Arjuna Wijaya Kusuma seorang lelaki dewasa yang sudah berumur lebih dari kepala tiga. Dia belum menikah di usianya yang sudah sangat matang.
Banyak wanita yang tergila-gila padanya, selain tampan ia juga kaya raya. Ia merupakan seorang pewaris tunggal dari keluarga besar Wijaya Kusuma.
Arjuna adalah pemilik dari perusahaan Kusuma group, Perusahaan terbesar di negara itu dengan cabang dimana-mana, bahkan sampai keluar negeri.
Kedua orang tuanya, Tuan dan Nyonya Kusuma sudah lama meninggal karena kecelakan yang menimpa mereka. Saat itu Juna masih kuliah. Juna sangat frustasi saat itu, Ia merasa sangat hancur karena Ia benar-benar sendirian. Tak ada satupun keluarganya di dunia ini, hanya dia seorang diri.
Tetapi di saat keterpurukan nya, seseorang bernama Gabriel, yang usianya lebih tua darinya, mengabdikan seluruh hidupnya untuk Arjuna sang Tuan Muda.
Dia menjabat sebagai sekretaris sekaligus sahabat dan juga kakak untuk Arjuna.
Selama ini Gabriel lah yang membantunya bangkit dari keterpurukan. Dengan sedikit bantuan dari Gabriel, Juna mulai bisa mengurus semua perusahaan orang tuanya. Hingga semakin sukses seperti sekarang.
Pada suatu hari, Juna bertemu seorang wanita yang bernama Celline. Celline adalah seorang model yang baru memulai karirnya.
Celline tak sengaja menabrak tubuh kekar Juna saat ia membawa minuman dingin di tangannya dan menumpahkan nya di Tuxedo mahal Arjuna.
Arjuna sangat kesal itu, namun tiba-tiba ia melunak saat Celline menghiba dan meminta maaf kepadanya.
Juna seolah terhipnotis dengan kecantikan wanita yang ada dihadapan nya saat itu. Wajahnya yang cantik sempurna, tubuh langsing dan kaki yang jenjang dengan kulit putih mulus menambah kesempurnaan wanita itu. Apalagi ketika Juna melihat senyuman pertama Celline.
"Sangat Cantik!!!" Batin Juna
Tidak berselang lama setelah pertemuan itu, mereka mulai menjalani hubungan sebagai sepasang kekasih. Juna sangat menyayangi Celline melebihi dirinya sendiri. Celline sangat manja, apapun yang diinginkan Celline selalu dipenuhi oleh Juna.
Celline selalu mengajak Juna untuk berbelanja. Membeli semua barang branded kesukaannya. Tas, sepatu, pakaian bahkan sampai aksesoris pun ia selalu minta yang branded.
Hingga pada suatu hari, Juna ingin memberikan surprise untuk kekasihnya. Ia membawakan sebuah kotak berwarna merah berbentuk hati yang didalamnya terdapat sebuah cincin bertahtakan berlian. Juna bermaksud ingin melamar Celline saat itu.
Dengan cepat Juna berjalan menyusuri partemen kekasihnya itu. Ketika ia membuka pintu kamar Celline, Juna menemukan Celline bersama lelaki lain sedang memadu kasih di tempat tidurnya.
Juna sangat marah, ia benar benar syok. Dia tidak menyangka kekasih pujaan hatinya tega melakukan hal itu dibelakangnya. Selama dua tahun berpacaran, ia sama sekali tidak pernah melihat ada kejanggalan dalam hubungan mereka.
Celline dan pria itu terkejut melihat kedatangan Juna secara tiba-tiba. Tetapi saat itu celline lebih memilih lelaki disampingnya, dari pada juna yang sudah menjadi kekasihnya selama dua tahun. Entah apa alasannya hanya dia yang tahu.
Celline memeluk pria yang masih bercucuran keringat itu, mereka masih sama sama bertubuh polos tanpa sehelai benang pun.
Juna tidak tahan melihatnya, ia lebih memilih kembali ke perusahaannya daripada harus berdebat dengan lelaki itu. Ia masuk ke ruang kerjanya dan melemparkan cincin yg tadi ia bawa untuk dipersembahkan kepada Celline.
Ia berteriak-teriak di ruangan itu. Gabriel hanya bisa menundukkan kepalanya ketika melihat Tuan nya kembali hancur seperti dulu. Seperti saat ia kehilangan kedua orangtuanya.
Setelah kejadian itu, Juna benar-benar berubah, ia menjadi dingin, pemarah dan juga kejam. Dia bahkan tidak segan-segan menghukum orang yang berbuat kesalahan kepadanya walau sekecil apapun kesalahan itu. Baik itu pria maupunpun wanita.
Hampir setiap malam ia habiskan waktunya di club bersama wanita-wanita cantik yang setia menemaninya. Namun ia tak pernah menjalin hubungan serius kepada wanita-wanita itu, semuanya hanya untuk bersenang-senang.
***
Tak terasa, seminggu sudah Naina bekerja dirumah besar itu. Namun tak pernah sekalipun ia melihat sosok Tuan muda. Sebenarnya ia penasaran bagaimana sosok Tuan muda yang dikatakan kejam itu.
Semua orang dirumah besar itu takut bertemu dengan Tuan Muda, bahkan mereka tak diperbolehkan bicara apapun tentangnya. Jika ketahuan maka bersiap-siap lah mendapatkan hukuman dan dikeluarkan dari rumah besar.
Seperti biasanya Naina bekerja dengan baik dan cekatan. Bu Juli setiap kali mengawasinya, ia ingin sekali mencari kesalahan gadis itu namun tak pernah ia temui. Ia selalu menyuruh ini dan itu dan semuanya dilakukan dengan baik oleh Naina.
Hari sudah mulai gelap, saatnya Naina dan Bu Lastri pulang. Naina dan Bu Lastri melangkahkan kaki mereka meninggalkan rumah besar.
Baru beberapa langkah dari depan gerbang, kaki bu Lastri terhenti. Bu Lastri memegang tangan Naina agar Naina juga ikut menghentikan langkahnya.
Naina kebingungan namun dari jauh ia melihat sebuah mobil mewah berwarna hitam sedang menuju rumah besar.
Melihat bu Lastri menundukan kepala, Naina pun paham ternyata itu adalah mobilnya Tuan Muda. Naina pun ikut menundukkan kepalanya.
Saat mobil Tuan Muda sudah berlalu dari hadapan mereka, mereka pun menghela nafas lega. "Hufttt!!!"
Sementara itu di dalam mobil,
"Bukankah orang itu salah satu pelayan disini? Dan siapa gadis yang bersamanya, apakah dia anaknya?" tanya Tuan Muda Juna dengan ekspresi datar.
"Ya, Tuan muda. Dia adalah salah satu pelayan dirumah anda dan gadis itu bukanlah anaknya. Dia adalah pelayan baru disini. Dia menggantikan posisi pelayan yang berhenti beberapa minggu yang lalu."
Juna hanya terdiam sambil terus menatap kearah depan dengan tatapan kosong.
Di perjalanan, Naina bertanya kepada Bu Lastri
"Bu Lastri, tadi itu mobilnya Tuan Muda, ya?"
"Iya, Naina. Makanya tadi Ibu berhenti melangkah. Takutnya Tuan Muda menganggap kita tidak menghormatinya." kata Bu Lastri menjelaskan.
"Untung Bu Lastri cepat tanggap, ya! Kalau tidak kita bisa dalam masalah." sahut Naina.
" Iya... " ucap Bu Lastri sambil tersenyum kemudian mengelus lembut puncak kepala Naina.
Mereka meneruskan perjalanan mereka dan menunggu angkot yang biasanya mengantarkan mereka kembali ke kampung. Saat angkotnya sudah tiba, Naina dan Bu Lastri segera memasukinya.
Perjalanan hari ini terasa sangat panjang bagi Naina. Mungkin karena kelelahan yang ia rasakan, pekerjaan hari ini tak putus-putus, selalu menyambung seperti jalan tol.
Bu Juli tiada henti menyuruhnya macam-macam, tak ada sedikitpun waktu luang yang di sia-siakan olehnya.
Setibanya di rumah, Naina tidak langsung mandi. Ia ingin beristirahat sejenak melepas lelah yang ia rasakan. Ibunya kasihan melihat Naina yang begitu kelelahan. Beliau membuatkan teh hangat dan memberikannya kepada Naina.
Naina pun langsung menyeruput teh hangat buatan Ibunya itu. Terasa begitu nikmat, teh yang di buat dengan penuh cinta oleh Ibunya.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Nur Lizza
dasar y bu juli mau cr2 kskhn orng.ingt bu jgn kejam3 entr bener2 gk ada yg mau rugi loh
2023-07-02
0
fera fadli
maklum aj sm bu juli si kpla pelayan.. (maaf) perwan tua biasa ny sensi liat anak gadis, ap lg cantik bawaan ny emosi aj..
2022-07-05
0
Kendarsih Keken
semangattt Naina , aq nya baru mulai baca cerita ini
2021-11-15
0