Labuan Bajo

Mawar sangat bahagia karena hari ini ia dan Arka akan pergi berbulan madu ke tempat yang ia sangat sukai.

Tak lupa Arka pun sudah meminta izin kepada Rita, tentu saja Rita sangat bahagia mendengarnya.

****

Setelah beberapa waktu, akhirnya Mawar dan Arka sampai ke Labuan Bajo.

Mawar benar-benar takjub dengan view di Labuan Bajo itu.

Rasanya ia ingin berteriak karena terlalu senang bisa datang ke sana.

Setelah 2 jam menunggu akhirnya penantian dia tidak sia-sia.

"Kamu seneng?" tanya Arka.

"Aku seneng banget, Mas."

"Ya udah sekarang kita ke hotel dulu, aku mau istirahat cape."

"Iya Mas."

Arka sengaja memilih hotel yang viewnya sangat bagus. Mawar benar-benar tak bisa berkedip melihat pemandangan indah itu.

***

Malam pun tiba, Arka sengaja menyiapkan makan malam romantis untuknya dan Mawar.

"Ini semua buat kamu, Mawar. Anggap aja tanda maaf aku yang selama ini belum bisa jadi suami yang baik buat kamu."

"Makasih, Mas. Aku bener-bener terharu dengan semua ini."

Di tengah kebahagiaan itu tiba-tiba saja ponsel Arka berdering.

Terlihat jelas bahwa yang menghubunginya itu Sherly.

Seketika Mawar langsung mengingat permasalahan Arka dengan Sherly yang belum terpecahkan.

"Ngapaian sih ganggu aja!" gerutu Arka.

Arka pun mematikan ponselnya, kali ini ia hanya ingin menikmati waktu bulan madunya dengan Mawar.

"Kenapa dimatiin Mas siapa tahu penting?" tanya Mawar.

"Kita di sini buat seneng-seneng, dan aku gak mau kita pikirin itu dulu."

"Ya udah iya, Mas."

"4 hari lagi kan puasa, kamu mau berapa hari di sini?"

"Hmm, aku pengen sahur pertama di rumah aja Mas."

"Ya udah kita di sini 4 hari doang ya."

"Iya Mas."

Sebenarnya ada yang mengganjal di hati Mawar, ia sama sekali belum bisa tenang sampai tahu kejelasan kehamilan Sherly.

"Ya udah yu balik ke kamar." Ujar Arka.

Arka pun menggenggam erat tangan Mawar, baru kali ini ia berani bersikap manis kepada Mawar.

Sesampainya di kamar, Mawar benar-benar salah tingkah harus berbuat apa.

'Apa malam ini akan menjadi malam panjang aku dan Mas Arka.' Ujar Mawar membatin.

"Mawar?" panggil lembut Arka.

"Iya, Mas?"

"Ini kali ke dua buat kamu?" tanya Arka.

Mawar pun mengangguk.

Perlahan Arka membuka kancing baju yang di pakai oleh Mawar, perasaan Mawar sudah tak karuan mendapat perlakuan seperti itu.

Setelah selesai Arka membuangnya ke sembarang tempat.

Terlihat jelas dada Mawar yang hanya terhalang bra.

Arka menelan salivanya berkali-kali, ia tak ingin terlalu buru-buru seperti saat pertama kali ia menyentuh Mawar, semuanya penuh dengan keterpaksaan.

Kali ini ia ingin Mawar pun menikmatinya.

Perlahan Arka menelurusi leher jenjang milik Mawar dengan lidahnya. Mawar hanya terdiam pasrah dan menikmati sentuhan dari Arka.

Arka pun dengan lembut mencium bibir Mawar dan bermain dengan lidahnya. Tangannya tidak tinggal diam, ia menelusup masuk ke dalam Bra dan memilin-milin dada Mawar.

Mawar sama sekali tidak bersuara, ia menahan setiap desahannya karena malu pada Arka.

Setelah puas dengan bercumbu tak lama akhirnya keduanya sudah tak berpakaian sehelai pun, Mawar sebenarnya merasa malu tapi ini sudah jadi kewajibannya sebagai istri.

"Hm, kamu udah siap?" ujar Arka yang sudah sejak tadi berada di atas Mawar.

Mawar hanya mengangguk, kali ini ia benar-benar salah tingkah.

Dengan perlahan Arka mendorong miliknya ke dalam milik Mawar.

"Ah." Desah Mawar. Entah kenapa rasa sakit itu masih ada padahal ini bukan pertama kali untuknya.

"Apa rasanya masih sakit?" tanya Arka.

"Sedikit, Mas."

"Kamu tahan ya."

Mawar pun mengangguk.

***

Sudah jam 2 malam, Arka belum juga berhenti menggagahi Mawar. Ia sama sekali tak ingin melewatkan momen emas ini dengan Mawar.

Mawar yang sudah kewalahan hanya terdiam pasrah mengikuti setiap gerakan dari Arka.

Tak lama akhirnya Arka tumbang di atas Mawar, Arka pun menyampingkan tubuhnya dan tidur sambil memeluk Mawar tanpa mengeluarkan miliknya.

**

Keesokan harinya jam 10:00 Mawar terbangun dengan tubuh yang begitu lelah karena semalaman habis bertempur dengan suaminya itu.

Ia merasakan sesak di bawah sana. Mawar pun memeriksanya.

"Ya ampun Mas Arka bisa-bisanya dia tidur dengan posisi seperti ini." Gerutu Mawar.

Mawar pun berusaha mencabutnya namun karena merasa ada yang bergerak Arka pun terbangun.

"Diem, aku masih ngantuk." Ucap Arka parau.

"Mas aku mau mandi, gerah."

"Nanti aja mandi sama aku, kita tidur lagi." Balas Arka.

"Mas Arka ih." Ucap manja Mawar.

Arka pun membuka matanya dan perlahan memaju mundurkan pantatnya.

"Euhh, Mas udah dulu." Ujar Mawar.

Arka tak mendengarkan rengekan Mawar ia malah memeluk erat Mawar dan terus menggagahinya.

Mawar hanya memejamkan matanya, merasakan sentuhan nikmat dari Arka.

Rasa sakit itu sudah hilang menjadi rasa indah dan nikmat yang tiada tara.

Lagi-lagi Arka menyemburkan benihnya di dalam rahim Mawar, setelah puas Arka pun membiarkan Mawar tertidur dan menyelimutinya.

"Aku gak akan pernah puas sama kamu Mawar." Ujar Arka memandangi wajah Mawar yang terlihat kecapean.

***

Mawar terbangun dengan tubuh yang masih polos tanpa sehelai benang pun.

Mawar berjalan ke kamar mandi, namun ia menjadi kesulitan berjalan karena ulah Arka.

"Mas Arka?" panggil Mawar mencarinya ke kamar mandi.

Rupanya Arka sedang sibuk berenang di kolam. Mendengar Mawar memanggilnya Arka pun menghampiri dan memakai handuknya.

"Udah bangun?" tanya Arka.

"Hm, udah."

"Kamu gapapa?"

"Gapapa, Mas. Cuma aku rada susah jalan aja." Balas Mawar menunduk menahan malunya.

Arka mengusap tengkuknya, ia sadar semua itu karena ulahnya malam dan pagi ia melakukan itu dengan Mawar.

"Aku mandi dulu ya, Mas."

Arka pun dengan sigap menggendong Mawar ke bath up.

"Ih Mas Arka."

"Tadi katanya susah jalan." Ujar Arka.

Arka dan Mawar berendam berdua di bath up.

"Kita masih punya waktu 3 hari di sini, apa kamu masih kuat?" tanya Arka.

Mawar yang sedang bersandar pun langsung menatap mata Arka.

"Ma-maksud Mas?"

Arka tersenyum kecut. "Aku gak akan berhenti selama kita di sini, karena emang tujuan kita ke sini buat memiliki anak." Jawab Arka.

"Hmm, aku, aku pasti kuat kok Mas. Cuma sekarang aku pengen istirahat dulu sebentar aja."

"Iya aku ngerti kamu cape."

Setelah mandi bersama Arka dan Mawar pun makan berdua.

"Habis ini mau kemana?" tanya Arka.

"Mau tidur Mas."

"Tidur? atau di tidurin?" goda Arka.

"Mas Arka apa sih?" Mawar salah tingkah.

'Aku gak menyangka pria yang awalnya menolak menikah dengan aku sekarang ia mulai menikmati hari-hari bersamaku." Batin Mawar.

'Kamu benar-benar membuat aku candu Mawar, senyum kamu, ketawa kamu, bahkan cara kamu merespon aku di ranjang semuanya aku suka, aku candu kamu Mawar.' Batin Arka.

Terpopuler

Comments

Tanti Riski

Tanti Riski

GK papa candu sama istri

2021-08-07

0

Puja Kesuma

Puja Kesuma

candu sama istri sendiri baguslah

2021-04-30

1

Cahaya

Cahaya

lanjt thur

2021-04-28

1

lihat semua
Episodes
1 Hari paling berat
2 Selamat tinggal dan selamat datang
3 Satu atap berdua
4 Aku bukan barang bekas.
5 Pura-pura baik
6 Keinginan Rita
7 Obat
8 Canggung
9 Telepon pagi.
10 Cuek
11 Perasaan aneh
12 Seperti cuaca yang berubah-ubah
13 Kesedihan Mawar.
14 Kelicikan Sherly
15 Empat mata
16 Seorang Cucu
17 Labuan Bajo
18 Sahur pertama
19 Ngabuburit
20 2 bulan pernikahan
21 Lebaran tiba
22 Bersikap
23 Terharu
24 Tidak istimewa lagi
25 Sherly memberi tahu semuanya
26 Syok
27 USG pertama
28 Siapa Langit sebenarnya?
29 Ancaman Sherly
30 Sabar ada batasnya
31 Luka hati
32 Relung hati
33 Pergi, hilang dan lupakan
34 Down
35 Bertindak
36 Menjadi kuat
37 Pengakuan Fras.
38 Pergi sendiri atau dipaksa
39 Ketika Mawar bangkit
40 Sayembara
41 Hampir
42 Sherly bertemu dengan Mawar
43 Langitku
44 Rencana busuk
45 Arka berpikir
46 Pertemuan setelah 3 bulan
47 Keputusan Mawar
48 Menggugat
49 Bulir-bulir air mata
50 Kesempatan yang habis
51 Arka masuk rumah sakit
52 Ruang operasi
53 Siuman
54 Getaran kecil
55 Perasaan yang sama
56 Masalah tak kunjung usai
57 Saling melukai
58 Buka perban
59 Berubah pikiran
60 Lembaran baru
61 Panggil sayang
62 Cari kebahagiaan kamu sendiri
63 Morning Kiss
64 5 bulan tentara kecil
65 Cemburu
66 Fras berhenti
67 Sekertaris baru
68 Diam seribu bahasa
69 Batal Dinner
70 Sibuk urusan masing-masing
71 Mawar mengetahui semuanya.
72 Kembali Down
73 Penguat
74 Karma itu ada
75 Over thinking
76 Gagal
77 Diujung tanduk
78 Awal kehancuran
79 Kejujuran
80 Pengadilan Agama
81 Sisa rasa
82 Putusan pengadilan
83 Hari Baru
84 naluri
85 Mama Rita
86 See you mama Rita
87 Harta Warisan
88 Membuka hati
89 Hidup terus berjalan
90 Dilema
91 Nilai harga diri
92 Wanita berkelas
93 De Javu
94 Pernikahan Langit
95 Lupakan
96 Tidak utuh kembali
97 Dilema
98 Cemburu
99 Apa masih ada hak?
100 Agresif.
101 Tidak penting
102 Ending
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Hari paling berat
2
Selamat tinggal dan selamat datang
3
Satu atap berdua
4
Aku bukan barang bekas.
5
Pura-pura baik
6
Keinginan Rita
7
Obat
8
Canggung
9
Telepon pagi.
10
Cuek
11
Perasaan aneh
12
Seperti cuaca yang berubah-ubah
13
Kesedihan Mawar.
14
Kelicikan Sherly
15
Empat mata
16
Seorang Cucu
17
Labuan Bajo
18
Sahur pertama
19
Ngabuburit
20
2 bulan pernikahan
21
Lebaran tiba
22
Bersikap
23
Terharu
24
Tidak istimewa lagi
25
Sherly memberi tahu semuanya
26
Syok
27
USG pertama
28
Siapa Langit sebenarnya?
29
Ancaman Sherly
30
Sabar ada batasnya
31
Luka hati
32
Relung hati
33
Pergi, hilang dan lupakan
34
Down
35
Bertindak
36
Menjadi kuat
37
Pengakuan Fras.
38
Pergi sendiri atau dipaksa
39
Ketika Mawar bangkit
40
Sayembara
41
Hampir
42
Sherly bertemu dengan Mawar
43
Langitku
44
Rencana busuk
45
Arka berpikir
46
Pertemuan setelah 3 bulan
47
Keputusan Mawar
48
Menggugat
49
Bulir-bulir air mata
50
Kesempatan yang habis
51
Arka masuk rumah sakit
52
Ruang operasi
53
Siuman
54
Getaran kecil
55
Perasaan yang sama
56
Masalah tak kunjung usai
57
Saling melukai
58
Buka perban
59
Berubah pikiran
60
Lembaran baru
61
Panggil sayang
62
Cari kebahagiaan kamu sendiri
63
Morning Kiss
64
5 bulan tentara kecil
65
Cemburu
66
Fras berhenti
67
Sekertaris baru
68
Diam seribu bahasa
69
Batal Dinner
70
Sibuk urusan masing-masing
71
Mawar mengetahui semuanya.
72
Kembali Down
73
Penguat
74
Karma itu ada
75
Over thinking
76
Gagal
77
Diujung tanduk
78
Awal kehancuran
79
Kejujuran
80
Pengadilan Agama
81
Sisa rasa
82
Putusan pengadilan
83
Hari Baru
84
naluri
85
Mama Rita
86
See you mama Rita
87
Harta Warisan
88
Membuka hati
89
Hidup terus berjalan
90
Dilema
91
Nilai harga diri
92
Wanita berkelas
93
De Javu
94
Pernikahan Langit
95
Lupakan
96
Tidak utuh kembali
97
Dilema
98
Cemburu
99
Apa masih ada hak?
100
Agresif.
101
Tidak penting
102
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!