Ep. 17 - Aku Akan Menunggu Mu

Setelah kencan di pasar malam itu, Aku mulai jarang bertemu dengan Kiral. Kami tetap menghabiskan waktu bersama sesekali di rumahnya, tapi tidak sesering sebelumnya. Kami berdua sama-sama sibuk dengan sekolah, turnamen, dan kegiatan lainnya.

Apalagi Kiral. Ujian akhir sudah di depan mata.

Hah.. rasanya baru kemarin Aku melihat Kak Rio yang berjuang menghadapi ujian. Sekarang giliran Kiral. Kalau Aku mengedip sebentar sepertinya tahu-tahu giliran ku juga akan datang..

Hah.. melelahkan sekali jadi anak sekolahan..

"Kenapa kamu menghela nafas berat seperti itu?" Suara Pak Burhan menyadarkan ku dari lamunan.

Ia berdiri di ambang pintu sambil menggaruk janggut nya.

"Eh.. Pak" cepat-cepat ku lanjutkan pekerjaan ku. Aku sedang menyortir barang dagangan yang baru datang di gudang belakang.

"Ada masalah ya..? Pacar?"

"Ishhhh.. apa sih Pak, bukan kok"

"Jangan banyak pikiran.. kerja mu nanti gak selesai selesai.." setelah selesai menegur ku, Pak Burhan kembali ke depan. Tapi baru saja dia keluar dari gudang, Laki-laki berjanggut itu kembali padaku dengan ekspresi wajah super panik.

"Ana?! cepat bantu Sari di depan. Ada pembeli yang borong banyak barang. Dia kewalahan. Cepat!"

"Hah? apa-"

"Cepat.. cepat!"

Belum selesai Aku berkata-kata, Pak Burhan buru-buru mendorong ku keluar.

Aku mengedarkan pandangan melihat situasi toko.

Sari sedang membungkus beberapa barang terlihat sibuk sambil melayani seorang Ibu. Sementara itu, seorang laki-laki dewasa yang tidak asing terlihat sedang berdiri di dekat kasir.

Itu adalah supir pribadi Kiral, Pak Wahyu.

Begitu melihat ku dia langsung tersenyum.

"Halo Nona, lama tidak berjumpa"

Buru-buru Aku mendekat.

"Loh? Pak Wahyu? kenapa ada di sini? apa Kak Kiral...?" pandangan ku kembali menyisir seluruh toko. Dan di sanalah, di pojokan toko, Kiral sedang duduk dengan santainya di atas kursi plastik. Satu tangannya melambai kepada ku.

"Kenapa kalian di sini?" tanyaku ke Pak Wahyu.

"Hehe.." Pak Wahyu menunjuk sebuah kertas di meja kasir yang bertuliskan banyak sekali barang yang ingin di beli.

Kenapa mereka tiba-tiba datang ke toko kecil ini dan memborong banyak hal?

Pak Burhan kembali dari gudang dengan membawa dua kardus besar yang menutupi wajahnya.

"Ana! ini, cepat bantu Sari bungkus pesanan ini."

Aku dengan sigap melakukan yang di perintahkan oleh Pak Burhan. Sari yang selesai melayani ibu-ibu tadi mendekat dan membantu ku. Selama beberapa menit kami bertiga sibuk menyiapkan semua pesanan Pak Wahyu yang Aku yakin adalah perintah Kiral.

Selama Aku berkutat dengan pesanan ini, laki-laki muda yang sedang duduk di kursi plastik itu hanya memperhatikan ku sambil tersenyum. Sesekali Aku meliriknya.

Apa sih yang sedang dia rencanakan?

Sari memberiku sebuah kantong plastik besar untuk membungkus semua pesanan ini. Aku menerimanya dan memasukkan satu persatu barang ke dalam.

"stt.." Sari mencolek ku.

"Apa?"

"Itu.. orang yang sedang duduk di pojok itu.. dari tadi liatin kamu terus.. kamu kenal dia?" raut wajah Sari memperlihatkan rasa penasarannya. Kiral memang luar biasa. Kemana pun dia pergi, orang-orang selalu dibuat nya penasaran. Apalagi perempuan.

"..." aku hanya diam. tidak tahu harus menjawab apa

"Cie.. seperti nya iya ya.. dia siapa? pacar mu hmm..?"

"Apa sih.. bukan kok.."

"Masa..?"

"Mungkin bocah laki-laki itu yang bikin Ana dari tadi menghela nafas" tiba-tiba pak Burhan menimpali Sari.

"Ohhhh" Sari terkikik mendengar perkataan Pak Burhan.

Selepas itu, keduanya menggoda ku lewat tatapan mata jahil mereka

Apaan sih !

Tak lama kemudian seluruh pesanan selesai di bungkus. Pak Wahyu membayar dan membawanya ke luar. Kiral juga sudah tidak kelihatan.

Aku kembali bekerja karena beberapa pelanggan lainnya datang.

Beberapa jam kemudian akhirnya jam kerja ku hari ini berakhir.

Sebelum Aku pulang, Pak Burhan memberikan ku sebuah bungkusan kecil.

"Ana! ambil ini.. istriku di rumah membuat banyak kue kemarin. Kamu harus coba"

"Wuahh makasih banyak Pak.. asikk" ku terima bungkusan itu dengan penuh suka cita.

"Sama ini.. gaji kamu bulan ini" sebuah amplop putih di serahkan nya padaku.

"Yeey gajian! yuhuuu" senyum bahagia semakin terlihat di wajahku.

Pak Burhan ikut tersenyum lalu Aku pamit untuk pulang.

Baru berjalan beberapa langkah dari toko, sebuah motor yang kini tak asing bagiku terlihat terparkir di pinggir jalan.

Aku mendekati motor itu dan melihat sekitar. Tak terlihat pemiliknya di manapun. Kemana dia?

"Dor!!"

Si pemilik motor tahu-tahu muncul di belakang ku.

"Ishhhh Kakak! bikin kaget saja"

"Hahaha liat ekspresi mu itu hahaha" Kiral menertawakan Aku dengan puas. Apa-apaan sih dia.. Joke nya receh banget..

Ku balas saja kelakuannya dengan ekspresi datar.

"Kok Kakak belum pulang? Pak Wahyu mana?" Ku lihat sekitar ku sekali lagi. Tidak ada tanda-tanda adanya mobil hitam yang biasanya di pakai Pak Wahyu.

"Aku suruh dia mengantarkan barang-barang tadi"

"kemana?"

"Gak tahu"

Lah?

"Loh? kok gak tau sih.. yang nyuruh kan Kakak?" tanyaku bingung.

"Aku hanya menyuruhnya belanja dan membagikannya ke orang-orang. Kemana tepatnya dia memberikan barang-barang tadi Aku tidak tahu" jawabnya enteng. Dasar orang kaya kurang kerjaan.

"Ohh.. terus dari tadi Kakak nungguin Aku di sini?"

Jeda sesaat.

Kiral mengangguk tapi dengan ekspresi yang meragukan.

"Bohong"

Dia terkikik.

"Hehe iya enggak lah.. Aku baru nyampe tadi kok.. Mau main gak?" ucapnya. Ia menaiki motornya dan menepuk jok belakang memberi ku kode untuk naik.

"Jangan lama-lama loh ya.. Aku capek mau pulang"

Dia mengangguk mengiyakan. Ku ambil helm yang teronggok di jok belakang lalu memakainya.

Setelah Aku naik, ia menyalakan motor dan melaju.

Rasanya sudah lama sekali sejak terakhir kali kami berboncengan seperti ini.

Angin berhembus kencang. Lalu lintas yang padat di lewati dengan lihai oleh laki-laki di depanku ini. Aku tersenyum. Diam-diam Aku menyukai saat kami berboncengan seperti ini dan tanpa sadar, ku eratkan pelukanku di pinggang nya.

"Kita mau kemana?" Ucapku setengah berteriak.

"Ada deh.."

"Ishhhh.. mau kemana?" tanyaku lagi. Dia tidak sedang membawa ku ke pasar malam lagi kan ya?

"Liat saja nanti. Hari ini Aku ingin membawa mu melihat pemandangan yang bagus" jawabnya cuek.

Pemandangan yang bagus?

"Kemana?" Aku masih keras kepala ingin mendengar jawaban detail nya.

"Aishhh.. sudah ku bilang lihat saja nanti"

"Tapi..akhh.." Dia membungkam ku dengan cara menaikkan kecepatan motor nya. Secara otomatis Aku semakin memeluknya erat.

Menyebalkan! lihat saja kau nanti!

Sepanjang perjalanan itu, sambil mencengkram jaketnya kuat-kuat. Aku mencaci maki laki-laki ini dalam hati sekaligus berdoa agar kami bisa sampai di tujuan dengan selamat.

.

.

.

bersambung...

Terpopuler

Comments

Lala

Lala

Sweet... suka ih kak authorrr

2021-06-14

1

lihat semua
Episodes
1 AUTHOR NOTE
2 Ep. 1 - Prolog
3 Ep. 2 - Pertemuan Pertama
4 Ep. 3 - Anakku Akan Menjagamu
5 Ep. 4 - Perjodohan Yang Tiba-tiba
6 Ep. 5 - Orang Paling Populer di Sekolah
7 Ep. 6 - Sembunyi
8 Ep. 7 - Peringatan Kak Rio
9 Ep. 8 - Firasat Kak Rio
10 Ep. 9 - Aku Akan Mencobanya
11 Ep. 10 - Pertandingan Basket
12 Ep. 11 - Restoran Jepang
13 Ep. 12 - Restoran Jepang (Part 2)
14 Ep. 13 - Kosan Kak Rio
15 Ep. 14 - Rumah Kak Kiral
16 Ep. 15 - Rumah Kak Kiral (Part 2)
17 Ep. 16 - Kencan Pertama
18 Ep. 17 - Aku Akan Menunggu Mu
19 Ep. 18 - Aku Akan Menunggu Mu (Part 2)
20 Ep. 19 - Aku Akan Menunggu Mu (Part 3)
21 Ep. 20 - Rindu
22 Ep. 21 - Pesta Barbeque
23 Ep. 22 - Pesta Barbeque (Part 2)
24 Ep. 23 - Brother Date
25 Ep. 24 - Malam Pertunangan
26 Ep. 25 - Malam Pertunangan (PART 2)
27 Ep. 26 - Malam Pertunangan (PART 3)
28 Ep. 27 - Pengakuan
29 Ep. 28 - Pengakuan (Part 2)
30 Ep. 29 - Roommate
31 Ep. 30 - Roommate (Part 2)
32 Ep. 31 - Hampir Saja
33 Ep. 32 - Lomba
34 Ep. 33 - Lomba (Part 2)
35 Ep. 34 - Malaikat
36 Ep. 35 - Kejanggalan
37 Ep. 36 - Kenapa Kamu Menangis?
38 Ep. 37 - Kamu Kenapa?
39 Ep. 38 - Aku Punya Pacar
40 Ep. 39 - Kunjungan Tak Terduga
41 Ep. 40 - Asing
42 Ep. 41 - Saran
43 Ep. 42 - Selamat Ulang Tahun
44 Ep. 43 - Lamaran
45 Ep. 44 - Hari Pernikahan
46 Ep. 45 - Bulan Madu
47 Ep. 46 - Hari Itu
48 Ep. 47 - Jijik
49 Ep. 48 - Pergilah
50 Ep. 49 - Habisi Saja Aku Sekarang
51 Ep. 50 - Kenangan Masa Kecil
52 Ep. 51 - Kenangan Masa Kecil (Part 2)
53 Ep. 52 - Kenangan Masa Kecil (Part 3)
54 Ep. 53 - Tentang Rei dan Tamara
55 Ep. 54 - Tentang Rei dan Tamara (Part 2)
56 Ep. 55 - Bantuan Alex
57 Ep. 56 - Gugatan Cerai
58 Ep. 57 - Ulah Rei
59 Ep. 58 - Ulah Rei (Part 2)
60 Ep. 59 - Ulah Rei (Part 3)
61 Ep. 60 - Pendapat Alex
62 Ep. 61 - Apa aku bahagia?
63 Ep. 62 - Ayo Kita Bahagia Bersama
64 Ep. 63 - Monalisa Versiku
65 Ep. 64 - Isi Hati Keenan
66 Ep. 65 - Cincin
67 Ep. 66 - Pembeli Lukisan
68 Ep. 67 - Jadi... Siapa Dia?
69 Ep. 68 - Aku Mungkin Akan Menyerangmu
70 Ep. 69 - Hahaha Menikah Lagi ?
71 Ep. 70 - Yang Terjadi Selama 7 Tahun
72 Ep. 71 - Yang Terjadi Selama 7 Tahun (Part 2)
73 Ep. 72 - Yang Terjadi Selama 7 Tahun (Part 3)
74 Ep. 73 - Yang Terjadi Selama 7 Tahun (Part 4)
75 Ep. 74 - Yang Terjadi Selama 7 Tahun (Part 5)
76 Ep. 75 - Muak
77 PENGUMUMAN + BONUS
78 Ep. 76 - CCTV
79 Ep. 77 - Penyakit Nathan
80 Ep. 78 - Boxer
81 Ep. 79 - Ancaman
82 Ep. 80 - Penyesalan
83 Ep. 81 - Itu Obat Siapa?
84 Ep. 82 - Jadi Kamu Punya Suami?!
85 Ep. 83 - Jadi Kamu Punya Suami?! (Part 2)
86 Ep. 84 - Om Itu
87 Ep. 85 - Aku Senang Ketemu Om
88 Ep. 86 - Aku Senang Ketemu Om (Part 2)
89 Ep. 87 - Obrolan Sebelum Tidur
90 Ep. 88 - Obrolan Sebelum Tidur (Part 2)
91 Ep. 89 - Kenangan Terakhir
92 Ep. 90 - Kenangan Terakhir (Part 2)
93 Ep. 91 - Dendam Rei
94 Ep. 92 - Pesan Terakhir Sebelum Pergi
95 Ep. 93 - Kembalilah Padanya
96 Ep. 94 - Percakapan Terakhir
97 Ep. 95 - Harapan
98 Ep. 96 - Tamara
99 Ep. 97 - Dimana Dia?
100 Ep. 98 - Terlambat
101 Ep. 99 - Kebohongan Alex
102 Ep. 100 - Halusinasi Yang Nyata
103 Ep. 101 - Epilog
104 TERIMAKASIH
105 TERIMAKASIH
Episodes

Updated 105 Episodes

1
AUTHOR NOTE
2
Ep. 1 - Prolog
3
Ep. 2 - Pertemuan Pertama
4
Ep. 3 - Anakku Akan Menjagamu
5
Ep. 4 - Perjodohan Yang Tiba-tiba
6
Ep. 5 - Orang Paling Populer di Sekolah
7
Ep. 6 - Sembunyi
8
Ep. 7 - Peringatan Kak Rio
9
Ep. 8 - Firasat Kak Rio
10
Ep. 9 - Aku Akan Mencobanya
11
Ep. 10 - Pertandingan Basket
12
Ep. 11 - Restoran Jepang
13
Ep. 12 - Restoran Jepang (Part 2)
14
Ep. 13 - Kosan Kak Rio
15
Ep. 14 - Rumah Kak Kiral
16
Ep. 15 - Rumah Kak Kiral (Part 2)
17
Ep. 16 - Kencan Pertama
18
Ep. 17 - Aku Akan Menunggu Mu
19
Ep. 18 - Aku Akan Menunggu Mu (Part 2)
20
Ep. 19 - Aku Akan Menunggu Mu (Part 3)
21
Ep. 20 - Rindu
22
Ep. 21 - Pesta Barbeque
23
Ep. 22 - Pesta Barbeque (Part 2)
24
Ep. 23 - Brother Date
25
Ep. 24 - Malam Pertunangan
26
Ep. 25 - Malam Pertunangan (PART 2)
27
Ep. 26 - Malam Pertunangan (PART 3)
28
Ep. 27 - Pengakuan
29
Ep. 28 - Pengakuan (Part 2)
30
Ep. 29 - Roommate
31
Ep. 30 - Roommate (Part 2)
32
Ep. 31 - Hampir Saja
33
Ep. 32 - Lomba
34
Ep. 33 - Lomba (Part 2)
35
Ep. 34 - Malaikat
36
Ep. 35 - Kejanggalan
37
Ep. 36 - Kenapa Kamu Menangis?
38
Ep. 37 - Kamu Kenapa?
39
Ep. 38 - Aku Punya Pacar
40
Ep. 39 - Kunjungan Tak Terduga
41
Ep. 40 - Asing
42
Ep. 41 - Saran
43
Ep. 42 - Selamat Ulang Tahun
44
Ep. 43 - Lamaran
45
Ep. 44 - Hari Pernikahan
46
Ep. 45 - Bulan Madu
47
Ep. 46 - Hari Itu
48
Ep. 47 - Jijik
49
Ep. 48 - Pergilah
50
Ep. 49 - Habisi Saja Aku Sekarang
51
Ep. 50 - Kenangan Masa Kecil
52
Ep. 51 - Kenangan Masa Kecil (Part 2)
53
Ep. 52 - Kenangan Masa Kecil (Part 3)
54
Ep. 53 - Tentang Rei dan Tamara
55
Ep. 54 - Tentang Rei dan Tamara (Part 2)
56
Ep. 55 - Bantuan Alex
57
Ep. 56 - Gugatan Cerai
58
Ep. 57 - Ulah Rei
59
Ep. 58 - Ulah Rei (Part 2)
60
Ep. 59 - Ulah Rei (Part 3)
61
Ep. 60 - Pendapat Alex
62
Ep. 61 - Apa aku bahagia?
63
Ep. 62 - Ayo Kita Bahagia Bersama
64
Ep. 63 - Monalisa Versiku
65
Ep. 64 - Isi Hati Keenan
66
Ep. 65 - Cincin
67
Ep. 66 - Pembeli Lukisan
68
Ep. 67 - Jadi... Siapa Dia?
69
Ep. 68 - Aku Mungkin Akan Menyerangmu
70
Ep. 69 - Hahaha Menikah Lagi ?
71
Ep. 70 - Yang Terjadi Selama 7 Tahun
72
Ep. 71 - Yang Terjadi Selama 7 Tahun (Part 2)
73
Ep. 72 - Yang Terjadi Selama 7 Tahun (Part 3)
74
Ep. 73 - Yang Terjadi Selama 7 Tahun (Part 4)
75
Ep. 74 - Yang Terjadi Selama 7 Tahun (Part 5)
76
Ep. 75 - Muak
77
PENGUMUMAN + BONUS
78
Ep. 76 - CCTV
79
Ep. 77 - Penyakit Nathan
80
Ep. 78 - Boxer
81
Ep. 79 - Ancaman
82
Ep. 80 - Penyesalan
83
Ep. 81 - Itu Obat Siapa?
84
Ep. 82 - Jadi Kamu Punya Suami?!
85
Ep. 83 - Jadi Kamu Punya Suami?! (Part 2)
86
Ep. 84 - Om Itu
87
Ep. 85 - Aku Senang Ketemu Om
88
Ep. 86 - Aku Senang Ketemu Om (Part 2)
89
Ep. 87 - Obrolan Sebelum Tidur
90
Ep. 88 - Obrolan Sebelum Tidur (Part 2)
91
Ep. 89 - Kenangan Terakhir
92
Ep. 90 - Kenangan Terakhir (Part 2)
93
Ep. 91 - Dendam Rei
94
Ep. 92 - Pesan Terakhir Sebelum Pergi
95
Ep. 93 - Kembalilah Padanya
96
Ep. 94 - Percakapan Terakhir
97
Ep. 95 - Harapan
98
Ep. 96 - Tamara
99
Ep. 97 - Dimana Dia?
100
Ep. 98 - Terlambat
101
Ep. 99 - Kebohongan Alex
102
Ep. 100 - Halusinasi Yang Nyata
103
Ep. 101 - Epilog
104
TERIMAKASIH
105
TERIMAKASIH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!