Bab delapan belas Anara ditegur

Kintan gegas memeriksa ruang VVIP.

Dia geleng- geleng kepala melihat kekacauan yang ada di ruangan itu.

"Segera bereskan semua kekacauan itu, lalu temui aku di ruanganku"

" Baik,Bu.."

lesu Anara menjawab.

Anara hanya bisa pasrah , Selesai membersihkan ruangan khusus itu, Anara lanjut menemui kintan sesuai perintah.

" Duduklah!" pinta Kintan pada Anara

"Apa yang sudah terjadi? kenapa kacau sekali" tanyanya.

" Bu, maafkan kesalahana saya, tolong jangan pecat saya. saya khilaf." Kata Anara terbata.

" Khilaf!? memangnya kau melakukan apa? tak tahan melihat makanan enak Itu, lantas diam- diam memakan makanan pesanan mereka?"

" Bukan!?" sahut Anara.

kenapa Bu kintan punya pikiran konyol begitu?

"Aku..aku hanya menatap Pria itu" kata Anara Lirih.

" kau menatap Elang. dan pria itu mengamuk? dengan membuang seluruh makanan?"

" Bukan!?"

Ck..! Kenapa Kintan semakin aneh.

" Sabar ya, Nara..kamu pasti bisa.." Batin Anara.

" lantas kenapa? jangan bertele- tele, Nara. kau membuatku semakin pusing"

" Saat aku menatapnya aku tersandung meja dan menumpahkan semua makanan."

Jelas Anara dalam satu tarikan nafas.

Kintan langsung tertawa tertawa terbahak- bahak.

" Kenapa kau bisa seceroboh itu Sih?" tegur Kintan, setelah dia berhasil menghentikan tawa.

Anara menunduk dalam diam.

" Maaf Bu, saya tak sengaja mengagumi wajah pria tadi dia....hmmmm, sangat... "

"Tampan.." sahut Kintan cepat.

Anara mengangguk lesu.

" Bukan hanya kau yang berpikir begitu. semua wanita yang melihatnya berpikir sama."

"Dia itu pimpinan kita, pemilik restoran ini kau tahu..!?"

Anara mengangkat wajahnya lalu menggeleng.

" Apakah ibu akan memecat saya?" Anara kembali beryanya sedikit gugup.

Kintan menghela nafas.

" Tidak, aku hanya memberi peringatan saja, lain kali tolong berhati-hati, Tuan Elang bukan pria yang ramah, kau lihat sikapnya.. untung dia tak memintamu untuk dipecat."

" Baiklah Bu, lain kali saya akan hati-hati" ulang Anara lega, karena kintan memahaminya.

" Ya sudah, lanjutkan pekerjaanmu. jangan memelototi pria tampan lagi.."

Anara keluar dari ruangan Kintan dengan hati malu

" Memelototi pria tampan katanya..? Oh, Tuhan, seolah aku wanita yang haus lelaki saja.. hiks.." Anara berjalan lesu sambil mnunduk.

"Aku tidak pernah memelototi pria tampan. hanya saja, pria tadi berhasil membuat diriku sedikit teralihkan." batin Anara.

Didalam perjalanan kembali ke kantor, Elang masih tersenyum sendiri.

Shane melirik melalui kaca spion.

" Tuan.." panggilnya

Elang kaget dan langsung bermuka datar melihat Shane.

Shane tahu, Elang sedang menertawakan kecerobahan gadis pelayan tadi.

Memang lucu sekali.

Seluruh wajahnya berlepotan saos dan seekor kepiting ukuran besar menggantung tepat di dadanya mencapit erat Disana.

di tambah wajah polosnya yang terlihat lucu karena malu.

Seandainya saat itu tak ada Elang, Shane akan tertawa terbahak-bahak menikmati kesalahan konyol yang di lakukan Gadis itu.

******""""”****************"""""""********

Pagi berikutnya di dalam sebuah rumah sederhana.

Prang....!!

suara gelas pecah karena dibanting. Pecahannya berserakan dan mengotori lantai

"Hai, Pak tua!! Cepat kalian untuk membayar..!!!?" Bentak pria berambut gondrong dengan kumis tebal di atas bibirnya.

Anara memegangi tubuh lemah Ayah.

Mereka sama, bingung dan takut.

Tapi berusaha tetap tenang agar tidak makin di tindas.

Anara merasa tubuh Ayah gemetar, karena memaksakan dirinya untuk berdiri menghadapi para rentenir yang mengacau dirumah mereka.

Keluarga Anara memiliki hutang sebesar tiga ratus juta rupiah pada Marco.

Rentenir yang terkenal kejam dan tak punya perasaan.

Tak ada niat meminjam uang pada mereka jika tidak dalam keadaan sangat mendesak.

Itu terjadi saat mereka tak punya pilihan lain.

Sebuah keadaan memaksa keluarga Anara berhutang.

kini harus menanggung resiko di perlakukan kasar oleh mereka.

" Tu-tuan..ka- kami pasti akan membayar, hanya telat dua hari, biasanya putri saya juga tak pernah telat membayar." sahut Ayah, takut-takut.

" Tuan..tolong kasihanilah kami,. Ayah baru keluar dari rumah sakit. Saya janji, pasti akan membayar lunas seluruh hutang kami. Tapi tolong beri kami sedikit waktu..Saya janji Tuan.." mohon Anara.

Ayah Anara mengindap kanker darah stadium empat sehingga harus sering melakukan keumotherapy di rumah sakit.

Mereka butuh uang untuk biaya pengobatan.

Brak!!

Sebuah kursi kayu di Meja makan menjadi amukan Sang penagih. kursi itu patah Jadi dua setelah di banting.

" Jan..jangan, Tuan, jangan rusak rumah saya.." Iba Ayah menghentikan aksi pria bar- bar itu yang di bantu anak buahnya. ikut membanting dan Memecahkan barang- barang tanpa ampun..

Dimas, adik Anara yang masih kelas dua SMP memeluk Ibu agar tidak panik dan menangis.

Siapa yang tidak takut pada para preman itu.

Lelah berteriak dan marah marah pria itu duduk di Kursi dan memandangi Anara tanpa berkedip.

" Apa yang kau lakukan mengapa memandangi putriku seperti itu?" Ayah bergerak di depan Anara, menghalangi jarak pandang si kumis tebal pada Anara.

Pria itu menyeringai senang.

" Aku tahu caranya agar kalian tak perlu lagi membayar hutang pada Tuan Marco.."

Anara menatapnya pria itu curiga.

Benarkah ada cara yang masuk akal untuk melunasi hutang pada Marco?

Sebab hutang Marco itu beranak Pinak.

Setelah di bayar, hutang Anara bukan nya terlihat berkurang tapi justru semakin bertambah.

"Adakah caranya? " Tanya Anara tak yakin tapi juga pensaran.

" Kau hanya perlu menjadi istrinya, kurasa kau cukup cantik jika di poles.." Pria itu menyeringai licik.

" Tidak!!" sahut Ayah dan Ibu hampir bersamaan.

" Kami akan melunasi hutang, tapi bukan dengan cara menjual putri kami pada bandot tua itu..!" sahut ibu tiba- tiba dengan wajah tegang.

Pria itu tersenyum mengejek

" Terserah!!" Aku akan beri waktu satu malam untuk berpikir. Jika sampai besok kalian tak bisa melunasi hutang- hutang, Maka, jangan salahkan aku bila harus membawa gadis ini untuk kuberikan kepada boss. Aneh sekali! dikasih jalan mudah kalian tidak mau, jika anak gadis kalian menikahi tuan besar, hidup kalian juga pasti terjamin dan enak.."

Ucap pria itu seraya pergi dan membanting keras pintu rumah Anara.

ibu, menyonsong Anara dan memeluk gadis itu.

" Ibu tidak akan membiarkan kamu di bawa pergi oleh mereka. Kita kan menjual rumah ini, uangnya bisa kita pakai melunasi seluruh hutang." kata Ibu tiba- tiba dengan senyum tulus mengukir di wajahnya.

" Ayah setuju" ada sahut Ayah.

" Tidak!" Anara tidak setuju, jika rumah ini di jual, kita akan tinggal di mana?"

" Kita bisa tinggal di bengkel. meski sempit dan kecil yang penting hutang kita pada Marco Lunas."

" Amara tetap tidak setuju.

" Rumah ini banyak meninggalkan kenangan indah di hati kita semua. Kita masih memiliki satu hari dan satu malam untuk berdoa pada kemurahan Tuhan."

Anara akan mencari cara untuk membayar hutang.

" Ayah..bagaimana jika kita tak bisa melunasi, apakah Anara akan menikah dengan Tuan Marco itu? kita semua tahu, Tuan Marco itu seorang yang sangat mesum. Dia menikahi banyak gadis, saat dia merasa bosan pada gadis - gadis itu, Mereka akan di buang atau dijadikan gadis - gadis penghibur di klub malam Miliknya.Bahkan ada yang diperjual belikan." Ibu berkata ketakutan.

" Tenanglah Ibu... Anara tak mungkin mau dinikahi bandot tua kejam itu, Anara akan mencari cara agar kita semua selamat dari kekejaman Marco.

Anara berkata sambil memeluk Ibunya.

Cairan bening mengalir di pipi menangisi keadaan yang kurang beruntung.

" Ayah, ibu.. Dimas berhenti sekolah saja, biar bantu kakak cari uang.." ucap Dimas tiba-tiba.

" Kamu jangan melantur, Dimas, biar kakak saja yang memikirkannya, kamu fokus saja sekolah !" hardik Anara

Dimas menunduk sedih.

" Ayah sudah bilang, tak perlu bersusah payah mengobati ayah.. meski kalian berusaha sekuat apapun, Ayah tetap akan pergi, penyakit ayah sudah tak ada obatnya sayang.." Ayah.membelai kepala Anara penuh kasih sayang.

" Pengobatan itu memang tak bisa menyembuhkan ayah, tapi bisa membuat ayah lebih lama hidup bersama kami.." sahut Anara getir.

" Hidup ayah hanya menyusahkan kalian, biarkan ayah pergi saja nak..."

Dimas dan Nara segera memeluk ayah.

" Tidak ayah! Dimas masih butuh ayah, ayah nggak boleh pergi.."

" Dimas benar ayah, kami masih butuh ayah, jangan berpikir yang tidak-tidak Anara pasti akan melakukan papa pun demi ayah."

Dulu mereka adalah keluarga yang harmonis,

ayah yang penyayang, ibu yang ramah dan lemah lembut, meski sederhana mereka selalu bahagia.

Hingga leukimia merubah segalanya.

Nara berhenti kuliah dan bekerja, bahkan mereka harus terikat hutang piutang dengan rentenir terkenal dikota ini.

Hidup mereka setiap bulannya sepeti Neraka.

diambang putus asa dan kecemasan.

Marco, memiliki anak buah super kejam dan sadis.

bisa-bisa bisa nyawa mereka taruhannya jika tak mampu membayar hutang.

Tapi apa boleh buat? bila demi Ayah Nara rela.

" Ayah jangan khawatir, Anara akan mencari cara untuk melunasi hutang pada tuan Marco."

Anara tidak tahu caranya, mungkin pada akhirnya terpaksa harus menikahi pria itu.

Namun saat ini dia masih berharap akan ada keajaiban yang terjadi.

Episodes
1 Bab satu Cinta itu buta
2 Bab Dua Ibu meninggal
3 Bab tiga Elang yang patah sayap
4 Bab Empat bocah malang
5 Bab lima Bocah malang
6 Bab 6 kepergok
7 Bab tujuh Ditolong
8 Bab Delapan dalam pelarian
9 Bab Sembilan. Pulau baru, harapan baru
10 Bab Sepuluh Bertahan
11 Bab Sebelas Pinjam uang
12 Bab dua belas Menyesal
13 Bab tiga belas dijebak Marco
14 Bab Empat belas Anton terjebak
15 Bab Lima belas pulau diserang.
16 Bab Enam belas berpisah selamanya
17 Bab tujuh belas mencari teman lama
18 Bab delapan belas Anara ditegur
19 Bab sembilan belas Pria di bawah hujan.
20 Bab 20 Menginap di restoran
21 Bab 21 Dia...
22 Bab 22 Berdua dengannya
23 Bab 23 dipecat
24 Bab 24 Dia yang kucinta
25 Bab 25 Dia yang ku cinta part2
26 Bab 26 Ditabrak.
27 Bab 27 permintaan Ayah
28 Bab 28 membuat perjanjian.
29 Bab30 pengenalan tokoh
30 Bab 31 Keluarga Marco
31 Bab 32 Elang tak.bisa dibantah
32 Bab 33 Penagih hutang
33 Bab34 Kenzo membebaskan Anara
34 Bab 35 kissmark membawa petaka
35 Bab 36, Aku punya hak melakukannya
36 Bab 37 dijemput Elang
37 Bab 38 Nasi goreng buatan Anara
38 Bab 39. Gelisah dan sepi
39 Bab 40 mendatangi markas Marco
40 Bab 41 Serangan dadakan dipagi hari
41 Bab 42 kuharap kau tidak keberatan..
42 Bab 43 Serangan kedua dirumah Elang
43 Bab 44 Dendam Marco
44 Bab 45 Pesona Elang
45 Bab 46 Elang terluka
46 Bab 47 kontak fisik yang intim
47 Bab 48 Nara bekerja
48 Bab 49 Kenzo kecewa
49 Bab 50 perjalanan ke lapangan tembak
50 Bab51 pertarungan dihutan
51 Bab 52 Berdua dipondok
52 Bab 53 Malam yang mengejutkan part satu.
53 Bab 54 Malam mengejutkan part dua.
54 Bab 55 Salah sebut nama.
55 Bab 56. Yang terluka
56 57 Kabur dari neraka
57 Bab 58 Menyamar untuk kabur
58 Part 59 Anton Bebas
59 60. Hati yang terluka
60 61Elang mengajaknya bertemu Asyila
61 62 Makan malam yang menyebalkan.
62 62 Dia menunggu
63 Enam puluh empat, Permintaan Aneh Elang
64 Dua puluh Lima. Menemani Elang.
65 Bab enam- enam resepsi mewah Elang.
66 Bab enam puluh tujuh bekerja di bengkel.
67 Bab enam delapan saksi kunci yang membuat resah
68 Bab enam puluh sembilan kembali dari bulan madu
69 Bab tujuh puluh. menghampiri Anara
70 Bab tujuh puluh satu. Kenzo datang ke bengkel
71 Bab tujuh dua Bertemu Di Restoran.
72 Part tujuh puluh tiga. Elang tertekan.
73 Bab Tujuh empat. Elang masuk rumah sakit.
74 Bab tujuh lima, menemani Elang di rumah sakit
75 Bab Tujuh puluh enam Asyila kembali
76 Part Tujuh puluh tujuh Rahasia Asyila
77 part tujuh puluh delapan. Curiga
78 part 79 Laporan Yoga
79 Part 80 Ranjang dingin
80 Part 81 Kemarahan Elang.
81 Part 82 Numpang menginap part satu
82 Part 83 pengakuan Anara.
83 Bab delapan empat Bertemu Pria masa lalu
84 Part Delapan lima kebahagiaan yang di Renggut paksa.
85 part 86 mencari bukti 1
86 part 87 Mancari bukti dua
87 part 88 mencari bukti 3
88 Part 88 Mendapatkan bukti akurat.
89 Part 89 menculik Anara.
90 Part 90 pergi bersama Anara
91 Bab 91 lebih baik menjauh.
92 Bab 92 Aku sudah membebaskannu.
93 Bab 93 Pertemuan yang mengharukan.
94 Bab 94 Menguak masa lalu
95 Bab 95 Mancari cinta sejati.
96 Bab 96 pengakuan kenzo
97 Bab 97 Galau
98 Bab 98 keputusan Anara
99 Bab 99 Keputusan Anara part 2
100 Part 100 Jawaban yang di tunggu
101 Bab 101 Sosok orang tua Kenzo yang mengejutkan.
102 Bab 102 menerima lamaran
103 Bab 103 mendatangi Elang
104 Bab 104 Kau yang tidak peka
105 Bab 105 mendatangi klub malam.
106 Bab 106 Menjemput Elang
107 Bab 107 siasat.
108 Bab 108 ketegasan Elang
109 Bab109 Menyusup ke markas musuh
110 Bab 110. Cinta dan dusta
111 Bab 111 Anara dalam bahaya
112 Bab112 mencari Anara
113 Bab 113 Dia ada di dalam kontainer di dermaga.
114 Bab 114 pergulatan hati Kenzo.
115 Bab 115 Menyelamatkan Anton.
116 Bab 116
117 117 Kelicikan Marco
118 Bab118 menguak rahasia Marco
119 Bab 119 Mencari Rahasia Marco
120 Bab 120. Rahasia di dalam basemen
121 Bab 121i Kepergok
122 Bab 122 Penantian
123 Bab 123 Elang meninggal?
124 Bab 124 Ancaman Marco
125 Bab 125 pernikahan pakasa yang gagal.
126 Bab 126 kejutan manis
127 Bab 127 Malam syahdu.
128 Bab 128 kembali ke kota.
129 Bab 129
130 Bab130
131 Bab 131
132 Babb132 masa lalu yang terkuak
133 Babb132 masa lalu yang terkuak
134 Bab 133 Anton Meninggal
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Bab satu Cinta itu buta
2
Bab Dua Ibu meninggal
3
Bab tiga Elang yang patah sayap
4
Bab Empat bocah malang
5
Bab lima Bocah malang
6
Bab 6 kepergok
7
Bab tujuh Ditolong
8
Bab Delapan dalam pelarian
9
Bab Sembilan. Pulau baru, harapan baru
10
Bab Sepuluh Bertahan
11
Bab Sebelas Pinjam uang
12
Bab dua belas Menyesal
13
Bab tiga belas dijebak Marco
14
Bab Empat belas Anton terjebak
15
Bab Lima belas pulau diserang.
16
Bab Enam belas berpisah selamanya
17
Bab tujuh belas mencari teman lama
18
Bab delapan belas Anara ditegur
19
Bab sembilan belas Pria di bawah hujan.
20
Bab 20 Menginap di restoran
21
Bab 21 Dia...
22
Bab 22 Berdua dengannya
23
Bab 23 dipecat
24
Bab 24 Dia yang kucinta
25
Bab 25 Dia yang ku cinta part2
26
Bab 26 Ditabrak.
27
Bab 27 permintaan Ayah
28
Bab 28 membuat perjanjian.
29
Bab30 pengenalan tokoh
30
Bab 31 Keluarga Marco
31
Bab 32 Elang tak.bisa dibantah
32
Bab 33 Penagih hutang
33
Bab34 Kenzo membebaskan Anara
34
Bab 35 kissmark membawa petaka
35
Bab 36, Aku punya hak melakukannya
36
Bab 37 dijemput Elang
37
Bab 38 Nasi goreng buatan Anara
38
Bab 39. Gelisah dan sepi
39
Bab 40 mendatangi markas Marco
40
Bab 41 Serangan dadakan dipagi hari
41
Bab 42 kuharap kau tidak keberatan..
42
Bab 43 Serangan kedua dirumah Elang
43
Bab 44 Dendam Marco
44
Bab 45 Pesona Elang
45
Bab 46 Elang terluka
46
Bab 47 kontak fisik yang intim
47
Bab 48 Nara bekerja
48
Bab 49 Kenzo kecewa
49
Bab 50 perjalanan ke lapangan tembak
50
Bab51 pertarungan dihutan
51
Bab 52 Berdua dipondok
52
Bab 53 Malam yang mengejutkan part satu.
53
Bab 54 Malam mengejutkan part dua.
54
Bab 55 Salah sebut nama.
55
Bab 56. Yang terluka
56
57 Kabur dari neraka
57
Bab 58 Menyamar untuk kabur
58
Part 59 Anton Bebas
59
60. Hati yang terluka
60
61Elang mengajaknya bertemu Asyila
61
62 Makan malam yang menyebalkan.
62
62 Dia menunggu
63
Enam puluh empat, Permintaan Aneh Elang
64
Dua puluh Lima. Menemani Elang.
65
Bab enam- enam resepsi mewah Elang.
66
Bab enam puluh tujuh bekerja di bengkel.
67
Bab enam delapan saksi kunci yang membuat resah
68
Bab enam puluh sembilan kembali dari bulan madu
69
Bab tujuh puluh. menghampiri Anara
70
Bab tujuh puluh satu. Kenzo datang ke bengkel
71
Bab tujuh dua Bertemu Di Restoran.
72
Part tujuh puluh tiga. Elang tertekan.
73
Bab Tujuh empat. Elang masuk rumah sakit.
74
Bab tujuh lima, menemani Elang di rumah sakit
75
Bab Tujuh puluh enam Asyila kembali
76
Part Tujuh puluh tujuh Rahasia Asyila
77
part tujuh puluh delapan. Curiga
78
part 79 Laporan Yoga
79
Part 80 Ranjang dingin
80
Part 81 Kemarahan Elang.
81
Part 82 Numpang menginap part satu
82
Part 83 pengakuan Anara.
83
Bab delapan empat Bertemu Pria masa lalu
84
Part Delapan lima kebahagiaan yang di Renggut paksa.
85
part 86 mencari bukti 1
86
part 87 Mancari bukti dua
87
part 88 mencari bukti 3
88
Part 88 Mendapatkan bukti akurat.
89
Part 89 menculik Anara.
90
Part 90 pergi bersama Anara
91
Bab 91 lebih baik menjauh.
92
Bab 92 Aku sudah membebaskannu.
93
Bab 93 Pertemuan yang mengharukan.
94
Bab 94 Menguak masa lalu
95
Bab 95 Mancari cinta sejati.
96
Bab 96 pengakuan kenzo
97
Bab 97 Galau
98
Bab 98 keputusan Anara
99
Bab 99 Keputusan Anara part 2
100
Part 100 Jawaban yang di tunggu
101
Bab 101 Sosok orang tua Kenzo yang mengejutkan.
102
Bab 102 menerima lamaran
103
Bab 103 mendatangi Elang
104
Bab 104 Kau yang tidak peka
105
Bab 105 mendatangi klub malam.
106
Bab 106 Menjemput Elang
107
Bab 107 siasat.
108
Bab 108 ketegasan Elang
109
Bab109 Menyusup ke markas musuh
110
Bab 110. Cinta dan dusta
111
Bab 111 Anara dalam bahaya
112
Bab112 mencari Anara
113
Bab 113 Dia ada di dalam kontainer di dermaga.
114
Bab 114 pergulatan hati Kenzo.
115
Bab 115 Menyelamatkan Anton.
116
Bab 116
117
117 Kelicikan Marco
118
Bab118 menguak rahasia Marco
119
Bab 119 Mencari Rahasia Marco
120
Bab 120. Rahasia di dalam basemen
121
Bab 121i Kepergok
122
Bab 122 Penantian
123
Bab 123 Elang meninggal?
124
Bab 124 Ancaman Marco
125
Bab 125 pernikahan pakasa yang gagal.
126
Bab 126 kejutan manis
127
Bab 127 Malam syahdu.
128
Bab 128 kembali ke kota.
129
Bab 129
130
Bab130
131
Bab 131
132
Babb132 masa lalu yang terkuak
133
Babb132 masa lalu yang terkuak
134
Bab 133 Anton Meninggal

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!