[Sekarang kamu harus pulang mas, dirumah ada mama.] Mawar mengirimi suaminya pesan.
Arka membaca pesan Mawar itu. "Ah sial!!" gerutunya.
"Kenapa sayang?" tanya Serly.
"A-aku harus pulang sayang, aku nginepnya lain kali aja soalnya dirumah ada mama."
"Mama?"
"Iya, bisa gawat kalo dia tahu aku gak pulang."
"Yaudah iya, gapapa kok Mas aku berusaha ngertiin."
"Yaudah sayang makasih, kamu emang pacar terbaik aku."
***
Arka masuk kedalam rumahnya, tampak Rita dan Mawar yang sedang berbincang-bincang.
"Eh Mama ada disini?" sapanya.
"Arka sekarang kemasi semua barang-barang kamu kita tinggal dirumah mama ya."
"M-maksud mama?" Arka pura-pura tak mengerti.
"Iya kamu sama Mawar tinggal dirumah mama, soalnya mama kesepian dirumah."
'Kalo aku tinggal sama mama gak bakalan bebas bersikap sama Mawar nih.' Batin Arka.
"Arka kok kamu diem! kamu gak mau?" tanya Rita.
"Arka mau kok Mah mau."
"Yaudah sekarang kalian beresin barang-barang kalian hari ini juga kita pindah."
"Hari ini?" ucap Mawar dan Arka serentak.
"Iya, lagian kan kita cuma mau pindah orang, bukan rumah jadi paling cuma bawa baju doang dan barang-barang Arka juga masih dirumah Mama."
"Yaudah iya Ma, kita beres-beres dulu." Tutur Mawar.
Mawar dan Arka sibuk memasukan barang-barang mereka ke dalam koper.
"Ngapain sih Mama pake ngajak tinggal bareng segala!" gerutu Arka.
Mawar hanya fokus pada kegiatannya tanpa menghiraukan ucapan Arka.
"Udah selesai?" tutur Rita pada anak dan menantunya yang menuruni tangga.
"Udah kok Mah." balas Mawar.
"Yaudah sekarang kita berangkat."
****
"Arka sekarang ini kamar kamu dan Mawar." ucap Rita memperlihatkan kamar tidur yang lebih luas dari kamar Arka dulu.
"Loh kenapa kita gak tidur dikamar Arka aja?" tanya Arka.
"Barang kamu udah mama pindahin kesini semua."
"Bukan itu Mah, tapi desain kamar ini ya ampun norak banget sih! gak sesuai sama selera Arka."
'Mas Arka cuma masalah desain kamar aja dipermasalahin.' Batin Mawar.
"Udah lah Arka Mama males ribut, lagian kamar ini lebih luas buat pengantin baru." Ucap Rita dengan nada yang sedikit di tekan.
Arka berdecak kesal.
"Yaudah Mah, aku mau beresin barang-barang aku sama Mas Arka dulu--"
"Gak usah! aku bisa sendiri!" bentak Arka.
"Arka! kamu itu harus bersikap baik sama Mawar, walau bagaimanapun dia itu istri kamu! istri sah!" sarkas Rita.
Arka menarik nafasnya dalam-dalam. "Sayang maafin aku ya,"
Mawar hanya mengangguk mendengar ucapan sayang itu, baru kali ini kata-kata itu keluar dari mulut angkuh Arka.
"Mawar kalo kamu butuh apa-apa kamu ngomong aja sama Bi Inah ya, mama mau keluar dulu."
"Iya Mah, makasih."
Rita meninggalkan Mawar dan Arka di kamar barunya.
"Mas Arka mau apa biar aku bikinin?" tutur Mawar.
"Gak ada." Balas Arka singkat.
Mawar memasukan pakaian ke dalam lemari begitu juga Arka.
"Ah akhirnya bisa rebahan juga." Tutur Arka membaringkan tubuhnya di kasur.
"Mas kamu tuh baru pulang kerja, jangan tiduran di kasur mending kamu mandi dulu."
"Bawel banget sih! terserah aku lah mau ngapain juga."
"Mas--"
"Iya! iya! aku mandi." Sela Arka lalu beranjak dari kasur menuju kamar mandi.
Mawar menyandarkan kepalanya di sofa kamar itu lama kelamaan ia pun tertidur dengan posisi duduk tadi.
Arka keluar dari kamar mandi dengan menggunakan kaos putih.
Langkahnya terhenti ketika melihat Mawar yang sedang terlelap di sofa.
'Perempuan ini benar-benar cantik, tapi aku sama sekali gak suka sama dia bahkan benci. Wajahnya damai banget kalo di pandang.' Batin Arka.
Arka tak henti memandangi Mawar hingga otaknya menjadi traveling.
"Ih astaga mikir apa sih? masa selera aku kaya gini?" gerutunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Tanti Riski
siiiiiiip Thor.....
2021-08-07
0
Wulan Dari
masih nyimak...msh penasaran...
2021-07-18
1
Daryati Daryati
siip thur.... mawar gak boleh lemah ....
2021-04-26
1