Ep. 8 - Firasat Kak Rio

Aku berdiri di luar warung sambil menunggu Kak Rio yang sedang membayar makanan kami.

Langit sudah mulai menggelap. Gerimis mulai turun.

Sesaat kemudian Kak Rio keluar.

"Oh gerimis" Kak Rio menatap langit sebentar lalu bertanya.

"Kamu bawa payung?"

Aku mengangguk dan mengeluarkan sebuah payung lipat dari dalam tas.

Lalu kami berjalan beriringan di bawah payung yang sama.

Tak lama kosan Kak Rio terlihat. Sebelum Kak Rio masuk, ku pegang sedikit ujung seragamnya.

"Sebentar Kak."

"Ada apa?"

"Hmm.. itu.. sebenarnya.. tadi siang Kak Kiral mengajak ku bicara di perpustakaan"

Sorot mata tak suka terpancar lagi dari kedua mata Kak Rio. Aku tahu, agak beresiko untuk membahas hal ini dengan Kak Rio sekarang. Tapi, Aku benar-benar tak bisa menahannya lagi. Hanya Kak Rio lah satu-satunya orang yang bisa Aku percayai untuk mendengar hal ini.

Aku melanjutkan.

"Tadi, intinya dia bilang.. kalau Ayah dan Ibu.." Aku diam sebentar, tiba-tiba ragu untuk melanjutkan.

"Ayah dan Ibu apa?" tanya Kak Rio tak sabar.

"Ayah dan Ibu, menjodohkan ku dengan Kak Kiral"

"Hah!?"

"Dia bilang, Ayahnya dan orang tua kita sudah sepakat untuk menikahkan kami berdua suatu hari. Itulah sebabnya kita makan malam bersama kemarin malam. Aku juga bingung dan tak percaya saat mendengar nya tadi, tapi.. Kak Kiral menyuruhku untuk menanyakan nya sendiri kepada Ayah dan Ibu."

"Hah.. hahaha omong kosong apa lagi ini. Bocah itu paling hanya mengerjai mu. Perjodohan hahaha tidak mungkin. Orang tua kita tidak mungkin melakukan-"

"Tapi dulu Kak Raline juga di jodohkan kan? Orang tua kita menjodohkan Kak Raline dengan salah satu anak kenalan mereka di Amerika." Potong ku.

"Lagi pula, sepertinya Kak Kiral bukanlah tipe orang yang suka berbohong ataupun mengerjai orang lain."

Selama beberapa detik hanya suara gerimis air yang semakin membesar lah yang terdengar di sekitar kami berdua.

Lalu, Kak Rio kembali bersuara.

"Tolak saja" ucapnya.

"Jika memang benar mereka menjodohkan kamu dengan bocah itu, tolak saja. Dari kacamata ku, Aku bisa melihat bocah itu sepertinya akan sangat merepotkan mu di masa depan. Aku tidak tahu apa, tapi seperti ada sesuatu yang menggangu ku soal bocah itu. Dia memang cukup populer dan mengesankan dengan bakat dan kepintarannya. Tapi ada sesuatu padanya yang membuat ku kurang nyaman. Batalkan saja perjodohan nya."

Saat itu, Aku tidak tahu jika ucapan Kak Rio ini adalah pertanda bahwa memang benar akan terjadi sesuatu di masa depan.

Andai Aku bisa mengulang waktu kembali, Aku ingin berteriak kepada diriku di masa itu untuk menuruti perkataan Kak Rio.

***

Malamnya, setelah ragu untuk menelpon Ibu atau tidak, akhirnya Aku memberanikan diriku untuk memencet tombol panggil lalu menunggu sambungan telepon.

Setelah nada tunggu berbunyi beberapa kali, suara Ibu akhirnya terdengar di ujung sana.

'Halo, Khiana?'

"Halo, Bu"

'Wah wah.. baru saja Ibu mau menelepon, Kamu sudah makan nak?'

"Sudah Bu, hmm itu-" baru saja Aku akan mulai bicara Ibu ku memotong.

'Ah baguslah. Kamu tahu, Ayah dan Ibu masih ada di kota ini. Kamu mau bertemu sebentar? Ada hal yang harus kita bicarakan. Ibu sudah suruh Pak Agus untuk menjemput mu. Dia sudah di jalan sekarang. Nanti kamu menginap saja di sini. Besok kan hari minggu.'

Apa yang mau mereka bicarakan? Perjodohan?

"Oh baik Bu"

'Ok. Bersiaplah dan tunggu Pak Agus datang ya. Kita bertemu nanti di sini'

Klik. Panggilan terputus begitu saja.

Aku terdiam menatap langit-langit mencoba menerka-nerka apa yang ingin di bicarakan kedua orangtuaku.

Kalau memang soal perjodohan apa yang harus Aku lakukan? Perkataan Kiral tadi siang di perpustakaan kembali muncul di kepalaku.

'Bagiku menikah adalah bisnis. Dengan siapapun Aku menikah nanti, sama saja'

Ya. Sebenarnya sejak Aku melihat Kakak tertuaku, Kak Raline menikah karena perjodohan Aku tahu bahwa suatu hari nanti Aku juga akan berada di posisi yang sama dengannya.

Pada akhirnya menikah bagi keluarga ku yang adalah seorang pengusaha, hanyalah sebuah ajang untuk memperluas koneksi dan memperlancar bisnis.

Jika Aku melihat Kakak ku Raline, dia terlihat bahagia-bahagia saja dengan pernikahan nya. Tapi, tidak semua orang bisa seperti dia kan?

Kiral nampaknya juga bukan laki-laki yang tidak baik sih. Tapi, ucapan Kak Rio tadi juga mengganggu ku.

Akhh!!? Aku harus bagaimana? Kenapa di usia semuda ini Aku sudah harus memikirkan pernikahan? Aku hanya ingin hidup normal saja seperti gadis-gadis seusiaku!!

Tak mau memikirkan apapun lagi, Aku bangkit dari tempat tidur. Lalu membuka lemari pakaian dan mengambil celana jins serta cardigan dan memakainya.

Lalu ku sisir sedikit rambut ku dan mengikat nya tinggi-tinggi.

Tak lama kemudian, Pak Agus datang. Aku turun dan langsung masuk ke dalam mobil.

Pak Agus membawaku ke Hotel yang sama seperti kemarin. Lalu mengantar ku menuju kamar Ayah dan Ibu.

Ibu memeluk ku erat lalu menyuruh ku duduk di sofa. Dia segera mengambil sepotong cheese cake dan secangkir teh untuk ku.

Ayah sudah duduk di sofa sejak Aku datang. Aku mendekati dan memeluk nya. Kami belum sempat melakukan hal ini kemarin karena ada Kiral dan Ayahnya. Setelah melepaskan pelukan, kami bertiga duduk di sofa sambil menikmati cheese cake dan teh.

"Bagaimana sekolah mu Khiana?" Tanya Ayah.

"Baik-baik saja. Semuanya lancar." Ucapku singkat. Sesuap cheese cake masuk ke dalam mulutku. Ahh enaknya.. kapan ya terakhir kali Aku makan makanan seperti ini? sesaat Aku jadi lupa tujuan ku di panggil ke sini.

"Lalu kegiatan ekskul dan pekerjaan mu?"

"Ah iya.. Aku sedang latihan untuk turnamen karate SMA tahunan yang katanya akan diadakan dua bulan lagi. Mulai Minggu ini Aku latihan 4x seminggu. Kalau kerjaan, karena jadwal latihan ku lebih padat, Aku sudah meminta izin kepada Pak Burhan untuk masuk 2x seminggu saja dan dia mengizinkanku"

"Ah.. begitu baguslah. Beritahu Ayah kalau tanggal turnamen mu sudah di umumkan. Ayah akan mengosongkan jadwal untuk menonton mu bertanding" ucap Ayah sambil mengelus kepalaku.

Aku hanya mengangguk mengiyakan.

Sebagai seorang pengusaha, Ayah dan Ibu adalah manusia tersibuk yang pernah ku kenal. Tetapi, sejak kecil setiap kali aku ikut perlombaan atau berulang tahun, mereka berdua tidak pernah absen untuk datang. Begitu juga dengan kedua kakak ku. Ayah dan Ibu selalu datang ke setiap acara penting anak-anak nya. Kami semua selalu menjadi nomor satu bagi kedua orang tua kami.

Percakapan kami mengalir membicarakan soal sekolah, karate, dan pekerjaan ku di toko.

Lalu, pertanyaan yang Aku antisipasi dari tadi akhirnya terucap dari bibir Ayahku.

"Oh iya, Khiana, anak Masahi yang kemarin makan malam bersama kita, menurut mu gimana?"

.

.

.

bersambung...

Terpopuler

Comments

Lala

Lala

suka suka suka suka suka

2021-06-14

1

lihat semua
Episodes
1 AUTHOR NOTE
2 Ep. 1 - Prolog
3 Ep. 2 - Pertemuan Pertama
4 Ep. 3 - Anakku Akan Menjagamu
5 Ep. 4 - Perjodohan Yang Tiba-tiba
6 Ep. 5 - Orang Paling Populer di Sekolah
7 Ep. 6 - Sembunyi
8 Ep. 7 - Peringatan Kak Rio
9 Ep. 8 - Firasat Kak Rio
10 Ep. 9 - Aku Akan Mencobanya
11 Ep. 10 - Pertandingan Basket
12 Ep. 11 - Restoran Jepang
13 Ep. 12 - Restoran Jepang (Part 2)
14 Ep. 13 - Kosan Kak Rio
15 Ep. 14 - Rumah Kak Kiral
16 Ep. 15 - Rumah Kak Kiral (Part 2)
17 Ep. 16 - Kencan Pertama
18 Ep. 17 - Aku Akan Menunggu Mu
19 Ep. 18 - Aku Akan Menunggu Mu (Part 2)
20 Ep. 19 - Aku Akan Menunggu Mu (Part 3)
21 Ep. 20 - Rindu
22 Ep. 21 - Pesta Barbeque
23 Ep. 22 - Pesta Barbeque (Part 2)
24 Ep. 23 - Brother Date
25 Ep. 24 - Malam Pertunangan
26 Ep. 25 - Malam Pertunangan (PART 2)
27 Ep. 26 - Malam Pertunangan (PART 3)
28 Ep. 27 - Pengakuan
29 Ep. 28 - Pengakuan (Part 2)
30 Ep. 29 - Roommate
31 Ep. 30 - Roommate (Part 2)
32 Ep. 31 - Hampir Saja
33 Ep. 32 - Lomba
34 Ep. 33 - Lomba (Part 2)
35 Ep. 34 - Malaikat
36 Ep. 35 - Kejanggalan
37 Ep. 36 - Kenapa Kamu Menangis?
38 Ep. 37 - Kamu Kenapa?
39 Ep. 38 - Aku Punya Pacar
40 Ep. 39 - Kunjungan Tak Terduga
41 Ep. 40 - Asing
42 Ep. 41 - Saran
43 Ep. 42 - Selamat Ulang Tahun
44 Ep. 43 - Lamaran
45 Ep. 44 - Hari Pernikahan
46 Ep. 45 - Bulan Madu
47 Ep. 46 - Hari Itu
48 Ep. 47 - Jijik
49 Ep. 48 - Pergilah
50 Ep. 49 - Habisi Saja Aku Sekarang
51 Ep. 50 - Kenangan Masa Kecil
52 Ep. 51 - Kenangan Masa Kecil (Part 2)
53 Ep. 52 - Kenangan Masa Kecil (Part 3)
54 Ep. 53 - Tentang Rei dan Tamara
55 Ep. 54 - Tentang Rei dan Tamara (Part 2)
56 Ep. 55 - Bantuan Alex
57 Ep. 56 - Gugatan Cerai
58 Ep. 57 - Ulah Rei
59 Ep. 58 - Ulah Rei (Part 2)
60 Ep. 59 - Ulah Rei (Part 3)
61 Ep. 60 - Pendapat Alex
62 Ep. 61 - Apa aku bahagia?
63 Ep. 62 - Ayo Kita Bahagia Bersama
64 Ep. 63 - Monalisa Versiku
65 Ep. 64 - Isi Hati Keenan
66 Ep. 65 - Cincin
67 Ep. 66 - Pembeli Lukisan
68 Ep. 67 - Jadi... Siapa Dia?
69 Ep. 68 - Aku Mungkin Akan Menyerangmu
70 Ep. 69 - Hahaha Menikah Lagi ?
71 Ep. 70 - Yang Terjadi Selama 7 Tahun
72 Ep. 71 - Yang Terjadi Selama 7 Tahun (Part 2)
73 Ep. 72 - Yang Terjadi Selama 7 Tahun (Part 3)
74 Ep. 73 - Yang Terjadi Selama 7 Tahun (Part 4)
75 Ep. 74 - Yang Terjadi Selama 7 Tahun (Part 5)
76 Ep. 75 - Muak
77 PENGUMUMAN + BONUS
78 Ep. 76 - CCTV
79 Ep. 77 - Penyakit Nathan
80 Ep. 78 - Boxer
81 Ep. 79 - Ancaman
82 Ep. 80 - Penyesalan
83 Ep. 81 - Itu Obat Siapa?
84 Ep. 82 - Jadi Kamu Punya Suami?!
85 Ep. 83 - Jadi Kamu Punya Suami?! (Part 2)
86 Ep. 84 - Om Itu
87 Ep. 85 - Aku Senang Ketemu Om
88 Ep. 86 - Aku Senang Ketemu Om (Part 2)
89 Ep. 87 - Obrolan Sebelum Tidur
90 Ep. 88 - Obrolan Sebelum Tidur (Part 2)
91 Ep. 89 - Kenangan Terakhir
92 Ep. 90 - Kenangan Terakhir (Part 2)
93 Ep. 91 - Dendam Rei
94 Ep. 92 - Pesan Terakhir Sebelum Pergi
95 Ep. 93 - Kembalilah Padanya
96 Ep. 94 - Percakapan Terakhir
97 Ep. 95 - Harapan
98 Ep. 96 - Tamara
99 Ep. 97 - Dimana Dia?
100 Ep. 98 - Terlambat
101 Ep. 99 - Kebohongan Alex
102 Ep. 100 - Halusinasi Yang Nyata
103 Ep. 101 - Epilog
104 TERIMAKASIH
105 TERIMAKASIH
Episodes

Updated 105 Episodes

1
AUTHOR NOTE
2
Ep. 1 - Prolog
3
Ep. 2 - Pertemuan Pertama
4
Ep. 3 - Anakku Akan Menjagamu
5
Ep. 4 - Perjodohan Yang Tiba-tiba
6
Ep. 5 - Orang Paling Populer di Sekolah
7
Ep. 6 - Sembunyi
8
Ep. 7 - Peringatan Kak Rio
9
Ep. 8 - Firasat Kak Rio
10
Ep. 9 - Aku Akan Mencobanya
11
Ep. 10 - Pertandingan Basket
12
Ep. 11 - Restoran Jepang
13
Ep. 12 - Restoran Jepang (Part 2)
14
Ep. 13 - Kosan Kak Rio
15
Ep. 14 - Rumah Kak Kiral
16
Ep. 15 - Rumah Kak Kiral (Part 2)
17
Ep. 16 - Kencan Pertama
18
Ep. 17 - Aku Akan Menunggu Mu
19
Ep. 18 - Aku Akan Menunggu Mu (Part 2)
20
Ep. 19 - Aku Akan Menunggu Mu (Part 3)
21
Ep. 20 - Rindu
22
Ep. 21 - Pesta Barbeque
23
Ep. 22 - Pesta Barbeque (Part 2)
24
Ep. 23 - Brother Date
25
Ep. 24 - Malam Pertunangan
26
Ep. 25 - Malam Pertunangan (PART 2)
27
Ep. 26 - Malam Pertunangan (PART 3)
28
Ep. 27 - Pengakuan
29
Ep. 28 - Pengakuan (Part 2)
30
Ep. 29 - Roommate
31
Ep. 30 - Roommate (Part 2)
32
Ep. 31 - Hampir Saja
33
Ep. 32 - Lomba
34
Ep. 33 - Lomba (Part 2)
35
Ep. 34 - Malaikat
36
Ep. 35 - Kejanggalan
37
Ep. 36 - Kenapa Kamu Menangis?
38
Ep. 37 - Kamu Kenapa?
39
Ep. 38 - Aku Punya Pacar
40
Ep. 39 - Kunjungan Tak Terduga
41
Ep. 40 - Asing
42
Ep. 41 - Saran
43
Ep. 42 - Selamat Ulang Tahun
44
Ep. 43 - Lamaran
45
Ep. 44 - Hari Pernikahan
46
Ep. 45 - Bulan Madu
47
Ep. 46 - Hari Itu
48
Ep. 47 - Jijik
49
Ep. 48 - Pergilah
50
Ep. 49 - Habisi Saja Aku Sekarang
51
Ep. 50 - Kenangan Masa Kecil
52
Ep. 51 - Kenangan Masa Kecil (Part 2)
53
Ep. 52 - Kenangan Masa Kecil (Part 3)
54
Ep. 53 - Tentang Rei dan Tamara
55
Ep. 54 - Tentang Rei dan Tamara (Part 2)
56
Ep. 55 - Bantuan Alex
57
Ep. 56 - Gugatan Cerai
58
Ep. 57 - Ulah Rei
59
Ep. 58 - Ulah Rei (Part 2)
60
Ep. 59 - Ulah Rei (Part 3)
61
Ep. 60 - Pendapat Alex
62
Ep. 61 - Apa aku bahagia?
63
Ep. 62 - Ayo Kita Bahagia Bersama
64
Ep. 63 - Monalisa Versiku
65
Ep. 64 - Isi Hati Keenan
66
Ep. 65 - Cincin
67
Ep. 66 - Pembeli Lukisan
68
Ep. 67 - Jadi... Siapa Dia?
69
Ep. 68 - Aku Mungkin Akan Menyerangmu
70
Ep. 69 - Hahaha Menikah Lagi ?
71
Ep. 70 - Yang Terjadi Selama 7 Tahun
72
Ep. 71 - Yang Terjadi Selama 7 Tahun (Part 2)
73
Ep. 72 - Yang Terjadi Selama 7 Tahun (Part 3)
74
Ep. 73 - Yang Terjadi Selama 7 Tahun (Part 4)
75
Ep. 74 - Yang Terjadi Selama 7 Tahun (Part 5)
76
Ep. 75 - Muak
77
PENGUMUMAN + BONUS
78
Ep. 76 - CCTV
79
Ep. 77 - Penyakit Nathan
80
Ep. 78 - Boxer
81
Ep. 79 - Ancaman
82
Ep. 80 - Penyesalan
83
Ep. 81 - Itu Obat Siapa?
84
Ep. 82 - Jadi Kamu Punya Suami?!
85
Ep. 83 - Jadi Kamu Punya Suami?! (Part 2)
86
Ep. 84 - Om Itu
87
Ep. 85 - Aku Senang Ketemu Om
88
Ep. 86 - Aku Senang Ketemu Om (Part 2)
89
Ep. 87 - Obrolan Sebelum Tidur
90
Ep. 88 - Obrolan Sebelum Tidur (Part 2)
91
Ep. 89 - Kenangan Terakhir
92
Ep. 90 - Kenangan Terakhir (Part 2)
93
Ep. 91 - Dendam Rei
94
Ep. 92 - Pesan Terakhir Sebelum Pergi
95
Ep. 93 - Kembalilah Padanya
96
Ep. 94 - Percakapan Terakhir
97
Ep. 95 - Harapan
98
Ep. 96 - Tamara
99
Ep. 97 - Dimana Dia?
100
Ep. 98 - Terlambat
101
Ep. 99 - Kebohongan Alex
102
Ep. 100 - Halusinasi Yang Nyata
103
Ep. 101 - Epilog
104
TERIMAKASIH
105
TERIMAKASIH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!