Mawar masih bersimpuh dimakam suaminya itu. Matanya sudah sembab tetapi ia tak berhenti menangis.
"Mawar ayo de." Ajak Mirna kakaknya.
Perempuan berusia 21 tahun itu tak menghiraukan ucapan kakaknya itu, ia terus menangis memeluk makam Dika.
"Kamu harus ikhlaskan Dika, Mawar. Mama tahu ini berat tapi ini sudah jadi takdir kamu dan Dika." Ucap Rita memeluk Mawar.
"Mas Dika kenapa kamu begitu cepat ninggalin aku mas." Lirih Mawar.
"Ma, Arka ke mobil duluan." Ucap pria itu dingin.
"Tunggu Arka." Ucap Rita.
Arka menghentikan langkah kakinya. "Ada apa ma?"
"Kamu harus secepatnya menikah dengan Mawar,"
"T-tapi ma--"
"Karena itu pesan terakhir kakak kamu,"
Arka berdecak kesal lalu pergi dari tempat itu.
Mirna tampak bingung dengan ucapan mertua adiknya itu. "Tunggu ma, maksudnya menikah dengan Mawar?" tanya Mirna.
"Iya Mirna, Dika berpesan kalo Mawar harus menikah dengan Arka."
"Apa kamu mau de?" tanya Mirna pada Mawar yang masih memeluk makam Dika.
Mawar beranjak, lalu menghapus air matanya. "Karena ini pesan terakhir dari mas Dika aku mau kak."
"Iya, kakak minta kamu yang kuat ya. Kamu harus kuat." Ucap Mirna.
Hati Mawar sebenarnya sakit, sangat sakit. Belum sehari suaminya pergi ia sudah harus menjawab tentang pernikahannya dengan Arka, adik iparnya.
****
"Mama mau kamu secepatnya menikah sama Mawar." Ucap Rita pada Arka yang sedang fokus menyetir.
"Mawar lagi Mawar lagi! bisa gak sih ma nanti aja kita bahasnya!" tegas Arka.
"Arka! kamu lupa pesan terakhir kakak kamu, dia minta kamu jagain Mawar dan menikah dengannya!"
"Ma, kuburan mas Dika aja masih basah sekarang mama udah bahas pernikahan aku sama Mawar?"
"Biarin! karena ini amanah dan bukan keinginan mama!"
"Jujur aku tuh gak mau nikah sama Mawar, aku gak cinta ma sama dia!" tegas Arka.
"Arka! mama gak peduli kamu cinta atau enggak sama Mawar yang jelas kamu harus segera menikah!"
"Ma! Arka itu punya pacar dan Arka juga mau menikah!"
"Mama gak peduli!! Mawar itu perempuan baik-baik makannya mama setuju dia nikah sama kakak kamu Arka!"
"Tapi---"
"Kalo kamu menolak menikah sama Mawar jangan harap kamu akan mendapatkan harta warisan Mama, sepeserpun Mama gak akan ngasih kamu. Mama lebih baik sumbangkan semua harta kekayaan Mama ke panti asuhan! karena selama ini juga yang menggantikan papa kamu itu Dika, bukan kamu." Ancam Rita.
"Terus aja terus banding-bandingin Arka sama mas Dika!"
"Memang seperti itu kenyataannya! selama ini kamu cuma tahu minta uang dan uang! mulai sekarang kamu gantikan posisi kakak kamu atau--"
"Iya ma iya, Arka bakalan gantiin posisi mas Dika!"
"Dan?" tanya Rita.
"Dan menikah dengan Mawar." Ucap Arka dengan sedikit ditekan.
"Bagus!" tutur singkat Rita.
"Aku terpaksa ngelakuin ini, kalo aku nolak mama gak akan ngasih aku apa-apa. Bisa-bisa aku jadi gelandangan." Batin Arka.
Disudut lain Mawar baru saja sampai kerumah, rumahnya bersama Dika.
"Mas kenapa secepat itu kamu pergi, kamu bohong mas katanya kamu mau bawa aku ke Amerika buat bulan madu? katanya kamu mau punya anak sama aku, tapi sekarang kenapa kamu malah pergi?" Mawar terus berbicara sendirian dirumah itu.
Mirna tidak bisa menemaninya karena suaminya malam ini akan pulang dari luar negeri setelah urusan bisnisnya selesai.
Nasib Mirna dan Mawar memang baik, sama-sama dinikahi pria yang bergelimang harta, orang tua mereka sudah tiada sejak mereka kecil. Sejak kecil Mirna lah yang merawat Mawar, meskipun semuanya serba kekurangan.
******
"Saya terima nikahnya Mawar Melati binti Barjo dengan uang 50 juta dan seperangkat alat solat dibayar tunai."
"Bagaimana para saksi sah?"
"SAAHHHH!!"
"ALHAMDULILAH."
Hari ini Arka dan Mawar sudah sah menjadi suami istri secara agama dan negara, tak ada kebahagiaan baik di mata Mawar dan Arka.
Tepat setelah 7 hari kepergian Dika, Arka dan Mawar menjalankan amanahnya.
"Arka cium kening Mawar." Bisik Rita ditelinganya.
"Ah ngapain sih ma?"
"Arka!" mata Rita melotot.
Dengan terpaksa Arka mencium kening Mawar. Beberapa wartawan mengabadikan pernikahan Arka dan Mawar ini bukan karena mereka artis tetapi karena mereka adalah keluarga besar Dewantara, orang terkaya di kota itu. Apalagi berita kematian Dika sudah mulai mencuat di koran lalu tiba-tiba adiknya menikah dengan istrinya, pasti akan menjadi berita yang menarik.
..
Mawar dan Arka berdiri berdampingan menyalami para tamu yang berdatangan.
"Selamat ya mas." Ucap seorang perempuan lalu memeluk Arka dengan erat dan dibalas olehnya.
Serly, perempuan itu bersama Serly. Serly adalah pacar Arka. Mereka berencana akan menikah tahun ini tetapi takdir berkata lain, Arka malah menikah dengan Mawar. Perempuan yang sama sekali tidak ia cintai.
"Terimakasih sayang." Bisik Arka ditelinga Serly.
Serly melepaskan pelukannya lalu berlanjut menyalami Mawar.
"Selamat ya." Ucap Serly.
Mawar hanya tersenyum tipis ke arah Serly tanpa membalas ucapannya.
"Jagain pacarku baik-baik ya." Bisik Serly lalu pergi.
Mawar hanya diam tanpa membalas ucapan perempuan yang berpenampilan seksi itu.
"Jadi mas Arka punya pacar? terserahlah aku gak peduli." Batin Mawar.
Sejak ijab kobul tadi, tak ada yang memulai percakapan diantara Arka dan Mawar. Mereka hanya diam satu sama lain.
Arka beranjak pergi dari pelaminan, matanya mengelilingi setiap sudut tempat itu.
"Kemana Serly?" batinnya.
"Kamu cari aku mas?" ucap seorang perempuan di belakangnya.
"Serly?" ucap Arka.
Arka menarik tangan Serly ketempat yang sepi lalu memeluknya dengan erat. "Aku kangen banget sama kamu,"
"Aku juga mas." Balas Serly.
"Kamu gapapa kan? kamu sehat kan?" Arka melepaskan pelukannya, tangannya mengulur mengusap kedua pipi Serly.
Arka semakin mendekatkan bibirnya pada bibir Serly tetapi Serly menahannya.
"Jangan sekarang mas, nanti ada yang lihat." Ujarnya.
Arka langsung menjauhkan dirinya dari Serly. "Kamu bener sayang aku harus segera kembali kepelaminan pasti mama nyariin aku."
Serly mengangguk lalu membiarkan Arka pergi.
"Kamu dari mana sih Arka?" tanya Rita pada Arka yang baru saja kembali.
"A-arka abis dari toilet ma, iya toilet." Ucap Arka gugup.
"Yaudah sekarang kamu temenin Mawar lagi jangan keluyuran!" tegas Rita.
"Iya Ma." Jawab Arka malas. Arka pun berjalan ke pelaminan.
Mawar hanya diam tanpa bertanya apa-apa pada Arka yang sekarang sudah sah menjadi suaminya itu.
"Gak pegel berdiri terus?" sindir Arka.
Mendengar sindiran dari Arka akhirnya Mawar duduk tanpa menjawab sepatah kata pun.
"Mas kamu yang tenang ya disana, aku udah turutin keinginan kamu buat nikah sama adik kamu. Meskipun sejujurnya aku gak mau dan sama sekali gak cinta sama dia, aku juga tahu mas Arka pun terpaksa menikah sama aku gara-gara kamu." Batin Mawar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Emy Ningsih
bukannya tggu masa Iddah ya...kok main nikah aja mana dlm 7hari lagi ...
2022-10-12
1
Tanti Riski
🥰🥰🥰🥰🥰
2021-08-07
0
Wulan Dari
amanah...klu tak sanggup menjalankan'y, sebaik'y tidak usah diterima...
drpd menyakiti diri sendiri & org lain...
malah makin tambah dosa...☹☹☹☹
2021-07-18
2