Ep. 11 - Restoran Jepang

Untuk sesaat Aku seperti melihat ekspresi senang terpancar dari wajah Kiral saat mata kami bertemu. Apa itu hanya perasaan ku saja ya? Tapi dia sepertinya memang tersenyum tadi.

Lalu, tak lama kemudian satu persatu pemain keluar dari lapangan. Begitu juga dengan sebagian penonton.

"Na, lapar.. makan yuk" Nurul menarik tangan ku keluar.

"Hmm.. makan apa ya?"

"Siomay yuk" jawab ku cepat. Entah kenapa dari kemarin Aku sedang 'ngidam' siomay.

Aku menunjuk sebuah gerobak siomay di seberang jalan.

"Woah boleh-boleh, yuk"

Dalam sekejap kami berdua duduk bersama di atas bangku kayu sambil menikmati sepiring siomay.

"Gila.. tadi Kak Kiral keren banget gak sih Na.. pantes aja cewek yang suka dia buanyak banget.." celoteh Nurul.

"Iya.. tapi kok tumben kamu mau nonton basket?"

"Soalnya dari kemarin di sosmed pada heboh gitu ngomongin Kak Kiral yang mau tanding. Kan Aku juga jadi penasaran"

Aku hanya diam. Kalau teman ku yang sedang menyuapkan siomay ke mulutnya ini tahu Aku dijodohkan dengan Kak Kiral gimana ya?

Aku jadi penasaran dengan reaksinya.

Tapi.. maafkan Aku Nurul. Aku tidak berencana untuk memberitahukan hal ini kepada siapapun. Cukup keluarga inti saja yang tahu. Lagi pula kami juga masih belum tahu apakah nantinya akan menikah atau tidak kan.

Jadi, untuk sementara waktu Aku akan menjaga rahasia ini.

"Bang! Siomay nya satu di bungkus ya. Pedes nya di pisah" seorang perempuan yang terlihat seperti seorang mahasiswa mendekati grobak siomay dan memesan.

Saat perempuan itu mengedarkan pandangannya dan melihat Nurul yang sedang makan dengan lahap, matanya membesar. Sepertinya perempuan itu mengenal Nurul.

"Eh! Nurul! sedang apa kamu di sini?" Ucap perempuan itu sambil mendekat.

Nurul otomatis mengalihkan fokusnya dari sepiring siomay kepada perempuan itu.

"Loh? Kak Mega?"

Aku hanya menatap kedua orang ini dengan tatapan tidak mengerti. Mereka saling kenal ya?

"Kak Mega juga ngapain di sini?"

"Abis nonton basket lah"

"Kita juga abis nonton basket kak. Eh kenalin, ini teman sekelas ku, Khiana" Nurul memperkenalkan Aku.

Aku tersenyum ke arah perempuan yang ternyata bernama Mega itu dan menjabat tangannya.

"Khiana" ucap ku.

"Oh halo Khiana, Aku Mega Kakak sepupunya Nurul"

Ah! Sepupunya toh.

Setelah ku perhatikan lebih detail mereka berdua memang sedikit mirip.

"Tumben kamu nonton basket, sejak kapan?" Tanya Kak Mega.

"Sejak hari ini hehehe" jawab Nurul.

"Huhh dasar paling ngecengin cowok kan!"

"Enggak kok!.. gak salah.. hehe"

Kak Mega memukul pelan pundak Nurul sambil menggumamkan sesuatu. Lalu, dia kembali ke dekat gerobak untuk mengambil pesanannya dan membayar. Setelah itu ia kembali kepada kami berdua.

"Kalian abis ini mau ke mana? mau pulang gak?"

Nurul menatap ku sebentar.

"Masih mau main lah" jawab Nurul percaya diri.

Jujur Aku mau pulang sih Rul. Ucapku dalam hati.

"Pulang aja yuk! Eh Nurul. Kamu bukannya musti jaga rumah. Om sama Tante lagi keluar kota kan?"

"Enggak ah gak mau.."

"Hayuk pulang.. udah mau magrib ini"

"Pulang aja Rul, Aku juga mau pulang kok abis ini" ucap ku.

Setelah beberapa saat berdebat lagi, akhirnya dengan berat hati Nurul bersedia di ajak pulang.

Aku hanya melambaikan tangan ku kepada dua orang sepupu itu saat mereka berdua pulang naik sepeda motor Kak Mega.

Hah.. oke.. saatnya pulang..

Eh bentar-bentar, tadi Aku dan Nurul ke sini naik angkot dari arah mana ya? Berarti Aku tinggal naik angkot ke arah sebaliknya kan?

Ku lihat jalan sekitar ku. Sepertinya memang begitu.

Hmm.. kayaknya Aku harus nyebrang lagi deh..

Tapi, sebelum Aku bergerak dari tempat ku berdiri, sebuah mobil berwarna hitam berhenti tepat di depan ku.

Kaca belakang di turunkan.

Di sana, ku lihat seseorang yang beberapa saat lalu bermain basket di lapangan.

Kiral.

Dia memberikan kode agar Aku masuk ke dalam mobil.

Aku menggeleng.

Untuk apa Aku masuk ke situ? Aku mau pulang sendirian saja! Kalau Kak Rio tahu Aku berduaan dengan.. eh gak juga sih.. kan ada Pak supir ya..

Sekali lagi, Kiral memberikan kode. Kali ini diiringi dengan tatapan menusuk.

Apa itu? Apa dia baru saja mengancam ku?

Apa boleh buat, akhirnya Aku masuk dan duduk di samping nya.

Mobil langsung melaju begitu Aku menutup pintu.

Ku lirik lagi laki-laki yang ada di samping ku ini. Kiral sudah mengganti baju nya dengan kaos polos dan celana jins. Dia terlihat lebih santai. Walaupun rambutnya masih sedikit basah karena keringat.

"Kenapa kamu sendirian di pinggir jalan begitu? teman mu mana?" tanya nya.

"Dia baru saja pulang tadi naik motor bareng Kakak sepupunya"

"Terus dia ninggalin kamu gitu aja?"

"Ya.. gak mungkin juga kan kita bonceng tiga.."

Kiral hanya memutar mata menyadari pertanyaan bodohnya. Lalu berdeham.

"Kita tidak jadi pulang Pak, Aku mau makan malam di restoran yang biasa" ucap Kiral tiba-tiba kepada supir nya.

Pria paruh baya yang sedang duduk di depan kemudi itu mengangguk lalu mempercepat laju kendaraan nya.

Aduh, Aku mau di bawa ke mana ini?

Aku ingin pulang!

"Hmm.. kayaknya Aku turun di depan aja Kak, nanti Aku pulang sendiri naik ang-"

Kalimat ku terhenti ketika tatapan menusuk Kiral kembali di layangkan kepada ku.

Diriku menciut. Ku senderkan punggung ku lebih dalam ke belakang dan memilih mengalihkan pandangan ku ke luar jendela.

Kenapa sih dia? mood nya sedang jelek ya? bukankah seharusnya moodnya bagus? Kan tadi pertandingan basket nya menang.

Tak lama kemudian mobil berhenti di sebuah restoran mewah. Gaya restoran nya bernuansa Jepang.

Kami berdua turun. Kiral menyuruhku mengikuti nya ke dalam.

Seorang pelayan langsung menghampiri kami. Sepertinya dia mengenal Kiral.

"Ah! Tuan Muda silahkan ke sebelah sini" tatapan pelayan itu sedikit bertanya-tanya ketika melihat ku. Tapi ia langsung mengalihkan pandangannya dan menuntun kami ke sebuah meja yang agak jauh dari keramaian.

"Tuan Muda dan Nona mau pesan apa?" tanya pelayan itu sopan sebelum pergi.

"Bawakan saja menu seperti biasa untuk dua orang" jawab Kiral.

Pelayanan itu mengangguk mengerti lalu pergi.

Begitu pelayan itu sudah tidak terlihat lagi, keheningan muncul di antara kami berdua.

Akhirnya Aku memberanikan diri mengatakan sesuatu.

"Anu.. Kak.. tadi Aku baru saja makan kok.. sepertinya Aku pulang sa-"

"Aku tidak suka seseorang menolak pemberian ku. Makan lagi. Lagi pula tadi kamu hanya makan siomay kan? makan yang benar"

Woah.. mood nya fix sedang kacau.

Akhirnya Aku pasrah dengan keadaan. Baiklah, lagi pula Aku juga harus mencoba menjalin hubungan dengan orang ini kan.

Ayo kita mulai hubungan itu sekarang..

.

.

.

bersambung...

Episodes
1 AUTHOR NOTE
2 Ep. 1 - Prolog
3 Ep. 2 - Pertemuan Pertama
4 Ep. 3 - Anakku Akan Menjagamu
5 Ep. 4 - Perjodohan Yang Tiba-tiba
6 Ep. 5 - Orang Paling Populer di Sekolah
7 Ep. 6 - Sembunyi
8 Ep. 7 - Peringatan Kak Rio
9 Ep. 8 - Firasat Kak Rio
10 Ep. 9 - Aku Akan Mencobanya
11 Ep. 10 - Pertandingan Basket
12 Ep. 11 - Restoran Jepang
13 Ep. 12 - Restoran Jepang (Part 2)
14 Ep. 13 - Kosan Kak Rio
15 Ep. 14 - Rumah Kak Kiral
16 Ep. 15 - Rumah Kak Kiral (Part 2)
17 Ep. 16 - Kencan Pertama
18 Ep. 17 - Aku Akan Menunggu Mu
19 Ep. 18 - Aku Akan Menunggu Mu (Part 2)
20 Ep. 19 - Aku Akan Menunggu Mu (Part 3)
21 Ep. 20 - Rindu
22 Ep. 21 - Pesta Barbeque
23 Ep. 22 - Pesta Barbeque (Part 2)
24 Ep. 23 - Brother Date
25 Ep. 24 - Malam Pertunangan
26 Ep. 25 - Malam Pertunangan (PART 2)
27 Ep. 26 - Malam Pertunangan (PART 3)
28 Ep. 27 - Pengakuan
29 Ep. 28 - Pengakuan (Part 2)
30 Ep. 29 - Roommate
31 Ep. 30 - Roommate (Part 2)
32 Ep. 31 - Hampir Saja
33 Ep. 32 - Lomba
34 Ep. 33 - Lomba (Part 2)
35 Ep. 34 - Malaikat
36 Ep. 35 - Kejanggalan
37 Ep. 36 - Kenapa Kamu Menangis?
38 Ep. 37 - Kamu Kenapa?
39 Ep. 38 - Aku Punya Pacar
40 Ep. 39 - Kunjungan Tak Terduga
41 Ep. 40 - Asing
42 Ep. 41 - Saran
43 Ep. 42 - Selamat Ulang Tahun
44 Ep. 43 - Lamaran
45 Ep. 44 - Hari Pernikahan
46 Ep. 45 - Bulan Madu
47 Ep. 46 - Hari Itu
48 Ep. 47 - Jijik
49 Ep. 48 - Pergilah
50 Ep. 49 - Habisi Saja Aku Sekarang
51 Ep. 50 - Kenangan Masa Kecil
52 Ep. 51 - Kenangan Masa Kecil (Part 2)
53 Ep. 52 - Kenangan Masa Kecil (Part 3)
54 Ep. 53 - Tentang Rei dan Tamara
55 Ep. 54 - Tentang Rei dan Tamara (Part 2)
56 Ep. 55 - Bantuan Alex
57 Ep. 56 - Gugatan Cerai
58 Ep. 57 - Ulah Rei
59 Ep. 58 - Ulah Rei (Part 2)
60 Ep. 59 - Ulah Rei (Part 3)
61 Ep. 60 - Pendapat Alex
62 Ep. 61 - Apa aku bahagia?
63 Ep. 62 - Ayo Kita Bahagia Bersama
64 Ep. 63 - Monalisa Versiku
65 Ep. 64 - Isi Hati Keenan
66 Ep. 65 - Cincin
67 Ep. 66 - Pembeli Lukisan
68 Ep. 67 - Jadi... Siapa Dia?
69 Ep. 68 - Aku Mungkin Akan Menyerangmu
70 Ep. 69 - Hahaha Menikah Lagi ?
71 Ep. 70 - Yang Terjadi Selama 7 Tahun
72 Ep. 71 - Yang Terjadi Selama 7 Tahun (Part 2)
73 Ep. 72 - Yang Terjadi Selama 7 Tahun (Part 3)
74 Ep. 73 - Yang Terjadi Selama 7 Tahun (Part 4)
75 Ep. 74 - Yang Terjadi Selama 7 Tahun (Part 5)
76 Ep. 75 - Muak
77 PENGUMUMAN + BONUS
78 Ep. 76 - CCTV
79 Ep. 77 - Penyakit Nathan
80 Ep. 78 - Boxer
81 Ep. 79 - Ancaman
82 Ep. 80 - Penyesalan
83 Ep. 81 - Itu Obat Siapa?
84 Ep. 82 - Jadi Kamu Punya Suami?!
85 Ep. 83 - Jadi Kamu Punya Suami?! (Part 2)
86 Ep. 84 - Om Itu
87 Ep. 85 - Aku Senang Ketemu Om
88 Ep. 86 - Aku Senang Ketemu Om (Part 2)
89 Ep. 87 - Obrolan Sebelum Tidur
90 Ep. 88 - Obrolan Sebelum Tidur (Part 2)
91 Ep. 89 - Kenangan Terakhir
92 Ep. 90 - Kenangan Terakhir (Part 2)
93 Ep. 91 - Dendam Rei
94 Ep. 92 - Pesan Terakhir Sebelum Pergi
95 Ep. 93 - Kembalilah Padanya
96 Ep. 94 - Percakapan Terakhir
97 Ep. 95 - Harapan
98 Ep. 96 - Tamara
99 Ep. 97 - Dimana Dia?
100 Ep. 98 - Terlambat
101 Ep. 99 - Kebohongan Alex
102 Ep. 100 - Halusinasi Yang Nyata
103 Ep. 101 - Epilog
104 TERIMAKASIH
105 TERIMAKASIH
Episodes

Updated 105 Episodes

1
AUTHOR NOTE
2
Ep. 1 - Prolog
3
Ep. 2 - Pertemuan Pertama
4
Ep. 3 - Anakku Akan Menjagamu
5
Ep. 4 - Perjodohan Yang Tiba-tiba
6
Ep. 5 - Orang Paling Populer di Sekolah
7
Ep. 6 - Sembunyi
8
Ep. 7 - Peringatan Kak Rio
9
Ep. 8 - Firasat Kak Rio
10
Ep. 9 - Aku Akan Mencobanya
11
Ep. 10 - Pertandingan Basket
12
Ep. 11 - Restoran Jepang
13
Ep. 12 - Restoran Jepang (Part 2)
14
Ep. 13 - Kosan Kak Rio
15
Ep. 14 - Rumah Kak Kiral
16
Ep. 15 - Rumah Kak Kiral (Part 2)
17
Ep. 16 - Kencan Pertama
18
Ep. 17 - Aku Akan Menunggu Mu
19
Ep. 18 - Aku Akan Menunggu Mu (Part 2)
20
Ep. 19 - Aku Akan Menunggu Mu (Part 3)
21
Ep. 20 - Rindu
22
Ep. 21 - Pesta Barbeque
23
Ep. 22 - Pesta Barbeque (Part 2)
24
Ep. 23 - Brother Date
25
Ep. 24 - Malam Pertunangan
26
Ep. 25 - Malam Pertunangan (PART 2)
27
Ep. 26 - Malam Pertunangan (PART 3)
28
Ep. 27 - Pengakuan
29
Ep. 28 - Pengakuan (Part 2)
30
Ep. 29 - Roommate
31
Ep. 30 - Roommate (Part 2)
32
Ep. 31 - Hampir Saja
33
Ep. 32 - Lomba
34
Ep. 33 - Lomba (Part 2)
35
Ep. 34 - Malaikat
36
Ep. 35 - Kejanggalan
37
Ep. 36 - Kenapa Kamu Menangis?
38
Ep. 37 - Kamu Kenapa?
39
Ep. 38 - Aku Punya Pacar
40
Ep. 39 - Kunjungan Tak Terduga
41
Ep. 40 - Asing
42
Ep. 41 - Saran
43
Ep. 42 - Selamat Ulang Tahun
44
Ep. 43 - Lamaran
45
Ep. 44 - Hari Pernikahan
46
Ep. 45 - Bulan Madu
47
Ep. 46 - Hari Itu
48
Ep. 47 - Jijik
49
Ep. 48 - Pergilah
50
Ep. 49 - Habisi Saja Aku Sekarang
51
Ep. 50 - Kenangan Masa Kecil
52
Ep. 51 - Kenangan Masa Kecil (Part 2)
53
Ep. 52 - Kenangan Masa Kecil (Part 3)
54
Ep. 53 - Tentang Rei dan Tamara
55
Ep. 54 - Tentang Rei dan Tamara (Part 2)
56
Ep. 55 - Bantuan Alex
57
Ep. 56 - Gugatan Cerai
58
Ep. 57 - Ulah Rei
59
Ep. 58 - Ulah Rei (Part 2)
60
Ep. 59 - Ulah Rei (Part 3)
61
Ep. 60 - Pendapat Alex
62
Ep. 61 - Apa aku bahagia?
63
Ep. 62 - Ayo Kita Bahagia Bersama
64
Ep. 63 - Monalisa Versiku
65
Ep. 64 - Isi Hati Keenan
66
Ep. 65 - Cincin
67
Ep. 66 - Pembeli Lukisan
68
Ep. 67 - Jadi... Siapa Dia?
69
Ep. 68 - Aku Mungkin Akan Menyerangmu
70
Ep. 69 - Hahaha Menikah Lagi ?
71
Ep. 70 - Yang Terjadi Selama 7 Tahun
72
Ep. 71 - Yang Terjadi Selama 7 Tahun (Part 2)
73
Ep. 72 - Yang Terjadi Selama 7 Tahun (Part 3)
74
Ep. 73 - Yang Terjadi Selama 7 Tahun (Part 4)
75
Ep. 74 - Yang Terjadi Selama 7 Tahun (Part 5)
76
Ep. 75 - Muak
77
PENGUMUMAN + BONUS
78
Ep. 76 - CCTV
79
Ep. 77 - Penyakit Nathan
80
Ep. 78 - Boxer
81
Ep. 79 - Ancaman
82
Ep. 80 - Penyesalan
83
Ep. 81 - Itu Obat Siapa?
84
Ep. 82 - Jadi Kamu Punya Suami?!
85
Ep. 83 - Jadi Kamu Punya Suami?! (Part 2)
86
Ep. 84 - Om Itu
87
Ep. 85 - Aku Senang Ketemu Om
88
Ep. 86 - Aku Senang Ketemu Om (Part 2)
89
Ep. 87 - Obrolan Sebelum Tidur
90
Ep. 88 - Obrolan Sebelum Tidur (Part 2)
91
Ep. 89 - Kenangan Terakhir
92
Ep. 90 - Kenangan Terakhir (Part 2)
93
Ep. 91 - Dendam Rei
94
Ep. 92 - Pesan Terakhir Sebelum Pergi
95
Ep. 93 - Kembalilah Padanya
96
Ep. 94 - Percakapan Terakhir
97
Ep. 95 - Harapan
98
Ep. 96 - Tamara
99
Ep. 97 - Dimana Dia?
100
Ep. 98 - Terlambat
101
Ep. 99 - Kebohongan Alex
102
Ep. 100 - Halusinasi Yang Nyata
103
Ep. 101 - Epilog
104
TERIMAKASIH
105
TERIMAKASIH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!