Ep. 12 - Restoran Jepang (Part 2)

Tak lama kemudian satu set sushi terhidang di hadapanku.

Benar juga. Saat menginap dengan orang tuaku kemarin di Hotel, Ayah menceritakan sedikit soal latar belakang Ayah nya Kiral.

Kakek Kiral, adalah orang Jepang asli. Dia menikah dengan seorang perempuan Indonesia dan di karuniai seorang putra. Putra nya, Masahi selanjutnya meneruskan perusahaan keluarga. Salah satu cabang perusahaan nya yang terkenal adalah restoran ini yang cabang nya bahkan sudah ada di beberapa negara Asia tenggara dan Jepang sendiri.

Kami berdua mulai makan. Perbedaan siomay kaki lima dengan sushi ini begitu terasa di mulut ku.

Seketika, walaupun perut ku sudah kenyang dengan siomay, selera makan ku bangkit lagi begitu sushi ini menyentuh lidah ku.

Tak kusadari senyuman muncul di bibir ku. Ketika Aku melihat Kiral menatap ku dengan tatapan penuh makna Aku baru mengubah mimik wajah ku seperti semula.

"Kamu senang sekali makan ya?" Ucap Kiral.

Aku hanya tersenyum malu.

"Saat pertama kali Aku mendengar cara orang tua mu mendidik anak-anaknya, Aku sedikit kaget. Tapi itu juga yang membuat ku penasaran. Selama ini Aku sering memperhatikan mu di perpustakaan. Kamu hanya minum susu saja setiap hari. Setidaknya walaupun kamu harus belajar menghidupi dirimu sendiri, makanlah dengan benar dan teratur"

Apa!? Jadi benar Kiral sudah sering memperhatikan ku? Selama ini, jika kami berpapasan di perpustakaan ekspresi nya selalu datar dan tidak menunjukkan tanda-tanda ketertarikan sama sekali. Ternyata dia memperhatikan ku?

"... Kakak sering memperhatikan ku? sejak kapan?"

Ekspresi wajah Kiral sedikit terkejut.

"Hmm.. lumayan lama.. Suatu hari Aku melihat kamu sedang duduk di kursi pojok perpustakaan sambil belajar dan minum susu. Besok nya Aku melihat kamu lagi di tempat yang sama. Setelah beberapa hari berlalu, ternyata Aku selalu menemukan mu di jam istirahat di kursi pojok itu. Saat itulah kamu sedikit menarik perhatian ku. Siswa mana coba yang setiap jam istirahat hanya belajar di perpus sambil minum susu kotak. Kamu unik dan berbeda dengan siswa-siswa lainnya"

Apa? Seorang Kiral memperhatikan ku sejak lama? Apa Aku bermimpi??

"Lalu.. beberapa waktu lalu, ketika Ayah ku mulai memberitahu ku soal perjodohan, entah kenapa.. Aku senang saat tahu bahwa kamu lah orang yang di jodohkan dengan ku"

Suara Kiral saat mengatakan kalimat barusan mengecil dari sebelumnya, tapi Aku bisa dengan jelas mendengar setiap kata yang keluar dari mulutnya.

Dia.. senang di jodohkan dengan ku?

Tiba-tiba atmosfer di sekitar kami berdua menjadi terasa canggung.

Ku teguk sedikit air lalu mulai mencari topik baru untuk dibicarakan.

"Anu.. Kak, sepertinya Aku sudah tidak pernah melihat Kakak ada di perpustakaan atau di sekitar aula olahraga belakangan ini"

Kiral terdiam sebentar sebelum menjawab.

"Ah.. Kakak mu menyuruhku untuk tidak muncul dihadapan mu selama di sekolah. Jadi Aku sengaja menghindari mu"

Kak Rio? Sudah kuduga ada sesuatu yang terjadi diantara mereka berdua saat itu.

Kak Rio agak mudah terbawa emosi. Ku harap mereka tidak sampai bertengkar.

"Apa ada sesuatu yang terjadi saat Kak Rio melihat kita berdua waktu itu?" sumpah Aku benar-benar penasaran.

Kiral tersenyum lagi. Tapi hanya salah satu ujung bibirnya saja yang naik.

"Dia.. Kakak mu itu sangat berbeda dengan mu ya? Kakak mu pemarah sekali. Dia mengancam ku jika dekat-dekat dengan mu"

Mengancam ?!

Aduh.. Kak Rio!

Lalu Kiral menaruh sumpitnya dan menatap ku penuh arti.

"Tapi, itu tidak masalah.. karena sebentar lagi Kakak mu akan lulus, lagi pula ku dengar kamu juga sudah sepakat untuk menerima perjodohan ini kan"

Aku tersedak mendengar ucapannya. Buru-buru ku ambil se gelas air lagi.

"Aku kira, kamu akan menolak perjodohan ini. Ternyata tidak. Kenapa?" Matanya menatap lurus ke mata ku. Mencari-cari sendiri jawabannya pada sorot mata ku.

"Aku rasa tidak ada salahnya untuk mencobanya. Ayah dan Ibuku sepertinya sangat bersemangat dengan perjodohan ini. Kedua keluarga juga sudah setuju. Aku juga tidak punya pacar atau semacamnya. Karena itu, Aku sama sekali tidak punya alasan untuk menolak. Lagi pula dari pengalaman ku beberapa hari ini dengan Kakak, ataupun dari cerita yang ku dengar dari orang-orang tentang Kakak, sepertinya Kak Kiral adalah orang baik"

Ekspresi wajah nya berubah seketika saat Aku mengatakan kalimat terakhir.

Apa itu? Kenapa ekspresi nya jadi begitu?

"Begitu ya? Syukurlah" Ia kembali memegang sumpit dan bersiap memasukkan satu sushi lagi ke dalam mulutnya.

"Tapi.." Aku melanjutkan.

"Aku hanya bilang akan mencobanya" mendengar hal ini tatapan Kiral kembali lurus ke kedua mata ku.

"Kita berdua masih sangat muda. Masih ada banyak waktu sebelum hari pernikahan. Orang tua ku membebaskan diri ku untuk memilih apakah Aku akan meneruskan hubungan ini sampai pernikahan atau tidak. Jadi, walaupun Aku bilang setuju sekarang, belum tentu suatu hari nanti kita akan benar-benar menikah. Untuk saat ini, Aku hanya akan mencoba untuk mengenal Kakak terlebih dahulu"

Tatapan penuh arti Kiral kembali terpasang di wajahnya.

Lalu, tanpa di duga dia tertawa.

"Hahaha.. jadi maksud mu, kamu berpotensi akan mencampakkan ku di masa depan?"

mencampakkan? apa maksudnya?

Sebelum Aku bisa merespon ucapan nya, Kak Kiral kembali berkata.

"Baiklah.. Aku mengerti apa maksud mu. Kalau begitu ayo kita coba dulu. Kita lihat bagaimana perkembangan hubungan ini kedepannya"

Lalu, dia kembali melanjutkan makannya dengan lahap.

Sampai selesai makan, kami berdua tidak mengangkat pembicaraan seputar perjodohan lagi.

Tanpa di duga, obrolan kami mengalir seperti air. Aku tidak menduga Kiral ternyata lumayan banyak bicara. Selama ini, image nya adalah seseorang yang menjaga jarak dan bicara secukupnya kepada lawan jenis. Bahkan saat makan malam dengan keluarga waktu itu, dia juga sama sekali tidak bicara sedikit pun kan.

Perlahan, sepertinya Kiral mulai memperlihatkan sisi lain dari dirinya pada ku. Walaupun kami belum lama ini benar-benar berkenalan, tapi rasanya ini adalah langkah awal yang baik bagi kami berdua.

Selesai makan, Aku diantarkan sampai ke depan kosan.

Begitu Aku baru masuk ke dalam kamar, ponsel ku bergetar. Sebuah pesan dari nomor asing muncul.

Aku membukanya.

'Cepat mandi dan tidur cepatlah malam ini. Jangan lupa kunci kamar mu sebelum tidur'

Aku tersenyum. Itu adalah pesan dari Kiral.

Tadi, sebelum berpisah dia minta nomor ponsel ku.

'Baik Kak, selamat malam' jawab ku cepat.

Dan dengan sendirinya, Aku melakukan hal yang persis di perintahkan oleh laki-laki itu.

Malam itu pun, Aku tertidur pulas dengan perasaan yang bahagia.

.

.

.

bersambung...

Terpopuler

Comments

mentari

mentari

bahasanya keren..mudah dipahami,tpi kenapa likenya dikit

2021-05-29

3

lihat semua
Episodes
1 AUTHOR NOTE
2 Ep. 1 - Prolog
3 Ep. 2 - Pertemuan Pertama
4 Ep. 3 - Anakku Akan Menjagamu
5 Ep. 4 - Perjodohan Yang Tiba-tiba
6 Ep. 5 - Orang Paling Populer di Sekolah
7 Ep. 6 - Sembunyi
8 Ep. 7 - Peringatan Kak Rio
9 Ep. 8 - Firasat Kak Rio
10 Ep. 9 - Aku Akan Mencobanya
11 Ep. 10 - Pertandingan Basket
12 Ep. 11 - Restoran Jepang
13 Ep. 12 - Restoran Jepang (Part 2)
14 Ep. 13 - Kosan Kak Rio
15 Ep. 14 - Rumah Kak Kiral
16 Ep. 15 - Rumah Kak Kiral (Part 2)
17 Ep. 16 - Kencan Pertama
18 Ep. 17 - Aku Akan Menunggu Mu
19 Ep. 18 - Aku Akan Menunggu Mu (Part 2)
20 Ep. 19 - Aku Akan Menunggu Mu (Part 3)
21 Ep. 20 - Rindu
22 Ep. 21 - Pesta Barbeque
23 Ep. 22 - Pesta Barbeque (Part 2)
24 Ep. 23 - Brother Date
25 Ep. 24 - Malam Pertunangan
26 Ep. 25 - Malam Pertunangan (PART 2)
27 Ep. 26 - Malam Pertunangan (PART 3)
28 Ep. 27 - Pengakuan
29 Ep. 28 - Pengakuan (Part 2)
30 Ep. 29 - Roommate
31 Ep. 30 - Roommate (Part 2)
32 Ep. 31 - Hampir Saja
33 Ep. 32 - Lomba
34 Ep. 33 - Lomba (Part 2)
35 Ep. 34 - Malaikat
36 Ep. 35 - Kejanggalan
37 Ep. 36 - Kenapa Kamu Menangis?
38 Ep. 37 - Kamu Kenapa?
39 Ep. 38 - Aku Punya Pacar
40 Ep. 39 - Kunjungan Tak Terduga
41 Ep. 40 - Asing
42 Ep. 41 - Saran
43 Ep. 42 - Selamat Ulang Tahun
44 Ep. 43 - Lamaran
45 Ep. 44 - Hari Pernikahan
46 Ep. 45 - Bulan Madu
47 Ep. 46 - Hari Itu
48 Ep. 47 - Jijik
49 Ep. 48 - Pergilah
50 Ep. 49 - Habisi Saja Aku Sekarang
51 Ep. 50 - Kenangan Masa Kecil
52 Ep. 51 - Kenangan Masa Kecil (Part 2)
53 Ep. 52 - Kenangan Masa Kecil (Part 3)
54 Ep. 53 - Tentang Rei dan Tamara
55 Ep. 54 - Tentang Rei dan Tamara (Part 2)
56 Ep. 55 - Bantuan Alex
57 Ep. 56 - Gugatan Cerai
58 Ep. 57 - Ulah Rei
59 Ep. 58 - Ulah Rei (Part 2)
60 Ep. 59 - Ulah Rei (Part 3)
61 Ep. 60 - Pendapat Alex
62 Ep. 61 - Apa aku bahagia?
63 Ep. 62 - Ayo Kita Bahagia Bersama
64 Ep. 63 - Monalisa Versiku
65 Ep. 64 - Isi Hati Keenan
66 Ep. 65 - Cincin
67 Ep. 66 - Pembeli Lukisan
68 Ep. 67 - Jadi... Siapa Dia?
69 Ep. 68 - Aku Mungkin Akan Menyerangmu
70 Ep. 69 - Hahaha Menikah Lagi ?
71 Ep. 70 - Yang Terjadi Selama 7 Tahun
72 Ep. 71 - Yang Terjadi Selama 7 Tahun (Part 2)
73 Ep. 72 - Yang Terjadi Selama 7 Tahun (Part 3)
74 Ep. 73 - Yang Terjadi Selama 7 Tahun (Part 4)
75 Ep. 74 - Yang Terjadi Selama 7 Tahun (Part 5)
76 Ep. 75 - Muak
77 PENGUMUMAN + BONUS
78 Ep. 76 - CCTV
79 Ep. 77 - Penyakit Nathan
80 Ep. 78 - Boxer
81 Ep. 79 - Ancaman
82 Ep. 80 - Penyesalan
83 Ep. 81 - Itu Obat Siapa?
84 Ep. 82 - Jadi Kamu Punya Suami?!
85 Ep. 83 - Jadi Kamu Punya Suami?! (Part 2)
86 Ep. 84 - Om Itu
87 Ep. 85 - Aku Senang Ketemu Om
88 Ep. 86 - Aku Senang Ketemu Om (Part 2)
89 Ep. 87 - Obrolan Sebelum Tidur
90 Ep. 88 - Obrolan Sebelum Tidur (Part 2)
91 Ep. 89 - Kenangan Terakhir
92 Ep. 90 - Kenangan Terakhir (Part 2)
93 Ep. 91 - Dendam Rei
94 Ep. 92 - Pesan Terakhir Sebelum Pergi
95 Ep. 93 - Kembalilah Padanya
96 Ep. 94 - Percakapan Terakhir
97 Ep. 95 - Harapan
98 Ep. 96 - Tamara
99 Ep. 97 - Dimana Dia?
100 Ep. 98 - Terlambat
101 Ep. 99 - Kebohongan Alex
102 Ep. 100 - Halusinasi Yang Nyata
103 Ep. 101 - Epilog
104 TERIMAKASIH
105 TERIMAKASIH
Episodes

Updated 105 Episodes

1
AUTHOR NOTE
2
Ep. 1 - Prolog
3
Ep. 2 - Pertemuan Pertama
4
Ep. 3 - Anakku Akan Menjagamu
5
Ep. 4 - Perjodohan Yang Tiba-tiba
6
Ep. 5 - Orang Paling Populer di Sekolah
7
Ep. 6 - Sembunyi
8
Ep. 7 - Peringatan Kak Rio
9
Ep. 8 - Firasat Kak Rio
10
Ep. 9 - Aku Akan Mencobanya
11
Ep. 10 - Pertandingan Basket
12
Ep. 11 - Restoran Jepang
13
Ep. 12 - Restoran Jepang (Part 2)
14
Ep. 13 - Kosan Kak Rio
15
Ep. 14 - Rumah Kak Kiral
16
Ep. 15 - Rumah Kak Kiral (Part 2)
17
Ep. 16 - Kencan Pertama
18
Ep. 17 - Aku Akan Menunggu Mu
19
Ep. 18 - Aku Akan Menunggu Mu (Part 2)
20
Ep. 19 - Aku Akan Menunggu Mu (Part 3)
21
Ep. 20 - Rindu
22
Ep. 21 - Pesta Barbeque
23
Ep. 22 - Pesta Barbeque (Part 2)
24
Ep. 23 - Brother Date
25
Ep. 24 - Malam Pertunangan
26
Ep. 25 - Malam Pertunangan (PART 2)
27
Ep. 26 - Malam Pertunangan (PART 3)
28
Ep. 27 - Pengakuan
29
Ep. 28 - Pengakuan (Part 2)
30
Ep. 29 - Roommate
31
Ep. 30 - Roommate (Part 2)
32
Ep. 31 - Hampir Saja
33
Ep. 32 - Lomba
34
Ep. 33 - Lomba (Part 2)
35
Ep. 34 - Malaikat
36
Ep. 35 - Kejanggalan
37
Ep. 36 - Kenapa Kamu Menangis?
38
Ep. 37 - Kamu Kenapa?
39
Ep. 38 - Aku Punya Pacar
40
Ep. 39 - Kunjungan Tak Terduga
41
Ep. 40 - Asing
42
Ep. 41 - Saran
43
Ep. 42 - Selamat Ulang Tahun
44
Ep. 43 - Lamaran
45
Ep. 44 - Hari Pernikahan
46
Ep. 45 - Bulan Madu
47
Ep. 46 - Hari Itu
48
Ep. 47 - Jijik
49
Ep. 48 - Pergilah
50
Ep. 49 - Habisi Saja Aku Sekarang
51
Ep. 50 - Kenangan Masa Kecil
52
Ep. 51 - Kenangan Masa Kecil (Part 2)
53
Ep. 52 - Kenangan Masa Kecil (Part 3)
54
Ep. 53 - Tentang Rei dan Tamara
55
Ep. 54 - Tentang Rei dan Tamara (Part 2)
56
Ep. 55 - Bantuan Alex
57
Ep. 56 - Gugatan Cerai
58
Ep. 57 - Ulah Rei
59
Ep. 58 - Ulah Rei (Part 2)
60
Ep. 59 - Ulah Rei (Part 3)
61
Ep. 60 - Pendapat Alex
62
Ep. 61 - Apa aku bahagia?
63
Ep. 62 - Ayo Kita Bahagia Bersama
64
Ep. 63 - Monalisa Versiku
65
Ep. 64 - Isi Hati Keenan
66
Ep. 65 - Cincin
67
Ep. 66 - Pembeli Lukisan
68
Ep. 67 - Jadi... Siapa Dia?
69
Ep. 68 - Aku Mungkin Akan Menyerangmu
70
Ep. 69 - Hahaha Menikah Lagi ?
71
Ep. 70 - Yang Terjadi Selama 7 Tahun
72
Ep. 71 - Yang Terjadi Selama 7 Tahun (Part 2)
73
Ep. 72 - Yang Terjadi Selama 7 Tahun (Part 3)
74
Ep. 73 - Yang Terjadi Selama 7 Tahun (Part 4)
75
Ep. 74 - Yang Terjadi Selama 7 Tahun (Part 5)
76
Ep. 75 - Muak
77
PENGUMUMAN + BONUS
78
Ep. 76 - CCTV
79
Ep. 77 - Penyakit Nathan
80
Ep. 78 - Boxer
81
Ep. 79 - Ancaman
82
Ep. 80 - Penyesalan
83
Ep. 81 - Itu Obat Siapa?
84
Ep. 82 - Jadi Kamu Punya Suami?!
85
Ep. 83 - Jadi Kamu Punya Suami?! (Part 2)
86
Ep. 84 - Om Itu
87
Ep. 85 - Aku Senang Ketemu Om
88
Ep. 86 - Aku Senang Ketemu Om (Part 2)
89
Ep. 87 - Obrolan Sebelum Tidur
90
Ep. 88 - Obrolan Sebelum Tidur (Part 2)
91
Ep. 89 - Kenangan Terakhir
92
Ep. 90 - Kenangan Terakhir (Part 2)
93
Ep. 91 - Dendam Rei
94
Ep. 92 - Pesan Terakhir Sebelum Pergi
95
Ep. 93 - Kembalilah Padanya
96
Ep. 94 - Percakapan Terakhir
97
Ep. 95 - Harapan
98
Ep. 96 - Tamara
99
Ep. 97 - Dimana Dia?
100
Ep. 98 - Terlambat
101
Ep. 99 - Kebohongan Alex
102
Ep. 100 - Halusinasi Yang Nyata
103
Ep. 101 - Epilog
104
TERIMAKASIH
105
TERIMAKASIH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!