Seperti cuaca yang berubah-ubah

Malam ini Mawar tak bisa tidur karena merasakan sakit dan perih di area putingnya.

Arka yang sedari tadi menunggunya sambil menonton Tv pun akhirnya mematikan Televisinya karena melihat Mawar yang gelisah.

"Kenapa kok gak tidur?" tanya Arka.

Mawar hanya menggelengkan kepalanya.

Arka pun mendekati Mawar. "Kata dokter aku yang harus menyentuhnya kalo kamu lagi sakit."

"Ma-maksud Mas?"

"Ya biar sakitnya mereda aku harus lakuin itu lagi."

"Gak, Mas aku gak mau!"

"Tenang aja, aku pasti lembut kok. Biar kamu gak kesakitan dan bisa tidur."

Arka pun menyampingkan tubuhnya, begitunya juga tubuh Mawar.

Dengan perlahan Arka menyentuh ****** itu dan mengulumnya dengan lembut.

"Hmmh Mas pelan-pelan ya ..," lirih Mawar.

Arka dengan lembut mengulum dan menyusu seperti bayi hingga akhirnya keduanya terlelap.

...

Keesokan harinya, Mawar merasakan hangat di area putingnya dan ternyata Arka belum melepaskan kulumannya itu.

Mawar melihat jelas wajah tampan Arka, ketika Arka tidur wajahnya memang persis seperti Dika bahkan sulit membedakan keduanya. Hanya saja sikap mereka bertolak belakang, Dika yang lemah lembut dan sayang padanya sedangkan Arka sikapnya sulit ditebak seperti cuaca yang selalu berubah-ubah.

Mawar berusaha melepaskan ******* Arka, hingga akhirnya Arka tersadar dan bangun.

"Hmm, kenapa sih?" ucap Arka parau.

"A-aku mau pipis Mas."

Arka pun beranjak dan mencoba membangunkan tubuh Mawar.

"Gak usah ish! aku bisa sendiri." Protes Mawar.

Mawar pun pergi ke kamar mandi tanpa memakai bajunya, sedangkan Arka kembali melanjutkan tidurnya.

Mawar berniat untuk berendam di bath up tentu saja itu akan membuatnya merasakan perih.

"Semua ini gara-gara Mas Arka." Gerutu Mawar lalu kembali ke kamar.

"Mas aku mau pulang ke rumah Mama." Ucap Mawar mencoba membangunkan suaminya itu.

"Enghh, apa sih ngapain pulang di sini juga sama kan rumah." Balas Arka malas.

"Ya udah aku balik sendiri, lagian bi Inah pasti khawatir." Ucap Mawar.

Ia pun segera membereskan pakaiannya, tanpa memakai bra karena masih sakit.

Arka yang sedang bermalas-malasan pun akhirnya ditinggal pulang oleh istri terpaksanya itu.

***

Sesampainya Mawar di rumah, rupanya bi Inah sangat cemas dengannya.

"Ya ampun non kemana aja bibi cemas dari kemarin gak pulang." Ujar Inah.

"Aku sama Mas Arka di rumah Mas Dika dari kemarin Bi." Balas Mawar.

"Oh, gitu. Ya udah kalo gitu non makan dulu ya, den Arkanya mana?" tanya Inah.

"Dia bentar lagi sampe kok Bi, Bibi anterin makannya ke kamar aja ya."

"Ya udah kalo gitu non."

Mawar pun melangkahkan kakinya menuju kamar. Sesampai di sana Mawar duduk di tepi ranjang. Membayangkan apa yang pernah terjadi di ruangan itu.

Mahkota yang ia pikir akan jadi milik Dika ternyata Arka yang mengambilnya, dengan terpaksa karena pengaruh obat perangsang.

Ada sedikit kekecewaan di lubuk hati Mawar, karena Arka melakukan semua itu dengan kasar dan secara paksa yang membuat ia kesakitan sepanjang tidur dengannya.

..

"Non ini makanannya, Bibi taro di luar ya." Ucap Inah di luar kamar.

"Iya Bi." Teriak Mawar.

Mawar pun akhirnya keluar dan mengambil makanan itu dan kembali masuk.

***

Setelah menghabiskan makanannya Mawar ke dapur untuk mencuci piring, akan tetapi Inah melarangnya.

"Gak usah Non, biar Bibi aja." Ujarnya.

"Gapapa kok Bi, aku udah biasa." Balas Mawar.

"Non istirahat aja, kayanya Non lagi sakit ya?"

Mawar tersenyum tipis. "Aku gapapa kok Bi Inah."

"Maaf, Non kalo Bibi lancang. Non gak pake bra? dan kelihatannya Non nahan sakit gitu pas jalan? ada apa sih cerita sama Bi Inah." Sahut Inah.

"Euu, gapapa kok Bi. Kalo gitu aku balik ke kamar dulu ya."

Mawar pun meninggalkan Inah yang penasaran dengan keadaannya saat ini.

***

Arka terbangun dan meraba sebelahnya.

Dengan terpaksa ia membuka kedua matanya. "Mawar? kok dia gak ada?" gerutunya.

Arka pun beranjak dan mencari Mawar di setiap sudut ruangan itu, tapi Mawar sudah tak ada di sana.

"Kenapa sih dia pulang gak bareng aku aja!" gerutu Arka.

Arka akhirnya pulang tanpa mandi pagi, tapi tentu saja itu semua tak mengurangi ketampanannya.

Sesampainya di rumah Arka langsung berlari dan menemui Mawar di kamar mereka.

"Mas Arka?" ucap Mawar melihat Arka membukakan pintu kamar.

"Terus aja gitu, pergi gak seizin aku." Sindir Arka.

"Kan aku udah bilang mau pulang." Balas Mawar.

"Gimana itu kamu udah membaik?" tanya Arka.

"Udah, cuma belum bisa pake bra aja, udah lah Mas ngapain nanyain ini semua juga karena Mas Arka yang keterlaluan." Tegas Mawar.

"Okee, okee, aku minta maaf. Tapi di sini kamu juga salah pergi gak izin dulu sama aku." Tutur Arka.

"Mas juga gak bisa lah siksa aku kaya gitu, aku ini cuma perempuan biasa dan bisa melakukan kesalahan." Ungkap Mawar.

Tiba-tiba saja pintu kamar di ketuk, siapa lagi kalau bukan Inah.

"Maaf, kalo Bibi ganggu waktunya tapi ini ada kiriman paket buat Aden sama Non." Ucap Inah di luar sana.

"Masuk aja Bi." Ucap Arka.

Inah pun masuk dengan membawa paket sebesar kotak sepatu.

"Ini dari siapa Bi?" tanya Arka.

"Hm, gak tahu Den. Bibi permisi dulu ya." Ucap Inah lalu melenggang dari ruangan itu.

For Arka and Mawar.

Di Tempat.

Kalimat itu terpangpang jelas di pinggir paket itu.

Karena penasaran Mawar pun mendekati Arka. "Dari siapa Mas?" tanya Mawar.

"Gak tahu lah, orang iseng pasti. Kamu buka aja aku mau mandi." Ucap Arka.

Arka pun memberikan kotak itu pada Mawar. Dengan perlahan Mawar membuka paket misterius itu.

Di dalamnya terdapat sebuah surat untuk Arka dan Mawar.

*Hai Mas Arka dan Mawar.

Kalian pasti terkejut dengan isi dari paket ini. Hmm, kira-kira apa ya isinya? aku cuma mau bilang kalian gak bisa bahagia di atas penderitaan aku.

Aku pasti kan setelah melihat isi paket ini Mas Arka bakalan tunduk dan menyesal sama aku, dan buat kamu mba Mawar kamu pasti di tinggal pergi sama Mas Arka.

Jangan ngarep Mas Arka cinta ya sama kamu, karena dia itu cuma milik aku seorang. Kamu itu cuma istri terpaksanya, istri yang di nikahi karena almarhum kakaknya, yaitu Mas Dika.

Kasihan juga ya nasib kamu, harus ditinggal suami meninggal eh terus menikah sama suami yang gak cinta sama kamu. Aku sih cuma ngasih tau kamu siap-siap aja di depak dari kehidupan Mas Arka, karena apa? hmm kamu cari aja jawabannya di kotak ini."

Sherly chans*.

Isi surat itu seolah mengiris hati Mawar. Tak terasa air matanya sudah berjatuhan mengenai surat itu.

Mawar pun akhirnya mencari maksud dari surat itu dan ternyata ia menemukan...

Terpopuler

Comments

Tanti Riski

Tanti Riski

lanjuut

2021-08-07

0

Daryati Daryati

Daryati Daryati

lnjut

2021-04-26

1

Fida Basuki

Fida Basuki

up lg...

2021-03-25

1

lihat semua
Episodes
1 Hari paling berat
2 Selamat tinggal dan selamat datang
3 Satu atap berdua
4 Aku bukan barang bekas.
5 Pura-pura baik
6 Keinginan Rita
7 Obat
8 Canggung
9 Telepon pagi.
10 Cuek
11 Perasaan aneh
12 Seperti cuaca yang berubah-ubah
13 Kesedihan Mawar.
14 Kelicikan Sherly
15 Empat mata
16 Seorang Cucu
17 Labuan Bajo
18 Sahur pertama
19 Ngabuburit
20 2 bulan pernikahan
21 Lebaran tiba
22 Bersikap
23 Terharu
24 Tidak istimewa lagi
25 Sherly memberi tahu semuanya
26 Syok
27 USG pertama
28 Siapa Langit sebenarnya?
29 Ancaman Sherly
30 Sabar ada batasnya
31 Luka hati
32 Relung hati
33 Pergi, hilang dan lupakan
34 Down
35 Bertindak
36 Menjadi kuat
37 Pengakuan Fras.
38 Pergi sendiri atau dipaksa
39 Ketika Mawar bangkit
40 Sayembara
41 Hampir
42 Sherly bertemu dengan Mawar
43 Langitku
44 Rencana busuk
45 Arka berpikir
46 Pertemuan setelah 3 bulan
47 Keputusan Mawar
48 Menggugat
49 Bulir-bulir air mata
50 Kesempatan yang habis
51 Arka masuk rumah sakit
52 Ruang operasi
53 Siuman
54 Getaran kecil
55 Perasaan yang sama
56 Masalah tak kunjung usai
57 Saling melukai
58 Buka perban
59 Berubah pikiran
60 Lembaran baru
61 Panggil sayang
62 Cari kebahagiaan kamu sendiri
63 Morning Kiss
64 5 bulan tentara kecil
65 Cemburu
66 Fras berhenti
67 Sekertaris baru
68 Diam seribu bahasa
69 Batal Dinner
70 Sibuk urusan masing-masing
71 Mawar mengetahui semuanya.
72 Kembali Down
73 Penguat
74 Karma itu ada
75 Over thinking
76 Gagal
77 Diujung tanduk
78 Awal kehancuran
79 Kejujuran
80 Pengadilan Agama
81 Sisa rasa
82 Putusan pengadilan
83 Hari Baru
84 naluri
85 Mama Rita
86 See you mama Rita
87 Harta Warisan
88 Membuka hati
89 Hidup terus berjalan
90 Dilema
91 Nilai harga diri
92 Wanita berkelas
93 De Javu
94 Pernikahan Langit
95 Lupakan
96 Tidak utuh kembali
97 Dilema
98 Cemburu
99 Apa masih ada hak?
100 Agresif.
101 Tidak penting
102 Ending
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Hari paling berat
2
Selamat tinggal dan selamat datang
3
Satu atap berdua
4
Aku bukan barang bekas.
5
Pura-pura baik
6
Keinginan Rita
7
Obat
8
Canggung
9
Telepon pagi.
10
Cuek
11
Perasaan aneh
12
Seperti cuaca yang berubah-ubah
13
Kesedihan Mawar.
14
Kelicikan Sherly
15
Empat mata
16
Seorang Cucu
17
Labuan Bajo
18
Sahur pertama
19
Ngabuburit
20
2 bulan pernikahan
21
Lebaran tiba
22
Bersikap
23
Terharu
24
Tidak istimewa lagi
25
Sherly memberi tahu semuanya
26
Syok
27
USG pertama
28
Siapa Langit sebenarnya?
29
Ancaman Sherly
30
Sabar ada batasnya
31
Luka hati
32
Relung hati
33
Pergi, hilang dan lupakan
34
Down
35
Bertindak
36
Menjadi kuat
37
Pengakuan Fras.
38
Pergi sendiri atau dipaksa
39
Ketika Mawar bangkit
40
Sayembara
41
Hampir
42
Sherly bertemu dengan Mawar
43
Langitku
44
Rencana busuk
45
Arka berpikir
46
Pertemuan setelah 3 bulan
47
Keputusan Mawar
48
Menggugat
49
Bulir-bulir air mata
50
Kesempatan yang habis
51
Arka masuk rumah sakit
52
Ruang operasi
53
Siuman
54
Getaran kecil
55
Perasaan yang sama
56
Masalah tak kunjung usai
57
Saling melukai
58
Buka perban
59
Berubah pikiran
60
Lembaran baru
61
Panggil sayang
62
Cari kebahagiaan kamu sendiri
63
Morning Kiss
64
5 bulan tentara kecil
65
Cemburu
66
Fras berhenti
67
Sekertaris baru
68
Diam seribu bahasa
69
Batal Dinner
70
Sibuk urusan masing-masing
71
Mawar mengetahui semuanya.
72
Kembali Down
73
Penguat
74
Karma itu ada
75
Over thinking
76
Gagal
77
Diujung tanduk
78
Awal kehancuran
79
Kejujuran
80
Pengadilan Agama
81
Sisa rasa
82
Putusan pengadilan
83
Hari Baru
84
naluri
85
Mama Rita
86
See you mama Rita
87
Harta Warisan
88
Membuka hati
89
Hidup terus berjalan
90
Dilema
91
Nilai harga diri
92
Wanita berkelas
93
De Javu
94
Pernikahan Langit
95
Lupakan
96
Tidak utuh kembali
97
Dilema
98
Cemburu
99
Apa masih ada hak?
100
Agresif.
101
Tidak penting
102
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!