Sebuah benda kecil yang terselip di kotak itu ternyata tespek.
Hati Mawar sudah campur aduk melihat tespek itu, meskipun Mawar belum memiliki perasaan apa-apa terhadap Arka akan tetapi ia istri sahnya wajar saja Mawar akan terluka ketika mengetahui suaminya menghamili perempuan lain.
Mawar membalikkan tespek itu, terlihat jelas bahwa tespek itu menunjukan 2 garis yang artinya Sherly hamil anak dari Arka.
Tubuh Mawar melemas hingga duduk di tepi ranjang sambil memegangi tespek itu.
Hatinya sakit, perih, hancur, entah harus berbuat apalagi. Apakah masih pantas rumah tangganya dipertahankan.
Arka keluar dari kamar mandi dan melihat istrinya itu sedang menangis.
"Kamu kenapa sih kok nangis?" tanya Arka.
Mawar pun dengan emosi yang memburu langsung berdiri tegak dan menanyakan tespek itu pada Arka.
"Ini apa Mas! ini apa?" ucap Mawar dengan bibir yang bergetar.
Arka pun mengambil tespek yang Mawar pegang itu.
Arka terkejut menggelengkan kepalanya. "Ini apa sih maksudnya?" tanya Arka.
Mawar pun melemparkan surat dari Sherly itu pada Arka. "Kamu baca sendiri Mas!" tegas Mawar.
Dengan seksama Arka membaca setiap bait surat itu.
"Gak! gak mungkin Sherly hamil!" ucap Arka dengan yakinnya.
"Aku permisi dulu Mas. Aku capek." Ujar Mawar melenggang dari kamar mereka entah kemana.
Arka mengambil ponselnya lalu menghubungi Sherly.
"Hallo Mas Arka? gimana kamu udah terima kotak dari aku heuh?" ujar Sherly di seberang sana.
"Maksud kamu apa sih Sher?" ucap Arka.
"Mas aku cuma ngasih tahu kamu kalo aku hamil dan kamu gak lupa kan kita sering melakukan itu dan bahkan berkali-kali." Tegas Sherly.
"Ya tapi kamu gak mungkin hamil karena kamu selalu minum obat dan kadang kalo kamu gak minum obat aku yang pake pengaman."
"Tapi aku gak setiap waktu minum obat Mas, aku pernah juga gak minum obat saat bareng sama kamu!" ucap Sherly meyakinkan.
Arka memijat pelipisnya. "Kenapa sih kamu sebodoh itu Sher?"
"Apa kamu bilang aku bodoh Mas? inget ya setiap melakukan itu kita sama-sama menikmatinya. Terus sekarang apa? kamu marah karena aku hamil anak kamu? heuh laki-laki macam apa sih kamu?" sarkas Sherly.
"Tapi aku gak yakin itu anak aku, apa jangan-jangan?"
"Apa sih Mas? selama ini aku cuma berani melakukan itu sama kamu! bahkan perawan aku itu kamu yang mengambil!" bentak Sherly.
"Semenjak aku menikah sama Mawar kita gak pernah melakukan itu lagi!" balas Arka geram.
"Heh emang Mas pikir hamil itu bisa sesingkat itu? bisa aja kan kehamilan aku ini udah 2 bulan lebih dan di saat itu Mas masih sering nyentuh aku!"
"Aku gak akan percaya sama wanita busuk kaya kamu!" tegas Arka.
"Oh ya udah kalo gitu aku bakalan sebar kehamilan aku itu di koran, biar nama baik kamu hancur Mas!" ancam Sherly.
"Mau kamu apa sih!"
"Aku mau kita pacaran lagi Mas, kamu jagain aku!"
"Tapi sampai kapan pun aku gak akan bisa menikahi kamu Sherly! aku ini udah menikah sama Mawar."
"Aku gak minta kamu nikahi Mas, aku cuma mau bareng terus sama kamu sampai anak kita lahir nanti kamu harus tetap membiayai hidup aku sama anak kita!" tegas Sherly.
"Oke kalo itu mau kamu aku turutin!" ucap Arka lalu mematikan sambungan teleponnya.
Arka pun segera turun dan mencari keberadaan Mawar. Hingga akhirnya ia menemukan Mawar di taman rumahnya.
Terlihat dari belakang tubuh Mawar bergetar dan sepertinya ia sedang menangis pilu.
Tanpa basa-basi Arka duduk di sebelahnya.
"Aku emang laki-laki bodoh ya?" tanya Arka.
Seketika Mawar langsung menghapus air matanya, tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya.
"Aku minta maaf Mawar, kalo selama ini cuma bisa menyakiti hati dan fisik kamu." Ujar Arka.
"Gapapa Mas, kalo posisi kamu bukan suami aku mungkin sekarang juga kamu udah menikahi kekasih kamu itu." Balas Mawar getir.
"Aku menyesal. Aku gak menyangka kejadiannya bakalan kaya gini."
"Penyesalan memang selalu datang di ujung cerita Mas, tapi aku harap kamu gak lari dari tanggung jawab kamu." Ucap Mawar.
"Kamu pasti kecewa dan jijik banget sama aku Mawar, karena sikap aku jauh berbeda dengan Mas Dika. Aku ini bajingan."
"Bagaimana pun juga suami sah aku sekarang kamu Mas, aku harus menerima dengan hati yang ikhlas." Ucap lembut Mawar.
"Tapi aku gak yakin Sherly hamil anak aku."
"Ma-maksud kamu?"
"Iya, karena selama ini aku selalu pake pengaman begitu juga dia."
"Mungkin aja kamu pernah lupa Mas, apalagi di saat kalian sedang mabuk." Mawar menundukan kepalanya, sakit begitu sakit hatinya saat ini.
"Aku juga bingung gimana kedepannya nanti, apalagi kalo sampe mama tahu ini semua."
"Mama gak bakalan tahu." Ucap Mawar.
"Kamu yakin?"
"Anggap aja ini masalah kita berdua gak perlu ada yang tahu selain kita Mas."
Hati Arka terenyuh mendengar ucapan Mawar itu, Mawar benar-benar berhati malaikat.
'Kenapa kamu sebaik ini sama aku Mawar, padahal aku sering kasar dan menyakiti kamu.' Batin Arka.
"Jujur, semenjak menikah sama kamu aku udah gak pernah melakukan itu sama Sherly. Pernikahan kita sudah 1 bulan lebih bahkan beberapa hari lagi 2 bulan dan aku ingin tahu berapa usia kehamilan Sherly." Ucap Arka.
"Jadi kamu merasa Sherly itu menjebak kamu Mas?"
"Mungkin, karena dia itu licik dan busuk." Ujar Arka.
"Tapi bagaimana pun dia, kamu tetap mencintainya 'kan Mas?
Arka terdiam sejenak. 'Cinta? kenapa perasaan itu seolah hilang untuk Sherly? yang ada hanya kekesalan aku terhadapnya.' Batin Arka.
"Eu, Mama katanya mau idul fitri di sana." Arka mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Jadi Mama gak pulang cepet?"
"Ya masih lama, sebulan lebih lagi. Nenek gak ada yang jagain di sana." Ujar Arka.
'Semakin banyak juga yang akan aku hadapi sendirian kedepannya, Mas Arka akan berani berbuat apa pun tanpa mama di sini.' Batin Mawar.
"Nanti aku ambil cuti, biar kita juga bisa kesana beberapa hari biar kerjaan di urus sama Fras." Ucap Arka.
"Iya, Mas." Balas Mawar.
"Kamu udah gapapa?"
"Gapapa kok."
Tiba-tiba saja Arka memeluk Mawar dengan erat. Mawar merasakan seolah yang memeluknya itu Dika bukan Arka.
"Ka-kamu udah beberapa hari gak ke kantor Mas? tanya Mawar.
Arka pun melepaskan pelukannya. "Ckk, kan aku bilang ada Fras. Dia bisa handle semuanya kok."
"Ya udah kalo gitu mendingan sekarang kamu temuin Sherly Mas."
"Loh, ngapain?"
"Kamu harus perhatiin dia, dia lagi mengandung anak kamu."
Arka menatap nanar kedua bola mata Mawar, ia tahu banyak kesedihan yang Mawar sembunyikan di balik mata indahnya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Rembulan Colection
oflapq. (
2021-10-17
0
Tanti Riski
makin seru ceritanya
2021-08-07
0
Puja Kesuma
jebakan batman tuh
2021-04-30
1