yang Menggantung
37 Dia Hadir lagi
38 Menerima lamaran Dokter
39 Romi Vs Juna
40 Lamaran dan Pernikahan
41 Lamaran dan Pernikahan Part 2
42 Juna Vs Amanda
43 Undangan untuk Juna
44 Resepsi Pernikahan besar besaran
45 Kembalinya Celline
46 Amanda Rosella
47 Rencana Amanda
48 Bencana Di Rumah Tangga
49 Nafas Terakhir Celline
50 Kebersamaan Juna dan Elvan
51 Amanda Hamil
52 Cincin Pernikahan
53 Pernikahan Romi dan Amanda
54 Kebenaran Yang Terungkap Part 1
55 Kebenaran Yang Terungkap Part 2
56 Kepergian Suami Tercinta
57 Kepergian Suami Tercinta part 2
58 Kelahiran Baby Z
59 Zeeana Nameera
60 Zeea Ingin Juna
61 Usaha Juna
62 Kantor Juna
63 Kantor Juna part 2
64 Restu yang tertunda
65 Pembalasan Maut sang Sekretaris
66 Meraih Restu
67 Menentukan Tanggal Pernikahan
68 Pertemuan dengan Bu Lastri
69 Persiapan Pernikahan
70 Perasaan Yang Terpendam
71 Hari Pernikahan
72 Dendam Amanda
73 Naina Posesif
74 Bala Bantuan
75 Juna Sakit
76 Naina Hamil Lagi
77 Penyelamatan
78 The King of Mafia, Black Panther
79 Tentang Gabriel
80 Tentang Gabriel part 2
81 Hari Bahagia
82 CCN S2 part 1
83 CCN S2 part 2
84 CCN S2 part 3
85 CCN S2 Part 4
86 CCN S2 Part 5
87 CCN S2 Part 6
88 CCN S2 Part 7
89 CCN S2 Part 8
90 CCN S2 Part 9
91 CCN S2 Part 10
92 CCN S2 Part 11
93 CCN S2 Part 12
94 CCN S2 Part 13
95 CCN S2 Part 14
96 CCN S2 Part 15
97 CCN S2 Part 16
98 CCN S2 Part 17
99 CCN S2 Part 18
100 CCN S2 Part 19
101 CCN S2 Part 20
102 CCN S2 Part 21
103 CCN S2 Part 22
104 CCN S2 Part 23
105 CCN S2 Part 24
106 CCN S2 Part 25
107 CCN S2 Part 26
108 CCN S2 Part 27
109 CCN S2 Part 28
110 CCN S2 Part 29
111 CCN S2 Part 30
112 CCN S2 Part 31
113 CCN S2 Part 32
114 CCN S2 Part 33
115 CCN S2 Part 34
116 CCN S2 Part 35
117 CCN S2 Part 36
118 CCN S2 Part 37
119 CCN S2 Part 38
120 CCN S2 Part 39
121 CCN S2 Part 40
122 CCN S2 Part 41
123 CCN S2 Part 42
124 CCN S2 Part 43
125 CCN S2 Part 44
126 CCN S2 Part 45
127 CCN S2 Part 46
128 CCN S2 Part 47
129 CCN S2 Part 48
130 CCN S2 Part 49
131 CCN S2 Part 50
132 CCN S2 Part 51
133 CCN S2 Part 52
134 CCN S2 Part 53 Happy Ending
135 Jangan Dibaca
136 Jangan Dibaca
137 Jangan Dibaca
138 Jangan Dibaca
139 Jangan Dibaca
140 Jangan Dibaca
141 Jangan Dibaca
142 Pengumuman
143 Pengumuman Karya Baru
144 Ekstra part: S3 Cerita Cinta Haifa
145 Ekstra Part: S3 Berkumpul Bersama Keluarga
146 Ekstra Part: Hari Pertama kerja
147 Ekstra Part: Keusilan Haifa
148 Hari Kedua Bekerja
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Naina
2
Rumah besar
3
Arjuna Wijaya Kusuma
4
Akhir pekan tuan muda
5
Teringat masa lalu yang kelam
6
Awal kehancuran
7
Sprei bernoda
8
Luka lebam
9
Berhenti
10
Diculik
11
Gudang tua
12
Budak Tuan Muda
13
Kamar baru Naina
14
Hukuman
15
HAMIL
16
Peraturan Baru Tuan Muda
17
Terasa Hangat walau hanya sesaat
18
Dokter Romi Anggara
19
Cemburu
20
Masa lalu yang hadir kembali
21
Kehadiran Celline
22
Celline tahu
23
Hari Pernikahan Juna Dan Celline
24
Celline dan Bu Juli
25
Amarah Juna
26
Dendam Celline
27
Hukuman untuk para wanita Ular
28
Naina melahirkan
29
Naina melarikan diri
30
Pertemuan dengan Bu Lita
31
Mulai menata kehidupan baru
32
Kebenaran yang terungkap
33
Cerita masa lalu
34
Sahabat Bu Lita
35
Make over
36
Lamaran yang Menggantung
37
Dia Hadir lagi
38
Menerima lamaran Dokter
39
Romi Vs Juna
40
Lamaran dan Pernikahan
41
Lamaran dan Pernikahan Part 2
42
Juna Vs Amanda
43
Undangan untuk Juna
44
Resepsi Pernikahan besar besaran
45
Kembalinya Celline
46
Amanda Rosella
47
Rencana Amanda
48
Bencana Di Rumah Tangga
49
Nafas Terakhir Celline
50
Kebersamaan Juna dan Elvan
51
Amanda Hamil
52
Cincin Pernikahan
53
Pernikahan Romi dan Amanda
54
Kebenaran Yang Terungkap Part 1
55
Kebenaran Yang Terungkap Part 2
56
Kepergian Suami Tercinta
57
Kepergian Suami Tercinta part 2
58
Kelahiran Baby Z
59
Zeeana Nameera
60
Zeea Ingin Juna
61
Usaha Juna
62
Kantor Juna
63
Kantor Juna part 2
64
Restu yang tertunda
65
Pembalasan Maut sang Sekretaris
66
Meraih Restu
67
Menentukan Tanggal Pernikahan
68
Pertemuan dengan Bu Lastri
69
Persiapan Pernikahan
70
Perasaan Yang Terpendam
71
Hari Pernikahan
72
Dendam Amanda
73
Naina Posesif
74
Bala Bantuan
75
Juna Sakit
76
Naina Hamil Lagi
77
Penyelamatan
78
The King of Mafia, Black Panther
79
Tentang Gabriel
80
Tentang Gabriel part 2
81
Hari Bahagia
82
CCN S2 part 1
83
CCN S2 part 2
84
CCN S2 part 3
85
CCN S2 Part 4
86
CCN S2 Part 5
87
CCN S2 Part 6
88
CCN S2 Part 7
89
CCN S2 Part 8
90
CCN S2 Part 9
91
CCN S2 Part 10
92
CCN S2 Part 11
93
CCN S2 Part 12
94
CCN S2 Part 13
95
CCN S2 Part 14
96
CCN S2 Part 15
97
CCN S2 Part 16
98
CCN S2 Part 17
99
CCN S2 Part 18
100
CCN S2 Part 19
101
CCN S2 Part 20
102
CCN S2 Part 21
103
CCN S2 Part 22
104
CCN S2 Part 23
105
CCN S2 Part 24
106
CCN S2 Part 25
107
CCN S2 Part 26
108
CCN S2 Part 27
109
CCN S2 Part 28
110
CCN S2 Part 29
111
CCN S2 Part 30
112
CCN S2 Part 31
113
CCN S2 Part 32
114
CCN S2 Part 33
115
CCN S2 Part 34
116
CCN S2 Part 35
117
CCN S2 Part 36
118
CCN S2 Part 37
119
CCN S2 Part 38
120
CCN S2 Part 39
121
CCN S2 Part 40
122
CCN S2 Part 41
123
CCN S2 Part 42
124
CCN S2 Part 43
125
CCN S2 Part 44
126
CCN S2 Part 45
127
CCN S2 Part 46
128
CCN S2 Part 47
129
CCN S2 Part 48
130
CCN S2 Part 49
131
CCN S2 Part 50
132
CCN S2 Part 51
133
CCN S2 Part 52
134
CCN S2 Part 53 Happy Ending
135
Jangan Dibaca
136
Jangan Dibaca
137
Jangan Dibaca
138
Jangan Dibaca
139
Jangan Dibaca
140
Jangan Dibaca
141
Jangan Dibaca
142
Pengumuman
143
Pengumuman Karya Baru
144
Ekstra part: S3 Cerita Cinta Haifa
145
Ekstra Part: S3 Berkumpul Bersama Keluarga
146
Ekstra Part: Hari Pertama kerja
147
Ekstra Part: Keusilan Haifa
148
Hari Kedua Bekerja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!